• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tinjauan Rencana dan Strategi 2014 Overview of Plans and Strategies in 2014

Adanya potensi pertumbuhan dan peningkatan kemampuan internal Perseroan, KAI memilih strategi pertumbuhan dengan berfokus pada pengembangan jasa angkutan barang yang didukung oleh angkutan penumpang.

A. Strategi Jasa Angkutan Barang

Strategi utama Perseroan untuk jasa angkutan barang adalah meningkatkan porsi pendapatan secara agresif dari angkutan barang di Jawa dan Sumatera. Caranya dengan menawarkan konsep total logistic solution kepada pelanggan untuk memberikan layanan angkut barang pick up & delivery secara door to door services.

Strategi jangka pendek Perseroan yang akan dilaksanakan pada 2014 adalah membangun berbagai fasilitas pendukung bongkar muat, seperti fasilitas bongkar muat, gudang, emplasmen. Strategi jangka panjang yang akan dicapai pada 2018 adalah membangun sistem total logistic solution dengan menyediakan jasa pendukung dan akses ke pusat industri dan pelabuhan laut maupun udara.

Strategi tersebut telah diterjemahkan ke dalam beberapa program dengan target yang jelas sebagai berikut:

Pengembangan KA Angkutan Barang di Jawa

Target pendapatan angkutan barang di Jawa sebesar 31,9 juta ton pada tahun 2018 dengan pendapatan Rp3 triliun.

Kegiatan yang dilakukan untuk mewujudkan program tersebut adalah membangun fasilitas bongkar muat, lapangan peti kemas, dan pergudangan. Perseroan juga sedang mengkaji pembangunan jalur khusus angkutan barang Jatinegara–Kemayoran–Tanah Abang di Jakarta.

KAI telah membeli 100 lokomotif dan 1.200 gerbong untuk angkutan barang dan ke depannya masih akan melakukan pengadaan lokomotif dan gerbong untuk mendukung pencapaian target

With the existing potential growth and the improved Company capacity, KAI has determined a growth strategy focused on the development of freight trains, supported by passenger trains.

A. Strategy for Freight Transportation

The Company’s main strategy for freight transportation is to aggressively increase income from freight transportation in Java and Sumatera by offering the concept of Total Logistic Solution to customers providing door-to-door pick-up and delivery services.

The short-term strategy which will be implemented in 2014 is to build loading-unloading supporting facilities such as warehouses, and sliding track. In the long-term, what will be achieved in 2018 is to build a total logistic solution system by providing supporting services and access to industrial centers, seaports and airports.

The above strategies have been translated into several programs with clearly detailed targets as follows:

Development of Freight Train in Java

The freight transportation in Java in 2018 is targeted to reach 31.9 million tons of freight with income at Rp3 trillion.

The activities carried out to realize this program are among others to develop loading-unloading facilities, container yards, and warehouses. The Company is studying to build special track for freight trains on the Jatinegara–Kemayoran– Tanah Abang route.

KAI has purchased 100 locomotives and 1,200 wagons for freight transportation and in the future will procure more locomotives and wagons to support the achievement of the freight volume

• Pengembangan KA Angkutan Barang di Sumatera Utara

Target program pengembangan angkutan barang di Sumatera Utara adalah 1,1 juta ton dengan pendapatan Rp151 miliar di tahun 2018 yang akan dicapai secara bertahap. Untuk mendukung pencapaian tersebut, KAI melakukan perbaikan rel menuju Pelabuhan Belawan dan pembangunan lintas Seimankei-Bandar-Kualatanjung. Selain itu, Perseroan juga melakukan pemindahan 4 lokomotif CC 201 dari Jawa dan penyehatan lokomotif BB.

• Pengembangan KA Angkutan Barang di Sumatera Barat

KAI menargetkan pendapatan tahun 2018 sebesar Rp81 miliar dan volume angkutan barang 4,68 juta ton. Untuk mencapai tujuan tersebut, Perseroan melakukan beberapa tindakan strategis, yaitu pembangunan jalur ganda Indarung-Bukitpupus, perbaikan jalan rel menuju Balai Yasa, emplasemen Stasiun Indarung, sepur di Teluk Bayur, dan jembatan lintas Indarung-Bukitpupus. Untuk mendukung pencapaian ini, Perseroan juga akan memindahkan 2 lokomotif CC 201 dari Jawa pada tahun 2014.

