• Tidak ada hasil yang ditemukan

PT KERETA API LOGISTIK

Dalam dokumen Situs Resmi PT. Kereta Api Indonesia (Persero) (Halaman 153-161)

PT Kereta Api Logistik (PT KALOG) adalah perusahaan yang dibentuk berdasarkan Akta No. 10

tanggal 8 September 2009 oleh Notaris Fathiah Helmi

S.H., di Jakarta dan perubahan terakhir sebagaimana dinyatakan dalam akta Notaris Yoshi, S.H., M.Kn. No.

03 tanggal 13 Desember 2013. Komposisi pemegang

saham PT Kalog adalah KAI sebesar 99,9% dan Yayasan Pusaka sebesar 0,1%.

Business Prospects

The Company prepared a business development plan as part of Corporate Long Term Plan 2014 - 2018

of KAI that focuses on implementing Presidential

Decree No. 83 of 2011 with an objective to be able to transport 1.2 million passengers per day by 2019.

Facilities development will be conducted by PT KCJ

with support from KAI for infrastructure development.

Development of facilities and infrastructure includes

signaling and telecommunications, stabling, park &

ride, revitalization of seven stations, development

of two new stations and ive halts, platform, addition

of railway facilities, balai yasa and dipo as well as passenger crossing.

PT KERETA API LOGISTIK

PT Kereta Api Logistik (PT KALOG) is a company

incorporated under Deed No. 10 dated September 8,

2009 by Notary Fathiah Helmi, S.H., M.Kn. in Jakarta

and the latest amendment as stated in Deed of Notary Yoshi, S.H., M.Kn. No. 03 dated December 13, 2013.

Shareholders of PT Kalog are KAI holding 99.9% and Yayasan Pusaka holding 0.1%.

Maksud dan Tujuan Pendirian Perusahaan

PT KALOG dibentuk untuk melayani distribusi logistik berbasis kereta api dengan kemasan bisnis door to door service untuk memberikan pelayanan yang paripurna bagi pelanggan kereta api yang didukung dengan angkutan pra dan purna.

Fungsi dan peran KALOG terhadap jasa layanan yang telah disediakan oleh induknya adalah

sebagai pencipta nilai tambah (value-added creator) sepanjang rantai nilai (value chain) layanan distribusi

logistik, termasuk layanan yang telah disediakan oleh KAI, seperti angkutan barang dan gudang.

Fokus dan penguatan peran penting KALOG ini diwujudkan pada tahapan Pre-Service dan Post-Service dari layanan oleh KAI serta integrated-service

berbasis teknologi informasi sepanjang rantai jasa layanan distribusi logistik.

Saat ini layanan logistik terpadu KALOG telah menjangkau Pulau Jawa dan Sumatera. Untuk memfasilitasi layanan logistik secara terpadu, saat ini KALOG telah membangun sejumlah infrastruktur jasa logistik, antara lain: Terminal Barang di Jakarta, Cikarang, Purwakarta dan Surabaya, Area Pergudangan Pasar Turi, Stockpile dan Fasilitas Loading/Un-loading batubara di Lahat dan

Palembang, serta sejumlah kantor perwakilan KALOG di sejumlah kota seperti Manggarai, Jakarta Gudang, Bandung, Semarang, Solo, Yogyakarta, Surabaya kota, Malang, dan kota lainnya di pulau Jawa.

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi PT KALOG per 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut:

Jabatan Nama Name Position

Komisaris Utama Bambang Budianto President Commissioner

Komisaris Sri Mariastati Commissioner

Komisaris Hanggoro Budi Wiryawan Commissioner

Komisaris Edi Sukmoro Commissioner

Direktur Utama Budi Noviantoro President Director

Direktur Operasi dan Pemasaran Subakir Operation and Marketing Director

Direktur Keuangan Gigis Saptono Finance Director

Direktur Pengembangan Usaha Bimo Poerwadi Business Development Director

Corporate Objective

PT KALOG was established to serve railway-based

logistics distribution with door to door service business

packaging to provide top notch services to railway

customers are supported by pre and post transport.

