• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori

C. Kerangka Pemikiran Teoritis dan Hipotesis Penelitian

Penelitian ini menganalisis tentang pengaruh kepemimipinan transformasional kepala sekolah, motivasi kerja, terhadap profesionalisme guru dan kinerja guru di SMA N 1 Klaten dan SMA N 2 Klaten.

1. Pengaruh Kepemimipinan Transformasional Kepala Sekolah terhadap Profesionalisme Guru

Kepemimpinan transformasional kepala sekolah merupakan kemampuan kepala sekolah dalam mempengaruhi bawahan guna tercapainya tujuan sekolah. Sedangkan profesionalisme guru adalah suatu sifat yang harus ada pada seorang guru dalam menjalankan pekerjaanya sehingga guru dapat

menjalankan pekerjaannya dengan penuh tanggungjawab serta mampu untuk mengembangkan keahliannya tanpa menggangu tugas pokok guru.

Kepala sekolah mempunyai peranan yang sangat penting dalam memberdayakan komponen-komponen yang ada disekolah. Guru merupakan salah satu komponen sekolah yang memegang peranan penting dalam menentukan mutu pendidikan di sekolah. Oleh karena itu guru dituntut secara profesional sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya. Kepala sekolah sebagai seorang yang diberi tugas untuk memimpin sekolah, bertanggungjawab atas tercapainya tujuandan menjamin mutu pendidikan di sekolah. Dengan demikian tujuan sekolah dapat tercapai, apabila kepala sekolah memiliki kapasitas yang memadai sebagai seorang pemimpin dalam melaksanakan tugas serta fungsinya dengan baik. Dalam hal ini kepemimpinan transformasional mempunyai peranan penting dalam meningkatkan kinerja dan profesionalisme guru. Kepemimpinan transformasional yang baik, mampu mempengaruhi, menggerakkan dan membawa perubahan pada bawahan guna meningkatkan profesionalismenya.

Berdasarkan uraian di atas maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

Ho: Tidak ada pengaruh positif signifikan kepemimpinan transformaional kepala sekolah terhadap profesionalisme guru

Ha: Ada pengaruh positif signifikan kepemimpinan transformasional kepala sekolah terhadap profesionalisme guru

2. Pengaruh motivasi kerja terhadap profesionalisme guru

Seorang guru yang memiliki motivasi kerja yang diduga memiliki pengaruh terhadap pembelajaran. Apabila seorang guru telah menunjukkan motivasi dalam dirinya baik maka guru akan mempunyai arah yang positif pula dalam hal ini artinya guru mempunyai motivasi yang kuat dalam dirinya. Guru yang mempunyai motivasi yang kuat maka akanmenjadi guru profesional dan akan menghasilkan pendidikan yang baik, baik dalam menyelesaikan tugas dan tanggungjawabnya sebagai seorang pendidik. Sedangkan guru yang mempunyai motivasi yang rendah maka guru akan sulit dalam mengendalikan keadaan di kelas sehingga peserta didik kurang semangat dalam mengikuti proses pembelajaran dan tingkat keberhasilan siswa akan menurun.

Dengan demikian semakin tinggi motivasi kerja seorang guru maka akan semakin baik pula proses pembelajaran, sehingga proses pembelajaran di dalam kelas akan tercapai sesuai tujuan. Dengan demikian tujuan sekolah dapat mencapai tujuan khususnya pembelajaran di sekolah. Dalam proses belajar mengajar seseorang dipengaruhi oleh motivasi kerja guru dan profesional guru. Seorang guru yang memiliki motivasi kerja yang tinggi cenderung berusaha mengembangkan dan menyalurkan kemampuan tugasnya lebih bersemangat dan menekuni pekerjaannya dengan penuh tanggungjawab. Demikian juga profesional guru yang baik akan membuat proses pembelajaran berjalan dengan baik.

Berdasarkan uraian di atas maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

Ho: Tidak ada pengaruh positif signifikan motivasi kerja terhadap profesionalisme guru

Ha: Ada pengaruh positif signifikan motivasi kerja terhadap profesionalisme guru

3. Pengaruh Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah terhadap Kinerja Guru

Kepemimpinan menurut Siagian (Wahyuddin dan Djumino, 2006) menyatakan keberhasilan suatu organisasi baik sebagai keseluruhan maupun kelompok dalam suatu organisasi tertentu, sangat tergantung pada mutu kepemimpinan yang terdapat dalam organisasi yang bersangkutan. Dikatakan pula bahwa mutu kepemimpinan dalam suatu organisasi memainkan peranan yang dominan dalam keberhasilan organisasi tersebut terutama dalam kinerja.

