PT Kereta Api Logistik (PT KALOG) adalah perusahaan yang dibentuk berdasarkan Akta No. 10
tanggal 8 September 2009 oleh Notaris Fathiah Helmi
S.H., di Jakarta dan perubahan terakhir sebagaimana dinyatakan dalam akta Notaris Yoshi, S.H., M.Kn. No.
03 tanggal 13 Desember 2013. Komposisi pemegang
saham PT Kalog adalah KAI sebesar 99,9% dan Yayasan Pusaka sebesar 0,1%.
Business Prospects
The Company prepared a business development plan as part of Corporate Long Term Plan 2014 - 2018
of KAI that focuses on implementing Presidential
Decree No. 83 of 2011 with an objective to be able to transport 1.2 million passengers per day by 2019.
Facilities development will be conducted by PT KCJ
with support from KAI for infrastructure development.
Development of facilities and infrastructure includes
signaling and telecommunications, stabling, park &
ride, revitalization of seven stations, development
of two new stations and ive halts, platform, addition
of railway facilities, balai yasa and dipo as well as passenger crossing.
PT KERETA API LOGISTIK
PT Kereta Api Logistik (PT KALOG) is a company
incorporated under Deed No. 10 dated September 8,
2009 by Notary Fathiah Helmi, S.H., M.Kn. in Jakarta
and the latest amendment as stated in Deed of Notary Yoshi, S.H., M.Kn. No. 03 dated December 13, 2013.
Shareholders of PT Kalog are KAI holding 99.9% and Yayasan Pusaka holding 0.1%.
Maksud dan Tujuan Pendirian Perusahaan
PT KALOG dibentuk untuk melayani distribusi logistik berbasis kereta api dengan kemasan bisnis door to door service untuk memberikan pelayanan yang paripurna bagi pelanggan kereta api yang didukung dengan angkutan pra dan purna.
Fungsi dan peran KALOG terhadap jasa layanan yang telah disediakan oleh induknya adalah
sebagai pencipta nilai tambah (value-added creator) sepanjang rantai nilai (value chain) layanan distribusi
logistik, termasuk layanan yang telah disediakan oleh KAI, seperti angkutan barang dan gudang.
Fokus dan penguatan peran penting KALOG ini diwujudkan pada tahapan Pre-Service dan Post-Service dari layanan oleh KAI serta integrated-service
berbasis teknologi informasi sepanjang rantai jasa layanan distribusi logistik.
Saat ini layanan logistik terpadu KALOG telah menjangkau Pulau Jawa dan Sumatera. Untuk memfasilitasi layanan logistik secara terpadu, saat ini KALOG telah membangun sejumlah infrastruktur jasa logistik, antara lain: Terminal Barang di Jakarta, Cikarang, Purwakarta dan Surabaya, Area Pergudangan Pasar Turi, Stockpile dan Fasilitas Loading/Un-loading batubara di Lahat dan
Palembang, serta sejumlah kantor perwakilan KALOG di sejumlah kota seperti Manggarai, Jakarta Gudang, Bandung, Semarang, Solo, Yogyakarta, Surabaya kota, Malang, dan kota lainnya di pulau Jawa.
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi PT KALOG per 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut:
Jabatan Nama Name Position
Komisaris Utama Bambang Budianto President Commissioner
Komisaris Sri Mariastati Commissioner
Komisaris Hanggoro Budi Wiryawan Commissioner
Komisaris Edi Sukmoro Commissioner
Direktur Utama Budi Noviantoro President Director
Direktur Operasi dan Pemasaran Subakir Operation and Marketing Director
Direktur Keuangan Gigis Saptono Finance Director
Direktur Pengembangan Usaha Bimo Poerwadi Business Development Director
Corporate Objective
PT KALOG was established to serve railway-based
logistics distribution with door to door service business
packaging to provide top notch services to railway
customers are supported by pre and post transport.
Function and role of KALOG to services provided by its
parent is as value-added creator along the value chain of logistics distribution services, including services
provided by KAI, such as freight transportation and
warehouses.
Focus and strengthening of KALOG’s vital role is
realized at Pre-Service and Post-Service stages of
KAI and information technology-based
integrated-service along integrated-service chain of distribution logistics.
