• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PENEMUAN DAN PEMBAHASAN

A.   Gambaran Umum Objek Penelitian

1.   Profil

BAB IV

PENEMUAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Profil

Tabel 4. 1Profil Objek Penelitian

Bidang Usaha Bank Umum Syariah

Kepemilikan Saham PT Bank Central Asia Tbk 99,99995%

PT BCA Finance 0,00005%

Tanggal Beroperasi 5-Apr-10

Izin Beroperasi Salinan Keputusan Gubernur Bank Indonesia No.

12/13/KEP.GBI/DpG/2010 tanggal 2 Maret 2010

Anggaran Dasar

Akta Pernyataan Keputusan di Luar Rapat PT Bank UIB nomor 49 tanggal 16 Desember 2009 yang dibuat di hadapan Notaris Pudji Rezeki Irawati, S.H., Notaris di Jakarta, dan telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No.

AHU-01929. AH.01.02 tanggal 14 Januari 2010 tentang Persetujuan Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan, dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia pada Tambahan Berita Negara Republik Indonesia Nomor 23 tanggal 20 Maret 2012

Modal Dasar Rp5.000.000.000.000

 

Modal Ditempatkan dan Disetorkan

Penuh

Rp2.255.182.137.000

Bursa Efek Saham BCA Syariah belum tercatat dan diperdagangkan pada Bursa Efek Indonesia

Kode Bank 536

Jumlah Karyawan 581 orang; 495 permanen, 86 kontrak (Desember 2020)

Alamat Kantor Pusat

PT Bank BCA Syariah Jl. Jatinegara Timur no.72 Jakarta Timur 13310

Tel. (62 21) 8190072, 8505030, 8505035

Jumlah Jaringan 68 jaringan cabang, 17.623 ATM BCA (data Desember 2020), dan ratusan ribu EDC BCA

Sekretaris Perusahaan

Hubungan Masyarakat BCA Syariah Kantor Pusat Jl. Jatinegara Timur no.72 Jakarta Timur 13310

Tel. (62 21) 8505030, 8505035, 8190072 Email: bcas_humas@bcasyariah.co.id 2. Visi dan Misi BCA Syariah

    a. Visi

Menjadi Bank Syariah Andalan dan Pilihan Masyarakat     b. Misi

Mengembangkan SDM dan infrastruktur yang handal sebagai penyedia jasa keuangan syariah dalam rangka memahami kebutuhan dan memberikan layanan yang lebih baik bagi nasabah.

Membangun institusi keuangan syariah yang unggul di bidang penyelesaian pembayaran, penghimpunan dana dan pembiayaan bagi nasabah bisnis dan perseorangan.

 

B. Hasil Uji Kualitas Data 1. Uji Validitas

Untuk pengujian validitas, dapat dilihat berdasarkan Tabel Correlations, dengan membandingkan nilai r hitung dengan nilai r tabel, dengan syarat r hitung ≥ r tabel, atau dengan melihat nilai Signifikasi (Sig.) pada kolom jumlah, dengan syarat harus >0,05.

Dalam memperoleh data dalam penelitian, peneliti menyebarkan kuesioner kepada 111 responden, yaitu nasabah BCA Syariah di wilayah jabodetabek yang pernah menggunakan KPR IB pada tahun 2017-2020.

Dalam penelitian ini, kuesioner terbagi ke dalam 4 variabel utama yaitu, variable promosi yang terdiri dari 9 butir pertanyaan, variable pelayanan yang terdiri dari 12 butir pertanyaan, variable margin yang terdiri dari 11 pertanyaan dan variabel minat dari 10 butir pertanyaan.

Sebelum disebarkan kepada 111 responden, Dimana dengan 111 responden, maka nilai df – 2 = 111 – 2 = 109, sehingga r tabel = 0,3044 dengan taraf signifikan 5%. Maka dapat dilihat dari hasil uji validitas sebagai berikut :

Tabel 4. 2 Variabel Promosi (X1)

No Item Pertanyaan R

Hitng R

Tabel Ket 1 BCA Syariah Menawarkan Produk PPR kepada

konsumen 0,639 0,1865 Valid

2 BCA Syariah menyampaikan informasi dengan mudah

dan cepat 0,673 0,1865 Valid

3 Konsumen pahan dengan promosi yang dilakukan

BCA Syariah 0,705 0,1865 Valid

4 Konsumen mendapatkan informasi tentang PPR BCA

Syariah dari berita 0,593 0,1865 Valid

5 Konsumen mendapatkan informasi tentang PPR BCA 0,787 0,1865 Valid 6 BCA Syariah melakukan promosi di media online 0,809 0,1865 Valid

