• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN AIR MINUM BEROKSIGEN AIROX PADA PT TIRTA ALAM SEMESTA, BOGOR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS STRATEGI PEMASARAN AIR MINUM BEROKSIGEN AIROX PADA PT TIRTA ALAM SEMESTA, BOGOR"

Copied!
127
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN

AIR MINUM BEROKSIGEN “AIROX”

PADA PT TIRTA ALAM SEMESTA, BOGOR

Oleh :

ANDI MUHAMMAD FAUZAN

A.14103508

PROGRAM STUDI EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2010

(2)

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN

AIR MINUM BEROKSIGEN “AIROX”

PADA PT TIRTA ALAM SEMESTA, BOGOR

Oleh :

ANDI MUHAMMAD FAUZAN A14103508

Skripsi

Sebagai Salah Satu Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian

Pada

Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor

PROGRAM STUDI EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2010

(3)

PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI YANG BERJUDUL ANALISIS STRATEGI PEMASARAN AIR MINUM BEROKSIGEN “AIROX” PADA PT TIRTA ALAM SEMESTA, BOGOR INI BENAR-BENAR MERUPAKAN HASIL KARYA SAYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN.

Bogor, Januari 2010

ANDI M. FAUZAN A14103508

(4)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Dumai pada tanggal 14 April 1982 dari keluarga Bapak H. Andi Muhammad Chatib dan Ibu Hj. A. Siti Aisyah. Penulis adalah anak kedua dari tiga bersaudara.

Pendidikan yang ditempuh penulis adalah lulus dari SD 3 YKPP Dumai pada tahun 1994. Menempuh pendidikan menengah pertama di SMP YKPP Dumai dan lulus tahun 1997. Pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan di SMUN 3 Bogor dan lulus pada tahun 2000. Selanjutnya pada tahun tersebut penulis diterima sebagai mahasiswa diploma III program studi Manajemen Agribisnis, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor dan lulus tahun 2003. Kemudian pada tahun 2003 pula penulis tercatat sebagai mahasiswa program ekstensi Manajemen Agribisnis, Departemen Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Setelah lulus pada tahun 2003, penulis bekerja di PT Zeta Corp. sebagai Staff Quality Control. Pada tahun yang sama, penulis melanjutkan studi program Sarjana Ekstensi Manajemen Agribisnis, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Penulis menikah pada tanggal 5 Desember 2009 dengan Wulan Purnamasari, SE dan menyelesaikan program sarjana pada bulan Januari 2010.

(5)

Judul : Analisis Strategi Pemasaran Air Minum Beroksigen “Airox” Pada PT Tirta Alam Semesta, Bogor

Nama : Andi Muhammad Fauzan

NRP : A14103508

Menyetujui, Dosen Pembimbing,

Ir. Harmini, Msi 19600921 198703 2 2002

Mengetahui, Dekan Fakultas Pertanian

Prof. Dr. Ir. Didy Sopandie, M.Agr NIP. 131 124 019

(6)

RINGKASAN

Andi Muhammad Fauzan. Analisis Strategi Pemasaran Air Minum Beroksigen

“Airox” Pada PT Tirta Alam Semesta, Bogor (di bawah bimbingan Harmini)

Tingginya tingkat persaingan di industri air minum dalam kemasan beroksigen, menyebabkan perusahaan menerapkan strategi khusus dalam pemasarannya menggunakan strategi bauran pemasaran untuk wilayah pemasaran Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi. Strategi tersebut meliputi strategi bauran produk dengan kebijakan perluasan keragaman produknya, strategi bauran harga dengan penetapan harga bersaing yaitu harga sama dengan harga kompetitornya, strategi bauran tempat dengan sistem distribusi merata, dan strategi bauran promosi dengan kebijakan promosi penjualannya. Dari keempat strategi tersebut, yang menjadi prioritas adalah strategi bauran tempat melalui sistem distribusi merata (smoothing distributibution) dengan melakukan perluasan distribution channel. Namun, dari strategi ini perusahaan belum mendapatkan hasil yang maksimal. Hal ini ditandai dengan penurunan volume penjualan tahun 2008 sebesar 27,08 persen atau sebanyak 3081 dus, kemudian terjadi juga penurunan penguasaan pangsa pasar “AirOx” hingga 3,23 persen. Berdasarkan hal inilah, maka perusahaan perlu unuk mengevaluasi strategi pemasaran yang diterapkannya guna meningkatkan volume penjualan “AirOx” agar sesuai dengan target penjualan perusahaan, dan meningkatkan kembali penguasaan pangsa pasarnya. Hal lain yang menyebabkan volume penjualan “AirOx” turun adalah dilema manajemen dengan dibatasinya ketersediaan modal perusahaan untuk melakukan promosi produk. Modal lebih diutamakan untuk program distribusi merata (smoothing distributibution).