Function and role of KALOG to services provided by its

parent is as value-added creator along the value chain of logistics distribution services, including services

provided by KAI, such as freight transportation and

warehouses.

Focus and strengthening of KALOG’s vital role is

realized at Pre-Service and Post-Service stages of

KAI and information technology-based

integrated-service along integrated-service chain of distribution logistics.

Currently integrated logistics services of KALOG

have reached Java and Sumatera Islands. To

facilitate integrated logistics services, KALOG has

built a number of logistics services infrastructure,

among others: Freight Warehouses in Jakarta, Cikarang, Purwakarta and Surabaya Pasar Turi Warehousing Area, Stockpile and Coal

Loading/Un-loading Facilities in Lahat and Palembang, as well as

a number of KALOG representative ofices in several cities such Manggarai, Jakarta Warehouse, Bandung, Semarang, Solo, Yogyakarta, Surabaya, Malang, and

other cities on Java Island.

Board of Commissioners and Board of Directors Board of Commissioners and Directors of PT KALOG

Sumber Daya Manusia

Jumlah pekerja PT KALOG per 31 Desember 2014 adalah 194 orang (tidak termasuk Dewan Komisaris dan Direksi). Jumlah tersebut terdiri dari 11 orang

Vice President, 2 orang GM, 1 orang Deputy GM, 46

orang manager, Jr. Manager dan Assistant Manager,

20 orang Supervisor dan Jr. Supervisor, 21 orang

Oficer dan 93 orang Pelaksana.

Berdasarkan status pekerja komposisinya adalah sebagai berikut:

Status Pekerja Jumlah Pekerja

Number of Employee Employment Status

Pekerja Tetap 104 Permanent Employee

Calon Pekerja 6 Probation Employee

PKWT PKWT

- PKWT Struktural 64 - PKWT Struktural

- PKWT Non Struktural 3 - PKWT Non Structural

Pekerja KAI Diperbantukan 17 Seconded Employee of PT KAI

Jumlah 194 Total

Aspek Operasional

Sampai akhir tahun 2014, jaringan kantor layanan PT KALOG berjumlah 62 kantor yang terdiri dari 25 Kantor cabang, 26 Kantor Perwakilan, 11 Kantor Agen.

Dari waktu ke waktu, volume muatan angkutan barang yang menjadi layanan bisnis PT KA Logistik terus meningkat. Perkembangan ini merupakan keberhasilan tersendiri bagi perusahaan dalam mengembangkan dan menjaga kelangsungan bisnisnya. Volume muatan menjadi satu indikator keberhasilan perusahaan dalam memperluas jangkauan bisnisnya serta dapat menjadi tolak ukur kinerja perusahaan.

Selama tahun 2014, angkutan barang berbasis kereta

api masih menempati porsi utama dari bisnis usaha

PT KALOG dimana perusahaan berhasil mengangkut

muatan dengan jumlah volume melebihi target yang

telah ditentukan.

Human Resources

The number of PT KALOG employees at December 31, 2014 was 194 employees (excluding Board of

Commissioners and Board of Directors). This number consists of 11 Vice Presidents, 2 GMs, 1 Deputy GM,

46 Managers, Jr. Managers and Assistant Managers, 20 Supervisors and Jr. Supervisors, 21 Oficers and 93 Executives.

HR composition by employment status is as follows:

Operational Aspects

At end of 2014, PT KALOG services network had 62 ofices consisting of 25 Branch Ofices, 26 Representative Ofices, 11 Agent Ofices.

From time to time, freight volume as service business

of PT KA Logistik continues to increase. This growth

is the Company’s achievement in developing and maintaining its going concern. Freight volume is a single indicator of the Company’s success in

expanding its business coverage and corporate

performance measurement.