Currently integrated logistics services of KALOG
have reached Java and Sumatera Islands. To
facilitate integrated logistics services, KALOG has
built a number of logistics services infrastructure,
among others: Freight Warehouses in Jakarta, Cikarang, Purwakarta and Surabaya Pasar Turi Warehousing Area, Stockpile and Coal
Loading/Un-loading Facilities in Lahat and Palembang, as well as
a number of KALOG representative ofices in several cities such Manggarai, Jakarta Warehouse, Bandung, Semarang, Solo, Yogyakarta, Surabaya, Malang, and
other cities on Java Island.
Board of Commissioners and Board of Directors Board of Commissioners and Directors of PT KALOG
Sumber Daya Manusia
Jumlah pekerja PT KALOG per 31 Desember 2014 adalah 194 orang (tidak termasuk Dewan Komisaris dan Direksi). Jumlah tersebut terdiri dari 11 orang
Vice President, 2 orang GM, 1 orang Deputy GM, 46
orang manager, Jr. Manager dan Assistant Manager,
20 orang Supervisor dan Jr. Supervisor, 21 orang
Oficer dan 93 orang Pelaksana.
Berdasarkan status pekerja komposisinya adalah sebagai berikut:
Status Pekerja Jumlah Pekerja
Number of Employee Employment Status
Pekerja Tetap 104 Permanent Employee
Calon Pekerja 6 Probation Employee
PKWT PKWT
- PKWT Struktural 64 - PKWT Struktural
- PKWT Non Struktural 3 - PKWT Non Structural
Pekerja KAI Diperbantukan 17 Seconded Employee of PT KAI
Jumlah 194 Total
Aspek Operasional
Sampai akhir tahun 2014, jaringan kantor layanan PT KALOG berjumlah 62 kantor yang terdiri dari 25 Kantor cabang, 26 Kantor Perwakilan, 11 Kantor Agen.
Dari waktu ke waktu, volume muatan angkutan barang yang menjadi layanan bisnis PT KA Logistik terus meningkat. Perkembangan ini merupakan keberhasilan tersendiri bagi perusahaan dalam mengembangkan dan menjaga kelangsungan bisnisnya. Volume muatan menjadi satu indikator keberhasilan perusahaan dalam memperluas jangkauan bisnisnya serta dapat menjadi tolak ukur kinerja perusahaan.
Selama tahun 2014, angkutan barang berbasis kereta
api masih menempati porsi utama dari bisnis usaha
PT KALOG dimana perusahaan berhasil mengangkut
muatan dengan jumlah volume melebihi target yang
telah ditentukan.
Human Resources
The number of PT KALOG employees at December 31, 2014 was 194 employees (excluding Board of
Commissioners and Board of Directors). This number consists of 11 Vice Presidents, 2 GMs, 1 Deputy GM,
46 Managers, Jr. Managers and Assistant Managers, 20 Supervisors and Jr. Supervisors, 21 Oficers and 93 Executives.
HR composition by employment status is as follows:
Operational Aspects
At end of 2014, PT KALOG services network had 62 ofices consisting of 25 Branch Ofices, 26 Representative Ofices, 11 Agent Ofices.
From time to time, freight volume as service business
of PT KA Logistik continues to increase. This growth
is the Company’s achievement in developing and maintaining its going concern. Freight volume is a single indicator of the Company’s success in
expanding its business coverage and corporate
performance measurement.
During 2014, railway-based freight transportation was
the largest business unit of PT KALOG wherein the
Company managed to transport freight with a total
Volume Angkutan Barang 2014
Satuan
Unit RKAP Realisasi Δ
Freight Transport Volume 2014
Angkutan Kontainer TEUS 42.228 59.696 41,4% Container Transport
Pengelolaan Area TEUS 24.696 8.791 -64,4% Area Management
Angkutan Semen ton 839.200 1.314.336 56,6% Cement Transport
Angkutan BHP Kurir ton 20.006 31.460 57,3% BHP Courier Transport
Angkutan Air Galon gallon - 1.806.816 - Gallon Water Transport
Angkutan Pasir Jumbo Bag - 594 - Sand Transport
Angkutan Tepung Terigu ton 2.880 - - Flour Transport
Loading-Unloading Batubara ton 1.800.000 2.718.547 51,0% Coal Loading-Unloading
Di tahun 2014 PT KALOG terus menjalin kerja sama dengan kalangan industri untuk memperluas pelayanan angkutan barang. Beberapa kerja sama baru dan peningkatan kapasitas adalah sebagai berikut:
1. Bekerja sama dengan PT Semen Bosowa, PT KALOG meluncurkan angkutan KA Semen relasi Bwb-Klm sejak tanggal 1 Juni 2014. 2. Bekerja sama dengan PT Tirta Investama,
PT KALOG meluncurkan kegiatan angkutan KA Air Galon relasi Ccr-JakG yang mulai beroperasi tanggal 15 Juni 2014.
