• Tidak ada hasil yang ditemukan

6.1. Kesimpulan

Dari hasil analisis yang telah dibahas sebelumnya, maka dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut:

1. Berdasarkan peranan sumberdaya manusia tetap institusi pendidikan akademi

keperawatan swasta di Kota Medan yang berada pada kelompok baik (48 – 64)

ada 4 institusi, yaitu institusi yang sudah memiliki jumlah dan kualifikasi

sumberdaya manusia tetap diatas standar minimal; yang berada pada kelompok

cukup baik (32 – 47) ada 10 institusi yaitu institusi yang mempunyai jumlah dan

kualifikasi sumberdaya manusia sesuai standar minimal; dan kelompok kurang

baik (16 – 21) ada 1 institusi yaitu yang hanya memiliki jumlah dan kualifikasi

sumberdaya dibawah standar minimal.

2. Peranan sarana institusi pendidikan akademi keperawatan swasta di Kota Medan

yang berada pada kelompok baik (34 – 40) ada 11 institusi, yaitu institusi yang

sudah memiliki sarana diatas standar minimal; kelompok cukup baik (27 – 33)

ada 2 institusi yaitu institusi yang mempunyai sarana sesuai standar minimal;

dan kelompok kurang baik (20 – 26) ada 2 institusi yaitu yang hanya memiliki

sarana dibawah standar minimal.

3. Peranan prasarana institusi pendidikan akademi keperawatan swasta di Kota

yang sudah memiliki prasarana diatas standar minimal; dan yang berada pada

kelompok cukup baik (11 – 13 ) ada 1 institusi yaitu institusi yang mempunyai

prasarana sesuai standar minimal.

4. Peranan kurikulum institusi pendidikan akademi keperawatan swasta di Kota

Medan yang berada pada kelompok baik (18 – 24) ada 8 institusi, yaitu institusi

pendidikan yang sudah mengembangkan dan melaksanakan kurikulum inti dan

kurikulum institusional dengan baik; kelompok cukup baik (12 – 17) ada 4

institusi yaitu institusi yang melaksanakan kurikulum sesuai standar minimal

yaitu institusi yang hanya melaksanakan kurikulum inti; dan masih ada 3

institusi yang berada pada kelompok kurang baik (5 – 11), yaitu institusi yang

melaksanakan kurikulum dibawah standar minimal (tidak melaksanakan

seluruhnya beban SKS kurikulum inti).

5. Peranan pembiayaan institusi pendidikan akademi keperawatan swasta di Kota

Medan yang berada pada kelompok baik (14 – 18) ada 5 institusi, yaitu institusi

yang sudah mengelola dan mengaitkan pembiayaan dengan baikproses program

kegiatan; yang berada pada kelompok cukup baik (10 – 13) ada 4 institusi yaitu

institusi yang hanya melaksanakan pembiayaan sesuai standar minimal; dan

kelompok kurang baik (6 – 9) ada 6 institusi yaitu institusi yang belum

mengelola dan belum mengaitkan pembiayaan dengan proses program kegiatan,

dan tidak memperhatikan kebutuhan tenaga kerja yang ada..

6. Berdasarkan pengetahuan pimpinan dalam hal pembuatan dan penjabaran visi

%) yang dapat membuat renstra dan dapat menjabarkan visi misi pendidikan

terhadap semua program kegiatan institusi; dan 11 orang pimpinan pada 11

institusi (73,33 %) yang tidak mengerti pembuatan renstra institusi dan tidak

dapat menjabarkan visi misi pendidikan terhadap setiap kegiatan program

pembelajaran. Peranan manajemen institusi pendidikan akademi keperawatan

swasta di Kota Medan yang berada pada kelompok baik (50 – 60) ada 4 institusi,

yaitu institusi yang sudah membuat renstra dan dapat menjabarkan visi misi

terhadap setiap program kegiatan dan telah membuat indikator kinerja pada

masing-masing bagian serta melaksanakan evaluasi program kegiatan; institusi

yang berada pada kelompok cukup baik (40 – 49) ada 7 institusi, yaitu institusi

yang melaksanakan kegiatan belajar mengajar hanya berdasarkan perencanaan

pembelajaran, tidak memiliki renstra institusi, dan tidak melakukan penjabaran

visi misi institusi, tetapi melaksanakan proses pembelajaran sesuai perencanaan

pembelajaran; institusi yang berada pada kelompok kurang baik (30 – 39) ada 4

institusi, yaitu institusi yang melaksanakan program belajar mengajar hanya

berdasarkan perencanaan pembelajaran tetapi melaksanakan proses

pembelajaran tidak sesuai dengan perencanaan.

7. Sumberdaya institusi pendidikan dan unsur-unsur sumberdayanya mempunyai

peranan dalam mempengaruhi mutu lulusan akademi keperawatan swasta di

Kota Medan tahun 2008, yaitu sumberdaya dengan nilai P = 0,000 dan unsur-

P = 0,001, prasarana dengan nilai P = 0,053, kurikulum dengan nilai P = 0,023,

pembiayaan dengan nilai P = 0,000, manajemen dengan nilai P = 0,000.