During 2014, railway-based freight transportation was

the largest business unit of PT KALOG wherein the

Company managed to transport freight with a total

Volume Angkutan Barang 2014

Satuan

Unit RKAP Realisasi Δ

Freight Transport Volume 2014

Angkutan Kontainer TEUS 42.228 59.696 41,4% Container Transport

Pengelolaan Area TEUS 24.696 8.791 -64,4% Area Management

Angkutan Semen ton 839.200 1.314.336 56,6% Cement Transport

Angkutan BHP Kurir ton 20.006 31.460 57,3% BHP Courier Transport

Angkutan Air Galon gallon - 1.806.816 - Gallon Water Transport

Angkutan Pasir Jumbo Bag - 594 - Sand Transport

Angkutan Tepung Terigu ton 2.880 - - Flour Transport

Loading-Unloading Batubara ton 1.800.000 2.718.547 51,0% Coal Loading-Unloading

Di tahun 2014 PT KALOG terus menjalin kerja sama dengan kalangan industri untuk memperluas pelayanan angkutan barang. Beberapa kerja sama baru dan peningkatan kapasitas adalah sebagai berikut:

1. Bekerja sama dengan PT Semen Bosowa, PT KALOG meluncurkan angkutan KA Semen relasi Bwb-Klm sejak tanggal 1 Juni 2014. 2. Bekerja sama dengan PT Tirta Investama,

PT KALOG meluncurkan kegiatan angkutan KA Air Galon relasi Ccr-JakG yang mulai beroperasi tanggal 15 Juni 2014.

3. Bekerja sama dengan PT Indocement Tunggal Prakarsa, PT KALOG meningkatkan kapasitas

layanan distribusi semen dengan peluncuran

relasi baru Nmo-Bbn yang beroperasi sejak 20

Juni 2014.

4. Bekerja sama dengan PT Coca Cola Amatil Indonesia, PT KALOG meluncurkan angkutan perdana produk Coca Cola pada tanggal 26 Juni 2014 yang diberangkatkan dari St. Jakarta Gudang (JAKG).

5. Bekerja sama dengan PT Indocement Tunggal Prakarsa, PT KALOG meluncurkan Angkutan KA Semen relasi Nmo-Bwb yang beroperasi sejak 2

Juli 2014.

6. Bekerja sama dengan PT Astra Internasional, pada tanggal 18 Juli 2014 PT KALOG meluncurkan uji coba angkutan mobil produk PT Astra Internasional menggunakan KA Kontainer dengan relasi Jakarta Gudang-Waru. Mobil yang dikirimkan adalah jenis Toyota Agya dengan menggunakan kontainer 40 feet dengan

kapasitas 3 unit dalam satu kontainer. Untuk menghindari risiko benturan di dalam kontainer, digunakan sistem wheel chock dan lashing belt.

Uji coba berhasil dengan baik tanpa adanya komplain dari pihak Astra terkait mobil yang

In 2014 PT KALOG continued its cooperation with the industry to expand its freight services. Several

new cooperations and capacity development were as follows:

1. Cooperation with PT Semen Bosowa, PT KALOG

launched Cement Railway relation Bwb - Klm since June 1, 2014.

2. Cooperation with PT Tirta Investama, PT KA LOG

launched Water Gallon Railway relation Ccr -

JakG since June 15, 2014.

3. Cooperation with PT Indocement Tunggal

Prakarsa, PT KALOG increased cement

distribution capacity with the launch of a new relation Nmo - Bbn since June 20, 2014.

4. Cooperation with PT Coca Cola Amatil Indonesia, PT KALOG launched initial railway of Coca Cola

products on June 26, 2014 which are dispatched

from Jakarta Warehouse Station (JAKG).

5. Cooperation with PT Indocement Tunggal Prakarsa, PT KALOG launched Cement Railway

relation Nmo - Bwb since July 2, 2014.

