• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

F. Kerangka Teori dan Konsepsi

Teori adalah suatu sistem yang tersusun oleh berbagai abstraksi yang berinterkoneksi satu sama lain atau berbagai ide yang memadatkan dan mengorganisasi pengetahuan tentang dunia. Ia adalah sarana yang ringkas untuk berfikir tentang dunia dan bagaimana dunia itu bekerja.13 Kerangka teori merupakan kerangka pemikiran atau butir-butir pendapat, teori, tesis mengenai sesuatu kasus atau permasalahan (problem), yang menjadi bahan perbandingan, pegangan teoretis yang mungkin disetujui ataupun tidak disetujui.14 Kerangka teori adalah penentuan tujuan dan arah penelitian dalam memilih konsep-konsep yang tepat guna pembentukan hipotesa-hipotesanya.15

13 R. Otje Salman dan Anton F. Sutanto, Teori Hukum, (Bandung: Refika Aditama, 2005), hal. 55.

14 M. Solly Lubis, Filsafat Ilmu dan Penelitian, (Bandung: Mandar Maju, 1994), hal. 27.

15 Soerjono Soekanto, Pengantar Ilmu Hukum, (Jakarta: UI Press, 1986), hal. 129.

Teori itu bukanlah pengetahuan yang sudah pasti, tetapi harus dianggap sebagai petunjuk, analisis dari hasil penelitian yang dilakukan, sehingga merupakan eksternal bagi penelitian ini. Teori adalah suatu penjelasan yang berupaya untuk menyederhanakan pemahaman mengenai suatu fenomena atau teori juga yang merupakan kesimpulan dari rangkaian berbagai fenomena menjadi sebuah penjelasan yang sifatnya umum.

Keberadaan teori dalam ilmu pengetahuan sangat penting karena teori merupakan konsep yang akan menjawab suatu masalah. Teori oleh kebanyakan ahli dianggap sebagai sarana yang memberikan rangkuman bagaimana memahami suatu masalah dalam setiap bidang ilmu pengetahuan.

Sugiono berpendapat bahwa fungsi dari kerangka teori selaras dengan apa yang digunakan yaitu bahwa teori-teori yang relevan dapat digunakan untuk menjelaskan tentang variabel yang akan diteliti, setara sebagai dasar untuk memberikan terhadap masalah yang diajukan.16 Karena itu, teori dan kerangka teori memiliki kegunaan paling sedikit mencakup hal-hal sebagai berikut:17

a. Teori tersebut berguna untuk lebih mempertajam fakta b. Teori sangat berguna dalam klasifikasi fakta

c. Teori merupakan ikhtisar dari hal-hal yang diuji kebenarannya

Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori keadilan, teori perlindungan hukum. Teori keadilan sebagai landasan yuridis dalam upaya pemberian keadilan bagi perempuan dalam masyarakat Karo yang tidak mendapatkan perlindungan hukum dalam permasalahan hak waris. Keadilan

16 Sugiono, Metode Penelitian Administrasi, (Bandung: Alfa Beta, 1983), hal. 200.

17Ibid, hal.`121.

menjadi landasan utama yang harus diwujudkan melalui hukum yang ada.

Aristoteles menegaskan bahwa keadilan adalah inti dari hukum. Keadilan dipahami dalam pengertian kesamaan, namun bukan kesamarataan.18

Menurut Fitzgerald sebagaiman dikutip Sutjipto Raharjo awal mula dari munculnya teori perlidungan hukum bersumber dari teori hukum alam atau aliran hukum bahwa hukum bertujuan mengintegrasikan hukum dan mengkoordinasikan berbagi kepentingan dalam masyarakat karena dalam satu lalu lintas kepentingan, perlindungan terhadap kepentingan tertentu hanya dapat dilakukan dengan cara membatasi berbagai kepentingan di pihak lain. Perlindungan hukum harus melihat tahapan yakni perlindungan hukum lahir dari suatu ketentuan hukum dan segala peraturan hukum yang diberikan oleh masyarakat yang pada dasarnya merupakan kesepakatan masyarakat tersebut untuk mengatur hubungan prilaku antara anggota-anggota masyarakat dan antara perseorangan dengan pemerintah yang diangap mewakili kepentingan masyarakat.19

