• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Penelitian dilakukan SMA N 1 Klaten dan SMA N 2 Klaten 2. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Mei 2016

C. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian

Subjek dari penelitian ini adalah orang yang akan menjadi responden dan memberikan informasi bagi penulis. Dalam penelitian ini yang menjadi subjek adalah guru-guru SMA N 1 Klaten dan SMA N 2 Klaten.

2. Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah data yang diperoleh dari responden, yaitu data kepemimipinan transformasional kepala sekolah dan motivasi kerja terhadap profesionalisme guru dan kinerja guru.

D. Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel 1. Populasi

Menurut Sugiyono (2007: 297) populasi sebagai wilayah generalisasi yang terdiri dari atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya, sedangkan sampel adalah sebagian dari populasi. Populasi dalam penelitian ini adalah guru-guru yang berada di dua sekolah yaitu SMA N 1 Klaten dan SMA N 2 Klatenyang berjumalah 145 guru.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Sampel dalampenelitian ini adalah 106 guru dari kedua sekolah yaitu SMA Negeri 1 Klaten dan SMA Negeri 2 Klaten.

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan sampel aksidental. Sampel aksidental merupakan teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sampel, bila dipandang orang kebetulan ditemui cocok sebagai sumber data (Sugiyono, 2001). Sedangkan teknik pengambilan sampel menggunakan rumus Slovin:

n =

keterangan:

n = Jumlah Populasi N = Jumlah Populasi d2= Presisi ( dietapka 0,05)

Dari data di atas jumlah populasi diketahui sejumlah 145 orang, dan presisi yang ditetapkan sebesar 5%. Berdasarkan rumus Slovin di atas, maka diperoleh jumlah sampel (n) sebagai berikut:

n =

n =

n = 106 E. Operasional Variabel

Variabel yang dikaji dalam penelitian ini adalah variabel kepemimpinan transformasional kepala sekolah, motivasi kerja, profesionalisme guru dan kinerja guru. Guna memperoleh data dan agar variabel dapat diukur, maka variabel tersebut perlu diturunkan ke dalam beberapa indikator empirik. Pengukuran dimaksudkan agar variabel dapat ditelaah. Untuk memudahkan dalam penyusunan indikator empirik maka variabel diberikan definisi konsep. Dalam penelitian ini terdapat empat konsep yaitu kepemimpinan transformasional, motivasi kerja, profesionalisme guru dan kinerja guru.

Kepemimpinan transformasional kepala sekolah, motivasi kerja, profesionalisme guru dan kinerja guru merupakan konsep yang berada pada pengukuran abstrak. Konsep ini diukur berdasarkan jawaban atas pernyataan indikator empirik dengan menggunakan metode skala Likert dengan pilihan dan

skor yang terdiri : (1) sangat tidak setuju, (2) tidak setuju, (3) ragu-ragu, (4) setuju, (5) sangat setuju.

Definisi operasional dan indikator dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Kepemimpinan transformasional kepala sekolah

Kepemimpinan transformasional kepala sekolah adalah kepemimpinan yang memperhatian bawahan, dapat mengubah bawahan akan visi dan tujuan organisasi (menekankan pentingnya rasa memiliki misi bersama) dan memberikan inspirasi untuk bawahan untuk melampaui kepentingan pribadi dan kepentingan kelompok serta mampu membawa dampak mendalam dan luar biasa pada para pengikutnya. Variabel ini diukur dengan menggunakan 4 dimensi kepemimpinan transformasional kepala sekolah yang dikembangkan oleh Bass (Murnianita, 2012) yang meliputi: (1) Pengaruh yang diidealkan (idealized influence) yaitu sejauh mana pemimpin dipersepsikan sebagai role model yang menginspirasi oleh bawahan.(2) motivasi inspirasional (inspirational motivation) yaitu sejauh mana pemimpin menjelaskan visinya yang menarik dan memotivasi para bawahannya. (3) stimulasi intelektual (intellectual stimulation) yaitu sejauh mana pemimpin menstimulasi para bawahannya untuk menjadi inovatif dan kreatif; dan (4) pertimbangan individual (individual consideration) yaitu sejauh mana pemimpin memberikan dukungan, peneguhan dan bimbingan kepada bawahan dengan memperhatikan kebutuhan individu.

