• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

C.   Kerangka Pemikiran

perbankan syariah mengakibatkan sikap atau perilaku masyarakat malaysia terhadap bank syariah tersebut menjadi baik, dan masyarakat malaysia lebih tertarik atau berminat berhadap bank syariah tersebut, jika layanan yang diberikan meningkat pesat maka ketertarikan nasabahnya pun meningkat pesat. Kemudian di dukung oleh penelitian dari Alkatiry (2015), yang mendapatkan hasil bahwa faktor utama yang mempengaruhi minat nasabah memanfaatkan fasilitas pembiayaan pada bank syariah adalah faktor pelayanan. Faktor ini memiliki variance sebesar 18,3%.

Hasil penelitian dari Rahmawaty (2014) menyatakan bahwa margin mempengaruhi minat menggunakan produk di bank syariah yang ditunjukkan dengan nilai t hitung sebesar 2,772. Sedang arah hubungan ditunjukkan dengan tanda positif pada beta yang memiliki nilai 0,230 yang berarti bahwa terdapat hubungan positif antara margin dengan minat menggunakan produk di bank syariah. Arah positif (beta) tersebut mengandung makna, semakin tinggi margin akan meningkatkan kepercayaan dan keyakinan nasabah sehingga dapat mempengaruhi minat menggunakan produk di bank syariah.

Di dukung oleh penelitian Adalah (2016) bahwa variabel margin terhadap variabel bebas yaitu minat nasabah dalam memanfaatkan pembiayaan Murabahah adalah sebesar 0,345. Hal ini membuktikan bahwa margin mempunyai hubungan yang positif terhadap minat nasabah dalam memanfaatkan pembiayaan Murabahah. Kemudian dukungan dari penelitian Hamdani dan Mukhlis (2016) yang menyimpulkan keuntungan atau margin berpengaruh terhadap minat dalam ngajukan pembiayaan.

C. Kerangka Pemikiran

Dalam penelitian ini minat pembiayaan pemilikan rumah di bank syariah dikaitkan dengan promosi, pelayanan dan margin. Merujuk pada penelitian yang dilakukan oleh oleh Hirmawan (2015) tentang faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi minat nasabah bertransaksi di bank syariah. Penelitian tersebut menguji dengan tiga faktor yang sama dengan penelitian ini yaitu pelayanan dan margin. Hasil dari penelitian tersebut faktor pelayanan dan margin berpengaruh terhadap minat nasabah bertransaksi di bank syariah.

 

Gambar 2. 5 Model Penelitian

Sumber: Data Hasil Olahan Peneliti (2021) D. Hipotesis

Penelitian Yulianti (2015) yang menyatakan bahwa minat nasabah terhadap keputusan memilih produk pembiayaan di bank syariah adalah pelayanan. Serupa dengan hasil penelitian Wahyuni (2017) dan Sumantri (2014) bahwa kualitas pelayanan berpengaruh terhadap minat pembiayaan.

Pertumbuhan pembiayaan kepemilikan rumah syariah (KPRS). Serupa dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Layaman dan Nilamsari (2018), Hamdani dan Mukhlis (2016), Rahmawaty (2014) dan Adalah (2016) yang menyatakan bahwa margin berpengaruh terhadap minat nasabah.

Jika dilihat dari hasil penelitian terdahulu tersebut bahwa pelayanan dan margin berpengaruh terhadap minat nasabah dalam memilih produk pembiayaan.

Berdasarkan kajian pustaka dan hasil penelitian terdahulu maka konsep kerangka berfikir dapat digambarkan sebagai berikut:

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian, yang kebenarannya masih harus diuji secara empiris, sedangkan berdasarkan rangkaian langkah-langkah penelitian, hipotesis merupakan rangkuman dari kesimpulan-kesimpulan teoritis yang diperoleh dari tinjauan pustaka(Yulianti, 2016). Adapun hipotesis dalam penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut:

Pelayanan (Yakin, 2016), (Wahyuni,

2017), (Sumantri, 2014)

Minat

Margin

(Yakin, 2016), (Rahmawaty, 2014), (Layaman & Nilamsari,

2018) Promosi

(Basu Swasta, 2009), (Kotler, 2000)

 