6. Cooperation with PT Astra International, on July 18, 2014 PT KALOG launched car railway trial for PT Astra International products using Container Railway relation Jakarta Warehouse - Waru. The transported cars were Toyota Agya by using

40 feet containers with a capacity of 3 cars per

container. To avoid collision risk in the container, wheel chock and lashing belts systems are used. The trial worked well without any complaints from Astra related to the transported cars.

7. Untuk meningkatkan kapasitas angkut semen produksi PT Indocement Tunggal Prakarsa, pada bulan September 2014 PT KALOG menjalankan dua relasi baru angkutan Semen Indocement yaitu Angkutan KA Semen relasi Nmo-Smc dan Angkutan KA Semen relasi Awn-Smc.

Aspek Keuangan

A. Laporan Laba Rugi 1. Laba Bersih

Pada tahun 2014 PT Kalog membukukan laba bersih sebesar Rp38,23 miliar, meningkat 7,0% dari tahun 2013 sebesar Rp35,72 miliar. Hasil kegiatan usaha PT KA Logistik pada tahun 2014 secara inansial menunjukkan peningkatan kinerja dibandingkan tahun 2013. Meskipun ada beberapa kegiatan usahanya belum mencapai target yang diprogramkan pada tahun 2014, namun secara umum terdapat peningkatan dalam

volume maupun pendapatan. Di tahun 2014

perusahaan membukukan laba bersih sebesar Rp38,23 miliar, meningkat 7,0% dibandingkan Rp35,73 miliar pada tahun 2013.

2. Pendapatan

Pendapatan operasional tahun 2014 mencapai

Rp530,20 miliar, meningkat 80,3% dibandingkan

Rp294,10 miliar di tahun 2013. Komponen

pendapatan terbesar adalah kegiatan usaha Distribusi Logistik Berbasis KA sebesar Rp343,49 miliar atau 64,79% dari total pendapatan operasional. Sedangkan kegiatan usaha lainnya adalah Distribusi Logistik Non KA sebesar minus Rp8 juta, Angkutan Pra-Purna sebesar Rp42,85

miliar, Loading-Unloading sebesar Rp136,69

miliar, dan Pengelolaan Area sebesar Rp7,17

miliar.

3. Biaya-Biaya

Biaya langsung pada tahun 2014 mencapai

Rp445,96 miliar, naik 101,6% dari Rp221,24

miliar di tahun 2013. Komponen biaya langsung

terbesar adalah Distribusi logistik berbasis KA sebesar Rp343,63 miliar atau 77,94% dari total biaya langsung. Sedangkan biaya langsung lainnya adalah Distribusi Logistik Non KA sebesar Rp26 juta, Angkutan Pra-Purna Rp31,44

miliar, Loading-Unloading Rp56,25 miliar dan Pengelolaan Area sebesar Rp9,51 miliar.

7. To increase transport capacity of cement

produced by PT Indocement Tunggal Prakarsa, in September 2014 PT KA LOG launched two new

relations Indocement Cement Railway namely Cement Railway relation Nmo - Smc and Cement

Railway relation Awn - Smc.

Financial Aspects

A. Comprehensive Income Statements 1. Net Income

In 2014 PT KALOG booked a net income of Rp38.23 billion, increased by 7.0% compared to Rp35.73 billion in 2013. The Company’s business results in 2014 inancially showed improved performance compared to 2013. Although there

were several businesses that had not reached the programmed targets in 2014, however in general there was an increase in volume and revenue.

2. Revenue

Operating income in 2014 reached Rp530.20 billion, an increase of 80.3% compared Rp294.10

billion in 2013. The largest revenue component was Railway-Based Logistics Distribution of

Rp343.49 billion, or 64.79% of total operating

income. While other businesses are Non Railway Logistics Distribution of minus Rp8 million,

Pre-Post Transportation of Rp42.85 billion, Loading-Unloading of Rp136.69 billion, and Area

Management of Rp7.17 billion.

