• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kesimpulan

Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa merek yang menjadi top of mind di benak konsumen adalah ikan kaleng merek Botan, yang kemudian diikuti oleh merek Gaga, ABC serta merek-merek ikan kaleng lainnya. Berdasarkan pengukuran pada brand perceived quality didapatkan bahwa ketiga merek ikan kaleng yaitu Botan, Gaga, dan ABC tidak terlalu jauh berbeda. Hal tersebut dapat dilihat dari tingkat rata-rata yang mendekati sama untuk semua atribut produk yang diteliti. Namun tingkat atribut yang paling tinggi nilainya di mata konsumen untuk ketiga merek tersebut adalah pada atribut ketersediaan. Asosiasi-asosiasi pembentuk brand asosociation produk ikan kaleng adalah harganya yang terjangkau, rasa dan aroma ikan enak, mutu yang baik, serta kemudahan mendapatkan produk ini di toko maupun swalayan. Hasil perhitungan brand loyalty terhadap ketiga merek ikan kaleng dapat ditentukan dengan jelas mana konsumen yang benar-benar loyal dengan konsumen yang membeli karena kebiasaaan yang dapat diidentifikasi dengan melihat pola pembeliannya terhadap merek yang sama secara beruntunan.

Dari hasil analisa segmentasi didapatkan bahwa produk ikan kaleng lebih difokuskan pada jenis kelamin perempuan dengan usia antara 25 hingga 34 tahun dengan tingkat penghasilan menengah ke atas yang memiliki kegiatan yang cukup sibuk di luar rumah, sedangkan berdasarkan demografi maka dapat disimpulkan bahwa lokasi tempat tinggal konsumen akan mempengaruhi pola konsumsinya. Hal tersebut berguna agar produsen ikan kaleng dapat memfokuskan ke mana produknya akan dijual.

Berdasarkan hasil strategi bauran pemasaran ikan kaleng rekomendasi bagi merek Botan adalah: (1) bauran produk (product) dapat dilakukan dengan mempertahankan ekuitas merek Botan di masyarakat dengan meningkatkan kualitas produk dan menciptakan inovasi produk baru dengan rasa dan aroma yang lebih khas, (2) bauran harga (price) dapat dilakukan dengan menetapkan harga optimum (price premium) untuk mengetahui pada tingkat harga berapa konsumen masih bersedia membayar untuk merek Botan, contohnya produk sarden premium, (3) bauran tempat (place) dapat dilakukan dengan memperbaiki sistem distribusi dengan menempatkan produk ikan kaleng Botan pada lokasi- lokasi atau tempat yang mudah dijangkau konsumen, (4) bauran promosi

(promotion) dapat diterapkan dengan melakukan promosi lebih lanjut agar merek

Botan tetap diingat konsumen seperti strategi promosi penjualan langsung (direct

selling) di konter-konter ikan kaleng, (5) bauran orang (people) dapat dilakukan dengan cara menjaga kedekatan dengan pelanggan secara berkesinambungan contohnya dengan membagikan hadiah (gimmic) bagi para pelanggan lama, (6) bauran proses (process) dapat dilakukan dengan mempertahankan mutu produk yang ditawarkan dengan tetap menjaga kualitas dan kuantitas produk hingga sampai di tangan konsumen, (7) bukti fisik (physical evidence) dapat dilakukan dengan menampilkan kemasan yang lebih baik dengan memodifikasi bentuk kaleng seperti bentuk oval dengan warna kemasan yang lebih menarik untuk membedakan produk yang ada dengan produk pesaingnya.