Variabel ini diukur dengan 32 item skala Likert lima pilihan, dengan rentang dari (1) sangat tidak setuju, (2) tidak setuju, (3) ragu-ragu, (4) setuju, (5) sangat setuju. Rician mengenai variabel penelitian, indikator dan butir pertanyaan disampaikan dalam tabel berikut:

Tabel 3.1

Kisi-kisi Kuesioner Variabel Kepemimpinan Transformasional Indikator Deskriptor No Item

(+) (-) a. Pengaruh Idealis

(idealized influence)

Pemimpin dipersepsikan sebagai rok model yang menginspirasi oleh bawahan 1, 2, 3, 5, 7,8,10 4, 6, 9 b. Inspirasi motivasi (inspirational motivation)

Pemimpin menjelaskan visinya yang menarik dan memotivasi para bawahannya 12,13 14,15 16,18 11, 17 c. Stimulasi intelektual (intellectual stimulation)

Pemimpin menstimulasi para bawahannya untuk menjadi inovatif dan kreatif

19, 20 24, 25 21, 22 23 d. Pertimbangan individual (individualized consideration d. Pemimpin memberikan dukungan, peneguhan dan bimbingan kepada bawahan dengan memperhatikan kebutuhan individu. 26, 27 28, 29 30 31,32

Dikutip dari: Bass (Murnianita, 2012) 2. Motivasi Kerja

Motivasi Kerja adalah dorongan, upaya, dan keinginan yang di dalam diri untuk meningkatkan prestasi, mencintai pekerjaanya, yang didukung tempat kerja dan suasana kerja yang nyaman, dan gaji yang besar sehingga bawahan menjadi aktif dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawab dalam lingkup pekerjaan. Variabel ini diukur dengan menggunakan 5 indikator motivasi kerja yang dikembangkan oleh Siagian (Making, 2014) yang meliputi: (1) keinginan untuk berprestasi yaitu keinginan untuk meningkatkan prestasi, (2) pekerjaan

itu sendiri yaitu mempunyai perasaan mencintai pekerjaan itu sendiri, (3) tempat kerja yaitu fasilitas yang mendukung dalam melakukan pekerjaan,

(4) suasana kerja yaitu adanya hubungan harmonis dan nyaman antara sesama rekan kerja, dan (5) gaji yaitu upah yang diberikan untuk bawahan atas pekerjaannya.

Variabel ini diukur dengan 22 item skala Likert lima pilihan, dengan rentang dari (1) sangat tidak setuju, (2) tidak setuju, (3) ragu-ragu, (4) setuju, (5) sangat setuju. Rincian mengenai variabel penelitian, indikator dan butir pertanyaan disampaikan dalam tabel berikut:

Tabel 3.2

Kisi-kisi Kuesioner Variabel Motivasi Kerja

Indikator Deskriptor No Item (+) (-) a. Keinginan untuk

berprestasi

Keinginan untuk meningkatkan prestasi

1,2,4 3 b. Pekerjaan itu

sendiri

Mempunyai perasaan mencintai pekerjaan itu sendiri

5,6,10 7, 8, 9 c. Tempat kerja Fasilitas yang mendukung dalam

melakukan pekerjaan

11,12 13 d. Suasana kerja Adanya hubungan harmonis dan

nyaman antara sesama rekan kerja

14,151 7,18,19

16

e. Gaji Upah yang diberikan untuk bawahan atas pekerjaannya

20,21 22 Dikutip dari:Siagian (Making,2014)

3. Profesionalisme Guru

Profesionalisme guru keahlian dan kewenangan khusus dalam bidang pendidikan, pengajaran, dan pelatihan yang ditekuni untuk menjadi mata pencaharian dalam memenuhi kebutuhan hidup yang bersangkutan (guru). Variabel ini diukur dengan menggunakan 6 indikator profesionalisme guru

yang dikembangkan oleh Samana (1994) yang meliputi: (1) Penguasaan bahan ajar yaitu guru hendaknya menguasai bahan ajar wajib (pokok), pengayaan, dan bahan ajar penunjang untuk keperluan mengajarnya, (2) Pengelolaan kelas dan interaksi belajar mengajar yaitu guru berusaha menciptakan situasi sosial kelas yang kondusif untuk belajar sebaik mungkin, (3) Pengelolaan program belajar mengajar yaitu guru mampu menguasai fungsional tentang pendekatan system pengajaran, asas pengajaran, prosedur, metode strategi, (4) Pelayanan bimbingan dan konseling yaitu guru mampu memecahkan masalah dan membantu siswa yang bermasalah, (5) Penggunaan media dan sumber pelajaran yaitu Guru mampu menguasai media pembelajaran dan sumber pelajaran yang sesuai dengan ketentuan (kurikulum), dan (6) Penilaian prestasi belajar siswa yaitu guru memberikan penilaian sesuai dengan kemampuan yang dimiliki siswanya.