 

7 BCA Syariah sering melakukan promosi di berbagai

media 0,809 0,1865 Valid

8 BCA Syariah sering menjadi sponsor dalam sebuah 0,667 0,1865 Valid 9 BCA Syariah sering mengikuti event tentang

penyuluhan PPR 0,237 0,1865 Valid

Tabel 4. 3 Variabel Pelayanan (X2)

No Item Pertanyaan R

Hitng R

Tabel Ket 1 BCA Syariah melakukan pelayanan dengan ramah 0,696 0,1865 Valid

BCA Syariah melayani konsumen dengan baik 0,1865

2 0,825 0,1865 Valid

3 Karyawan di BCA Syariah menerapkan Salam Senyum

Sapa 0,329 0,1865 Valid

4 Apabila BCA Syariah melakukan kesalahan, maka

akan bertanggung jawab 0,792 0,1865 Valid

5 BCA Syariah selalu tanggap terhadap keluhan 0,787 0,1865 Valid 6 Pelayanan BCA Syariah selalu cepat dan tanggap 0,750 0,1865 Valid 7 Karyawan BCA Syariah selalu menampilkan

penampilan yang terbaik 0,761 0,1865 Valid

8 Karyawan BCA Syariah selalu berpakaian rapih dan

sopan 0,657 0,1865 Valid

9 Karyawan BCA Syariah mengetahui segala informasi

tentang Produk BCA Syariah 0,714 0,1865 Valid

10 Karyawan BCA selalu menanggapi keluhan nasabah 0,535 0,1865 Valid 11 BCA Syariah menerima kritik dan saran konsumen 0,576 0,1865 Valid 12 BCA Syariah menyiapkan media khusus untuk

menyampaikan kritik dan saran 0,666 0,1865 Valid

 

       

 

Tabel 4. 4 Variabel Margin (X3)

No Item Pertanyaan R

Hitng R

Tabel Ket 1 Tingkat margin BCA Syariah tidak memberatkan

konsumen 0,823 0,1865 Valid

2 Tingkat margin BCA Syariah relative kecil 0,762 0,1865 Valid 3 Tingkat margin yang ditetapkan mudah untuk

melakukan perhitungan harga 0,880 0,1865 Valid

4 Tingkat margin BCA sebanding dengan harga market 0,765 0,1865 Valid 5 Tingkat margin BCA Syariah bisa dikompromi 0,810 0,1865 Valid 6 Mengajukan PPR di BCA Syariah sangat mudah 0,805 0,1865 Valid 7 Kemudahan dalam mengajukan angsuran pembiayaan 0,696 0,1865 Valid 8 Kemudahan pembayaran transaksi di BCA Syariah 0,588 0,1865 Valid 9 Margin Produk PPR lebih kecil di Bank lainnya 0,724 0,1865 Valid 10 Persyaratan Administrasi di BCA Syariah mudah 0,497 0,1865 Valid 11 Konsumen bisa bernegosiasi Tingkat Margin di BCA

Syariah 0,664 0,1865 Valid

Tabel 4. 5 Variabel Minat (Y)

No Item Pertanyaan R

Hitng R

Tabel Ket 1 Konsumen mencari Informasi tentang produkPPR

di BCA Syariah 0,550 0,1865 Valid

2 Iklan produk PPR mampu menarik minat untuk

memerhatikan iklan tersebut 0,614 0,1865 Valid

3 Iklan produk PPR mampu membangkitkan

keinginan untuk mengetahui produk lebih lanjut 0,553 0,1865 Valid 4 Konsumen tertarik pada produk PPR BCA Syariah 0,669 0,1865 Valid

5 Iklan/Promo produk PPR membuat konsumen ingin

membeli rumah 0,827 0,1865 Valid

6 Iklan/Promo produk PPR membuat konsumen ingin

menggunakan jasa BCA Syariah 0,601 0,1865 Valid

 

7 Konsumen ingin mengajukan produk PPR di Bank

Syariah 0,618 0,1865 Valid

8 Konsumen ingin untuk mengajukan produk PPR di

BCA Syariah 0,712 0,1865 Valid

9 Konsumen Pernah Melakukan transaksi PPR

Syariah di BCA Syariah 0,591 0,1865 Valid

10 Konsumen sering bertransaksi PPR Syariah di BCA Syariah

0,317 0,1865 Valid Sumber : Data diolah menggunakan SPSS Versi 25

Berdasarkan tabel di atas, diperoleh data yang menyatakan bahwa dari item pernyataan yang diberikan kepada 111 responden ditemukan bahwa nilai pearson correlation (r hitung) > 0,1865 (r tabel) yang berarti seluruh butir pernyataan yang mewakili variabel dapat dinyatakan valid.