Strategi bauran pemasaran merek Gaga adalah: (1) bauran produk (product) dapat dilakukan dengan mempertahankan produk dengan memberikan apresiasi kepada konsumen yang telah lama menjadi pelanggan Gaga, (2) bauran harga (price) dapat dilakukan dengan mempertahankan loyalitas konsumen terhadap harga yang ditawarkan oleh produsen Gaga dan memberikan bonus bila konsumen melakukan pembelian lebih banyak, (3) bauran tempat (place) dapat dilakukan dengan mempertahankan agen distributor yang loyal dan mengurangi produk ditempat agen yang tidak loyal serta menyeleksi agen-agen yang tidak sesuai dengan produk agar lebih efisien, (4) bauran promosi (promotion) dapat dilakukan dengan melakukan promosi lebih lanjut agar produk tetap dikenal dan diingat oleh konsumen melalui media elektronik, media cetak, famflet dan media lainnya, (5) bauran orang (people) dapat dilakukan dengan menciptakan produk yang berkualitas tinggi sehingga mampu menyulitkan konsumen untuk berpindah merek, (6) bauran proses (process mix) dapat dilakukan dengan melakukan pengawasan proses terutama pengaturan pada saat pre-cooking agar ikan tidak terlalu masak hingga mudah hancur, (7) bukti fisik (physical evidence) dapat dilakukan dengan mempertahankan penampilan kemasan Gaga serta melakukan strategi above the line dengan memanfaatkan media cetak dan elektronik untuk nonjolkan keunggulan Gaga.

Strategi bauran pemasaran merek ABC adalah: (1) bauran produk (product mix) dapat dilakukan dengan melakukan inovasi produk baru yang sesuai dengan selera konsumen dengan menampilkan variasi rasa dan aroma dari berbagai daerah di Indonesia, (2) bauran harga (price mix) dapat dilakukan dengan menerapkan harga secara bundling yaitu harga yang ditawarkan dengan tarif khusus bagi pelanggan yang membeli dalam jumlah, (3) bauran tempat (place

mix) dapat dilakukan dengan tetap menjaga hubungan baik dengan penyalur (distributor), agen perantara dan pengecer, (4) bauran promosi (promotion mix) dapat dilakukan dengan mempergencar promosi pada konsumen dengan cara melakukan strategi promosi penjualan langsung (direct selling) dan promosi melalui media cetak dan elektronik, (5) bauran orang (people mix) dapat dilakukan dengan pendekatan yang lebih lanjut pada pelanggan ABC dengan cara menawarkan secara langsung pada konsumen untuk mencoba produk yang ditawarkan sebelum melakukan pembelian, (6) bauran proses (process) dapat dilakukan dengan cara meningkatan pengawasan proses produk terutama dari sisi penanganan pembersihan ikan agar tidak terasa lagi bau amis pada saat cooking, (7) bukti fisik (physical evidence) dapat dilakukan dengan cara mempertahankan penampilan kemasan dan perlu dilakukan modifikasi dengan penggunaan bentuk kaleng oval.

Saran

Pihak perusahaan ikan kaleng harus dapat lebih meningkatkan nilai produknya dengan memperhatikan atribut-atribut yang terasa paling berpengaruh di mata konsumen serta menjaga kedekatannya dengan pelanggan secara berkesinambungan melalui suatu hubungan pemasaran (relationship marketing) yang terpadu agar konsumen dapat terpuaskan secara teus menerus, sehingga loyalitas konsumen akan terjaga sepanjang masa. Hal tersebut sangat berguna dalam mempertahankan dan menarik pelanggan sebanyak-banyaknya.

Kepuasan konsumen cenderung dinamis, sehingga perlu diadakan penelitian lebih lanjut mengenai kepuasan konsumen secara priodik untuk melihat perkembangan produk ikan kaleng pada masa yang akan datang. Untuk itu perlu dilakukan analisis lebih lanjut mengenai tingkat kinerja produk ikan kaleng serta faktor-faktor kunci pengembangan alternatif strategi dengan menganalisis posisi atau kedudukan produk di antara pesaingnya dengan menggunakan alat analisis matrik House of Qulity (HOQ).

Pemerintah sebagai pihak yang berkompeten harus membantu perkembangan industri pengolahan hasil perikanan dengan membuat suatu terobosan kebijakan maupun aturan-aturan yang dapat mendorong perkembangan industri perikanan di Indonesia agar tidak lagi mengalami kekurangan bahan baku dan kesulitan dalam melakukan ekspor produk ikan kaleng ke luar negeri.

Dokumen terkait