• Tidak ada hasil yang ditemukan

8. 1 Kesimpulan

1. Strategi pemasaran yang dilaksanakan pada PT Tirta Alam Semesta adalah menggunakan strategi bauran pemasaran (Marketing mix), yaitu terdiri dari bauran produk, bauran harga, bauran tempat, dan bauran promosi. Keempat bauran ini masing-masingnya memiliki variabel pemasaran yang saling mendukung dan berinteraksi satu sama lainnya. Untuk bauran produk, perusahaan menentukan strategi yang mencakup tiga kebijakan, yaitu kualitas produk, kuantitas produk, dan keragaman produk. Untuk bauran harga, perusahaan menentukan strategi yang mencakup tiga kebijakan, yaitu harga di atas pesaing utama, harga sama dengan pesaing utama. Dan harga di bawah pesaing utama. Untuk bauran tempat, perusahaan menjalankan dua kebijakan, yaitu lokasi pemasaran dan saluran pemasaran. Untuk bauran promosi, kebijakan yang dijalankan perusahaan yaitu periklanan, promosi penjualan, dan penyebaran tenaga penjualan.

2. Berdasarkan hasil AHP, dapat diketahui bahwa tujuan yang paling diprioritaskan adalah meningkatkan penjualan dengan bobot sebesar 0,458. Strategi bauran pemasaran yang diprioritaskan adalah strategi bauran produk dengan bobot sebesar 0,444. Strategi ini dapat dilaksanakan dengan menggunakan kebijakan peningkatan kualitas produk dengan bobot sebesar 0,295.

Peningkatan kualitas produk dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu mempertahankan strategi bauran produk yang lalu dan menambahkan rekomendasi strategi bauran produk yang baru. Adapun strategi bauran produk yang lalu yang tetap dipertahankan antara lain tetap menggunakan bahan baku yang sebelumnya dengan terus mengawasi mutunya, pengemasan menggunakan botol PET (Poly Ethylene Terephtatale), pemakaian teknologi reverse osmosis, dan pemberian label pada kemasan. Strategi produk yang ditambahkan dalam upaya meningkatkan kualitas ”AirOx” antara lain penambahan teknologi dalam pengolahan “AirOx”, yaitu dengan menggunakan bio-hexagonal water system, melakukan pengembangan

“AirOx” dalam hal rasa, warna, dan aroma, dan melakukan penambahan keragaman dari “AirOx” dengan memproduksi produk lain sejenis “AirOx” yang memiliki manfaat yang sama namun diperuntukkan untuk segmen golongan ekonomi bawah.

8. 2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian, maka penulis menyarankan hal-hal sebagai berikut :

1. Sebaiknya PT Tirta Alam Semesta dalam memasarkan “AirOx” memberikan prioritas utama pada pengembangan strategi bauran produk melalui kebijakan meningkatkan kualitas produk. Kebijakan ini akan lebih efektif bila strategi bauran produk terdahulu dikombinasikan dengan strategi bauran produk yang direkomendasikan, meliputi penambahan teknologi bio-hexagonal water system, mengembangkan atribut produk dari rasa, warna, dan aroma, dan penambahan produk lain yang sejenis yang ditujukan untuk segmen yang berbeda dalam upaya meningkatkan pangsa pasar.

2. Perlu dilakukannya penelitian lanjutan mengenai strategi promosi untuk melihat sejauhmana efektifitas kebijakan promosi penjualan dalam meningkatkan volume penjualan ”AirOx” agar sesuai dengan target penjualan perusahaan. 3. Dibutuhkan penelitian lanjutan terhadap lingkungan eksternal perusahaan

untuk melihat sejauhmana kekuatan dan kelemahan perusahaan menangkap sebuah peluang atau ancaman yang berasal dari lingkungan eksternal perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA

Afrida, E. 1999. Kajian Strategi Pemasaran Air Minum Dalam Kemasan. Skripsi Jurusan Ilmu-Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Amandalia, Kiki. Analisis Strategi Promosi Suplemen Kesehatan SanotakePada PT Combiphar. Program Studi Manajemen Agribisnis. Jurusan Ilmu-Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Amelia, M. 2004. Analisis Faktor yang Mempengaruhi Preferensi Konsumen Produk Air Minum dalam Kemasan. Departemen Teknologi Industri Pertanian. Fakultas Teknologi Pertanian. Institut Pertanian Bogor.

Andhika. 2005. Analisis Strategi Promosi Pupuk NPK Kujang Pada PT Pupuk Kujang Cikampek Jawa Barat. Departemen Ilmu-Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor.

Badan Pusat Statistik. 2006. Indikator Kesejahteraan Rakyat. Badan Pusat Statistik. Jakarta.

Badan Pusat Statistik. 2003. Keadaan Sosial Ekonomi Masyarakat Kota Bogor. Badan Pusat Statistik. Jakarta.

Hiam, A dan Charles D. S. 1994. The Portable MBA of Marketing. Binarupa Aksara.Grogol. Jakarta Barat. Indonesia.

Hidayat. 2007. Analisis Strategi Pemasaran Minuman Kesehatan Activia pada PT. Danone Indonesia. Jurusan Ilmu-Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor.

Kotler, P. 1997. Manajemen Pemasaran. Edisi revisi. Jilid satu. PT Prehallindo. Jakarta.

Kotler, P dan Amstrong G.1995.Dasar-dasar Pemasaran. Intermedia. Jakarta.