1. H0 ; Tidak terdapat pengaruh secara parsial antara variabel Promosi (X1) terhadap minat Pembiayaan Pemilikan Rumah (PPR) (Y)

H1 ; Terdapat pengaruh secara parsial antara variabel Promosi (X1) terhadap minat Pembiayaan Pemilikan Rumah (PPR) (Y)

2. H0 ; Tidak terdapat pengaruh secara parsial antara variabel Pelayanan (X2) terhadap minat Pembiayaan Pemilikan Rumah (PPR) (Y)

H1 ; Terdapat pengaruh secara parsial antara variabel Pelayanan (X2) terhadap minat Pembiayaan Pemilikan Rumah (PPR) (Y)

3. H0 ; Tidak terdapat pengaruh secara parsial antara variabel Margin (X3) terhadap minat Pembiayaan Pemilikan Rumah (PPR) (Y)

H1 ; Terdapat pengaruh secara parsial antara variabel Margin (X3) terhadap minat Pembiayaan Pemilikan Rumah (PPR) (Y)

4. H0 ; Tidak terdapat pengaruh secara simultan antara variabel Promosi (X1), Pelayanan (X2), Margin (X3) terhadap minat Pembiayaan Pemilikan Rumah (PPR) (Y)

H1 ; Terdapat pengaruh secara simultan antara variabel Promosi (X1), Pelayanan (X2), Margin (X3) terhadap minat Pembiayaan Pemilikan Rumah (PPR) (Y)

 

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan (field research). Metode penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, yaitu metode yang memberikan gambaran secara sistematis dan akurat melalui pendekatan kuantitatif berupa angka-angka dan di analisis menggunakan statistik (Yulianti, 2016). Penelitian ini menggunakan teknik analisis Confirmatory Analysis Factor, yaitu mengeksplorasi variabel ataupun indikator yang dominan untuk membentuk sebuah faktor-faktor terhadap minat(Yulianti, 2016).

B. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Menurut Sugiyono (2015) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari, sedangkan populasi merupakan keseluruhan objek yang akan diteliti. Kemudian dapat ditarik kesimpulan dari pernyataan tersebut bahwa populasi meliputi seluruh karakteristik yang dimiliki objek dan subjek tersebut. Populasi meliputi seluruh karakteristik yang dimiliki objek dan subjek tersebut. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh nasabah di BCA Syariah di wilayah Jabodetabek.

2. Sampel

Menurut Sugiyono (2015) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Penelitian yang menggunakan metode sampel dapat cepat diselesaikan, karena dengan metode sampel hanya mengadakan penelitian terhadap sebagian obyek. Maka pengumpulan data, pengolahan data dapat menghemat waktu. Adapun peneliti menggunakan, teknik simple random sampling dimana teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur 0 untuk dipilih menjadi sampel.

Karena jumlah populasi tidak diketahui secara pasti untuk menentukan jumlah sampel penelitian dapat dihitung menggunakan rumus(Tabachnick & Fidel, 2020) yaitu :

 

𝑁 104 𝑚

Dimana :

N = Jumlah Sampel

m = Jumlah variabel independen

𝑁 104 𝑚

𝑁 104 3

𝑁 107

Jadi berdasarkan hasil perhitungan diatas, maka jumlah sampel yang diambil minimal atau sama dengan 107 responden, maka peneliti mengambil sampel sebanyak 111 responden.

C. Tempat dan Waktu Penelitian

Dalam memperoleh informasi atau data yang dibutuhkan oleh peneliti, dilakukan secara daring melalui penyebaran kuesioner yang disebarkan kepada nasabah BCA Syariah di wilayah jabodetabek yang pernah menggunakan PPR pada tahun 2017-2021.

D. Metode Pengumpulan Data

Untuk keperluan analisis pengaruh Promosi, Pelayanan dan Margin terhadap Minat Pembiayaan Pemilikan Rumah (Studi Pada Nasabah Bca Syariah Di Jabodetabek) peneliti memerlukan sejumlah data pendukung yang berasal dari nasabah di wilayah tersebut. Dalam penelitian ini peneliti melakukan pengumpulan data melalui langkah berikut ini:

1. Data Primer 

Menurut Indrianto dan Supomo (2014) dalam Itsna dkk., (2017) bahwa data primer merupakan data yang didapat lansung dari sumber. Data ini harus dicari melalui narasumber atau disebut dengan responden, yaitu orang yang dijadikan objek penelitian atau orang yang dijadikan sebagai sarana mendapatkan informasi ataupun data. Data primer yang digunakan dalam penelitian ini berupa hasil kuesioner yang telah diisi oleh responden. Indikator-indikator yang digunakan dijabarkan dalam pertanyaan-pertanyaan yang disusun dalam angket. Responden diminta untuk memberikan jawabannya dengan cara memberi tanda check list (√) pada kolom jawaban yang disediakan.