Menurut Mulyasa (2004: 227) sedikitnya terdapat sepuluh faktor yang dapat meningkatkan kinerja guru, baik internal maupun eksternal. Salah satu diantara kesepuluh faktor tersebut adalah perhatian dari kepala sekolah (pemimpin). Kepemimpinan transformasional kepala sekolah sebagai salah satu gaya kepemimpinan yang mempunyai paradigma baru dalam kepemimpinan transformasional. Kepemimpinan transformasional diharapkan dapat mengubah dan mempengaruhi bawahan untuk dapat meningkatkan kinerja. Oleh karena itu, kepemimpin transformasional kepala sekolah akan mampu meningkatkan kinerja guru.

Berdasarkan uraian di atas maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

Ho: Tidak ada pengaruh positif signifikan kepemimpinan transformasional terhadap kinerja guru

Ha: Ada pengaruh positif signifikan kepemimpinan transformasional terhadap kinerja guru

4. Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Kinerja Guru

Motivasi merupakan dorongan yang timbul dari dalam diriseseorang, baik secara sadar atau tidak untuk melakukan sesuatu tindakandengan suatu tujuan tertentu. Jadi seseorang dapat terdorong untuk melakukan kerja secara lebih baik, karena ada dorongan dari dalam dirinya (intrinsik) maupun karena dorongan dari luar (ekstrinsik). Dorongan inilah yang menjadi sinergi sehingga seseorang mau bekerja keras untuk melakukan tugas yang diberikan kepadanya.

Keberhasilan suatu organisasi dipengaruhi olehberbagai faktor, baik faktor yang datang dari dalam maupun yang datang dari lingkungan. Dari berbagai faktor tersebut, motivasi merupakan suatu faktor yang cukup dominan dan dapat menggerakkan faktor-faktor lain kearah efektifitas kerja.

Guru yang mempunyai motivasi kerja yang tinggi akan senantiasa bekerja keras untuk mengatasi segala jenis permasalahan yang dihadapi dengan harapan mencapai hasil yang lebih baik lagi. Pencapaian suatu tujuan tidak terlepas dari motivasi guru dalam bekerja, karena motivasi merupakan pendorong semangat dan kemauan untuk bekerja dalam

mencapai keberhasilan kerja guru. Dengan adanya motivasi kerja yang dimiliki guru diduga akan meningkatkan kinerjanya.

Kinerja guru akan baik jika guru tersebut mempunyai motivasi dalam kerjanya. Tinggi rendahnya motivasi seorang guru akan mempengaruhi keberhasilan dalam proses pendidikan dan akan berpengaruh pada kinerja guru tersebut. Motivasi yang tinggi tentunya akan menciptakan prestasi kerjadan kinerja guru yang tinggi. Prestasi kerja adalah hasil-hasil kerja yang dilakukan seseorang dalam melaksanakan tugas dengan penuh tanggungjawab seperti meningkatkan kualitas dan kuantitas kerja, sikap dan inisiatif. Dalam meningkatkan prestasi kerja dan kineja guru dapat dilakukan dengan melakukan inovasi pembelajaran, strategi-strategi pembelajaran yang baru dan isu-isu pembelajaran yang baru sehingga dapat meningkatkan prestasi kerja guru dalam pembelajaran. Sebaliknya jika motivasi rendah maka akan menciptakan prestasi kerja atau kinerja guru yang rendah sehingga kualitas dan kuantitas kerja seseorang akan rendah dan kinerja orang menjadi lebih buruk sehingga akan menghasil pendidikan yang rendah.

Berdasarkan uraian di atas maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

Ho: Tidak ada pengaruh positif signifikan motivasi kerja terhadap kinerja guru

5. Hubungan profesionalisme guru terhadap kinerja guru

Guru yang profesional adalah orang yang memiliki kemampuan dan keahlian khusus dalam bidang keguruan sehngga mampu melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai guru dengan kemampuan yang maksimal baik sebagai pengajar, pembimbing maupun administrator yang dilaksanakan secara bertanggungjawab dan layak.

Kinerja yaitu suatu kegiatan atau aktivitas yang berhubungan erat dengan tiga aspek yaitu perilaku, hasil dan efektivitas organisasi. Perilaku menunjukkan suatu kegiatan untuk mencapai tujuan, efektivitas merupakan langkah-langkah dalam pertimbangan hasil kerja, organisasional menekankan pada aspek proses kerja.