2. Uji Reliabilitas

Pada penelitian ini, uji reliabilitas dilakukan dengan Program SPSS Versi 25 menggunakan metode Cronbach’s Alpha. Menurut Sugiyono (2014) metode ini dinilai sangat cocok digunakan pada skor berbentuk skala, seperti 1-5. Suatu variabel dikatakan reliabel atau handal jika nilai Cronbach’s Alpha ≥ 0,70. Berikut ini merupakan nilai uji reliabilitas :

Tabel 4. 6 Hasil Uji Reliabilitas

Reliability Statistics Cronbach's

Alpha N of Items

.919 42

Sumber : Data diolah menggunakan SPSS Versi 25

Berdasarkan tabel tersebut diperoleh nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,919> 0,70, sehingga dapat dikatakan bahwa ke-42 faktor tersebut dinyatakan valid dan reliabel untuk mengukur faktor-faktor yang mempengaruhi promosi, pelayanan, dan margin terhadap minat PPR nasabah BCA Syariah di Jabodetabek.

 

C. Analisis Deskriptif

Penelitian ini menjelaskan keadaan responden yang berjumlah 111 responden yang terdiri dari nasabah yang menggunakan produk KPR IB pada BCA Syariah se-jabodetabek. Berikut ini merupakan deskripsi mengenai data dan identitas responden meliputi :

1. Karakteristik Responden a. Jenis Kelamin

Tabel 4. 7 Jenis Kelamin

Frequency Percent Valid

Sumber : Data diolah menggunakan SPSS Versi 25

Berdasarkan Tabel 4.3 karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin diketahui bahwa jumlah responden laki-laki jauh lebih besar dibandingkan jumlah responden perempuan yaitu sebesar 80 orang atau 72,1%, sedangkan sisanya 31 orang atau 27,9% adalah perempuan.

b. Status

Sumber : Data diolah menggunakan SPSS Versi 25

Berdasarkan tabel 4.4 karakteristik berdasarkan status diketahui bahwa jumlah responden yang berstatus menikah sebanyak 106 orang atau 95,5%

dan responden berstatus belum menikah sebanyak 5 orang atau 4,5%. Hal ini menunjukan bahwa responden berstatus menikah lebih mendominasi.

 

c. Pendidikan terakhir  

Tabel 4. 9 Pendidikan Terakhir

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 3 2 1.8 1.8 1.8

4 14 12.6 12.6 14.4

5 74 66.7 66.7 81.1

6 21 18.9 18.9 100.0

Total 111 100.0 100.0

Sumber : Data diolah menggunakan SPSS Versi 25

Berdasarkan Tabel 4.5 karakteristik responden berdasarkan Pendidikan terakhir diketahui bahwa jumlah responden yang berpendidikan SMP berjumlah 2 orang atau 1,8%, dilanjutkan dengan responden yang berpendidikan SMA berjumlah 14 orang atau 12,6%, responden yang berpendidikan S1 berjumlah 74 orang atau 66,7%, serta responden yang berpendidikan S2 dan S3 berjumlah 21orang atau 18,9%.

d. Agama

Tabel 4. 10 Agama

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1 111 100.0 100.0 100.0

Sumber : Data diolah menggunakan SPSS Versi 25

Berdasarkan Tabel 4.6 karakteristik responden berdasarkan Agama diketahui jumlah responden yang beragama Islam berjumlah 111 orang atau 100,0%.