6.2. Saran

Dari hasil kesimpulan yang telah diuraikan diatas, maka saran-saran yang

dapat diberikan adalah:

1. Masih adanya institusi pendidikan akademi keperawatan swasta di Kota Medan

yang memiliki jumlah dosen dan tenaga pendukung yang kurang serta

kualifikasi sumberdaya manusianya yang masih dibawah standar, diharapkan

pada pihak pemilik institusi pendidikan agar dapat memperhatikan dan

menyesuaikan dengan standar pendidikan sehingga beban kerja tidak tumpang

tindih dan dapat mendukung kelancaran pelaksanaan kegiatan program serta

dapat meningkatkan mutu institusi. Masih banyak pimpinan institusi pendidikan

yang belum mengerti renstra dan bagaimana penjabaran visi misi institusi

pendidikan serta ada yang belum pernah mengikuti pelatihan manajemen

pendidikan, maka diharapkan pada institusi pendidikan untuk mengadakan

pelatihan atau mengadakan out sourceing dengan institansi lain agar pimpinan

institusi dapat membuat strategic planning institusi pendidikan dan penjabaran

visi misi yang diharapkan dapat menyeimbangkan semua sumberdaya institusi

pendidikan tersebut demi menjaga mutu institusi,yang ahirnya dapat

2. Dalam pelaksanaan proses belajar mengajar pada akademi keperawatan swasta

di Kota Medan masih ada 2 institusi yang memiliki sarana dibawah standar.

Diharapkan pada institusi pendidikan tersebut agar dapat menambah sarana

untuk mendukung terlaksananya proses belajar mengajar dengan baik.

3. Masih dijumpai 3 institusi pendidikan akademi keperawatan di Kota Medan

yang melaksanakan proses belajar mengajar tidak sesuai beban SKS kurikulum

nasional, diharapkan pada pihak institusi pendidikan agar menyesuaikan beban

SKS dalam pelaksanaan proses belajar mengajar agar peserta didik mendapat

ilmu pengetahuan sesuai dengan kurikulum yang berlaku, karena untuk

meningkatkan kualitas manusia (peserta didik) harus membutuhkan arah dan

pedoman. Arah dan pedoman tersebut ada pada kurikulum.

4. Ditemukan 6 institusi pendidikan yang termasuk kelompok pembiayaan kurang

baik, diharapkan kepada pihak institusi agar menyeimbangkan pembiayaan

terhadap program kegiatan agar pelaksanaan program dapat terlaksana dengan

baik, karena tenaga, pemikiran yang dikorbankan oleh sumberdaya manusia

terhadap institusi pendidikan, maka institusi wajib memberikan imbalan sebagai

balas jasa (kompensasi) yang sesuai. Sumberdaya manusia adalah sebagai motor

atau penggerak dalam institusi pendidikan, tentu imbalan jasa yang diberikan

oleh institusi harus sebanding dengan pengorbanan sumberdaya manusia

tersebut.

5. Mayoritas pimpinan institusi memiliki pendidikan terahir adalah S1 kesehatan

misi terhadap program kegiatan institusi. Diharapkan pemilik institusi dalam

merekrut sumberdaya manusia jangan hanya memperhatikan kesesuaian

pendidikan, yang paling penting adalah kemampuan sumberdaya manusia

tersebut harus diperhitungkan dengan mengadakan analisis jabatan dan

menentukan key performance indicator yang harus dimiliki oleh calon tenaga

tersebut agar sesuai dengan jabatan yang akan diberikan, karena untuk mencapai

tujuan institusi pendidikan tidak dapat hanya ditentukan oleh faktor modal saja,

tetapi faktor sumberdaya manusialah menjadi modal utama dalam menjalankan

kegiatan operasional institusi pendidikan. Dengan demikian pemilik institusi

pendidikan akademi keperawatan swasta harus menggunakan dan menempatkan

tenaga yang mampu, cerdas, trampil serta ahli dalam bidangnya masing-masing,

sesuai yang dikemukakan dalam ilmu manajemen the right man in the right

place. Ia harus mampu membuat dan melakukan strategic planning, sehingga

mutu institusi dan lulusannya dapat dijamin.

6. Peranan unsur-unsur sumberdaya yang paling berpengaruh terhadap mutu

lulusan adalah peranan sumberdaya manusia, peranan pembiayaan, dan peranan

manajemen, untuk itu diharapkan pada pemilik dan pimpinan institusi lebih

memberikan perhatian demi meningkatkan kualitas dan kuantitas sumberdaya

tersebut.

7. Perlu adanya pengawasan yang lebih ketat dalam hal kebutuhan sumberdaya dan

operasional pendidikan dari Kopertis Wilayah I dan Dinas Kesehatan Propinsi

dikota Medan agar institusi tersebut tetap sesuai standar dan peraturan yang

Dokumen terkait