Penelitian ini bertujuan mengevaluasi ulang strategi bauran pemasaran perusahaan dan menentukan strategi pemasaran prioritas berdasarkan kondisi perusahaan saat ini, sekaligus memberikan rekomendasi tambahan terhadap strategi prioritas tersebut. Berdasarkan tujuan tersebut, maka hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk menambah ilmu dan pengetahuan bagi penulis, sebagai informasi tambahan mengenai penentuan strategi pemasaran bagi institusi, dan terutama bagi perusahaan sebagai masukan dalam merencanakan dan menetapkan strategi pemasaran “AirOx” guna memperluas pangsa pasar dan meningkatkan volume penjualannya agar sesuai dengan target penjualan perusahaan.

Penelitian ini dilakukan pada PT Tirta Alam Semesta yang berlokasi di Desa Ciburayut, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer didapatkan melalui wawancara kepada empat orang responden yaitu factory manager unit produksi, supervisor marketing unit distribusi, senior marketing support dan supervisor marketing support unit menggunakan kuesioner. Data sekunder diperoleh melalui studi literatur yang berhubungan dengan materi penelitian.

Berdasarkan hasil kuisioner, kemudian data diolah menggunakan metoda Analytical Hierarcy Process (AHP). Berdasarkan AHP, diperoleh tiga tujuan perusahaan dalam mengevaluasi strategi pemasarannya, yaitu (1) meningkatkan penjualan ”AirOx”, (2) menghadapi pesaing, (3) efisiensi biaya pemasaran. Dari

(7)

ketiga tujuan tersebut, yang menjadi tujuan prioritas perusahaan adalah meningkatkan penjualan ”AirOx” dengan bobot sebesar 0,458. Untuk melaksanakan tujuan tersebut, didapat empat strategi bauran pemasaran yang akan dilakukan meliputi strategi bauran produk, strategi bauran harga, strategi bauran tempat, dan strategi bauran promosi. Dari keempat strategi tersebut, yang menjadi strategi pemasaran prioritas untuk mencapai tujuan adalah strategi bauran produk dengan bobot sebesar 0,444. Strategi bauran produk tersebut akan dilaksanakan melalui tiga kebijakan atau taktik, yaitu meningkatkan kualitas produk, menjaga kuantitas produk, dan melakukan keragaman produk. Dari ketiga kebijakan atau taktik tersebut, diperoleh strategi prioritas yaitu kebijakan meningkatkan kualitas ”AirOx” dengan bobot sebesar 0,295.

Terdapat dua hal yang perlu dilakukan perusahaan dalam meningkatkan kualitas ”AirOx”, yaitu mempertahankan strategi bauran produk yang lalu dan menambahkan rekomendasi strategi bauran produk yang baru. Adapun strategi bauran produk yang lalu yang tetap dipertahankan antara lain tetap menggunakan bahan baku yang sebelumnya dengan terus mengawasi mutunya, pengemasan menggunakan botol PET (Poly Ethylene Terephtatale), pemakaian teknologi reverse osmosis, dan pemberian label pada kemasan. Strategi produk yang ditambahkan dalam upaya meningkatkan kualitas ”AirOx” antara lain penambahan teknologi dalam pengolahan “AirOx”, yaitu dengan menggunakan bio-hexagonal water system, melakukan pengembangan “AirOx” dalam hal rasa, warna, dan aroma, dan melakukan penambahan keragaman dari “AirOx” dengan memproduksi produk lain sejenis “AirOx” yang memiliki manfaat yang sama namun diperuntukkan untuk segmen golongan ekonomi bawah.

(8)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, karunia, petunjuk, dan kemudahan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Strategi Pemasaran Air Minum Beroksigen “Airox” Pada PT Tirta Alam Semesta, Bogor”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk dapat menyelesaikan studi dan memperoleh gelar Sarjana Pertanian di Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Penelitian ini dilakukan atas dasar kebutuhan perusahaan akan strategi bauran pemasaran yang efektif dan efisien, yang didukung dengan adanya urutan prioritas target operasi untuk dapat melaksanakan strategi pemasaran yang lebih tepat sasaran dan mampu mempertahankan posisinya di industri air minum kemasan beroksigen.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran guna penyempurnaan skripsi ini. Namun penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis sendiri maupun bagi pihak-pihak yang membutuhkannya.