 

2. Data Sekunder

Data sekunder dikumpulkan dengan cara membaca, mempelajari laporan-laporan yang dikeluarkan BCA Syariah, studi kepustakaan dengan membaca buku-buku teks, jurnal, catatan kuliah, makalah, dan sumber lain yang peneliti anggap diperlukan dalam penelitian ini.

E. Metode Analisis Data

Analisis data dapat dilakukan untuk dua tujuan seperti menyajikan temuan empiris berupa data statistik deskriptif yang menjelaskan mengenai karakteristik responden khususnya dalam hubungannya dengan variabel-variabel penelitian yang digunakan untuk menguji hipotesis penelitian yang diajukan dan atas dasar itu sebuah kesimpulan ditarilk (Ferdinand, 2015). Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan studi kausalitas dengan analisis regresi linear berganda.

Adapun penjelasan lebih lanjut mengenai analisis statistika deskriptif dan analisis statistika inferensial dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Analisis Data Deskriptif

Analisis statistika deskriptif digunakan dengan tujuan untuk memberikan gambaran atau deskripsi empiris mengenai data yang telah terkumpul dalam hasil penelitian. Analisis statistika deskriptif dalam penelitian ini dituangkan dalam bentuk distribusi frekuensi dan statistik rata-rata. Adapun teknis analisis ini digunakan untuk memberikan gambaran mengenai tingkat pelayanan dan margin terhadap minat pembiayaan pemilikan rumah. Instrumen penelitian yang digunakan harus memenuhi syarat valid dan reliabel. Oleh karena itu, instrumen penelitian harus diuji coba terlebih dahulu dengan menggunakan uji validitas dan reabilitas(Ferdinand, 2015). Berikut penjabaran mengenai uji validitas dan reabilitas instrumen penelitian:

2. Teknik Analisis Data a. Uji Validitas

Instrumen penelitian yang digunakan harus memenuhi dua syarat utama yaitu valid dan reliabel. Instrumen yang valid mengindikasikan bahwa alat ukur yang digunakan dalam penelitian itu sudah tepat untuk mengukur apa yang ingin dicapai.

 

Adapun instrumen yang reliabel menunjukan bahwa penelitian akan memperoleh hasil yang sama apabila dilakukan berulang kali (Sugiyono, 2014).

Penelitian ini akan menguji validitas instrumen menggunakan rumus Person Product Moment, sebagai berikut :

Keterangan:

rxy : koefisien validitas yang dicari

X : skor yang diperoleh dari subjek tiap item Y : skor total item instrument

∑X : jumlah skor dalam distribusi X

∑Y : jumlah skor dalam distribusi Y

∑X2 : jumlah kuadrat pada masing-masing skor X

∑Y2 : jumlah kuadrat pada masing-masing skor Y n : jumlah responden

Membuat kesimpulan, yaitu dengan cara membandingkan nilai hitung r dan nilai tabel r, dengan kriteria sebagai berikut:

a. Jika 𝑟 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑟 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , maka instrumen dinyatakan valid.

b. Jika 𝑟 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝑟 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙, maka instrumen dinyatakan tidak valid.

Apabila instrumen itu valid, maka instrumen tersebut dapat digunakan pada kuesioner penelitian. Teknik uji validitas yang digunakan adalah korelasi Product Moment dan perhitungannya menggunakan program SPSS Statistic 22. Dalam variabel pelayanan, margin dan minat diuraikan menjadi 42 butir pernyataan.