Variabel ini diukur dengan 30 item skala Likert lima pilihan, dengan rentang dari (1) sangat tidak setuju, (2) tidak setuju, (3) ragu-ragu, (4) setuju, (5) sangat setuju. Rician mengenai variabel penelitian, indikator dan butir pertanyaan disampaikan dalam tabel berikut:

Tabel 3.3

Kisi-kisi Kuesioner Variabel Profesionalisme Guru

Indikator Deskriptor No. item (+) (-) a. Penguasaan bahan

ajar

Guru mampu menguasai bahan ajar wajib, bahan ajar pengayaan, dan bahan ajar penunjang dengan baik.

1,2,5 3,4

b. Pengelolaan kelas dan interaksi belajar mengajar

Guru berusaha menciptakan situasi sosial kelas yang kondusif untuk belajar sebaik mungkin

6,7,9 8,10

c. Pengelolaan program belajar mengajar

Guru mampu menguasai fungsional tentang pendekatan sistem

pengajaran, asas pengajaran, prosedur, metode strategi dalam belajar 11, 12 14,15 13 d. Pelayaan bimbingan dan konseling

Guru mampu memecahkan masalah dan membantu siswa yang

bermasalah 16, 18, 19 17,20 e. Penggunaan media dan sumber pelajaran

Guru mampu menguasai media pembelajaran dan sumber pelajaran yang sesuai dengan ketentuan (kurikulum) 21, 23 25 22,24 f. Penilaian prestasi belajar siswa

Guru memberikan penilaian sesuai dengan kemampuan yang dimiliki siswanya

27, 28 29,30

26

Dikutip dari: Samana, 1994 4. Kinerja guru

Kinerja guru adalah persepsi guru atas tanggungjawab, kepercayaan diri, kompetensi, kemampuan berkomunikasi dan kondisi sekolah yang memungkinkan prestasi seorang guru melaksanakan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan kewenangan dan kemamuan yang dimiliki. Variabel ini diukur dengan menggunakan 6 indikator kinerja guru yang dikembangkan oleh Silberman, 2001 yang meliputi: (1) Tanggungjawab guru yaitu tanggungjawab guru dalam mencapai tujuan bersama, (2) Percaya diri yaitu tumbuh dan

(3) Kompetensi yaitu kemampuan guru dalam melaksanakan tugasnya, (4) Kondisi yaitu situasi sekolah yang memungkinkan prestasi kerjanya, dan (5) Komunikasi yaitu adanya hubungan harmonis antar sesama warga sekolah.

Variabel ini diukur dengan 30 item skala Likert lima pilihan, dengan rentang dari (1) sangat tidak setuju, (2) tidak setuju, (3) ragu-ragu, (4) setuju, (5) sangat setuju. Rician mengenai variabel penelitian, indikator dan butir pertanyaan disampaikan dalam tabel berikut:

Tabel 3.4

Kisi-kisi Kuesioner Variabel Kinerja Guru

Indikator Deskriptor No. item (+) (-) a. Tanggungjawab

guru

Tanggung jawab guru dalam mencapai tujuan bersama

1,4,6 7

2,3 b. Percaya diri Tumbuh dan berkembangnya motivasi

internal dalam melaksanakan pekerjaan

9,10 11,13

8,12

c. Kompetensi Kemampuan guru dalam melaksanakan tugasnya

14,15 16,18 19

17

d. Kondisi Situasi sekolah yang memungkinkan prestasi kerjanya

21,23 24, 25

20,22 e. Komunikasi Adanya hubungan harmonis antar

sesama warga sekolah

26,27 ,28

29,30 Dikutip: Silberman, 2001

F. Data yang diperlukan a. Data Primer

Data Primer adalah data yang diperoleh langsung dari subjek responden. Dalam penelitian iniyang menjadi responden adalah guru SMA N 1 Klaten dan SMA N 2 Klaten. Data tersebut diperoleh dengan membagikan kuesioner yang

mencangkup pertanyaan mengenai kepemimpinan transformasional kepala sekolah, profesionalisme guru, motivasi kerja dan kinerja guru.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang tidak diperoleh langsung dari subjek penelitian tetapi diperoleh dari instansi sekolah. Data tersebut diperoleh dari SMA N 1 Klaten dan SMA N 2 Klaten yaitu sejarah, visi misi, tujuan, nama-nama guru.