3. Bekerja sama dengan PT Indocement Tunggal Prakarsa, PT KALOG meningkatkan kapasitas
layanan distribusi semen dengan peluncuran
relasi baru Nmo-Bbn yang beroperasi sejak 20
Juni 2014.
4. Bekerja sama dengan PT Coca Cola Amatil Indonesia, PT KALOG meluncurkan angkutan perdana produk Coca Cola pada tanggal 26 Juni 2014 yang diberangkatkan dari St. Jakarta Gudang (JAKG).
5. Bekerja sama dengan PT Indocement Tunggal Prakarsa, PT KALOG meluncurkan Angkutan KA Semen relasi Nmo-Bwb yang beroperasi sejak 2
Juli 2014.
6. Bekerja sama dengan PT Astra Internasional, pada tanggal 18 Juli 2014 PT KALOG meluncurkan uji coba angkutan mobil produk PT Astra Internasional menggunakan KA Kontainer dengan relasi Jakarta Gudang-Waru. Mobil yang dikirimkan adalah jenis Toyota Agya dengan menggunakan kontainer 40 feet dengan
kapasitas 3 unit dalam satu kontainer. Untuk menghindari risiko benturan di dalam kontainer, digunakan sistem wheel chock dan lashing belt.
Uji coba berhasil dengan baik tanpa adanya komplain dari pihak Astra terkait mobil yang
In 2014 PT KALOG continued its cooperation with the industry to expand its freight services. Several
new cooperations and capacity development were as follows:
1. Cooperation with PT Semen Bosowa, PT KALOG
launched Cement Railway relation Bwb - Klm since June 1, 2014.
2. Cooperation with PT Tirta Investama, PT KA LOG
launched Water Gallon Railway relation Ccr -
JakG since June 15, 2014.
3. Cooperation with PT Indocement Tunggal
Prakarsa, PT KALOG increased cement
distribution capacity with the launch of a new relation Nmo - Bbn since June 20, 2014.
4. Cooperation with PT Coca Cola Amatil Indonesia, PT KALOG launched initial railway of Coca Cola
products on June 26, 2014 which are dispatched
from Jakarta Warehouse Station (JAKG).
5. Cooperation with PT Indocement Tunggal Prakarsa, PT KALOG launched Cement Railway
relation Nmo - Bwb since July 2, 2014.
6. Cooperation with PT Astra International, on July 18, 2014 PT KALOG launched car railway trial for PT Astra International products using Container Railway relation Jakarta Warehouse - Waru. The transported cars were Toyota Agya by using
40 feet containers with a capacity of 3 cars per
container. To avoid collision risk in the container, wheel chock and lashing belts systems are used. The trial worked well without any complaints from Astra related to the transported cars.
7. Untuk meningkatkan kapasitas angkut semen produksi PT Indocement Tunggal Prakarsa, pada bulan September 2014 PT KALOG menjalankan dua relasi baru angkutan Semen Indocement yaitu Angkutan KA Semen relasi Nmo-Smc dan Angkutan KA Semen relasi Awn-Smc.
Aspek Keuangan
A. Laporan Laba Rugi 1. Laba Bersih
Pada tahun 2014 PT Kalog membukukan laba bersih sebesar Rp38,23 miliar, meningkat 7,0% dari tahun 2013 sebesar Rp35,72 miliar. Hasil kegiatan usaha PT KA Logistik pada tahun 2014 secara inansial menunjukkan peningkatan kinerja dibandingkan tahun 2013. Meskipun ada beberapa kegiatan usahanya belum mencapai target yang diprogramkan pada tahun 2014, namun secara umum terdapat peningkatan dalam
volume maupun pendapatan. Di tahun 2014
perusahaan membukukan laba bersih sebesar Rp38,23 miliar, meningkat 7,0% dibandingkan Rp35,73 miliar pada tahun 2013.
2. Pendapatan
Pendapatan operasional tahun 2014 mencapai
Rp530,20 miliar, meningkat 80,3% dibandingkan
Rp294,10 miliar di tahun 2013. Komponen
pendapatan terbesar adalah kegiatan usaha Distribusi Logistik Berbasis KA sebesar Rp343,49 miliar atau 64,79% dari total pendapatan operasional. Sedangkan kegiatan usaha lainnya adalah Distribusi Logistik Non KA sebesar minus Rp8 juta, Angkutan Pra-Purna sebesar Rp42,85
miliar, Loading-Unloading sebesar Rp136,69
miliar, dan Pengelolaan Area sebesar Rp7,17
miliar.