Angket yang disebar kepada 111 orang responden.

b. Reliabilitas

Sebuah scale atau instrumen pengukur data dan data yang dihasilkan disebut reliable atau terpercaya apabila instrumen itu secara konsisten memunculkan hasil yang sama setiap kali dilakukan pengukuran(Ferdinand, 2015). Reliabilitas dapat diukur dengan menggunakan perhitungan Cronbach’s Alpha yaitu:

𝑎 𝑛

𝑛 1 1 ∑ 𝜎

𝜎

𝑟 𝑛 ∑ 𝑥𝑦 ∑ 𝑥 ∑ 𝑥𝑦

𝑛 ∑ 𝑥 ∑ 𝑥 . 𝑛 ∑ 𝑦 ∑ 𝑦  

 

Keterangan:

𝑎 : Koefisien reliabilitas n : banyaknya butir pertanyaan

𝜎𝑖2 : ragam skor butir pertanyaan ke-i (i= 1,2...m) 𝜎𝑇2 : ragam skor total

Nilai Cronbach’s Alpha dapat dikatakan bagus jika nilainya mencapai ≥0,7.

c. Analisis Statistika Inferensial

Analisis statistika inferensial yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda. Pengujian dalam penelitian ini dilakukan dengan uji asumsi klasik, yaitu uji normalitas, multikolinearitas, dan heteroskedastisitas.

Adapun analisis regresi berganda dan pengujian hipotesis diantaranya terdapat uji parsial (uji-t), dan uji koefisien determinasi (R2 ) dengan menggunakan program SPSS versi 22. Berikut ini akan dipaparkan lebih rinci mengenai uji-uji tersebut.

3. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas

Uji signifikansi pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen melalui uji-t hanya akan valid jika residual yang kita dapatkan mempunyai distribusi normal. Adapun metode yang dapat digunakan untuk mendeteksi apakah residual mempunyai distribusi normal atau tidak yaitu dengan histogram residual.

Metode histogram residual merupakan metode grafis yang paling sederhana digunakan untuk mengetahui apakah bentuk Probability Distribution Function (PDF) dari random variabel berbentuk distribusi normal atau tidak. Jika histogram residual mempunyai grafik distribusi normal, maka bisa dikatakan bahwa residual memiliki distribusi normal (Rohmana, 2013).

Menurut Santosa (2010), tujuan dari uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi dengan data bentuk lonceng (bell shaped). Data yang baik adalah data yang mempunya pola seperti distribusi normal, yakni distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri atau menceng ke kanan.

 

b. Uji Heteroskedastisitas

Salah satu asumsi yang penting dalam model regresi linear adalah bahwa setiap kesalahan pengganggu (ε) mempunyai varian yang sama atau asumsi ini disebut dengan heteroskedastisitas. Namun, setiap kesalahan pengganggu tidak semuanya memiliki varian yang sama. Hal ini disebabkan adanya perbedaan antara pegamatan pada anggota populasi satu dengan anggota populasi lainnya pada saat waktu tertentu. Salah satu cara yang digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya gejala heterokedastisitas dalam suatu model regresi adalah dengan melihat titik-titik dalam scaterplot apakah membentuk pola-pola tertentu/berkumpul di satu sisi atau dekat dengan nilai 0 pada sumbu Y pada kurva yang dihasilkan saat kita menggambar kurva dengan menggunakan SPSS atau tidak. Jika titik-titik data menyebar tidak secara beraturan, maka model regresi dikatakan tidak terjadi heteroskedastisitas (Sarwono, 2013).

Uji Heteroskedastisitas adalah uji yang menilai apakah ada ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi linear. Uji ini merupakan salah satu dari uji asumsi klasik yang harus dilakukan pada regresi linear. Apabila asumsi heteroskedastisitas tidak terpenuhi, maka model regresi dinyatakan tidak valid sebagai alat peramalan (Santoso, 2010).

Munculnya heteroskedastisitas dalam suatu model regresi menyebabkan varian tidak menjadi minimum meskipun estimator yang dihasilkan bersifat linear dan tidak bias, sehingga keadaan ini mengakibatkan hasil regresi tidak dapat dievaluasi. Oleh karena itu, untuk dapat mengatasi masalah tersebut dapat diatasi dengan menggunakan beberapa metode agar dapat menghasilkan model regresi yang baik. Adapun metode yang digunakan untuk mengatasi masalah heteroskedastisitas ini sangat bergantung pada varian dan residual. Apabila varian dan residualnya dapat diketahui, maka metode yang digunakan adalah metode Weighted Least Square (WLS). Sedangkan apabila varian tidak dapat diketahui, maka untuk menghilangkan heteroskedastisitas dapat digunakan dengan metode White.