 

e. Pendapatan

Tabel 4. 11 Pendapatan

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 2 22 19.8 19.8 19.8

3 89 80.2 80.2 100.0

Total 111 100.0 100.0

Sumber : Data diolah menggunakan SPSS Versi 25

Berdasarkan Tabel 4.7 karakteristik responden berdasarkan Pendapatan diketahui bahwa jumlah responden yang memiliki pendapatan Rp. 2.000.000<Rp. 5.000.000 berjumlah 22 orang atau 19,8%, dan responden yang memiliki pendapatan >Rp. 5.000.000 berjumlah 89 orang atau 80,2%.

f. Frekuensi menggunakan KPR IB

Tabel 4. 12 Frequensi Menggunakan KPR IB BCA Syariah

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1 110 99.1 99.1 99.1

2 1 0.9 0.9 100.0

Total 111 100.0 100.0

Sumber : Data diolah menggunakan SPSS Versi 25

Berdesarkan Tabel 4.8 karakteristik responden berdasarkan Frekuensi menggunakan KPR IB diketahui bahwa responden yang frequensi menggunakan KPR IB satu kali berjumlah 110 atau 99.1%, sedangkan 1 orang sisanya atau 0,9% lebih dari satu kali frequensi menggunakan PPR

 

2. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik merupakan persyaratan statistik yang harus dipenuhi pada analisis linear berganda yang berbasis Ordinary Least Square (OLS). Uji asumsi klasik yang dilakukan pada penelitian ini yaitu uji normalitas, multikolinearitas, dan heteroskedastitas. Pengujian asumsi klasik pada penelitian ini menggunakan SPSS Statistics 25 dengan hasil pengujian sebagai berikut:

3. Uji Normalitas

Uji normalitas data ini untuk mengetahui distribusi data dalam variabel yang akan digunakan dalam penelitian. Data yang baik dan layak digunakan dalam pene;otoan ini adalah data yang memiliki distribusi normal. Normalitas data dapat dilihat dengan beberapa cara melalui normal P-Plot, dan grafik histogram.

Menurut Santosa (2010), tujuan dari uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi dengan data bentuk lonceng (bell shaped). Data yang baik adalah data yang mempunya pola seperti distribusi normal, yakni distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri atau menceng ke kanan.

Uji normalitas data dengan Normal P-Plot, suatu variabel dikatakan normal jika gambar distribusi dengan titik- titik data yang menyebar disekitar garis diagonal dan penyebaran titik- titik data searah mengikuti garis diagonal.Uji normalitas diperlukan untuk mengetahui apakah data

yang didapat terdistribusi normal atau tidak. Adapun pengujian pada penelitian ini menggunakan table histogram dengan hasil sebagai berikut:

 

Gambar 4. 1 Gambar Hasil Uji Normalitas

Berdasarkan gambar 4.1, distribusi data berbentuk lonceng mengikuti atau mendekati distribusi normal. Kesimpulan ini diperkuat dengan gambar 4.2 yaitu probability plot yang bergerak tidak jauh dari garis normal.

Gambar 4. 2 Hasil Uji Normalitas

 

Berdasarkan gambar 4.2 dapat disimpulkan bahwa data diatas berdistribusi normal karena titik- titik mengikuti garis diagonal. Hal ini dipertegas dengan grafik probability plots yang tidak bergerak jauh dari garis normal, sehingga dapat disimpulkan bahwa data telah lolos uji normalitas

4. Uji Multikolinieritas

Multikolinieritas merupakan suatu gejala yang muncul pada suatu modelregresi karena adanya hubungan yang sempurna di antara variabel bebas.Multikolinieritas yang terjadi dalam sebuah model regresi ditandai dengan nilai varian yang semakin meningkat dan juga standar error yang semakin besar (Rohmana, 2013). Uji multikolinearitas adalah uji yang dilakukan untuk memastikan apakah di dalam sebuah model regresi ada inter korelasi atau kolinearitas antar variabel bebas.

Pengujian ada tidaknya multikolinearitas salah satunya dapat dilakukan dengan memperhatikan nilai matriks korelasi yang dihasilkan pada saat pengolahan data serta melihat nilai VIF (Variance Inflation Factor) dan nilai toleransinya. Apabila nilai matriks korelasi tidak ada yang memiliki nilai lebih dari 0,5 maka dapat dikatakan bahwa data bebas dari multikolinearitas.

Kemudian, apabila nilai VIF < 10 dan nilai toleransi mendekati angka satu, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi dalam penelitian tersebut tidak terindikasi terkena gejala multikolinearitas.

Tabel 4. 13 Hasil Uji Multikolinieritas

Sumber : Data diolah menggunakan SPSS Versi 25

 

Berdasarkan tabel 4.13 dapat dilihat bahwa hasil uji multikolinearitas menunjukkan nilai tolerance dari semua variabel lebih besar dari 0,5 dan nilai VIF lebih kecil dari 10,00. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data pada penelitian ini telah memenuhi syarat tidak terdapat multikolinearitas.