3. Biaya-Biaya
Biaya langsung pada tahun 2014 mencapai
Rp445,96 miliar, naik 101,6% dari Rp221,24
miliar di tahun 2013. Komponen biaya langsung
terbesar adalah Distribusi logistik berbasis KA sebesar Rp343,63 miliar atau 77,94% dari total biaya langsung. Sedangkan biaya langsung lainnya adalah Distribusi Logistik Non KA sebesar Rp26 juta, Angkutan Pra-Purna Rp31,44
miliar, Loading-Unloading Rp56,25 miliar dan Pengelolaan Area sebesar Rp9,51 miliar.
7. To increase transport capacity of cement
produced by PT Indocement Tunggal Prakarsa, in September 2014 PT KA LOG launched two new
relations Indocement Cement Railway namely Cement Railway relation Nmo - Smc and Cement
Railway relation Awn - Smc.
Financial Aspects
A. Comprehensive Income Statements 1. Net Income
In 2014 PT KALOG booked a net income of Rp38.23 billion, increased by 7.0% compared to Rp35.73 billion in 2013. The Company’s business results in 2014 inancially showed improved performance compared to 2013. Although there
were several businesses that had not reached the programmed targets in 2014, however in general there was an increase in volume and revenue.
2. Revenue
Operating income in 2014 reached Rp530.20 billion, an increase of 80.3% compared Rp294.10
billion in 2013. The largest revenue component was Railway-Based Logistics Distribution of
Rp343.49 billion, or 64.79% of total operating
income. While other businesses are Non Railway Logistics Distribution of minus Rp8 million,
Pre-Post Transportation of Rp42.85 billion, Loading-Unloading of Rp136.69 billion, and Area
Management of Rp7.17 billion.
3. Expenses
Direct expenses in 2014 reached Rp445.96 billion, increased by 101.6% from Rp221.24 billion in
2013. The largest component was railway-based
logistics distribution of Rp343.63 billion, or 77.94% of total direct expenses. Whereas other direct expenses are Non-Railway Logistics Distribution
of Rp26 million, Pre-Post Transportation of
Rp31.44 billion, Loading-Unloading of Rp56.25 billion and Management Area of Rp9.51 billion.
Biaya usaha yang terdiri atas biaya pekerja, biaya
umum & administrasi serta biaya penyusutan &
amortisasi mencapai Rp30,15 miliar, naik 68,3% dibandingkan Rp17,92 miliar pada tahun 2013. Berikut ringkasan laporan laba rugi komprehensif
perusahaan tahun 2014 dan realisasi tahun 2013 sebagai perbandingannya.
(dalam juta Rupiah) (in million Rupiah)
Laporan Laba Rugi 2013 2014 Δ Income Statement
Pendapatan 294.099,92 530.210,78 80,3% Revenues
Beban Pokok Pendapatan 221.242,03 445.956,27 101,6% Cost of Revenues
Laba Kotor 72.857,89 84.254,52 15,6% Gross Proit
Beban usaha 17.916,32 30.150,32 68,3% Operating expense
Laba (rugi) usaha 54.941,58 54.104,19 -1,5% Income from Operations
Pendapatan (beban) lain-lain (6.718,25) (2.942,98) -56,2% Other income (expenses)
Laba (rugi) sebelum pajak
penghasilan 48.223,33 51.161,22 6,1% Proit (loss) before income tax
Manfaat (beban) pajak penghasilan (12.493,74) (12.925,71) 3,5% Income Tax Beneit (expense)
Laba Bersih Tahun Berjalan 35.729,59 38.235,51 7,0% Net Income for The Year
B. Laporan Posisi Keuangan 1. Aset
• Posisi aset lancar per 31 Desember 2014
sebesar Rp117,76 miliar, naik 29,5% dibandingkan Rp90,95 miliar pada tahun
2013. Pencapaian realisasi di atas anggaran
disebabkan oleh pencapaian pendapatan yang melebihi target sehingga berdampak terhadap posisi kas dan piutang. Piutang usaha mencapai Rp99,53 miliar atau 168% dari anggaran karena umur piutang usaha dalam RKAP 2014 diperhitungkan 60 hari sedangkan realisasinya 68 hari. Sebagian besar piutang adalah piutang angkutan KA
Kontainer.
