• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hasil studi literatur yang telah dilakukan sebelumnya menunjukkan bahwa banyak faktor yang diduga memengaruhi perilaku ekonomi nelayan tuna, diantaranya adalah karakteristik individu, karakteristik usaha nelayan, dan intervensi pihak luar. Karakteristik nelayan terdiri atas usia, tingkat pendidikan, jumlah tanggungan, pengalaman sebagai nelayan, tingkat pendapatan, dan tingkat pengetahuan. Dalam hal ini, karakteristik nelayan umum dapat menjadi representasi karakteristik nelayan tuna. Selanjutnya, karakteristik usaha nelayan dapat dilihat berdasarkan ukuran kapal yang digunakan, modal yang dikeluarkan untuk melaut, dan jumlah hasil tangkapan nelayan.

Selanjutnya, intervensi pihak luar dapat dianalisis berdasarkan adanya bantuan-bantuan modal melaut yang diterima nelayan. Berdasarkan karakteristik nelayan, karakteristik usaha nelayan, dan intervensi pihak luar, akan dilihat seberapa besar hubungannya dengan perilaku ekonomi yang dilakukan nelayan tuna. Nantinya, perilaku ekonomi yang dikaji akan dilihat berdasarkan dua aspek, yaitu perilaku konsumsi dan perilaku produksi. Untuk mengkaji perilaku ekonomi lebih mendalam, kedua aspek tersebut kemudian dijabarkan kembali menjadi lima bagian, yaitu orientasi mutu, adaptasi teknologi, hubungan sosial, ketenagakerjaan, dan perilaku konsumsi. Sebagai pembanding dalam menentukan tingkat pencapaian perilaku ekonomi nelayan, maka akan dikaji pula mengenai perilaku ekonomi nelayan ideal yang didasarkan pada berbagai literatur. Alur kerangka pemikiran dijelaskan dalam Gambar 2 berikut.

24

Gambar 2 Kerangka pemikiran Keterangan:

= hubungan = pembanding

= variabel yang diteliti

Hipotesis

1) Terdapat hubungan antara karakteristik nelayan dengan perilaku ekonomi nelayan ikan tuna dalam kerangka industrialisasi.

2) Terdapat hubungan antara intervensi pihak luar dengan perilaku ekonomi nelayan ikan tuna dalam kerangka industrialisasi.

3) Terdapat hubungan antara karakteristik usaha nelayan dengan perilaku ekonomi nelayan ikan tuna dalam kerangka industrialisasi.

Definisi Konseptual

1) Industrialisasi perikanan adalah proses perubahan produksi hulu dan hilir dalam rangka peningkatan nilai tambah, kualitas, dan jumlah hasil tangkapan. 2) Nelayan adalah orang yang mata pencahariannya melakukan penangkapan

ikan. Karakteristik Nelayan • Usia • Tingkat Pendidikan • Jumlah Tanggungan • Pengalaman Sebagai Nelayan • Tingkat Pendapatan • Tingkat Pengetahuan Perilaku Ekonomi - Orientasi Mutu - Adaptasi Teknologi - Hubungan Sosial - Ketenagakerjaan - Perilaku Konsumsi

Intervensi Pihak Luar • Bantuan Modal Karakteristik Usaha Nelayan • Ukuran Kapal • Modal Melaut • Jumlah Hasil Tangkapan

Perilaku Ekonomi Nelayan Ideal dalam Kerangka Industrialisasi

25

3) Perilaku ekonomi adalah perilaku yang menunjukkan respon individu sebagai produsen dan konsumen terhadap perubahan kekuatan pasar yang terjadi, yang dilandasi dengan tujuan maksimisasi kepuasan atau utilitas.