Agarkinerja dan profesionalisme guru dalam pembelajaran semakin efektif dan efesien serta tujuan yang diharapkan dapat tercapai secara optimal juga maka hal ini tidak dapat lepas dari peran kepala sekolah sebagai pemimpin. Kualitas pendidikan akan terwujud bila guru dapat melaksanakan tugas secara profesional, cara kerja yang profesional dapat menghasilkan prestasi kerja yang optimal. Dari pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa semakin profesional seorang guru dalam melaksanakan tugasnya, maka akan semakin baik kinerjanya, sedangkan seorang guru tidak memiliki sikap profesional maka kinerja guru tidak akan bisa tercapai dengan baik.

Berdasarkan uraian di atas maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

Ho : Tidak Ada pengaruh positif signifikan profesionalisme guru terhadap kinerja guru

Ha : Ada pengaruh positif signifikan profesionalisme guru terhadap kinerja guru

6. Pengaruh mediasi profesionalisme guru terhadap hubungan kepemimpinan transformasional kepala sekolah dan motivasi kerja terhadap kinerja guru

Dari uraian di atas telah dipaparkan baik secara terpisah dapat diduga bahwa profesionalisme guru memediasi hubungan kepemimpinan transformasional kepala sekolah dan motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja guru.

Pemimpin adalah orang yang mampu mempengaruhi bawahan agar dapat mencapai tujuan organisasi. Untuk mencapai tujuan yang diinginkan maka pemimpin perlu dukungan dan kepercayaan dari bawahannya. Sebagai seorang pemimpin mampu mengubah bawahannya untuk berubah menjadi lebih baik. Kepemimpinan adalah suatu usaha yang menggunakan gaya kepemimpinan untuk mempengaruhi dan tidak memaksa dalam memotivasi individu untuk mencapai tujuan (Gibson,1986:5).

Pemimpin yang mempunyai kinerja yang baik adalah pemimpin yang memiliki motivasi kerja yang tinggi. Motivasi merupakan dorongan emosi seseorang untuk bertindak dan berperilaku tertentu untuk mencapai sesuatu yang diharapkan. Motivasi merupakan suatu cara yang dapat mendorong gairah kerja guru, agar mau bekerja keras dengan memberikan semua kemampuan dan keterampilannya untuk mewujudkan tujuan sekolah.

Motivasi yang ada pada diri seseorang akan mewujudkan suatu perilaku yang diarahkan pada tujuan mencapai suatu tujuan. Dengan demikian, motivasi dipandang sebagai motor yang menimbulkan energi dalam diri seseorang dan dengan energi tersebut seseorang dapat berbuat sesuatu. Jika seorang pemimpin memiliki motivasi kerja yang tinggi maka guru akan mengikuti cara kerja pemimpinnya sehingga guru yang bekerja dengan baik akan menjadi guru yang profesional.

Seorang guru yang dikatakan profesional yaitu guru yang mempunyai keahlian khusus atau ketrampilan dalam menjalankan tugasnya secara maksimal. Oleh karena itu profesionalisme guru merupakan seorang yang memiliki keahlian khusus dan kemampuan dalam suatu bidang pembelajaran yang sudah memiliki pengalaman kerja serta memiliki kompetensi guru. Guru yang profesional dipengaruhi oleh pimpinan yang akan memberikan dorongan untuk bawahan agar dapat melakukan pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan. Oleh karena itu pemimpin harus dapat mengubah guru agar menjadi guru yang profesional. Apabila seorang guru menjadi guru yang profesional maka kualitas pendidikan akan meningkat dan akan meningkatkan kinerja guru yang lebih baik. Guru yang professional akan memiliki kinerja guru yang baik dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan melakukan berbagai inovasi dalam pembelajaran sehingga mengahasilkan pendidik yang lebih tinggi dan berkualitas. Namun, jika guru yang kurang profesionalitas maka kinerjanya akan menjadi lebih buruk dan kualitas pendidikan menurun.

Berdasarkan uraian di atas maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

Ha: Tidak ada pengaruh mediasi positif signifikan profesionalisme guru hubungan kepemimpinan transformasional kepala sekolah dan motivasi kerja terhadap kinerja guru.

Ha: Ada pengaruh mediasi positif signifikan profesionalisme guru hubungan kepemimpinan transformasional kepala sekolah dan motivasi kerja terhadap kinerja guru.

Dari penjabaran di atas, maka kerangka pemikiran penelitian ini dapat diilustrasikan seperti yang tertera pada gambar di bawah ini:

Kinerja Guru Kepemimpinan Transformasional Kepala sekolah Motivasi Kerja Profesionalisme Guru

54

BAB III

METODE PENELITIAN