• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab VII Analisa dan Kesimpulan

BAB 3: KORUPSI DAN KAITANNYA DENGAN URUS TADBIR BAIK

3.6 Kesan Korupsi Terhadap Urus tadbir

Pemberantasan korupsi adalah sebuah kata kunci komitmen ke arah mewujudkan

urus tadbir baik menurut Sam.201 Korupsi adalah sebahagian dari urus tadbir buruk

kerana, akibat dari korupsi ialah; Penegakan hukum dan layanan masyarakat jadi kacau bilau, berlakunya kroni dan pakatan sulit, mengutamakan pelayanan kepada mereka

199 Sidarta, Moralitas Politik dan Pemerintahan, 14.

200 Sidarta, Moralitas Politik dan Pemerintahan, 140.

201Sam Agere, Promoting Good Governance, Principles, Practices and Perspectives, (London: Commonwealth Secretariat, 2000), 8.

University

121

yang mampu membayar dan punya kaitan kekeluargaan, kelompok dan golongan saja. Pembangunan fizik akan menjadi terbengkalai, prestasi penjawat awam menjadi tidak

menentu, demokrasi menjadi tidak berjalan dan ekonomi menjadi hancur.202

Kesan-kesan korupsi menurut Hussein Alatas ialah; berlakunya berbagai ketidakadilan, terjadinya tidak efisien yang menyeluruh dalam birokrasi. Korupsi adalah bentuk perompakan wang rakyat yang masuk ke dalam poket pelaku korupsi yang memberi akibat sangat dalam. Akibat demoralisasi, menguatkan penjenayah dalam

masyarakat, melemahkan tatanan masyarakat, pengaruh ekonomi.203

Menurut Kementerian Rencana Pembangunan Nasional (Bapenas) kesan dari korupsi adalah; lesunya perekonomian, meningkatnya kemiskinan, maraknya jenayah, berlakunya perbuatan tidak bermoral, kehancuran birokrasi, terganggunya sistem politik

dan pemerintahan serta suramnya masa hadapan demokrasi.204 Akibat ini dapat dilihat

dari pengalaman pelbagai negara termasuk Indonesia.

Pegawai negara yang KKN akan mengakibatkan rendahnya produktiviti nasional, lemahnya daya saing di tengah kehidupan perekonomian global, menurunnya kepercayaan international, meluasnya pelanggaran hak asasi manusia, terabainya

kedaulatan undang-undang dan prinsip-prinsip demokrasi.205

Mengenai pengaruh korupsi terhadap pertubuhan ekonomi banyak ditulis oleh para ilmuan. Antaranya Naunihal Sing menulis tentang Developing Countries, The

Impact Of Corruption And Economic Grouwth. Mengutip dari beberapa pengkaji

Naunihal menyatakan bahawa korupsi memberi impak yang buruk terhadap birokrasi

202

KPK, Integrito edisi September 2009 Vol 09/III, (Jakarta: KPK, 2009).

203 Syed Hussein Alatas (2009), Rasuah, 165-187.

204 Bapenas, Konsep Sistem Integritas Nasional, kertas kerja disampaikan dalam konferensi nasional pemberantasan korupsi, yang diselenggarakan oleh KPK di Jakarta 5 Disember 2012, 4.

205 Syahrin Harahap & Hasan Bakti, Islam dan Reformasi TNI, (Yogyakarta: Tiara Wacana, 2000), 68.

University

122

dan pertubuhan ekonomi.206 Susan juga menulis bahaya korupsi terhadap birokrasi dan

yang akan menimbulkan terjadinya pelanggaran hukum.207

Menurut Tun Dr. Mahathir rasuah akan menyebabkan orang yang tamak, yang tidak bermaruah dan tidak layak, dipilih menjadi pemimpin parti dan kerajaan. Orang seperti ini tetap akan menyalahgunakan kuasa untuk memperkaya diri semasa memegang jawatan dan untuk menentukan ia terus disokong. Wang rakyat yang semestinya digunakan untuk kesejahteraan dan kebahagiaan rakyat digunakan untuk

menyogok demi kekuasaan.208

Tanpa pemerintahan yang bersih menurut Edy, maka kerja pemerintah yang baik tidak akan terwujud. Pemerintah yang bersih menjadi prasyarat untuk menghasilkan kerja pemerintahan yang baik. Kerja pemerintah yang baik dapat terwujud jika ada

pemerintahan yang bersih dan menjalankan cara-cara memerintah yang baik.209

Hal yang paling berbahaya dari korupsi ialah bahawa ia akan mengatur

kekuasaan dan politik.210 Ini juga dibenarkan oleh Naunihal yang mengatakan bahawa

pertanggungjawaban awam akan tidak dapat lari dari pengawasan pelaku korupsi,211

juga mengontrol pembangunan projek yang hilang sekitar 20 % kerana korupsi.212.