• Aset tidak lancar mencapai Rp59,73 miliar, naik 110,1% dibandingkan Rp28,42 miliar di tahun 2013. Aset tidak lancar terdiri dari piutang ailiasi, penyertaan Join Operation
(JO), setoran pada JO JAKALOG, setoran modal pada JO B-KALOG dan setoran modal pada JO Bumi KALOG.
• Nilai aset tetap per 31 Desember 2014 adalah
sebesar Rp47,48 miliar, naik 61,2% dari tahun 2013 sebesar Rp29,44 miliar atau 30% dari RKAP 2014. Penambahan aktiva tetap selama tahun 2014 adalah sebesar Rp35,11 miliar
Operating expenses consist of employee expenses, general and administrative expenses as well as depreciation and amortization expenses reached Rp30.15 billion, increased by 68.3%
compared to Rp17.92 billion in 2013.
The following is a summary of comprehensive income statements in 2014 and realization in 2013 as a comparison.
B. Statements of Financial Position 1. Assets
• Current assets at December 31, 2014 amounted to Rp117.76 billion, increased by
29.5% compared to Rp90.95 billion in 2013.
The realization was above budget because
revenue performance exceeded the target
and affected cash and receivable balances.
Trade receivables reached Rp99.53 billion or 168% of the budget because aging of accounts receivable in RKAP 2014 assumed
at 60 days while the realization was 68 days. Most receivables were Container Railway receivables.
• Non-current assets reached Rp59.73 billion, increased by 110.1% compared to Rp28.42
billion in 2013. Non-current assets consist of
receivables from afiliates, investment in Joint Operation (JO), deposit in JO JAKALOG, paid-in-capital in JO B-KALOG and paid-paid-in-capital in JO Bumi KALOG.
• Fixed assets at December 31, 2014 amounted to Rp47.48 billion, increased by 61.2% from Rp29.44 billion in 2013 or 30% of RKAP 2014. Additional ixed assets during 2014 amounted to Rp35.11 billion or 19% of the budget of
• Aset Lain berupa nilai perolehan aktiva lain per
31 Desember 2014 mencapai Rp14,88 miliar,
meningkat signiikan 175,8% dibandingkan Rp5,39 miliar di tahun 2013 dan 86% dari anggaran. Nilai aktiva lain yang cukup material
adalah biaya pra operasi sebesar Rp14,34
miliar atau 324% dari anggaran.
2. Liabilitas
• Liabilitas lancar per 31 Desember 2014
mencapai Rp86,33 miliar, naik 74,2% dibandingkan Rp49,56 miliar di tahun 2013.
Liabilitas lancar terdiri dari Utang usaha
sebesar Rp737 juta, Utang pajak sebesar Rp4,85 miliar, Utang ailiasi sebesar Rp42,58
miliar, Utang lancar lainnya sebesar Rp831
juta,dan Utang bank sebesar Rp10,62 miliar berupa kredit modal kerja umum dan kredit modal kerja 1 dan 2 (jasa titipan) serta hutang bank tidak lancar (kredit investasi) yang jatuh tempo kurang dari 1 tahun.
• Liabilitas tidak lancar per 31 Desember 2014 sebesar Rp66,03 miliar, naik 27,3% dibandingkan Rp51,88 miliar di tahun 2013. Liabilitas tidak lancar terdiri dari Utang bank tidak lancar (kredit investasi) sebesar Rp7,61 miliar, Utang tidak lancar ke perusahaan induk sebesar Rp56,80 miliar dan cadangan imbalan
pasca kerja (PSAK 24) sebesar Rp1,62 miliar.
• Other assets represented acquisition of other assets at December 31, 2014 reached
Rp14.88 billion, signiicantly increased by 175.8% compared to Rp5.39 billion in 2013 and 86% of the budget. Other assets with material amount was pre-operating expenses of Rp14.34 billion, or 324% of the budget. 2. Liabilities
• Current liabilities at December 31, 2014
reached Rp86.33 billion, increased by 74.2% compared to Rp49.56 billion in 2013. Current
liabilities consist of Trade payables of Rp737
million, Tax payables of Rp4.85 billion, Due to afiliates of Rp42.58 billion, Other current liabilities of Rp831 million, and bank loans of Rp10.62 billion consisting of general working capital loan; working capital loans 1 and 2 (deposit service); and Non-current bank loans
(investment loans) with maturities of less than one year.
