• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori

3. Motivasi Kerja

a. Pengertian Motivasi

Ada banyak ahli yang merumuskan mengenai motivasi. Menurut Mitchell (Winardi 2001: 1), motivasi mewakili proses-proses psikologika, yang menyebabkan timbulnya, diarahkannya dan terjadi pesistensi kegiatan-kegiatan suka rela (volunte) yang diarahkan ketujuan tertentu.

Sudarmo dan Sudito (Gusti, 2012) mengatakan bahwa motivasi adalah faktor-faktor yang ada pada diri sesorang yang menggerakan perilakunya

untuk memenuhi berbagai tujuan tertentu. Mc Donald (Gusti, 2012) menyatakan bahwa motivasi adalalah suatu perubahan energi dalam diri (pribadi) seseoang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan.

Motivasi merupakan unsur psikologis bagi seorang guru dalam rangka mencapai keberhasilan dalam mengajar. Guru tidak punya motivasi mengajar maka ia tidak akan berhasil dalam mengajar. Guru mempunyai motivasi karena kebutuhan-kebutuhannya terpenuhi oleh akibat timbulnya hubungan dengan organisasi. Senada dengan pendapat Buchari Zainun menjelaskan bahwa beraneka ragam kebutuhan timbul akibat adanya beberapa macam hubungan dengan organisasi. Dari beberapa pengertian motivasi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah dorongan atau penggerak agar karyawan dapat bekerja keras untuk mencapai tujuan dari organisasi pendidikan.

Guru yang mempunyai motivasi mengajar yang baik dan bertanggungjawab yang tinggi untuk bekerja dengan antusias dan sebaiknya mengerahkan segenap kemampuan dan ketrampilan guna untuk mencapai prestasi yang optimal. Kekuatan ini pada dasarnya dirangsang oleh adanya berbagai macam kebutuhan seperti keinginan terpenuhi, tingkah laku baik, tujuan dan umpan balik.

Selain itu dengan adanya motivasi juga mempunyai fungsi penting bagi kepemimpinan, organisasi dan para individu anggota organisasi. Fungsi tersebut antara lain adalah:

1) Mendorong para anggota organisasi untuk bekerja dan bertindak. 2) Meningkatkan level efisiensi para anggota dan organisasi.

3) Stabilitas tenaga kerja.

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi Motivasi

Motivasi merupakan proses psikologi dalam diri seseorang dan sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Secara umum, faktor ini dapat muncul dari dalam diri (intrinsik) maupun dari luar diri (ekstrinsik). Menurut Wahjosumidjo (2001: 42), faktor yang mempengaruhi motivasi meliputi faktor internal yang bersumber dari dalam individu dan faktor eksternal yang bersumber dari luar individu. Faktor internal seperti sikap terhadap pekerjaan, bakat, minat, kepuasan, pengalaman, dan lain-lain serta faktor dari luar individu yang bersangkutan seperti pengawasan, gaji, lingkungan kerja, kepemimpinan.Sedangkan menurut Siagian (2006: 294) motivasi dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik yang bersifat internal maupun eksternal. Yang termasuk faktor internal yang mempengaruhi motivasi anatara lain persepsi seseorang mengenai diri sendiri, harga diri , harapan pribadi, kebutuhan, keinginan kepuasan kerja prestasi kerja yang dihasilkan. Sedangkan fakor eksternal yang mempengaruhi motivasi seseorang antara lain jenis dan sifat pekerjaan, kelompok kerja dimana seseorang bergabung , organisasi tempat orang bekerja, situasi lingkungan kerja, gaji.

c. Jenis-jenis Motivasi

Menurut Hasibuan (2006: 150) jenis-jenis motivasi dapat dikelompokkan menjadi dua jenis yaitu:

a) Motivasi positif (insentif positif), manajer memotivasi bawahan dengan memberikan hadiah kepada mereka yang berprestasi baik. Dengan motivasi positif ini semangat kerja bawahan akan meningkat, karena manusia pada umumnya senang menerima yang baik-baik saja.

b) Motivasi negatif (insentif negatif), manajer memotivasi bawahan dengan memberikan hukuman kepada mereka yang pekerjannya kurang baik (prestasi rendah). Dengan memotivasi negatif ini semangat kerja bawahan dalam waktu pendek akan meningkat, karena takut dihukum.

Pengunaan kedua motivasi tersebut haruslah diterapkan kepada siapa dan kapan agar dapat berjalan efektif merangsang gairah bawahan dalam bekerja.

d. Tujuan Pemberian Motivasi

Menurut Hasibuan (2001: 221) tujuan dilakukan pemberian motivasi adalah sebagai berikut mendorong gairah dan semangat kerja karyawan, meningkatkan moral dan kepuasan kerja karyawan, meningkatkan produktivitas kerja karyawan, mempertahankan loyalitas dan kestabilan karyawan perusahaan, meningkatkan kedisiplinan dan menurunkan tingkat absensi karyawan, mengefektifkan pengadaan karyawan, menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik, meningkatkan kreativitas dan partisipasi karyawan, meningkatkan tingkat kesejahteraan karyawan, mempertinggi rasa tanggungjawab karyawan terhadap tugas-tugasnya, meningkatkan efisiensi penggunaan alat-alat dan bahan baku.

e. Dampak Motivasi Kerja

Salah satu tanda keberhasilan suatu organisasi adalah meningkatnya produktivitas. Produktivitas kerja yang tinggi merupakan salah satu keunggulan kompetitif suatu organisasi. Produktivitas sangat tergantung pada motivasi dan akan tercapai bila terdapat motivasi yang tinggi dan moral yang baik dari sumber daya manusianya. Motivasi ini akan tercemin dalam etos kerja yang akan mempengaruhi produktivitas suatu organisasi secara keseluruhan.

Hamali (2013) menemukan bahwa terdapat pengaruh positif motivasi kerja terhadap produktivitas kerja. Dalam penelitian tersebut menunjukan bahwa motivasi karyawan digolongkan menjadi dua motivasi yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik, secara keseluruhan motivasi kerja karyawan sudah baik namun pada dimensi motivasi ekstrinsik masih dibawah rata-rata variabel motivasi sehingga produktivitas kerja karyawan rendah. Rendahnya motivasi disebabkan karena pimpinan kurang memotivasi bawahan sehingga tugas-tugas kurang sesuai dengan harapan. Sedangkan produktivitas kerja karyawan rendah disebabkan oleh sikap mental yang rendah dan kurangnya pengalaman karyawan. Sedangkan Merlianti (2006) menemukan hasil bahwa terdapat pengaruh positif motivasi kerja terhadap kepuasan kerja. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa motivasi kerja karyawan sudah baik karena pimpinan yang memberikan dorongan atau motivasi yang kuat terhadap bawahannya dan besarnya gaji karyawan yang sudah baik sehingga karyawan tidak ingin

pindah ke pekerjaan yang lain. Selain itu kepuasan kerja yang sudah baik yang mana karyawan mmpu menyelesaikan tugas-tugasnya dengan baik dan mempunyai pengalaman kerja yang baik.

Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa motivasi kerja dapat memberikan dampak yang positif terhadap produktivitas kerja karyawan dan kepuasan kerja dalam suatu organisasi. Selain berdampak positif, motivasi juga akan memberikan dampak negatif bagi bawahannya yaitu semangat kerja dan hasil kerja yang menurun.