 

c. Uji Multikoloniaritas

Uji multikolinearitas adalah uji yang dilakukan untuk memastikan apakah di dalam sebuah model regresi ada interkorelasi atau kolinearitas antar variabel bebas.

Interkorelasi adalah hubungan yang linear atau hubungan yang kuat antara satu variabel bebas atau variabel prediktor dengan variabel prediktor lainnya di dalam sebuah model regresi(Santoso, 2010).

Pada dasarnya, multikolinearitas dianggap sebagai suatu gejala yang muncul dalam suatu model regresi dikarenakan adanya hubungan yang sempurna diantara variabel bebas. Munculnya multikolinearitas dalam suatu model regresi ditandai dengan nilai varian yang semakin meningkat dan juga nilai standar error yang semakin besar.

Pengujian ada tidaknya multikolinearitas salah satunya dapat dilakukan dengan memperhatikan nilai matriks korelasi yang dihasilkan pada saat pengolahan data serta melihat nilai VIF (Variance Inflation Factor) dan nilai toleransinya.

Apabila nilai matriks korelasi tidak ada yang memiliki nilai lebih dari 0,5 maka dapat dikatakan bahwa data bebas dari multikolinearitas. Kemudian, apabila nilai VIF < 10 dan nilai toleransi mendekati angka satu, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi dalam penelitian tersebut tidak terindikasi terkena gejala multikolinearitas. Apabila sebuah model regresi diduga mengandung unsur multikolinearitas, maka untuk dapat mengatasi masalah multikolinearitas adalah dengan mengabaikan masalah tersebut tanpa perbaikan. Pada dasarnya, multikolinearitas hanya menyebabkan estimator dalam sebuah model memiliki standar error yang rendah, namun estimator yang dihasilkan masih bersifat BLUE yang berarti estimator yang dimiliki tidak mengharuskan tidak adanya korelasi antar variabel independen.

4. Uji Hipotesis

a. Analisis Regresi Linear Berganda

Uji Linieritas Analisis regresi merupakan salah satu analisis yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh suatu variabel terhadap variabel lain, dalam analisis regresi, variabel yang mempengaruhi disebut independent variable (variabel bebas) dan variabel yang dipengaruhi disebut dengan dependent (variable terikat) (Noor,

 

2017). Pada penelitian ini, analisis regresi ganda akan digunakan untuk mengetahui pengaruh promosi (X1), pelayanan (X2) dan margin (X3), secara bersama-sama terhadap minat pembiayaan pemilikan rumah (Y). Adapun model regresi pada penelitian ini sebagai berikut:

Keterangan:

Y : Minat pembiayaan pemilikan rumah β0 : Konstanta

β1-3 : Koefisien regresi X1 : Variabel promosi X2 : Variabel pelayanan X3 : Variabel margin

e : Variabel gangguan Uji Hipotesis b. Uji t

Uji t dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel independen pelayanan dan margin terhadap variabel dependen, yaitu minat pembiayaan pemilikan rumah.

Pengujian dilakukan dengan menggunakan significance level 0,05 (α=5%) (Rohmana, 2013). Uji t digunakan untuk mengetahui hipotesis diterima atau tidak.

Uji t dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

t : t hitung

r : koefisien korelasi n : jumlah sampel

Dalam melakukan pegambilan keputusan dilakukan dengan membandingkan antara t hitung dengan t tabel pada taraf signifikansi 5%. Apabila t hitung > t tabel atau probabilitas < tingkat signifikansi (Sig 0,05), maka Ha diterima dan Ho ditolak, artinya variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen. Sebaliknya jika t hitung < t tabel atau probabilitas > tingkat signifikansi (Sig 0,05), maka Ha ditolak dan Ho diterima, artinya variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.