• Pengembangan KA Angkutan Barang di Sumatera Selatan

KAI menargetkan pendapatan tahun 2018 sebesar Rp8,6 triliun dengan volume angkutan barang 42,4 juta ton.

Perseroan melakukan beberapa tindakan strategis, yaitu pembangunan jalur ganda tambahan arah Tarahan, pengembangan Balai Yasa, pembangunan loading-unloading untuk batubara swasta, pembangunan jalur ganda lintas prabumulih–Kertapati, pembangunan long siding

dan stasiun baru.

• Development of Freight Train in North Sumatera

The target of developing freight trains in North Sumatera is to transport 1.1 million tons with an income at Rp151 billion in 2018 which will be achieved incrementally. To support this achievement, KAI has repaired the railway track to port of Belawan and built Seimankei-Bandar-Kualatanjung track. Besides that, the Company also relocated 4 CC 201 locomotives and repaired BB locomotives.

Development of Freight Train in West Sumatera

KAI set a target income at Rp81 billion with the freight volume of 4.68 million tons. To achieve the target, the Company has carried out several strategic actions such as developing double track Indarung-Bukitpupus, repairing the railroad to Balai Yasa (Workshop), developed railway yard of Indarung Railway Station, built spur in Teluk Bayur, and spanned the railway bridge on the Indarung-Bukitpupus route. To support the achievement of this target, the Company will relocate 2 CC 201 locomotives from Java in 2014.

• Development of Freight Train in South Sumatera

KAI set income from freight trains at Rp8.6 trillion and the freight volume of 42.4 million tons by 2018.

To achieve the target, the Company took some strategic actions including the development of double track extension to Tarahan and Balai Yasa (Workshop), develop loading and unloading for private companies, double tracked Prabumulih– Kertapati, and long sidings and new railway stations.

B. Strategi Jasa Angkutan Penumpang

Strategi pengembangan angkutan penumpang Perseroan ditujukan untuk menarik masyarakat menggunakan jasa kereta api. Strategi jangka pendeknya adalah meningkatkan layanan dengan memberikan keamanan, kenyamanan, dan nilai bagi pelanggan mulai dari stasiun keberangkatan hingga ke stasiun tujuan.

Untuk strategi jangka panjang, Perseroan membangun sistem pelayanan jasa transportasi unggulan yang terpadu dengan jasa pendukung, seperti kereta bandara, kereta wisata, biro jasa, dan tour. Strategi tersebut dituangkan dalam program sebagai berikut.

• Pengembangan angkutan KA Penumpang Jarak Jauh dan Menengah

Sasaran pengembangan angkutan penumpang Jarak Jauh dan Menengah adalah mengangkut 72,39 juta penumpang/hari dan pendapatan Rp4,68 triliun pada 2018.

Untuk angkutan penumpang jarak jauh, Perseroan menjalankan program penambahan kereta baru untuk jalur-jalur yang potensial.

Pada 2013 penambahan kereta baru di antaranya adalah Malioboro Ekspress rute Malang-Yogyakarta, Krakatau rute Merak–Cirebon.

Kereta baru yang diluncurkan pada 2014 di antaranya adalah KA Jaka Tingkir relasi Pse-Pws, KA Kamandaka relasi Pwt-Smt, KA Jayabaya relasi Ml-Pse, dan KA Maharani relasi Sbi-Smc. Selain itu, Perseroan juga terus memperbaharui kereta ekonomi menjadi kereta ekonomi AC dan kereta kelas bisnis menjadi kereta eksekutif.

Pengembangan Commuter Line Jabodetabek

Sasaran pengembangan angkutan penumpang Jabodetabek adalah mengangkut 1,2 juta penumpang/hari dan pendapatan Rp3 triliun pada 2018. Untuk mendukung pencapaian tersebut, pada 2013 Perseroan memberlakukan sistem

e-ticketing. Pada 2014 Perseroan membeli dan mengoperasikan kereta-kereta baru serta mengoptimalkan operasional KRL dari 8 kereta menjadi 10 kereta pada setiap rangkaian, dan penambahan loop dari 50 loop menjadi 65 loop.

B. Strategy for Passenger Transportation

The Company’s strategy of passenger train development is aimed at attracting public interest to use train services. The short-term strategy is to improve safety, comfort, and value for customers, from departure station to destination station.