5. Uji Heteroskedastisitas

Salah satu asumsi penting dalam model regresi linear klasik adalah bahwa setiap kesalahan pengganggu (e) mempunyai varian yang sama atau asumsi ini disebut homoskedastisitas. Uji heteroskedastisitas diperlukan untuk mengetahui apakah terdapat heteroskedastisitas pada penelitian ini.

Salah satu cara yang digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya gejala heterokedastisitas dalam suatu model regresi adalah dengan melihat titik-titik dalam scaterplot apakah membentuk pola-pola tertentu/berkumpul di satu sisi atau dekat dengan nilai 0 pada sumbu Y pada kurva yang dihasilkan saat kita menggambar kurva dengan menggunakan SPSS atau tidak. Jika titik-titik data menyebar tidak secara beraturan, maka model regresi dikatakan tidak terjadi heteroskedastisitas (Sarwono, 2013).

Gambar 4. 3 Hasil Uji Heteroskedastisitas

 

Berdasarkan gambar di atas hasil pengujian heteroskedastisitas menunjukkan bahwa seluruh variabel independen tidak terkena gejala heteroskedastisitas (terdapat homoskedastisitas) Hasil uji pada tabel juga diperkuat dengan hasil yang terlihat dari gambar tidak menunjukkan suatu pola/garis/bergelombang.

 

D. Pengujian Hipotesis

Pada bagian pengujian hipotesis akan dibahas mengenai pengujian secara parsial dengan uji t untuk mengetahui seberapa besar pengaruh masing-masing variabel independen secara parsial dalam menjelaskan variabel dependen dan uji F untuk menguji pengaruh variabel independen secara simultan terhadap variabel dependen. Kemudian dilakukan pula uji koefisien determinasi untuk melihat sejauh mana kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen.

Tabel 4. 14 Hasil Pengujian Hipotesis

Sumber : Data diolah menggunakan SPSS Versi 25

Jika data diatas dimasukkan ke dalam model persamaan regresi linier berganda pada penelitian ini, maka akan diperoleh persamaan sebagai berikut:

Y = (10.241) + 0.032 X1 + 0.218 X2 + 0.399 X3+e Penjabaran dari persamaan regresi di atas dapat diketahui bahwa:

1. Nilai konstanta sebesar 10,241 menyatakan ketika variabel promosi, pelayanan dan margin sebesar 0, maka minat menggunakan KPR IB di BCA Syariah sebesar 10,241.

2. Nilai koefisien regresi pada variabel promosi sebesar 0,032 dan memiliki tanda koefisien regresi yang positif, hal tersebut menunjukkan adanya hubungan yang searah antara promosi dan minat. Hal ini mengindikasikan bahwa promosi memiliki pengaruh positif terhadap minat nasabah menggunakan KPR IB BCA Syariah sebesar 3,2%

3. Nilai koefisien regresi pada variabel pelayanan sebesar 0,218 dan memiliki tanda koefisien regresi yang positif, hal tersebut

 

menunjukkan adanya hubungan yang searah antara pelayan dan minat. Hal ini mengindikasikan bahwa pelayanan memiliki pengaruh positif terhadap minat nasabah menggunakan KPR IB BCA Syariah sebesar 21,8% yang artinya pelayanan memiliki peran penting meningkatkan minat nasabah untuk menggunakan KPR IB di BCA Syriah

4. Nilai koefisien regresi pada variabel margin sebesar 0,399 dan memiliki tanda koefisien regresi yang positif, hal tersebut menunjukkan adanya hubungan yang searah antara margin dan minat. Hal ini menunjukan bahwa margin memiliki pengaruh positif terhadap minat nasabah menggunakan KPR IB BCA Syariah sebesar 39,9% yang artinya margin tinggi maupun rendah akan mempengaruhi minat nasabah menggunakan KPR IB di BCA Syariah

Berdasarkan hasil uji regresi linier berganda di atas, maka analisis penerimaan hipotesis dapat dilakukan dengan penjelasan sebagai berikut:

1) Pengujian Hipotesis 1: Pengaruh promosi (X1) terhadap minat (Y)

Berdasarkan hasil dari pengujian hipotesis maka dapat diketahui pengaruh atau keterkaitan dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Adapun perolehan dari nilai t-hitung dan tingkat signifikasi pada variabel promosi terhadap minat sebagai berikut:

Tabel 4. 15 Hasil Pengujian Hipotesis : Pengaruh Promosi terhadap Minat

koefisien t-hitung t-tabel prob keputusan keterangan

0,32 0,603 1.65922 0,548 H1 Ditolak Tidak

Signifikan Sumber : Data diolah menggunakan SPSS Versi 25

Pengujian hipotesis melalui uji t pada variabel promosi ini dilakukan dengan tingkat signifikansi sebesar 5% atau 0,05 dan df

= n-k (111-4) =107 sehingga diperoleh t tabel sebesar 1,65922.

