• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori

5. Kinerja guru

a. Pengertian Kinerja Guru

Kinerja guru adalah kemampuan dan usaha guru untuk melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya sebagai guru. Kinerja seseorang perlu dinilai secara berkesinambungan. Dalam penilaian kinerja tidak hanya semata-mata menilai hasil fisik, tetapi pelaksanaan pekerjaan secara keseluruhan yang menyangkut berbagai bidang seperti kemampuan, kerajinan, disiplin,

hubungan kerja atau hal-hal khusus sesuai bidang tugasnya semuanya layak untuk dinilai.

Kinerja guru mempunyai spesifikasi tertentu. Kinerja guru dapat dilihat dan diukur berdasarkan spesifikasi atau kriteria kompetensi yang harus dimiliki oleh setiap guru. Berkaitan dengan kinerja guru, wujud perilaku yang dimaksud adalah kegiatan guru dalam proses pembelajaran. Berkenaan dengan standar kinerja guru Sahertian (Kusmianto,1997: 49) dalam buku panduan penilaian kinerja guru oleh pengawas menjelaskan

bahwa: “Standar kinerja guru itu berhubungan dengan kualitas guru dalam

menjalankan tugasnya seperti: (1) bekerja dengan siswa secara individual, (2) persiapan dan perencanaan pembelajaran, (3) pendayagunaan media pembelajaran, (4) melibatkan siswa dalam berbagai pengalaman belajar, dan (5) kepemimpinan yang aktif dari guru”.

Menurut Mulyasa kinerja dapat diartikan sebagai prestasi kerja dalam hal ini prestasi guru adalah merupakan perilaku guru yang mempunyai: (1) kecakapan dan menguasai segala seluk beluk bidang tugasmu dan bidang lain yang berhubungan dengan tugasnya,(2) ketrampilan yang sangat baik dalam melaksanakan tugasnya,(3) Pengalaman yang luas dibidang tugasnya dan bidang lain yang berhubungan dengan tugasnya, (4) selalu bersungguh-sungguh dan tidak mengenal waktu dalam melaksanakan tugasnya, (5) kesegaran dan kesehatan jasmani dan rohani yang baik, (6) selalu melaksanakan tugas secara berdayaguna dan berhasil guna. (7) hasil

kerjanya jauh melebihi hasil kerja rata-rata yang ditentukan, baik dalam arti mutu maupun dalam arti jumlah.

Menurut Undang-undang No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen yang membahas tentang kinerja guru dapat ditunjukan dari seberapa besar kompetensi-kompetensi yang dipasyaratkan dipenuhi. Kompetensi-kompetensi tersebut adalah: ”kompetensi pendagogik, kompetensi

kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional”.

Kinerja guru dapat dilihat saat melaksanakan interaksi belajar mengajar di kelas termasuk persiapannya baik dalam bentuk program semester maupun persiapan mengajar. Berkenaan dengan kepentingan penilaian terhadap kinerja guru.Georgia Departemen of Education telah mengembangkan teacher performance assessmen instrument yang kemudian dimodifikasi oleh Depdiknas menjadi Alat Penilaian Kemampuan Guru (APKG). Alat penilaian kemampuan guru, meliputi: (1) rencana pembelajaran (teaching plans andmaterials) atau disebut dengan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran); (2) prosedur pembelajaran (classroom procedure); dan (3) hubungan antar pribadi (interpersonal skill). Proses pembelajaran adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh seorang guru mulai dari persiapan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran sampai pada tahap akhir pembembelajaran yaitu pelaksaan evaluasi dan perbaikan untuk siswa yang belum berhasil pada saat dilakukan evaluasi. Dari pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa kinerja guru merupakan hasil pekerjaan atau prestasi kerja yang dilakukan oleh guru

berdasarkan kemampuan mengelola kegiatan belajar mengajar, yang meliputi perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, evaluasi pembelajaran dan membina hubungan antar pribadi (interpersonal) dengan siswa.

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi Kinerja

Kinerja dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja adalah sebagai berikut:

1) Kemampuan, kepribadian dan minat kerja. Kemampuan merupakan kecakapan seseorang, seperti kecerdasan dan ketrampilan. Kemampuan pekerja dapat mempengaruhi kinerja dalam berbagai cara. Misalnya dalam cara pengambilan keputusan dalam suatu organisasi, cara menginterprestasikan tugas dan cara penyelesaian tugas. Kepribadian adalah serangkaian ciri yang relatif mantap yang dipengaruhi oleh keturunan dan faktor sosial, kebudayaan dan lingkungan. Sedangkan minat merupakan suatu valensi atau sikap.