2. Konsepsi

Konsepsi adalah salah satu bagian terpenting dari teori. Konsepsi diterjemahkan sebagai usaha membawa sesuatu dari abstrak menjadi suatu yang konkrit, yang disebut dengan operational definition. Pentingnya defenisi operasional adalah bentuk menghindarkan perbedaan pengertian atau penafsiran mendua (dubius) dari suatu istilah yang dipakai.20 Oleh karena itu untuk menjawab permasalahan dalam penelitian ini harus didefenisikan beberapa konsep

18L..J. Van Apeldoorn, Pengantar Ilmu Hukum, (Jakarta: Pradnya Paramita, 1996), hal.

11-12.

19Satjipto, Raharjo, Ilmu Hukum, (Bandung: PT. Citra Aditya, 2000), hal. 53.

20 Rusdi Malik, Penemu Agama Dalam Hukum di Indonesia, (Jakarta: Penerbit Universitas Trisakti, 2000), hal. 15.

dasar, agar secara operasional diperoleh hasil penelitian yang sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan, yaitu:

a. Masyarakat Karo adalah penduduk asli yang mendiami wilayah Kabupaten karo yang mempunyai adat istiadat yang sampai saat ini terpelihara dengan baik dan sangat mengikat bagi suku Karo sendiri.21 b. Hukum Waris adalah peraturan atau ketentuan-ketentuan yang

didalamnya mengatur proses beralihnya hak-hak dan kewajiban tentang kekayaan (barang-barang harta benda yang berwujud, maupun yang tidak berwujud) seseorang pada waktu wafatnya kepada orang lain yang masih hidup.22

c. Pewaris adalah menunjukkan orang yang meneruskan harta peninggalan ketika hidupnya kepada waris atau orang yang setelah wafat meninggalkan harta peninggalan yang diteruskan kepada waris.23

d. Ahli waris berarti orang yang berhak menerima warisan (harta pusaka).24

e. Harta warisan adalah segala harta kekayaan yang ditinggalkan oleh orang yang meninggal dunia yang berupa semua harta kekeyaan dari yang meninggal dunia setelah dikurangi dengan semua hutangnya.25

21 Maria Kaban, Kesetaraan Perempuan dan Pengambilan Keputusan, (Medan: Pustaka Bunga Press, 2011), hal. 69.

22 Zainudin Ali, Pelaksanaan Hukum Waris Di Indonesia, (Jakarta: Sinar Grafika, 2011), hal. 22.

23Ibid

24Ibid

25Ibid, hal 24

f. Hak waris adalah hak seseorang untuk mendapatkan atau menerima harta peninggalan yang ditinggalkan oleh si pewaris kepada ahli waris.26

g. Proses pewarisan berarti cara atau perbuatan mewarisi atau mewariskan.27

h. Perlindungan hukum adalah memberikan pengayoman kepada hak asasi manusia yang dirugikan orang lain dan perlindungan tersebut diberikan kepada masyarakat agar mereka dapat menikmati semua hak-hak yang diberikan oleh hukum atau dengan kata lain perlindungan hukum adalah upaya hukum yang harus diberikan oleh aparat penegak hukum untuk memberikan rasa aman, baik secara pikiran maupun fisik dari gangguan dan berbagai ancaman dari pihak manapun.28

i. Perempuan adalah orang (manusia) yang dapat menstruasi, hamil, melahirkan anak, dan menyusui.29

j. Desa Lingga adalah salah satu desa di Kabupaten Karo Sumatera Utara yang terletak di ketinggian sekitar 1.200 m dari permukaan laut, lebih kurang 15 km dari Berastagi dan 5 km dari Kota Kabanjahe.30

26Ibid, hal 24

27Ibid, hal 25

28CST Kansil, Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1989), hal. 110

29Pusat Bahasa Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2002), hal. 220.

30 Sempa Sitepu, Sejarah Pijer Podi Adat Nggeluh Suku Karo Indonesia, (Medan: Forum Komunikasi Masyarakat Karo, 1993), hal. 3.