𝑌 𝛽 𝛽 𝑋 𝛽 𝑋 𝛽 𝑋 𝑒

t r√n 2

1 r  

 

c. Uji Koefisien Determinasi

Pengujian ini dilakukan untuk mengukur atau mengetahui seberapa besar tingkat kecocokan atau kesempurnaan model regresi. Mencari koefisien determinasi (R2) antara prediktor X1, X2, X3, dengan kriterium Y melalui rumus:

Keterangan:

Kd : Koefisien determinasi

r2 : Koefisien korelasi dikuadratkan F. Operasional Variabel

Menurut Sugiyono (2015) definisi operasional variabel penelitian dalam penelitian merupakan bentuk operasional dari variabel-variabel yang digunakan, biasanya berisi definisi konseptual, indikator yang digunakan, alat ukur yang digunakan dan penilaian alat ukur. Pada dasarnya operasionalisasi variabel merupakan penjabaran konsep-konsep yang akan diteliti dalam penelitian, sehingga dapat dijadikan pedoman guna menghindari kesalahpahaman dalam menginterpretasikan permasalahan yang diajukan dalam penelitian. Pada bagian ini akan dijelaskan definisi serta operasionalisasi masing-masing variabel dalam penelitian ini yakni Minat pembiayaan pemilikan rumah (Y), Promosi (X1), Pelayanan (X2) dan Margin (X3).

𝐾𝑑 𝑟 100%

 

Tabel 3. 1 Operasional Variabel

No. Variabel Dimensi Indikator Jenis

Data Y

1. Minat dapat diartikan sebagai kesadaran seseorang bahwa sesuatu objek, suatu soal atau suatu situasi mengandung sangkut

 

No. Variabel Dimensi Indikator Jenis

Data 360 hari, perhitungan margin keuntungan

 

No. Variabel Dimensi Indikator Jenis

Data 1. Tingkat seringnya

menjadi sponsor suatu acara

pemeran atau event 1. Tingkat Frekuensi

promosi penjualan Sumber: Data Hasil Olahan Peneliti (2021)

Instrumen merupakan alat yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data agar penelitian dan hasilnya mudah diolah (Arikunto, 2010).

Penelitian ini menggunakan instrumen yang berupa angket (kuesioner) yang akan diisi oleh responden. Angket yang dibuat berupa pertanyaan-pertanyaan yang bersifat tertutup, yaitu jawaban sudah disediakan oleh peneliti. Instrumen terdiri dari angket untuk mengukur promosi, pelayanan, dan margin berpengaruh terhadap minat pembiayaan pemilikan rumah. Adapun pernyataan yang diberikan menggunakan model jawaban skala likert anatar 1-5 sebagai berikut:

 

Tabel 3. 2 Skala Pengukuran

Alternatif Jawaban

Rentang Jawaban Kategori

Tinggi 5 4 3 2 1 Rendah

Positif 5 4 3 2 1 Negatif

Sumber: Data Hasil Penelitian (2018)

Setelah jawaban diperoleh dari responden maka langkah selanjutnya yaitu mengolah data penelitian. Setelah data diolah, langkah selanjutnya yaitu mengkategorikan masing-masing variabel sebelum data di analisis lebih lanjut untuk menjawab rumusan hipotesis. Adapun untuk pengkategorian variabel digunakan rumus sebagai berikut:

Tabel 3. 3 Skala Pengukuran Kategori

Skala Kategori

X > µ 𝟏, 𝟎𝝈 Tinggi

µ 𝟏, 𝟎𝝈 ≤ X µ 𝟏, 𝟎𝝈 Sedang

X < µ 𝟏, 𝟎𝝈 Rendah

Sumber: Azwar (2012) Keterangan:

X : Skor empiris

µ : Rata-rata teoritis ((skor min + skor maks)/2)

𝜎 : Simpangan baku teoritis ((skor maks – skor min)/6)

 

BAB IV

PENEMUAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Profil

Tabel 4. 1Profil Objek Penelitian

Bidang Usaha Bank Umum Syariah

Kepemilikan Saham PT Bank Central Asia Tbk 99,99995%

PT BCA Finance 0,00005%

Tanggal Beroperasi 5-Apr-10

Izin Beroperasi Salinan Keputusan Gubernur Bank Indonesia No.

12/13/KEP.GBI/DpG/2010 tanggal 2 Maret 2010

Anggaran Dasar

Akta Pernyataan Keputusan di Luar Rapat PT Bank UIB nomor 49 tanggal 16 Desember 2009 yang dibuat di hadapan Notaris Pudji Rezeki Irawati, S.H., Notaris di Jakarta, dan telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No.