3. Expenses

Direct expenses in 2014 reached Rp445.96 billion, increased by 101.6% from Rp221.24 billion in

2013. The largest component was railway-based

logistics distribution of Rp343.63 billion, or 77.94% of total direct expenses. Whereas other direct expenses are Non-Railway Logistics Distribution

of Rp26 million, Pre-Post Transportation of

Rp31.44 billion, Loading-Unloading of Rp56.25 billion and Management Area of Rp9.51 billion.

Biaya usaha yang terdiri atas biaya pekerja, biaya

umum & administrasi serta biaya penyusutan &

amortisasi mencapai Rp30,15 miliar, naik 68,3% dibandingkan Rp17,92 miliar pada tahun 2013. Berikut ringkasan laporan laba rugi komprehensif

perusahaan tahun 2014 dan realisasi tahun 2013 sebagai perbandingannya.

(dalam juta Rupiah) (in million Rupiah)

Laporan Laba Rugi 2013 2014 Δ Income Statement

Pendapatan 294.099,92 530.210,78 80,3% Revenues

Beban Pokok Pendapatan 221.242,03 445.956,27 101,6% Cost of Revenues

Laba Kotor 72.857,89 84.254,52 15,6% Gross Proit

Beban usaha 17.916,32 30.150,32 68,3% Operating expense

Laba (rugi) usaha 54.941,58 54.104,19 -1,5% Income from Operations

Pendapatan (beban) lain-lain (6.718,25) (2.942,98) -56,2% Other income (expenses)

Laba (rugi) sebelum pajak

penghasilan 48.223,33 51.161,22 6,1% Proit (loss) before income tax

Manfaat (beban) pajak penghasilan (12.493,74) (12.925,71) 3,5% Income Tax Beneit (expense)

Laba Bersih Tahun Berjalan 35.729,59 38.235,51 7,0% Net Income for The Year

B. Laporan Posisi Keuangan 1. Aset

• Posisi aset lancar per 31 Desember 2014

sebesar Rp117,76 miliar, naik 29,5% dibandingkan Rp90,95 miliar pada tahun

2013. Pencapaian realisasi di atas anggaran

disebabkan oleh pencapaian pendapatan yang melebihi target sehingga berdampak terhadap posisi kas dan piutang. Piutang usaha mencapai Rp99,53 miliar atau 168% dari anggaran karena umur piutang usaha dalam RKAP 2014 diperhitungkan 60 hari sedangkan realisasinya 68 hari. Sebagian besar piutang adalah piutang angkutan KA

Kontainer.

• Aset tidak lancar mencapai Rp59,73 miliar, naik 110,1% dibandingkan Rp28,42 miliar di tahun 2013. Aset tidak lancar terdiri dari piutang ailiasi, penyertaan Join Operation

(JO), setoran pada JO JAKALOG, setoran modal pada JO B-KALOG dan setoran modal pada JO Bumi KALOG.

• Nilai aset tetap per 31 Desember 2014 adalah

sebesar Rp47,48 miliar, naik 61,2% dari tahun 2013 sebesar Rp29,44 miliar atau 30% dari RKAP 2014. Penambahan aktiva tetap selama tahun 2014 adalah sebesar Rp35,11 miliar

Operating expenses consist of employee expenses, general and administrative expenses as well as depreciation and amortization expenses reached Rp30.15 billion, increased by 68.3%

compared to Rp17.92 billion in 2013.

The following is a summary of comprehensive income statements in 2014 and realization in 2013 as a comparison.

B. Statements of Financial Position 1. Assets

• Current assets at December 31, 2014 amounted to Rp117.76 billion, increased by

29.5% compared to Rp90.95 billion in 2013.

The realization was above budget because

revenue performance exceeded the target

and affected cash and receivable balances.

