• Tidak ada hasil yang ditemukan

DIHARAPKAN Memamfaatkan program BRR untuk

VII. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

7.1 Kesimpulan

Berdasarkan analisis total pendapatan sektor pertanian dan ternak, terdapat 47,06 persen petani lahan kering yang berpendapatan di bawah standar property line Kabupaten Aceh Besar, artinya kepala keluarga ini belum mampu meningkatkan kesejahteraan hidup. Dengan demikian berarti 52,94 persen petani lahan kering Gampong Lampisang Dayah berpenghasilan di atas angka indikator kesejahteraan Kabupaten Aceh Besar yakni berada di atas garis kemiskinan. Berkaitan dengan rendahnya pendapatan tersebut, dikaitkan dengan aspek pengeluaran rumahtangga yang dipengaruhi jumlah tanggungan, maka pengeluaran perbulan menjadi lebih besar sehingga mengalami ketidakcukupan kebutuhan dasar. Pendapatan lebih rendah dari standar kesejahteraan daerah dan pengeluaran lebih besar dari pendapatan menunjukkan suatu indikator kemiskinan, yakni terhadap 47,06 persen kepala keluarga petani lahan kering Gampong Lampisang Dayah.

Tingkat keberhasilan terhadap kegiatan pengelolaan lahan pertanian (kebun dan ladang) dapat dijadikan tolok ukur adalah tingkat efektivitas penggunaan lahan dengan penghasilan rata-rata. Pendapatan rata-rata terhadap rata-rata 0,6 hektar lahan setiap kepala keluarga adalah Rp1,083,581 perbulan. Angka pendapatan rata-rata dimaksud merupakan angka yang layak menurut ketentuan daerah, tetapi ketika dihubungkan dengan jumlah tanggungan, berarti perlu melakukan usahatani yang lebih maksimal lagi. Demikian juga halnya pemamfaatan lahan seluas 135 hektar untuk kegiatan penggembalaan oleh 4 kepala keluarga merupakan penggunaan lahan yang kurang efektif, namun belum ada motivasi petani lainnya untuk kegiatan tersebut.

Petani lahan kering Gampong Lampisang Dayah dalam kegiatan usahataninya mengalami beberapa permasalahan yang berasal dari dalam komunitas sendiri maupun datangnya dari faktor luar komunitas, sehingga mengalami hambatan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan keluarga. Dengan munculnya berbagai permasalahan di sekitar pertanian lahan kering maka berpengaruh besar dalam kegiatan usahatani. Pengaruh internal maupun eksternal pengelolaan lahan adalah keterbatasan modal, SDM, penerapan teknologi dan akses pada partisipatif dalam pembangunan daerah. Di pihak lain, pengaruh yang bisa mendukung kegiatan pertanian yakni ketersediaan lahan kering yang relatif luas, peran pendamping teknis, infrastruktur jalan dan pertumbuhan pasar.

Berkaitan dengan identifikasi permasalahan di atas (faktor internal dan eksternal) melalui analisis matrik SWOT, berhasil disusun 10 rancangan strategi dan telah menetapkan 20 rancangan program pendekatan partisipatif yang dianggap mampu mencapai tujuan dalam upaya penguatan ekonomi petani lahan kering Gampong Lampisang Dayah. Adapun prioritas yang terpenting untuk mendorong perbaikan terhadap kegiatan petani lahan kering adalah penyediaan modal usahatani, pembentukan kelembagaan sosial dan perekonomian terhadap komunitasnya, pendampingan teknis pertanian, jejaring sosial dan hubungan dengan institusi Pemerintahan Kabupaten Aceh Besar.

7.2 Rekomendasi

Dalam upaya pemberdayaan masyarakat petani lahan kering, dengan tujuan peningkatan kesejahteraan melalui peningkatan pendapatan sektor pertanian, perlu dilakukan langkah-langkah berikut :

1) Pemerintah Kabupaten Aceh Besar

Pemerintah Kabupaten Aceh Besar perlu meningkatkan peran dalam pengembangan masyarakat pertanian melalui instansi teknis terkait. Bappeda yang berwewenang masalah pembangunan desa, perlu memperhatikan atau melibatkan perwakilan petani lahan kering pada setiap pelaksanaan musrenbang dengan tujuan bisa menerima, menampung dan mempertimbangkan aspirasi petani lahan kering dalam setiap penyusunan perencanaan pembangunan daerah.

Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Aceh Besar sebagai instansi yang bertanggungjawab terhadap pemberdayaan masyarakat desa harus memfasilitasi masyarakat sebelum dan ketika penyelenggarakan musrenbangdes, yakni dengan melibatkan perwakilan petani lahan kering mulai tahun 2008, yakni untuk perencanaan APBK Aceh Besar tahun 2009. BPM diharapkan berfungsi seutuhnya sebagai instansi teknis yang bisa memobilisasi pemberdayaan petani lahan kering Gampong Lampisang Dayah

Dinas Pertanian mempunyai peranan penting dalam peningkatan pengetahuan petani lahan kering melalui peran pendamping teknis khususnya dalam upaya penggarapan lahan pertanian, penanaman dan produksi pertanian. Dinas Peternakan diharapkan berperan memperbaiki sistem peternakan tradisional kepada sistem pengemukan ternak jantan sehingga bisa membuka lapangan kerja keluarga petani lahan kering. Dinas Koperasi perlu peranannya

106 dalam upaya memfasilitasi dan mengembangkan perekonomian petani lahan kering sesuai program instansinya, dalam rangka pengembangan usahatani melalui pembentukan koperasi simpan-pinjam.

2) Peran Sektor Swasta/Pengusaha Lokal

Perusahan yang beroperasi di wilayah Kecamatan Seulimeum perlu memperhatikan aspek kesejahteraan sosial masyarakat, khususnya dalam rangka pemberdayaan petani lahan kering di daerah operasionalnya termasuk petani lahan kering Gampong Lampisang Dayah. Perhatian tersebut berupa pengembangan komunitas petani dengan cara merealisasikan bantuan modal dalam bentuk kerjasama maupun pemberian pinjaman lunak, secara langsung kepada perkeluarga ataupun melalui kelembagaan petani lahan kering seperti lembaga adat Seuneubok yang akan terbentuk.

Demikian juga dengan pengusaha yang mempunyai aset dan kekayaannya, perlu mempertimbangkan kerjasama dengan petani lahan kering dengan investasinya terhadap pengembangan usahatani seperti kerjasama dalam proses peremajaan kebun. Potensi lahan ini akan memberi keuntungan kedua belah pihak jika dilakukan kerjasama dalam format ; petani menyediakan lahan seangkan pengusaha menyediakan modal, dan kuatnya dukungan pendamping teknis.

Alasan perlunya keterlibatan sektor swasta dalam pengembangan masyarakat adalah sebagai bagian kewajiban tanggungjawab sosial perusahaan

(corporate social responsibility) terhadap penduduk miskin di sekitar perusahaan,

khususnya terhadap komunitas petani lahan kering. Perusahaan yang dimaksudkan disini di antaranya termasuk penggali dan pengolah bahan galian – C yang sudah 14 tahun beropersi di Gampong Lampisang Dayah.

3) Petani Lahan Kering

Petani lahan kering perlu memperbaiki kelemahan-kelemahan dan mengantisipasi ancaman-ancaman yang bisa muncul di sekitar lingkungannya, perlu meningkatkan kerjasama dengan institusi luar desa dan memperkuat jaringan kerja dengan sumber modal. Petani lahan kering perlu menguatkan/membentuk kembali institusi adat sebagai suatu lembaga yang berperan dalam pengembangan perkebunan dan peladangan, oleh sebab itu perlunya peran aparatur desa menunjang terbentuknya struktur lembaga adat

Petani lahan kering perlu meningkatkan keikutsertaan dalam kegiatan-kegiatan sektor pertanian yang akan diselenggarakan instansi teknis Pemerintahan Kabupaten Aceh Besar maupun PPL Pertanian. Keterlibatan petani harus menyeluruh, bersama pemerintah, swasta dan kelembagan lain yang berperan di komunitas ini. Disamping usahatani, bahwa prospek ekonomi sektor penggembalaan perlu diikuti oleh petani lahan kering dalam upaya pemanfaatan potensi lahan dataran rumput seluas 135 hektar, yang disesuaikan dengan program BRR. Partisipatif unsur petani lahan kering dalam penyusunan program pembangunan daerah sampai dengan evaluasi dan monitoring harus dioperasionalkan mulai tahun 2008 dalam upaya pengembangan petani lahan kering Gampong Lampisang Dayah.

108

Dokumen terkait