Bogor, Januari 2010 Penulis

(9)

UCAPAN TERIMA KASIH

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis mengalami banyak hambatan, tetapi berkat bantuan, dorongan, serta dukungan dari berbagai pihak, maka kesulitan-kesulitan tersebut dapat diatasi sehingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada : 1. Ir. Harmini, Msi; selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu

untuk mengarahkan dan membimbing dengan sabar sejak awal penulisan hingga penulisan skripsi ini selesai.

2. Ir. Ratna Winandi, MS; selaku dosen penguji sidang yang telah memberikan saran dan kritikan yang dapat membangun skripsi ini menjadi lebih baik. 3. Etria, SP, MM ; selaku dosen penguji sidang dari komisi akademik yang telah

memberikan koreksi dan saran demi perbaikan skripsi ini.

4. Bapak Ir. Joko Suryono MSi; selaku Supervisor Marketing Support dari PT Tirta Alam Semesta sekaligus pembimbing di lokasi penelitian atas kesediaannya membantu penulis di dalam mengumpulkan berbagai informasi yang dibutuhkan untuk penelitian ini.

5. Kedua orangtuaku tercinta, juga kakak dan adikku atas motivasinya yang tak henti-henti hingga skripsi ini akhirnya dapat selesai juga.

6. Istriku tercinta Wulan Purnamasari, SE atas dukungan moril dan materil hingga penulis terus terpacu dan semangat untuk menyelesaikan penyusunan penelitian ini.

7. Teman-teman ekstensi MAB dari berbagai angkatan senasib sepenanggungan yang tidak bisa disebutkan namanya satu persatu, terima kasih atas motivasinya.

8. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu dan sangat membantu saya dalam penyelesaian skripsi ini.

(10)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

UCAPAN TERIMA KASIH ... ii

DARTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR GAMBAR ... vi

DAFTAR LAMPIRAN ... vii

I. PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 6

1.3 Tujuan Penelitian ... 12

1.4 Manfaat Penelitian ... 12

1.5 Ruang Lingkup Penelitian ... 12

II. TINJAUAN PUSTAKA ... 13

2.1 Deskripsi Air ... 13

2.2 Deskripsi Air Minum ... 14

2.3 Deskripsi Air Minum Dalam Kemasan ... 16

2.4 Deskripsi Oksigen ... 17

2.5 Deskripsi Air Minum Dalam Kemasan Beroksigen... 18

2.6 Deskripsi Air Oksigen (“AirOx”) ... 19

2.7 Hasil Penelitian Terdahulu ... 21

2.7.1 Kesimpulan Dari Isi Penelitian Terdahulu ... 22

2.7.2 Pengaruh Penelitian Terdahulu ... 24

III. KERANGKA PEMIKIRAN ... 28

3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis ... 28

3.1.1 Pemasaran ... 28

3.1.2 Strategi Pemasaran ... 29

3.1.3 Bauran Pemasaran ... 31

3.1.4 Metode Proses Hierarki Analitik ... 43

3.2 Kerangka Pemikiran Operasional ... 46

IV. METODE PENELITIAN ... 50

4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 50

4.2 Jenis dan Sumber Data ... 50

4.3 Teknik Pengumpulan Data ... 50

(11)

