• Tidak ada hasil yang ditemukan

Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan

Dalam dokumen Stepping Stones Towards Future Progress (Halaman 80-86)

Kebijakan Lingkungan

Dalam setiap proses usaha, Perseroan secara berhati-hati menerapkan teknik yang telah terbukti dan secara ekonomis memungkinkan terjadinya perlindungan terhadap lingkungan sesuai dengan prinsip di bawah ini:

• Taat terhadap undang-undang mengenai lingkungan dan menjaga norma kinerja lingkungan internasional yang dapat diterima dalam setiap tahap operasi Perseroan.

• Beroperasi dan mengurangi atau menonaktifkan usahanya dengan tujuan untuk meminimalisasi dampak buruk ekosistem di mana Perseroan beroperasi.

• Memasukkan penjelasan menyeluruh mengenai dampak dan biaya lingkungan yang timbul sebagai bagian dari suatu evaluasi atau perencanaan. • Memelihara dengan baik rencana operasi atas

lingkungan untuk tiap bagian operasi usaha. • Menerapkan perbaikan berkelanjutan melalui sistim

pelaporan dan audit kinerja tahunan yang efektif, khususnya dalam hal risiko lingkungan yang utama. • Membuat dan menetapkan tanggung jawab

karyawan sesuai dengan kebijakan lingkungan Perseroan.

• Bekerja secara proaktif bersama dengan pemerintah dan organisasi terkait lainnya untuk mengembangkan sistem manajemen lingkungan yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dalam rangka menjaga kelestarian lingkungan. • Secara berkala berkomunikasi dengan para

pemangku kepentingan untuk meningkatkan pemahaman atas masalah-masalah lingkungan dan bagaimana cara terbaik mengelola masalah-masalah tersebut.

• Memastikan bahwa terdapat sumber yang memadai guna melaksanakan kewajiban untuk melakukan reklamasi dan menjaga lingkungan.

Environmental Policy

In any business process, the Company carefully applies techniques that are proven and economically viable to allow environmental protection in accordance with the following principles:

• Abide by the regulations concerning the environment and maintain international environmental performance norms that are acceptable in every stage of the Company’s operations.

• Operate and reduce or cease operations with the aim to minimize adverse effects of the ecosystems in which the Company operates.

• Provide detailed explanation of the impact and environmental costs incurred as part of an evaluation or planning.

• Maintain good environmental operating plans for each business operation.

• Implement continuous improvement through reporting systems and annual performance audits that are effective, particularly in terms of the major environmental risk.

• Create and assign responsibility for employees in accordance with the environmental policy of the Company.

• Proactively cooperate with governments and other organizations to develop environmental management systems that are scientifically justified in order to preserve the environment.

• Regularly communicate with stakeholders to increase understanding of environmental issues and how to best manage these problems.

• Ensure that there are sufficient resources to carry out the obligation to reclaim and protect the environment.

Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan

Health, Safety, and Environment

Fokus K3L 2016

Program utama terkait K3L di tahun 2016 adalah melakukan penyesuaian sistem manajemen K3L dengan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 38 Tahun 2015 tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan Mineral dan Batubara (SMKP) dan melakukan penyempurnaan sistem pengelolaan K3L di seluruh lokasi, serta memastikan bahwa kinerja keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan dipertahankan dengan standar kualitas yang sangat tinggi.

Strategi pencapaian program K3L di tahun 2016 dilakukan dengan menyempurnakan prosedur-prosedur K3L. Dengan demikian total prosedur-prosedur yang telah dikembangkan adalah sebanyak 31 prosedur/SOP di Citra Palu Minerals, 31 SOP di Gorontalo Minerals dan 96 SOP di Dairi Prima Mineral. Selain itu dilakukan penyusunan analisis keselamatan dan lingkungan pekerjaan (JSEA) untuk kegiatan yang dilakukan, memastikan peralatan dan area kerja dalam kondisi yang baik, melalui pemeriksaan dan pemeliharaan secara berkala. Tak lupa diadakan pelatihan dan sosialisasi untuk meningkatkan kesadaran karyawan dan kontraktor akan pentingnya K3L, serta pelatihan kebakaran dan evakuasi.

Kinerja K3L 2016

Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Pengelolaan K3L Perseroan mengacu pada berbagai Pedoman yang telah tersedia, seperti panduan Pelaporan Kesehatan, Keselamatan Kerja, Lingkungan dan Komunitas (“K3LK”), panduan Pengelolaan Risiko K3LK, serta panduan Peraturan dan Persyaratan Lainnya terkait K3LK. Panduan ini memberikan pedoman kepada unit bisnis untuk mengidentifikasi, memantau dan mengevaluasi kepatuhan terhadap Peraturan dan Persyaratan Lainnya terkait K3LK.

Selama tahun 2015, tidak ada kasus-kasus khusus terkait K3L. Hal ini sebagai cerminan dari pelaksanaan komitmen Perusahaan terhadap K3L sehingga budaya aman telah menjadi bagian dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari. Karyawan memiliki kesadaran untuk melaporkan setiap adanya potensi/kegiatan yang mengindikasikan bahaya, sehingga seluruh potensi bahaya dapat diminimalkan bahkan dicegah.