Korupsi juga sudah tentu merosak harta benda awam, dan pelayanan awam seperti menggunakan bahan yang murah dan kualiti yang rendah untuk pembangunan

infrastruktur menurut Kimberly.213

Bagi Syekh Ahmad, korupsi melumpuhkan sendi-sendi dan pilar masyarakat seperti sogokan yang diberikan untuk meraih kepimpinan, meningkatkan prestasi, agar

206 Naunihal Sing, Developing Countries, The Impact Of Corruption And Economic Grouwth. (India: Authors Press, 2000), 211.

207

Susan Rose-Ackerman, Corruption A Study in Political Economy. (London: Academic Press, 1978), 5

208 Mokhtar Petah, Perjuangan Yang Belum Selesai, DR Mahathir Menangis Demi Bangsanya, Kuala Lumpur: Simfoni Gemilang, 1980), 71.

209 Edy Suandi Hamid, Sistem Ekonomi, Utang Luar Negeri, dan Isu-Isu Ekonomi Politik Indonesia, (Yogyakarta: penerbit Ekonisia), 53.

210

Arvind K. Jain, The Political Economy of Corruption. (New York: Rotledge, 2001), 216.

211 Naunihal Sing, Corruption and Good Governance. (Delhi: Authors, 2001), 203.

212 Naunihal Sing, Corruption, 253.

213 Kimberly Ann Elliott ed. Corruption And The Global Economy. (Washington DC. Institute for International Economics, 1997), 87.

University

123

bebas dari membayar cukai. Ketegasan pengharaman korupsi dalam Islam difahami

dengan sikap pencegahan atau dar al-Mafasid.214

Korupsi merosak sistem ekonomi sebuah negara menurut Hamka, jika pegawai tinggi melakukan korupsi, maka pegawai rendah pun akan melakukan korupsi kerana gaji yang mereka terima tidak cukup untuk makan yang membuat mereka harus mencari pekerjaan di luar jam kerja di tempat lain. Produktiviti kerja akan berkurang kerana pegawai datang lambat dan tidak melakukan pekerjaan semestinya dengan baik di

pejabat kerana bebanan hidup yang begitu susah.215

Romli menilai bahawa secara makro polisi perundang-undangan dalam pemberantasan korupsi di Indonesia sudah baik dan terarah kerana dimulai dengan upaya menciptakan urus tadbir baik dengan menetapkan undang-undang nombor 28 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan negara yang bersih dan bebas dari korupsi, pakatan sulit dan nepotisme, pencabutan undang-undang nombor 3 tahun 1971 yang diganti dengan UU Nombor 31 tahun 1999 tentang pemberantasan tindak jenayah korupsi yang

ditutup dengan UU nombor 15 tahun 2002 tentang tindak jenayah pencucian wang.216

Korupsi menyebabkan penjawat awam tidak menjalankan tanggungjawab dengan beramanah. Bahkan lebih terdorong untuk berpihak kepada sesiapa yang mampu

memberikan ganjaran atau imbuhan yang lebih lumayan.217 Menurut wakil Peguam

Negara (Kejaksaan Agung), korupsi dinilai menghambat cita-cita melahirkan urus tadbir

yang baik dan bersih.218 Justeru Yuddy mencadangkan supaya Indonesia memerangi 5

214 Syeikh Ahmad Muhammad `Assaf , Halal wa al-Haram fi al-Islam. (Semarang: Asy-Syifa, 1993), 474.

215 Hamka, Tafsir al-Azhar, 979.

216

Romli Atmasasmita, Korupsi, Urus tadbir baik dan Komisi Anti Korupsi di Indonesia, (Jakartra: penerbit percetakan Negara, 2002), 48.

217Dwiyanto Indiahono. Reformasi Birokrasi amplop Mungkin kah?. (Yogyakarta: Penerbit Gava Media 2006), 80.

218Transparency International Indonesia, dicapai 2 Januari 2013 http://www.ti.or.id/index.php/news/2013/02/07/korupsi-hambat-good-governance

University

124

perkara iaitu kemiskinan, kejahilan, korupsi, ketidakadilan dan kebergantungan pada

asing. Ia adalah tugas besar pemimpin negara.219

Menurut Sjahruddin Rasul mantan ketua KPK, penyelenggaraan Negara yang bersih dari praktik korupsi adalah sebahagian dari pelaksanaan Urus tadbir Baik di setiap Negara. Dalam membentuk Negara yang bersih dari korupsi ini diperlukan kerjasama antara masyarakat, parti politik dan pelaku usaha dalam menghasilkan

pengawasan sosial -check and balance-.220 Ini didukung oleh Juanda tentang perlunya

kerjasama yang baik dan profesional antara ketiga komponen iaitu negara, swasta dan

masyarakat.221

KPK juga mendesak pelbagai institusi pemerintah untuk menerapkan prinsip urus tadbir baik seperti transparensi dan penyertaan melalui pembentangan kertas kerja daripada wakil institusi pemerintah seperti Menteri Energi dan Sumber Mineral, Gubernur, Kementerian Kewangan, Kementerian Dalam Negeri, Polis, dalam konferensi nasional pemberantasan korupsi yang bertajuk peningkatan transparensi dan penyertaan publik dalam pencegahan korupsi di Jakarta pada 2 Disember 2014.