Trade receivables reached Rp99.53 billion or 168% of the budget because aging of accounts receivable in RKAP 2014 assumed

at 60 days while the realization was 68 days. Most receivables were Container Railway receivables.

• Non-current assets reached Rp59.73 billion, increased by 110.1% compared to Rp28.42

billion in 2013. Non-current assets consist of

receivables from afiliates, investment in Joint Operation (JO), deposit in JO JAKALOG, paid-in-capital in JO B-KALOG and paid-paid-in-capital in JO Bumi KALOG.

• Fixed assets at December 31, 2014 amounted to Rp47.48 billion, increased by 61.2% from Rp29.44 billion in 2013 or 30% of RKAP 2014. Additional ixed assets during 2014 amounted to Rp35.11 billion or 19% of the budget of

• Aset Lain berupa nilai perolehan aktiva lain per

31 Desember 2014 mencapai Rp14,88 miliar,

meningkat signiikan 175,8% dibandingkan Rp5,39 miliar di tahun 2013 dan 86% dari anggaran. Nilai aktiva lain yang cukup material

adalah biaya pra operasi sebesar Rp14,34

miliar atau 324% dari anggaran.

2. Liabilitas

• Liabilitas lancar per 31 Desember 2014

mencapai Rp86,33 miliar, naik 74,2% dibandingkan Rp49,56 miliar di tahun 2013.

Liabilitas lancar terdiri dari Utang usaha

sebesar Rp737 juta, Utang pajak sebesar Rp4,85 miliar, Utang ailiasi sebesar Rp42,58

miliar, Utang lancar lainnya sebesar Rp831

juta,dan Utang bank sebesar Rp10,62 miliar berupa kredit modal kerja umum dan kredit modal kerja 1 dan 2 (jasa titipan) serta hutang bank tidak lancar (kredit investasi) yang jatuh tempo kurang dari 1 tahun.

• Liabilitas tidak lancar per 31 Desember 2014 sebesar Rp66,03 miliar, naik 27,3% dibandingkan Rp51,88 miliar di tahun 2013. Liabilitas tidak lancar terdiri dari Utang bank tidak lancar (kredit investasi) sebesar Rp7,61 miliar, Utang tidak lancar ke perusahaan induk sebesar Rp56,80 miliar dan cadangan imbalan

pasca kerja (PSAK 24) sebesar Rp1,62 miliar.

• Other assets represented acquisition of other assets at December 31, 2014 reached

Rp14.88 billion, signiicantly increased by 175.8% compared to Rp5.39 billion in 2013 and 86% of the budget. Other assets with material amount was pre-operating expenses of Rp14.34 billion, or 324% of the budget. 2. Liabilities

• Current liabilities at December 31, 2014

reached Rp86.33 billion, increased by 74.2% compared to Rp49.56 billion in 2013. Current

liabilities consist of Trade payables of Rp737

million, Tax payables of Rp4.85 billion, Due to afiliates of Rp42.58 billion, Other current liabilities of Rp831 million, and bank loans of Rp10.62 billion consisting of general working capital loan; working capital loans 1 and 2 (deposit service); and Non-current bank loans

(investment loans) with maturities of less than one year.

• Non-current liabilities at December 31, 2014 amounted to Rp66.03 billion, increased by

27.3% compared to Rp51.88 billion in 2013.

Non-current liabilities consist of Non-current

bank loans (investment loans) of Rp7.61

billion, Non-current payables to parent

company of Rp56.80 billion and provision for post-employment beneits (SFAS 24) of

3. Ekuitas

Ekuitas per 31 Desember 2014 sebesar Rp86,24 miliar, naik 70,5% dibandingkan Rp50,58 miliar di tahun 2013 dan 93% dari anggaran. Peningkatan ekuitas berasal dari laba ditahan sebesar Rp23,23

miliar dan laba periode berjalan sebesar Rp38,24 miliar.