V. GAMBARAN UMUM PT TIRTA ALAM SEMESTA... 60

5.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 60

5.2 Visi dan Misi Perusahaan ... 60

5.3 Struktur Organisasi ... 61

5.4 Deskripsi Produk Perusahaan dan Proses Produksinya ... 63

5.5 Segmentasi, Targeting, dan Positioning dari “AirOx” ... 65

VI. Strategi Bauran Pemasaran AirOx ... 68

6.1 Strategi Bauran Produk ... 68

6.1.1 Kualitas Produk ... 69

6.1.2 Kuantitas produk ... 71

6.1.3 Keragaman Produk ... 71

6.2 Strategi Bauran Harga ... 72

6.3 Strategi Bauran Tempat... 74

6.4 Strategi Bauran Promosi ... 75

6.4.1 Periklanan ... 75

6.4.2 Promosi Penjualan ... 76

6.4.3 Tenaga Penjualan ... 76

VII. Analisis Strategi Bauran Pemasaran Yang Diprioritaskan Untuk AirOx ... 78

7.1 Analisis Pendekatan AHP Untuk Menentukan Prioritas Strategi Bauran Pemasaran ... 78

7.2 Analisis Hasil Pengolahan Horisontal ... 81

7.2.1 Hasil Pengolahan Horisontal Tingkat Dua (Elemen Tujuan) ... 81

7.2.2 Hasil Pengolahan Horisontal Tingkat Tiga (Elemen Strategi Bauran Pemasaran) ... 83

7.2.3 Hasil Pengolahan Horisontal Tingkat Empat (Elemen Kebijakan) ... 88

7.3 Analisis Hasil Pengolahan Vertikal ... 98

7.3.1 Hasil Pengolahan Vertikal Tingkat Tiga (Elemen Strategi Bauran Pemasaran)... ... 98

7.3.2 Hasil Pengolahan Vertikal Tingkat Empat (Elemen Kebijakan) ... 100

7.4 Rekomendasi Hasil Penelitian Berdasarkan Strategi Bauran Pemasaran Yang Diprioritaskan... 105

VIII. KESIMPULAN DAN SARAN ... 108

8.1 Kesimpulan ... 108

8.2 Saran ... 109

DAFTAR PUSTAKA ... 110

(12)

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

1 Perkembangan Volume Penjualan Air Minum dalam

Kemasan (AMDK) di Indonesia Tahun 2003-2008……... 3 2 Beberapa Merek Air Minum Kemasan Beroksigen Yang

Bergerak Pada Industri AMDK Beroksigen... 6 3 Laporan Hasil Pencapaian Volume Penjualan

Perusahaan Atas Target Penjualan “AirOx”

Mulai Tahun 2004-2008……… 9 4 Urutan Penguasaan Pangsa Pasar Beberapa Merek

Air Minum Kemasan Beroksigen Pada Industri

AMDK Beroksigen Tahun 2007-2008……….. 10 5 Peranan Penelitian Terdahulu... 27 6 Nilai Skala Banding Berpasangan... 55 7 Data Fisik Sampel Air Minum dalam Kemasan dan

“AirOx”... 65 8 Daftar Harga Jual Beberapa Air Minum Dalam

Kemasan Beroksigen di Tingkat Pengecer Tahun 2009... 73

9 Hasil Pengolahan Horisontal Tingkat Dua (Elemen

Tujuan)... 82 10 Hasil Pengolahan Horisontal Tingkat Tiga (Elemen

Strategi Bauran Pemasaran)... 83 11 Hasil Pengolahan Horisontal Elemen Kebijakan Untuk

Tujuan Meningkatkan Penjualan... 88 12 Hasil Pengolahan Horisontal Elemen Kebijakan Untuk

Tujuan Menghadapi Pesaing... 92 13 Hasil Pengolahan Elemen Kebijakan untuk Tujuan

Efisiensi Biaya Pemasaran... 94 14 Hasil Pengolahan Vertikal Elemen Strategi Bauran

Pemasaran... 99 15 Hasil Pengolahan Vertikal Elemen Kebijakan... 101

(13)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman

1. Grafik Pertumbuhan Populasi Manusia Tahun 1600 – 2000 ... 1

2. Grafik Peningkatan Angka Kematian Penduduk Dunia Tahun 1950 – 2000 ... 2

3. Perkembangan Jumlah Perusahaan AMDK di Indonesia ... 4

4. Konsep Inti Pemasaran ... 24

5. Bauran Pemasaran Yang Menitikberatkan Pada Konsumen ... 32

6. Empat Unsur Utama Dalam Bauran Pemasaran ... 32

7. Kerangka Pemikiran Operasional Analisis Hierarki Strategi “AirOx” pada PT Tirta Alam Semesta ... 49

8. Model Struktur Hierarki ... 54

9. Matriks Pendapat Individu ... 56

10. Matriks Pendapat Gabungan ... 56

11. Hirarki Pengambilan Keputusan Strategi Pemasaran “AirOx” ... 81

12. Hasil Pengolahan Vertikal Untuk “AirOx” Dalam Hirarki Pengambilan Keputusan ... 105

(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Halaman

1. Struktur Organisasi PT. Tirta Alam Semesta ... 112 2. Hasil Pengolahan Hierarki Pengambilan Keputusan Prioritas

Strategi Bauran Pemasaran ”AirOx” di PT Tirta Alam

Semesta ... 113 3. Kuesioner AHP ... 114

(15)

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pertumbuhan populasi manusia dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan seiring dengan kemajuan zaman. Pada awalnya pertumbuhan populasi manusia relatif lambat, tetapi dengan bertambahnya individu yang bereproduksi, maka pertumbuhan populasi manusiapun turut meningkat. Populasi manusia meningkat sedikitnya 200.000 setiap hari. Hal ini merefleksikan fakta bahwa pertumbuhan populasi dunia sangat tajam sesuai dengan pertumbuhan eksponen, yaitu tingkat pertumbuhan yang ditentukan oleh perbedaan antara jumlah orang yang lahir per tahun dan jumlah orang yang mati per tahun.1