• Non-current liabilities at December 31, 2014 amounted to Rp66.03 billion, increased by
27.3% compared to Rp51.88 billion in 2013.
Non-current liabilities consist of Non-current
bank loans (investment loans) of Rp7.61
billion, Non-current payables to parent
company of Rp56.80 billion and provision for post-employment beneits (SFAS 24) of
3. Ekuitas
Ekuitas per 31 Desember 2014 sebesar Rp86,24 miliar, naik 70,5% dibandingkan Rp50,58 miliar di tahun 2013 dan 93% dari anggaran. Peningkatan ekuitas berasal dari laba ditahan sebesar Rp23,23
miliar dan laba periode berjalan sebesar Rp38,24 miliar.
Secara total jumlah aset/liabilitas dan ekuitas di tahun 2014 sebesar Rp238,60 miliar, naik 57,0% dari Rp152,02 miliar di tahun 2013. Berikut ringkasan laporan posisi keuangan PT KALOG
tahun 2014 dan realisasi tahun 2013 sebagai perbandingannya.
(dalam juta Rupiah) (in million Rupiah)
Laporan Posisi Keuangan 2013 2014 Δ Statement Of Financial Position
Aset Assets
Aset lancar 90.950,64 117.757,44 29,5% Current assets
Aset tidak lancar 61.066,00 120.841,29 97,9% Non-current assets
Jumlah asset 152.016,64 238.598,73 57,0% Total assets
Liabilitas Liabilities
Liabilitas Lancar 49.561,08 86.331,61 74,2% Current liabilities
Liabilitas Tidak Lancar 51.871,12 66.028,12 27,3% Non-current liabilities
Jumlah liabilitas 101.432,20 152.359,73 50,2% Total liabilities
Ekuitas 50.584,44 86.239,00 70,5% Equity
Jumlah Liabilitas dan Ekuitas 152.016,64 238.598,73 57,0% Total liabilities and equity
Prospek Usaha dan Strategi
Saat ini angkutan barang dengan menggunakan
moda darat (trucking) mencapai 85% dari seluruh angkutan yang ada. Pemanfaatan moda kereta api hanya sekitar 1%, moda angkutan laut 7,5%, dan sisanya moda angkutan udara. Ini menjadi suatu peluang yang sangat besar mengingat kereta api adalah alternatif yang memiliki kelebihan efektivitas dan eisiensi yang jauh lebih baik.
Tahun 2014 menjadi titik awal peningkatan kapasitas dari moda kereta api yang ditandai dengan mulai dioperasikannya proyek double track jalur utara. Pengoperasian ini membuat perubahan perjalanan
kereta api akan meningkat cukup tinggi serta jadwal pengangkutan barang yang lebih cepat.
3. Equity
Equity at December 31, 2014 amounted to
Rp86.24 billion, increased by 70.5% compared to Rp50.58 billion in 2013 and 93% of the budget.
The increase in equity was derived from retained earnings of Rp23.23 billion and current year income of Rp38.24 billion.
The total amount of assets/liabilities and equity in
2014 was Rp238.60 billion or increased by 57.0% from Rp152.02 billion in 2013. The following is a summary of statements of inancial position of PT KALOG in 2014 and realization in 2013 as a
comparison.
Business Prospects and Strategies
Currently freight using land mode (trucking) reaches 85% of all existing transportations. Utilization of railway mode is only about 1%, 7.5% marine modes, and the remaining are air modes. This becomes a signiicant
opportunity given that railway is an alternative with advantages of much higher effectiveness and
eficiency.
The year 2014 became the starting point of capacity
development of railway mode which was marked by commencement of double track project operation at north lane. This operation makes changes in railway trip which will increase signiicantly and freight
Dengan pangsa pasar yang terbuka lebar, PT KA Logistik melakukan kombinasi strategi sebagai berikut:
• Revitalisasi layanan jasa logistik yang menaikkan
customer value (kecepatan, ketepatan, keeisienan, keandalan);
• Percepatan akuisisi pasar melalui keunggulan kompetitif cost, delivery, dan lexibility;
• Optimalisasi jaringan kereta api untuk meningkatkan coverage area pelayanan dan
sekaligus mengimbangi ekspansi pesaing;
• Equal treatment dalam menyusun service level
dengan para vendor transport;
• Membangun sistem operasi berbasis proses
bisnis yang eisien;
• Penguatan tim pelayanan jasa logistik Kalog;
• Brand building dan repositioning ke layanan jasa