Kotler, P. 2002a. Manajemen Pemasaran. Edisi Millenium Jilid 1. PT Prehallindo. Jakarta.

Kotler, P. 2004. Marketing Insight From A to Z: 80 Konsep yang Harus Dipahami Oleh Setiap Manajer. Penerbit Erlangga. Jakarta.

Marimin. 2004.Teknik dan Aplikasi Pengambilan Keputusan Kriteria Majemuk. Grasindo.Jakarta

Mulyono, S. 2000. Peramalan Bisnis dan Ekonometrika. Edisi Pertama. BPFE. Yogyakarta.

Negara, Satriya. 2004. Analisis Pengambilan Keputusan Strategi Bauran Pemasaran Rokok Alami Special 2000 Untuk Segmen Petani di Kabupaten Trenggalek Propinsi Jawa Timur. Departemen Ilmu-Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor.

Purwanto, Heri.2007. Analisis Strategi Pemasaran Prim-A pada PT. Buana Tirta Abadi, Indonesia. Jurusan Ilmu-Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor.

Porter, Michael. 1997. Strategi Bersaing. Penerbit Erlangga. Jakarta.

Saaty, Thomas L. 1993. Seri Manajemen. Pengambilan Keputusan Bagi Para Pemimpin (Proses Hirarki Analitik Untuk Pengambilan Keputusan Dalam Situasi Yang Kompleks). Edisi Bahasa Indonesia. Cetakan Kedua. IPPM dan PT Pustaka Binaman Pressindo. Jakarta.

Siegel. S. 1994. Statistik Non Parametrik. PT.Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Sumarna, Andi Titin. 2006. Analisis Preferensi Konsumen terhadap Air Minum Kemasan Beroksigen Merek ”AirOx” pada PT Tirta Alam Semesta, Bogor. Program Studi Ekstensi Manajemen Agribisnis. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor.

Supranto, J. 2002. Metode Riset Aplikasinya Dalam Pemasaran. Edisi ke tujuh. Rineka Cipta. Jakarta.

Susanti, Dessi. 2002. Analisi Pengambilan Keputusan Strategi Bauran Pemasaran Nata De Coco Pada PT Halilintar Bahana Prima. Jawa Barat. Jurusan Ilmu-Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor.

Basu dan Sukotjo. 1998. Pengantar Bisnis Modern (Pengantar Ekonomi Perusahaan Modern). Edisi ketiga. Penerbit Liberty. Yogyakarta.

Tjiptono, F. 2002. Strategi Pemasaran. Edisi II. Yogyakarta

Widyalestari, C. 2008. Analisis Strategi Pemasaran Perusahaan Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) Merek Citrabas Deluxe (Studi Kasus di PT Buana Tirta Abadi Jakarta). Program Studi Ekstensi Manajemen Agribisnis. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor

68 Lampiran 1. Struktur Organisasi (Managerial Level) PT Tirta Alam Semesta

Factory Manager (FM) Personnel & General Affair (GA)

Mgr. Unit Produksi Spv. Unit QC Spv. Unit Engg.& Spv. Unit PPIC Spv. Unit Distribusi Spv. MSM GENERAL MANAGER Finance Mgr. Accounting Mgr Warehouse Spv. Unit Marketing Spv. Logistics Mgr. 112

Lampiran 2. Hasil Pengolahan Horisontal Hierarki Pengambilan Keputusan Prioritas Strategi Bauran Pemasaran AirOx di PT Tirta Alam Semesta

Level 1 Level 2 Level 3

Meningkatkan Penjualan (0,458) Produk (L: 0,401) Kualitas (L: 0,637) Kuantitas (L: 0,105) Keragaman (L: 0,258) Harga (L: 0,110)

Di atas pesaing utama (L: 0,105) Sama dengan pesaing utama (L: 0,637) Di bawah pesaing utama (L: 0,258) Tempat (L: 0,101) Lokasi pemasaran (L: 0,750)

Saluran pemasaran (L: 0,250) Promosi (L: 0,388) Periklanan (L: 0,637) Promosi penjualan (L: 0,105) Tenaga penjualan (L: 0,258) Menghadapi Pesaing (0,416) Promosi (L: 0,549) Periklanan (L: 0,333) Promosi penjualan (L: 0,333) Tenaga penjualan (L: 0,333) Produk (L : 0,216) Kualitas (L: 0,258) Kuantitas (L: 0,105) Keragaman (L: 0,637) Tempat (L: 0,167) Lokasi pemasaran (L: 0,800)

Saluran pemasaran (L: 0,200)

Harga (L: 0,068)

Di atas pesaing utama (L: 0,105) Sama dengan pesaing utama (L: 0,637) Di bawah pesaing utama (L: 0,258)

Efisiensi Biaya Pemasaran (0,126) Produk (L: 0,044) Kualitas (L: 0,571) Kuantitas (L: 0,286) Keragaman (L: 0,143) Promosi (L: 0,401) Periklanan (L: 0,117) Promosi penjualan (L: 0,612) Tenaga penjualan (L: 0,271) Tempat (L: 0,388) Lokasi pemasaran (L: 0,200)

Saluran pemasaran (L: 0,800)

Harga (L: 0,167)

Di atas pesaing utama (L: 0,105) Sama dengan pesaing utama (L: 0,637) Di bawah pesaing utama (L: 0,258)