 

Berdasarkan hasil estimasi yang terdapat pada tabel 4.14 menunjukkan t hitung kurang dari (<) daripada t tabel yang berarti tidak ada pengaruh serta tingkat signifikansi pengaruh promosi terhadap minat sebesar 0,548 > 0,05 yang berarti tidak signifikan.

Hal tersebut mengindikasikan bahwa promosi tidak berpengaruh terhadap minat dengan koefisien 0,32

2) Pengujian Hipotesis 2: Pengaruh pelayanan (X2) terhadap minat (Y)

Berdasarkan hasil dari pengujian hipotesis maka dapat diketahui pengaruh atau keterkaitan dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Adapun perolehan dari nilai t-hitung dan tingkat signifikasi pada variabel pelayanan terhadap minat sebagai berikut:

Tabel 4. 16 Pengujian Hipotesis : Pengaruh Pelayanan terhadap Minat

Sumber : Data diolah menggunakan SPSS Versi 25

Pengujian hipotesis melalui uji t pada variabel pelayanan ini dilakukan dengan tingkat signifikansi sebesar 5% atau 0,05 dan df

= n-k (111-4) =107 sehingga diperoleh t tabel sebesar 1,65922.

Berdasarkan hasil estimasi yang terdapat pada tabel 4.15 menunjukkan t hitung lebih dari (>) daripada t tabel yang berarti terdapat pengaruh serta tingkat signifikansi pengaruh pelayanan terhadap minat sebesar 0,000 < 0,05 yang berarti signifikan. Hal tersebut mengindikasikan bahwa pelayanan berpengaruh terhadap minat dengan koefisien 0,218.

koefisien t-hitung t-tabel prob keputusan keterangan

0,218 4,146 1.65922 0,000 H1

Diterima

Signifikan

 

3) Pengujian Hipotesis 3: Pengaruh Margin (X3) terhadap Minat (Y)

Berdasarkan hasil dari pengujian hipotesis maka dapat diketahui pengaruh atau keterkaitan dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Adapun perolehan dari nilai t-hitung dan tingkat signifikasi pada variabel margin terhadap minat sebagai berikut:

Tabel 4. 17 Pengujian Hipotesis : Pengaruh Margin terhadap Minat

koefisien t-hitung t-tabel prob keputusan keterangan

0,399 7,221 1.65922 0,000 H1

Diterima

Signifikan

Sumber : Data diolah menggunakan SPSS Versi 25

Pengujian hipotesis melalui uji t pada variabel margi ini dilakukan dengan tingkat signifikansi sebesar 5% atau 0,05 dan df

= n-k (111-4) =107 sehingga diperoleh t tabel sebesar 1,65922.

Berdasarkan hasil estimasi yang terdapat pada tabel 4.16 menunjukkan t hitung lebih dari (>) daripada t tabel yang berarti terdapat pengaruh serta tingkat signifikansi pengaruh margin terhadap minat sebesar 0,000 < 0,05 yang berarti signifikan. Hal tersebut mengindikasikan bahwa margin berpengaruh terhadap minat dengan koefisien 0,399.

 

4) Uji F (Pengujian Simultan)

Uji F digunakan untuk mengetahui apakah semua variabel independen yang dimasukkan ke dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama atau simultan terhadap variabel dependen. Berikut adalah hasil uji F:

Tabel 4. 18 Hasil Pengujian Simultan

ANOVAa

Model

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 964.334 3 321.445 53.510 .000b

Residual 642.765 107 6.007

Total 1607.099 110

a. Dependent Variable: MINAT

b. Predictors: (Constant), MARGIN, PROMOSI, PELAYANAN

Sumber : Data diolah menggunakan SPSS Versi 25

Berdasarkan perhitungan tabel 4.17, menunjukkan bahwa F hitung sebesar 53, dengan nilai signifikansi 0,000. Dengan menggunakan tingkat signifikan sebesar 5% maka H0 ditolak dan H1 diterima. Penolakan H0 dibuktikan dengan hasil perhitungan bahwa nilai signifikansi 0,000 lebih kecil dari 0,05. Artinya promosi, pelayanan dan margin secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap minat.

5) Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R²) dilakukan untuk melihat adanya kesempurnaan hubungan, yang ditunjukkan pada apakah perubahan variabel independen akan diikuti oleh variabel dependen pada proporsi yang sama. Pengujian ini dilakukan dengan melihat nilai R-Square (R2) dengan nilai koefisien determinasi adalah antara 0 sampai dengan 1. Selanjutnya, nilai R² yang kecil berarti kemampuan variabelvariabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai R2 dapat dilihat pada tabel 4.18 berikut ini:

 

Tabel 4. 19 Hasil Koefisien Determinasi

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .775a .600 .589 2.45095 1.823

a. Predictors: (Constant), MARGIN, PROMOSI, PELAYANAN b. Dependent Variable: MINAT

Sumber : Data diolah menggunakan SPSS Versi 25

Nilai R Squared sebesar 0,600 yang artinya X1, X2 dan X3 berpengaruh terhadap Y sebesar 60% dan 40% lain dipengaruhi oleh variabel lain diluar penelitian ini

Berdasarkan tabel 4.18 menunjukkan bahwa nilai adjusted R-squared sebesar 0,600. Hal tersebut menunjukkan bahwa sebesar 60% minat nasabah menggunakan KPR IB BCA syariah dapat dijelaskan oleh variabel promosi, pelayanan dan margin. Sedangkan sisanya sebesar 40% dijelaskan oleh variabel-variabel lain di luar model yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini.

Nilai koefisien determinasi dalam model regresi ini karena hasil dari koefisien determinasinya memiliki nilai yang mendekati satu. Tingginya nilai R2 mengindikasi bahwa variabel yang diteliti mampu memberikan informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi keputusan pembelian. Adapun nilai kesalahan baku (Std. Error of the Estimate) dalam model regresi ini yaitu sebesar 2,45095.

 

E. Pembahasan

Pembahasan dalam penelitian ini berisi analisis dari hasil pengolahan data yang kemudia akan dikaitkan dan didiskusikan dengan tori dan hasil penelitian terdahulu, sehingga pembahasan ini mampu menguji kesesuaian dari teori yang digunakan oleh peneliti dan hasil penelitian sebelumnya, serta dapat memberikan makna dari setiap hasil penelitian 1. Pengaruh Promosi Terhadap Minat KPR IB

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh promosi terhadap minat KPR IB di BCA Syariah. Pengaruh tersebut dapat diketahui dengan cara hipotesis melalui uji regresi linear berganda. Hasil dari pengujian hipotesis ini akan dikaitkan dengan penelitian sebelumnya dan konsep teoritis menjadi dasar penelitian ini.

Berdasarkan hasil temuan kepada 111 responden pada penelitian ini menerangkan bahwa variabel promosi tidak berpengaruh terhadap minat menggunakan produk KPR IB di BCA Syariah, hal ini tergambar dari hasil pengujian linear berganda dimana t-hitung 0,603 lebih kecil dari t-tabel sebesar 1. 65922 serta tingkat signifikansi pengaruh promosi terhadap minat KPR IB di BCA Syariah sebesar 0,548 > 0,05.

Hasil penelitian ini bertolak belakang dengan penelitian yang dilakukan oleh Wijayanti & Hidayat (2020) yang dijelaskan dalam hasil penelitiannya yaitu promosi berpengaruh terhadap keputusan nasabah dalam memilih produk pembiayaan Bank Syariah di Yogyakarta.

Berdasarkan hasil pengujian, penelitian ini sejalan dengan penelitian Asmar (2019) yang membuktikan bahwa variabel independen yaitu promosi Bank BRI Syariah KCP Sudirman Lubuk Pakam tidak memiliki pengaruh positif terhadap variabel dependen yaitu minat menabung nasabah secara signifikan.

Frekuensi transaksi melakukan pembiayaan KPR IB di BCA Syariah hanya satu orang dari 111 responden yang tertarik untuk melakukan

Frekuensi transaksi melakukan pembiayaan KPR IB di BCA Syariah hanya satu orang dari 111 responden yang tertarik untuk melakukan

Dokumen terkait