AHU-01929. AH.01.02 tanggal 14 Januari 2010 tentang Persetujuan Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan, dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia pada Tambahan Berita Negara Republik Indonesia Nomor 23 tanggal 20 Maret 2012

Modal Dasar Rp5.000.000.000.000

 

Modal Ditempatkan dan Disetorkan

Penuh

Rp2.255.182.137.000

Bursa Efek Saham BCA Syariah belum tercatat dan diperdagangkan pada Bursa Efek Indonesia

Kode Bank 536

Jumlah Karyawan 581 orang; 495 permanen, 86 kontrak (Desember 2020)

Alamat Kantor Pusat

PT Bank BCA Syariah Jl. Jatinegara Timur no.72 Jakarta Timur 13310

Tel. (62 21) 8190072, 8505030, 8505035

Jumlah Jaringan 68 jaringan cabang, 17.623 ATM BCA (data Desember 2020), dan ratusan ribu EDC BCA

Sekretaris Perusahaan

Hubungan Masyarakat BCA Syariah Kantor Pusat Jl. Jatinegara Timur no.72 Jakarta Timur 13310

Tel. (62 21) 8505030, 8505035, 8190072 Email: bcas_humas@bcasyariah.co.id 2. Visi dan Misi BCA Syariah

    a. Visi

Menjadi Bank Syariah Andalan dan Pilihan Masyarakat     b. Misi

Mengembangkan SDM dan infrastruktur yang handal sebagai penyedia jasa keuangan syariah dalam rangka memahami kebutuhan dan memberikan layanan yang lebih baik bagi nasabah.

Membangun institusi keuangan syariah yang unggul di bidang penyelesaian pembayaran, penghimpunan dana dan pembiayaan bagi nasabah bisnis dan perseorangan.

 

B. Hasil Uji Kualitas Data 1. Uji Validitas

Untuk pengujian validitas, dapat dilihat berdasarkan Tabel Correlations, dengan membandingkan nilai r hitung dengan nilai r tabel, dengan syarat r hitung ≥ r tabel, atau dengan melihat nilai Signifikasi (Sig.) pada kolom jumlah, dengan syarat harus >0,05.

Dalam memperoleh data dalam penelitian, peneliti menyebarkan kuesioner kepada 111 responden, yaitu nasabah BCA Syariah di wilayah jabodetabek yang pernah menggunakan KPR IB pada tahun 2017-2020.

Dalam penelitian ini, kuesioner terbagi ke dalam 4 variabel utama yaitu, variable promosi yang terdiri dari 9 butir pertanyaan, variable pelayanan yang terdiri dari 12 butir pertanyaan, variable margin yang terdiri dari 11 pertanyaan dan variabel minat dari 10 butir pertanyaan.

Sebelum disebarkan kepada 111 responden, Dimana dengan 111 responden, maka nilai df – 2 = 111 – 2 = 109, sehingga r tabel = 0,3044 dengan taraf signifikan 5%. Maka dapat dilihat dari hasil uji validitas sebagai berikut :

Tabel 4. 2 Variabel Promosi (X1)

No Item Pertanyaan R

Hitng R

Tabel Ket 1 BCA Syariah Menawarkan Produk PPR kepada

konsumen 0,639 0,1865 Valid

2 BCA Syariah menyampaikan informasi dengan mudah

dan cepat 0,673 0,1865 Valid

3 Konsumen pahan dengan promosi yang dilakukan

BCA Syariah 0,705 0,1865 Valid

4 Konsumen mendapatkan informasi tentang PPR BCA

Syariah dari berita 0,593 0,1865 Valid

5 Konsumen mendapatkan informasi tentang PPR BCA 0,787 0,1865 Valid 6 BCA Syariah melakukan promosi di media online 0,809 0,1865 Valid

 

7 BCA Syariah sering melakukan promosi di berbagai

media 0,809 0,1865 Valid

8 BCA Syariah sering menjadi sponsor dalam sebuah 0,667 0,1865 Valid 9 BCA Syariah sering mengikuti event tentang

8 BCA Syariah sering menjadi sponsor dalam sebuah 0,667 0,1865 Valid 9 BCA Syariah sering mengikuti event tentang

Dokumen terkait