Definisi Operasional

1) Karakteristik nelayan adalah ciri-ciri yang melekat pada individu nelayan meliputi usia, tingkat pendidikan, jumlah tanggungan, pengalaman sebagai nelayan, tingkat pendapatan, dan tingkat pengetahuan.

a) Umur adalah selisih antara tahun responden dilahirkan hingga tahun pada saat dilaksanakan penelitian. Havighurst dan Acherman dalam Mugniesyah (2008) membagi usia menjadi tiga kategori:

i) Muda (18–30 tahun) ii) Dewasa (31–50 tahun) iii) Tua (> 50 tahun)

b) Tingkat pendidikan adalah jenis pendidikan/sekolah tertinggi yang pernah diikuti oleh responden, yang dibedakan ke dalam kategori:

i) Rendah (jika tidak sekolah dan tamat SD/sederajat) ii) Sedang (jika tamat SMP/sederajat)

iii) Tinggi (jika tamat SMA/sederajat)

c) Jumlah tanggungan adalah banyaknya orang yang kehidupannya masih bergantung pada nelayan tersebut terutama terkait dengan ekonomi, termasuk dirinya sendiri. Jumlah tanggungan dibedakan menjadi:

i) Kecil (jika anggota keluarga berjumlah 1–3 orang) ii) Menengah (jika anggota keluarga berjumlah 4–6 orang)

iii) Besar (jika anggota keluarga berjumlah lebih dari atau sama dengan 7 orang)

d) Pengalaman sebagai nelayan adalah lama responden menjadi nelayan yang dihitung dalam satuan waktu (tahun), sejak pertama kali menjadi nelayan sampai dengan penelitian ini dilakukan yang dinyatakan dalam kategori

i) Rendah (2–17 tahun) ii) Sedang (18–33 tahun) iii) Tinggi (lebih dari 33 tahun)

e) Tingkat pendapatan responden adalah jumlah penghasilan secara keseluruhan, termasuk penghasilan sampingan yang diperoleh dalam 1 bulan, yang dibagi berdasarkan kategori:

i) Rendah (jika pendapatan responden kurang dari sama dengan Rp2 500 000)

ii) Sedang (jika pendapatan responden antara Rp2 600 000–Rp4 000 000)

iii) Tinggi (jika pendapatan responden lebih dari sama dengan Rp4 100 000)

f) Tingkat pengetahuan adalah seberapa tinggi pengetahuan nelayan tentang industrialisasi perikanan tuna. Jika jawaban benar akan diberi skor “2” dan jika jawaban salah akan diberi skor “1”.

i) Rendah (jika total skor antara 15–20) ii) Sedang (jika total skor antara 21–25)

26

iii) Tinggi (jika total skor antara 26–30)

2) Intervensi pihak luar adalah peranan pihak luar dalam memengaruhi ataupun mendukung peningkatan aktivitas nelayan, terutama dalam konteks industrialisasi. Dalam hal ini, intervensi pihak luar dapat dilihat berdasarkan bantuan modal yang diterima. Bantuan modal adalah bantuan yang diberikan oleh pihak luar dalam upaya mendukung usaha nelayan dalam setahun terakhir. Bantuan modal yang diterima dapat berupa uang tunai, kapal, maupun alat tangkap. Bantuan dilihat dari perkiraan total bantuan dalam rupiah yang diterima.

i) Rendah (jika bantuan modal kurang dari sama dengan Rp1 000 000) ii) Sedang (jika bantuan modal antara Rp1 100 000–Rp3 000 000) iii) Tinggi (jika bantuan modal lebih dari sama dengan Rp3 100 000) 3) Karakteristik usaha nelayan adalah faktor-faktor internal yang memengaruhi

proses nelayan dalam menjalankan usahanya. Karakteristik usaha nelayan yang diteliti dibagi menjadi ukuran kapal, modal melaut, dan jumlah hasil tangkapan.

a) Ukuran kapal penangkapan adalah ukuran perahu yang digunakan nelayan dalam kegiatan penangkapan ikan yang dilihat berdasarkan ukuran gross tonnage (GT) dari kapal yang digunakan. Ukuran GT didapatkan dengan perhitungan

GT = K x V

K = 0.2 + 0.02 x log10(V)