The long-term strategy is to build a system of excellent transportation services integrated with supporting services like airport trains, recreational trains, and a tour service bureau. Those strategies are translated into some programs as follows:

• Developing passenger trains for long and middle distances

Targets for long- and middle-distance passenger transportation are 72.39 million passengers/day and revenues of Rp4.68 trillion by 2018.

For long-distance passenger transportation, the Company will add new trains in routes with potential.

In 2013, the additional new trains were Malioboro Ekspress for the Malang-Yogyakarta route and Krakatau for the Merak–Cirebon route.

In 2014, the new trains added were Jaka Tingkir Train relation Pse-Pws, Kamandaka Train relation Pwt-Smt, Jayabaya Train relation Ml-Pse and Maharani Train relation Sbi-Smc. In addition, the Company consistently upgrades economy class trains to air-conditioned economy class trains, and business class train to executive class trains.

Developing Jabodetabek Commuter Line

The target of the Jabodetabek commuter line is to transport 1.2 million passengers per day with income in 2018 at Rp3 trillion. To support the target achievement, in 2013 the Company has implemented an e-ticketing system, while in 2014 the Company bought and operated new trains, each consisting of 10 coaches, and added loops, from 50 loops to 65 loops.

Untuk kebutuhan jangka panjang, Perseroan akan membangun jalur ganda khusus untuk kereta Jabodetabek, penambahan daya listrik, dan penambahan sinyal dan stasiun. Perseroan telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp2,69 triliun sampai dengan tahun 2018 untuk pengembangan infrastruktur Jabodetabek dan Rp848 miliar untuk pengadaan Kereta Rel Listrik (KRL).

Pengembangan Kereta Api Bandara Soekarno-Hatta

Target pengembangan Kereta Api Bandara Soekarno Hata adalah mengangkut 11,4 juta penumpang dengan pendapatan Rp900 miliar pada 2018. Untuk mencapai sasaran tersebut, Perseroan merencanakan membangun rel sepanjang ±12 km dari Stasiun Batu Ceper ke Bandara Soekarno Hatta. Selain itu, Perseroan juga akan menambah daya listrik dan sinyal serta membangun fasilitas City Air Terminal.

• Pengembangan Kereta Api Bandara

Kualanamu

Kereta Api Bandara Kualanamu mulai beroperasi pada 2013. Target program ini adalah mengangkut 2,22 juta penumpang dan pendapatan Rp155 miliar pada 2018. Untuk mencapai sasaran tersebut, pada 2014 Perseroan akan meningkatkan frekuensi KA Bandara Kualanamu dan penambahan infrastruktur pada City Air Terminal di stasiun Medan.

C. Pengembangan Bisnis Properti

Pengembangan bisnis properti merupakan upaya Perseroan untuk mengoptimalkan aset sekaligus mendukung usaha angkutan penumpang maupun barang. Target pengembangan properti adalah pengelolaan 5,4 juta m2 tanah dengan pendapatan Rp1,8 triliun pada 2018. Untuk mencapai sasaran tersebut, Perseroan membangun 45 budget hotel, pengusahaan pergudangan, dan pengusahaan aset.

To fulill long-term demand, the Company will

build double track special for Jabodetabek train, additional electricity power, as well as additional signals and stations. The Company has allocated a budget of Rp2.69 trillion until 2018 for Jabodetabek train infrastructure development and Rp848 billion for the procurement of Electric Multiple Units (EMU).

• Developing train transportation to Soekarno-Hatta Airport

The target of developing train transportation to Soekarno-Hatta Airport is to transport 11.4 million passengers with income amounting to Rp900 billion by 2018. To achieve the target, the Company has developed railway track of 12 km from Batu Ceper station to Soekarno-Hatta Airport in 2014. In addition, the Company will also add the electric power and signals and build City Air Terminal facilities.

• Developing train transportation to Kualanamu Airport

Train transportation to Kualanamu Airport has been operational since 2013. The target of this program is to transport 2.22 million passengers with income amounting to Rp155 billion in 2018. To achieve the target, increased trip frequency of the Bandara Kualanamu train and build additional infrastructure at the City Air Terminal at Medan Station.

C. Developing Property Business

Property business development is one of the Company’s efforts to optimize their assets and at the same time to support the cargo and passenger transportation businesses. The target of property development is to manage land at 5.4 million sqm with income of Rp1.8 trillion in 2018. To achieve the target, the Company plans to build 45 budget hotels, as well as manage warehousing and assets.

penting sebagai landasan awal