Secara total jumlah aset/liabilitas dan ekuitas di tahun 2014 sebesar Rp238,60 miliar, naik 57,0% dari Rp152,02 miliar di tahun 2013. Berikut ringkasan laporan posisi keuangan PT KALOG

tahun 2014 dan realisasi tahun 2013 sebagai perbandingannya.

(dalam juta Rupiah) (in million Rupiah)

Laporan Posisi Keuangan 2013 2014 Δ Statement Of Financial Position

Aset Assets

Aset lancar 90.950,64 117.757,44 29,5% Current assets

Aset tidak lancar 61.066,00 120.841,29 97,9% Non-current assets

Jumlah asset 152.016,64 238.598,73 57,0% Total assets

Liabilitas Liabilities

Liabilitas Lancar 49.561,08 86.331,61 74,2% Current liabilities

Liabilitas Tidak Lancar 51.871,12 66.028,12 27,3% Non-current liabilities

Jumlah liabilitas 101.432,20 152.359,73 50,2% Total liabilities

Ekuitas 50.584,44 86.239,00 70,5% Equity

Jumlah Liabilitas dan Ekuitas 152.016,64 238.598,73 57,0% Total liabilities and equity

Prospek Usaha dan Strategi

Saat ini angkutan barang dengan menggunakan

moda darat (trucking) mencapai 85% dari seluruh angkutan yang ada. Pemanfaatan moda kereta api hanya sekitar 1%, moda angkutan laut 7,5%, dan sisanya moda angkutan udara. Ini menjadi suatu peluang yang sangat besar mengingat kereta api adalah alternatif yang memiliki kelebihan efektivitas dan eisiensi yang jauh lebih baik.

Tahun 2014 menjadi titik awal peningkatan kapasitas dari moda kereta api yang ditandai dengan mulai dioperasikannya proyek double track jalur utara. Pengoperasian ini membuat perubahan perjalanan

kereta api akan meningkat cukup tinggi serta jadwal pengangkutan barang yang lebih cepat.

3. Equity

Equity at December 31, 2014 amounted to

Rp86.24 billion, increased by 70.5% compared to Rp50.58 billion in 2013 and 93% of the budget.

The increase in equity was derived from retained earnings of Rp23.23 billion and current year income of Rp38.24 billion.

The total amount of assets/liabilities and equity in

2014 was Rp238.60 billion or increased by 57.0% from Rp152.02 billion in 2013. The following is a summary of statements of inancial position of PT KALOG in 2014 and realization in 2013 as a

comparison.

Business Prospects and Strategies

Currently freight using land mode (trucking) reaches 85% of all existing transportations. Utilization of railway mode is only about 1%, 7.5% marine modes, and the remaining are air modes. This becomes a signiicant

opportunity given that railway is an alternative with advantages of much higher effectiveness and

eficiency.

The year 2014 became the starting point of capacity

development of railway mode which was marked by commencement of double track project operation at north lane. This operation makes changes in railway trip which will increase signiicantly and freight

Dengan pangsa pasar yang terbuka lebar, PT KA Logistik melakukan kombinasi strategi sebagai berikut:

• Revitalisasi layanan jasa logistik yang menaikkan

customer value (kecepatan, ketepatan, keeisienan, keandalan);

• Percepatan akuisisi pasar melalui keunggulan kompetitif cost, delivery, dan lexibility;

• Optimalisasi jaringan kereta api untuk meningkatkan coverage area pelayanan dan

sekaligus mengimbangi ekspansi pesaing;

Equal treatment dalam menyusun service level

dengan para vendor transport;

• Membangun sistem operasi berbasis proses

bisnis yang eisien;

• Penguatan tim pelayanan jasa logistik Kalog;

Brand building dan repositioning ke layanan jasa

Dalam dokumen Situs Resmi PT. Kereta Api Indonesia (Persero) (Halaman 153-161)