2) Kejelasan dan penerimaan atas penjelasan peran seseorang pekerja, yang merupakantaraf pengertian dan penerimaan seseorang individu atas tugas yang dibebankan kepadanya. Makin jelas pengertianpekerja mengenai persyaratan dan sasaran pekerjaannya, maka makin banyak energi yang dapat dikerahkan untuk kegiatan kearah tujuan.

3) Tingkat motivasi pekerja, motivasi adalah daya energi yang mendorong, mengarahkan dan mempertahankan perilaku.

Penjelasan lain mengenai faktor yang berpengaruh terhadap kinerja dijelaskan oleh Mulyasa. Menurut Mulyasa (2007:227) sedikitnya terdapat sepuluh faktor yang dapat meningkatkan kinerja guru, bukan faktor internal atau eksternal. Faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut dorongan untuk bekerja, tanggung jawab terhadap tugas, minat terhadap tugas, perhargaan terhadap tugas, peluang untuk berkembang, perhatian kepala sekolah, hubungan interpersonal dengan semua guru, MGMP dan KKG, kelompok diskusi bimbangan, kayananan perpustakaan.

Berdasarkan penjelasan yang dikemukan di atas, faktor-faktor yang menentukan tingkat kinerja guru dapat disimpulkan yaitu: (1) tingkat penghargaan (reward system), (2) lingkungan kerja, (3) jabatan guru, (4) motivasi atau semangat kerja, (5) hubungan interpersonal dengan semua guru, (6) keterampila, (7) karakter pribadi, (8) struktur kepemimpinanan

c. Penilaian Kinerja Guru

Penilaian kinerja guru sebagaimana diatur dalam Permendiknas No. 35 tahun 2010 tentan Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.Pengukuran terhadap kinerja penting dilakukan untuk mengukur tingkat produktivitas dan prestasi kerjanya sesuai dengan tugas sebagai guru. Menurut Silberman (2001), kinerja atau performance merupakankegiatan seseorang dalam melaksanakan tugas pokoknya yang dibagi menjadi empat bagian utama yaitu commitment, confidence,

competence dan contingencies. Pendapat ini dikenal dengan teori The Four “C”s To Achieving Peak Performance.

Berkaitan dengan pengukuran kinerja Silberman, (2001) menyatakan bahwa add up the score you gave yourself for the items partaining to each

of the four performance factors: commitment, confidence, competence dan contingencies. Contingencies are subdivied into Working Conditions and Communication.Sejalan dengan teori The Four “C”s To Achieving Peak Performance, unsur-unsur yang perlu diadakan penilaian dalam penilaian

kinerja guru menurut Silberman (2001), meliputi: 1) commitment atau tanggungjawab guru dalam mencapai tujuan bersama, 2) confidence yaitu rasa percaya diri yang menyangkut tumbuh dan berkembangnya motivasi internal dalam melaksanakan pekerjaan, 3) competence, yaitu kompetensi dalam melaksanakan tugasnya, 4) contingencies yang menyangkut situasi dan kondisi sekolah yang memungkinkan guru dapat meningkatkan prestasi kerja, dan 5) comunication, yaitu adanya hubungan yang harmonis antara sesama warga sekolah.

d. Arti Penting Kinerja

Arti penting dari kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggungjawab masing-masing dalam upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral maupun etika (Sedarmayanti 2007: 260).

Unit sumber daya manusia dalam suatu organisasi seharusnya berperan untuk menganalisis dan membantu memperbaiki masalah-masalah dalam pencapaian kinerja.Sumber daya manusia menjadi peranan dalam suatu organisasi ini seharusnya tergantung pada apa yang diharapkan manajemen tingkat atas,seperti fungsi manajemen manapun, kegiatan manajemen sumber daya manusia harus dievaluasi dan direkayasa sedemikian sehingga mereka dapat memberikan kontribusi untuk kinerja yang kompetitif dari organisasi dan individu pada pekerjaan (Robbins 2003: 82).

Hasil kerja yang dicapai oleh seorang karyawan juga haruslah dapat memberikan kontribusi yang penting bagi perusahaan yang dilihat dari segi kualitas yang dirasakan oleh perusahaan dan sangat besar manfaatnya dimasa yang akandatang.