Ket: K = faktor pengali berdasarkan volume kapal V = total volume dalam meter kubik (m3) Penggolongan ukuran kapal meliputi:

i) Rendah (jika ukuran kapal yang digunakan kurang dari 23 GT). ii) Sedang (jika ukuran kapal yang digunakan antara dari 23 GT sampai

35 GT)

iii) Tinggi (jika ukuran kapal yang digunakan lebih dari 35 GT)

b) Modal melaut merupakan jumlah biaya yang harus dikeluarkan nelayan untuk usaha melaut yang umumnya meliputi biaya perbekalan, solar, balok es, dan kebutuhan lainnya. Penggolongan modal melaut digolongkan dalam kategori.

i) Rendah (jika modal yang dikeluarkan kurang dari Rp6 000 000) ii) Sedang (jika modal yang dikeluarkan Rp7 000 000–Rp8 000 000) iii) Tinggi (jika modal yang dikeluarkan lebih dari sama dengan Rp9

000 000)

c) Jumlah hasil tangkapan adalah rataan jumlah ikan tuna yang berhasil ditangkap dalam sekali melaut. Pengukuran dilakukan dengan cara melihat jumlah hasil tangkapan dengan satuan kilogram (kg). Jumlah hasil tangkapan ikan digolongkan dalam kategori.

i) Rendah (jika jumlah hasil tangkapan kurang dari sama dengan dari 700 kg).

27

iii) Tinggi (jika jumlah hasil tangkapan lebih dari sama dengan dari 1 000 kg)

4) Perilaku ekonomi adalah perilaku yang menunjukkan respon individu sebagai produsen dan konsumen terhadap perubahan kekuatan pasar yang terjadi, yang dilandasi dengan tujuan maksimisasi kepuasan atau utilitas. Perilaku ekonomi dibagi menjadi orientasi mutu, adaptasi teknologi, hubungan sosial, ketenagakerjaan, dan perilaku konsumsi. Kelima variabel tersebut akan diukur secara terpisah.

a) Orientasi mutu adalah perilaku nelayan dalam memandang dan melakukan tindakan untuk menjaga mutu hasil tangkapan. Jumlah pertanyaan yang diajukan sebanyak 9 poin. (skor 1 jika tidak melakukan, skor 2 jika melakukan).

i) Rendah (jika total skor 9–12) ii) Sedang (jika total skor 13–15) iii) Tinggi (jika total skor 16–18)

b) Adaptasi teknologi adalah perilaku nelayan dalam menyesuaikan penggunaan teknologi dengan kondisi sekitar. Jumlah pertanyaan yang diajukan sebanyak 8 poin. (skor 1 jika tidak melakukan, skor 2 jika melakukan).

i) Rendah (jika total skor 8–10) ii) Sedang (jika total skor 11–13) iii) Tinggi (jika total skor 14–16)

c) Hubungan sosial adalah perilaku nelayan dalam berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Jumlah pertanyaan yang diajukan sebanyak 5 poin. (skor 1 jika tidak melakukan, skor 2 jika melakukan).

i) Rendah (jika total skor 5–6) ii) Sedang (jika total skor 7–8) iii) Tinggi (jika total skor 9–10)

d) Ketenagakerjaan adalah perilaku nelayan dalam mengatur strategi pola kerja dan tenaga kerja. Jumlah pertanyaan yang diajukan sebanyak 4 poin. (skor 1 jika tidak melakukan, skor 2 jika melakukan).

i) Rendah (jika total skor 4–5) ii) Sedang (jika total skor 6) iii) Tinggi (jika total skor 7–8)

e) Perilaku konsumsi adalah perilaku yang dilakukan nelayan dalam membelanjakan uangnya untuk membeli barang atau jasa, terutama yang tidak mereka perlukan. Jumlah pertanyaan yang diajukan sebanyak 4 poin. (skor 1 jika tidak melakukan, skor 2 jika melakukan)

i) Rendah (jika total skor 4–5) ii) Sedang (jika total skor 6) iii) Tinggi (jika total skor 7–8)