OHSE 2016 Focus

The main programs related to OHSE in 2016 was to adjust OHSE management system to align with the Minister of Energy and Mineral Resources Regulation No. 38 Year 2015 on Implementation of Safety Management System of Mineral and Coal Mining (FSMS) and make improvements on OHSE management system in all locations, and to ensure that the performance of the safety, health and environment is maintained with a very high standard.

OHSE program strategy achievement in 2016 was implemented by refining OHSE procedures. Hence, 31 procedures were developed as SOP in Citra Palu Minerals, 31 in Gorontalo Minerals SOP and SOP 96 in Dairi Prima Mineral. The preparation of a job safety and environmental analysis (JSEA) for the activities are carried out, ensuring the equipment and work area are in good conditions, through periodic inspection and maintenance. Training and outreach to raise awareness of the importance of OHSE for employees and contractors, as well as fire and evacuation training was conducted.

OHSE 2016 Performance

Health and Occupational Safety

The OHSE management for the Company refers to various guidelines that have been provided, such as guidelines on Occupational Safety, Health, Environment and Community (“OHSEC”) Reporting, OHSEC Risk Management guide, and Regulations and Other Requirements related to OHSEC guidelines. These guidelines provide guidance to business units to identify, monitor and evaluate compliance to the Regulations and Other Requirements related to OHSEC.

There were no special cases related to OHSE in 2015. This is a reflection on the Company’s commitment to implement OHSE which creates culture of safety as a part of daily routines. Employees have the awareness to report any potential/activities that indicate danger, where all potential hazards can be minimized and even prevented.

Perseroan juga melakukan sosialisasi K3L kepada karyawan melalui berbagai forum seperti:

• Pelatihan berupa pengenalan K3L (HSE Induction) dan HSE Talk Meeting yang diberikan kepada seluruh karyawan, tamu dan kontraktor dengan tujuan untuk menumbuhkan kesadaran berbudaya K3.

• Pelaporan bahaya, insiden, kecelakaan dan pemberian saran (HIAS reporting).

• Penyusunan analisis JSEA untuk kegiatan yang dilakukan.

Perusahaan terus melakukan penyempurnaan Sistem Manajemen K3L yang berpedoman pada Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 38 Tahun 2015 tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan Mineral dan Batubara, OHSAS 18001 dan ISO 14001. Penyusunan ini dilakukan sebagai langkah awal dalam persiapan Perseroan untuk mengambil sertifikasi dalam bidang K3L.

Perlindungan Karyawan

Perseroan telah menerapkan perlindungan karyawan sebagaimana ditentukan dalam Undang-undang Ketenagakerjaan maupun Undang-undang Jaminan Sosial Nasional (JSN) terhadap perlindungan tenaga kerja di suatu perusahaan. Tenaga kerja secara keseluruhan telah dilindungi oleh Asuransi Jaminan Sosial Nasional yang dikelola oleh BPJS Ketenagakerjaan meliputi:

• Jaminan Kecelakaan kerja (JKK). • Jaminan Kematian (JKM). • Jaminan Hari Tua (JHT).

Sedangkan untuk Jaminan Pelayanan Kesehatan (JPK) perusahaan juga telah terdaftar pada badan pengelola yaitu BPJS Kesehatan setempat. Selain itu Perusahaan juga memberikan pelayanan Kesehatan dalam bentuk medical claim (rawat jalan dan rawat inap 100% ditanggung untuk karyawan dan tanggungannya).

The Company has also conducted OHSE socialization to employees through various forums such as:

• Training in the form of introduction of OHSE (HSE Induction) and HSE Talk Meeting were conducted to all employees, visitors and contractors with the aim to raise awareness of culture on OHS.

• Reporting on hazards, incidents, accidents and providing advice (HIAS reporting).

• Preparation of JSEA analysis on activities was undertaken.

The Company continues to make improvements on OHSE Management System which is based on the Regulation of the Minister of Energy and Mineral Resources No. 38 Year 2015 on Implementation of Safety Management System of Mineral and Coal Mining, OHSAS 18001 and ISO 14001. The preparation was carried out as initial steps in the Company’s preparation to obtain certification in the field of OHSE.

Employee Protection

The Company has implemented employee protection as specified in the Labor Law and National Social Security Law (NSS) to the protection of workers in a company. Overall the workforce is covered by the National Social Security Insurance administered by the BPJS Employment which include:

• Work Accident Security (WAS). • Death Security (DS).

• Retirement/Old age Security (RS).

The prevailing Company issued Health Care Security (HCS) program is registered with the local operational team which is the local National Health Care Security. The Company also provides medical services in the form of medical claims (employees and their dependents’ outpatient and inpatient claims are 100% paid by the Company).

Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan

Health, Safety, and Environment

Kinerja Pengelolaan Insiden dan Kecelakaan Sepanjang tahun 2016 tidak terjadi kematian (fatality) dan cidera hilang hari kerja (Lost Time Injuries/LTI) dengan jumlah jam kerja tanpa LTI sebagai mana terlihat pada Tabel 1. Pencapaian kinerja K3L di tahun 2016 yang sangat memuaskan ini merupakan cerminan dari suksesnya pelaksanaan implementasi SMKP di Perseroan. Juga mencerminkan kesadaran karyawan yang tinggi untuk melaporkan setiap potensi atau kegiatan yang mengindikasikan bahaya, sehingga seluruh potensi bahaya dapat diminimalkan bahkan dicegah.

Tabel 1 Jumlah Jam Kerja Tanpa LTI Perseroan dan Unit Usaha Tahun 2016 dan 2015

No. Kinerja K3L | HSE Perfomance 2016 2015

1 BRM 84,592 117,240 2 CPM 78,025 100,572 3 DPM 147,608 183,056 4 GM 96,144 251,903 Total 406,369 652,771 Lindung Lingkungan

Di tahun 2016, Perseroan juga melakukan program pengelolaan lingkungan sebagai berikut:

• Pelaksanaan pemutakhiran rona awal dan penyusunan Dokumen AMDAL.

• Melakukan pemantauan dan pemeriksaan kualitas lingkungan, antara lain kualitas air, curah hujan dan emisi karbon serta melakukan pelaporan secara berkala.

• Penerapan prinsip Reduce-Reuse-Recycle (3R) di seluruh wilayah kerja Perusahaan melalui program sederhana seperti penggunaan kertas reuse dan pembuatan pupuk kompos.

Revegetasi lahan menggunakan tanaman penutup, tanaman perintis dan tanaman lokal yang dibibitkan di nursery serta melakukan pemeliharaan dan pembibitan di nursery.

Incident and Accident Management Performance

Along 2016 there were no fatalities and working day lost from injuries (Lost Time Injuries/LTI) with number of hours without LTI as shown in Tabel 1. The achievement of OHSE in 2016 was very impressive and this is a reflection of SMKP implementation in the Company. It also reflects on employees’ awareness to report all activities or planned activity that indicate danger whereby all potential danger can be minimized or even prevented.

Table 1 – Number of Work Hours Without LTI – Company and Business Units 2016 and 2015

Environmental Protection

In 2016, the Company implemented the following environmental management programs:

• Implementation of baseline updates and preparation of EIA documents.

• Monitoring and inspection of the quality of the environment, including water quality, precipitation and carbon emissions and reporting on a regular basis.

• The application of the principle of Reduce-Reuse-Recycle (3R) in all areas of the Company through a simple program such as the application of reuse papers and composting.

Revegetation of land using cover crops, crop pioneering and local plants grown in a nursery as well as conducting maintenance and breeding in the nursery.

Selain itu, Perseroan mulai melakukan penyusunan Dokumen AMDAL di Citra Palu Minerals melalui pelaksanaan pengumuman media, konsultasi publik, uji administrasi dan siding Kerangka Acuan (KA) yang diselenggarakan di Palu pada triwulan IV 2016. Pelaksanaan Studi AMDAL Citra Palu Minerals dilakukan melalui kerja sama dengan universitas lokal, yaitu Universitas Tadulako. Sementara itu, pelaksanaan Studi AMDAL Gorontalo Minerals dilakukan oleh LAPI ITB bersama dengan Universitas Negeri Gorontalo.

Sebagai persiapan untuk melanjutkan ke tahap Konstruksi, Perseroan juga mempersiapkan dokumen Rencana Reklamasi dan Rencana Pascatambang untuk masing-masing unit usaha.

Rencana K3L 2017

Rencana pengembangan program K3L untuk tahun mendatang diselaraskan dengan persiapan peningkatan usaha menuju tahap konstruksi di masing-masing unit usaha, finalisasi penyusunan Dokumen AMDAL dan finalisasi penyusunan Dokumen Rencana Reklamasi dan Rencana Pascatambang, serta penyempurnaan Sistem Manajemen K3L di setiap unit usaha.

In addition, the Company began to perform the preparation of EIA documents in Citra Palu Minerals through the implementation of media announcements, public consultation, test administration and siding Terms of Reference (TR) held in Palu in the fourth quarter 2016. Implementation Citra Palu Minerals EIA Study was conducted in collaboration with local universities, namely the University of Tadulako. Meanwhile, the implementation of Gorontalo Minerals EIA Study was conducted by ITB LAPI together with the State University of Gorontalo.

In preparation to proceed to the construction stage, the Company is also preparing documents on Post-Mining Plan and Reclamation Plan for each business unit.

OHSE 2017 Plans

The OHSE program development plans for the coming year are aligned with business improvement towards the preparation of the construction phase in each business unit, the finalization of the EIA document preparation and finalization of the Reclamation Plan and Mine Closure Plan document preparation, and for OHSE Management System improvement in each business unit.

Tata Kelola

Dalam dokumen Stepping Stones Towards Future Progress (Halaman 80-86)