Gambar 1. Grafik Pertumbuhan Populasi Manusia Tahun 1600 – 2000

Sumber: www.tribun-timur.com

Gambar 1 menunjukkan bahwa grafik batang terus mengalami peningkatan. Memasuki awal tahun 1950, terjadi peningkatan populasi manusia yang cukup tinggi, yaitu sebesar 2,5 miliar atau sekitar 34 persen, kemudian diikuti oleh tahun 1970-an sebesar 4 miliar atau sekitar 37,5 persen dan tahun 2000 yang meningkat cukup signifikan, yaitu 6,3 miliar atau sekitar 36,50 persen.

Selain pertumbuhan populasi yang terus meningkat, angka kematian manusia juga menunjukkan peningkatan yang relatif tinggi. Pada tahun 1950, angka kematian manusia mencapai 45 juta penduduk. Dapat terlihat juga pada tahun 2000-an terjadi peningkatan angka kematian hingga 68 juta penduduk atau rata-rata sebesar 33,8 persen seperti yang terlihat pada Gambar 2 di bawah ini.

(16)

Gambar 2. Grafik Peningkatan Angka Kematian Penduduk Dunia Tahun 1950 - 2000

Sumber: www.tribun-timur.com

Persentase pertumbuhan populasi manusia dengan tingkat kematian penduduk mempunyai angka yang hampir sama jumlahnya (berdekatan), dengan kata lain pertumbuhan populasi manusia yang terus meningkat, akan diikuti juga oleh tingkat kematian manusia yang tinggi pula. Berdasarkan hal itulah, maka pandangan dan kepedulian masyarakat dunia terhadap kesehatan mulai tumbuh. Kepedulian masyarakat akan kesehatan tersebut, memiliki imbas pada meningkatnya permintaan akan produk-produk yang memiliki nilai tambah bagi tubuh manusia khususnya produk makanan dan minuman.

Kemajuan teknologi dan informasi saat ini menyebabkan banyaknya perubahan ke arah yang lebih praktis dan efisien. Dampak dari perubahan tersebut dapat dilihat pada perubahan gaya hidup dan pola konsumsi masyarakat, khususnya dalam mengkonsumsi makanan dan minuman. Saat ini banyak makanan yang dibuat dalam bentuk cepat saji ataupun dikemas dalam sebuah kemasan, begitu pula halnya pada produk-produk minuman yang saat ini mulai banyak disajikan dalam sebuah kemasan.

Kepadatan aktifitas masyarakat dengan intensitas kegiatan yang tinggi terutama di kota-kota besar, membawa arah pola konsumsi masyarakat terhadap air minum menjadi lebih praktis terkait dengan efektifitas dan efisiensi waktu yang digunakan. Oleh sebab itu, keberadaan produk-produk minuman yang disajikan dalam kemasan menjadi lebih memasyarakat. Selain hal di atas, kemudahan memperoleh produk dan selalu tersedia pada saat dibutuhkan

Im mortalit y i ncr eas e

(17)

merupakan faktor yang menyebabkan air minum dalam kemasan (AMDK) berkembang pesat.

Menurut data dari Asosiasi Produsen Air Minum dalam Kemasan Indonesia (Aspadin), penjualan AMDK pada tahun 2003 mencapai 7,1 miliar per tahun dan dalam kurun waktu satu tahun kemudian meningkat sebesar 14,28 persen atau 8,1 miliar liter. Mulai 2004 hingga tahun 2006 terjadi peningkatan yang stabil setiap tahunnya, yaitu sebesar 1 miliar liter per tahun. Memasuki tahun 2007 dan 2008 kembali mengalami peningkatan berturut-turut sebesar 22,77 persen dan 10,48 persen seperti yang terlihat pada Tabel 1 di bawah ini.

Tabel 1. Perkembangan Volume Penjualan Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) di Indonesia Tahun 2003-2008

Tahun Volume Penjualan

(Miliar Liter) Pertumbuhan (%)

2003 7,1 31,59 2004 8,1 14,28 2005 9,1 12,34 2006 10,1 10,98 2007 12,4 22,77 2008 13,7 10,48

Sumber : Aspadin. 2008 (http://wartaekonomi.com )

Bisnis AMDK sampai saat ini terus berkembang. Bukti nyatanya adalah

dengan makin banyaknya merek-merek produk AMDK yang terus bermunculan baik besar, menengah, maupun kecil. Terdapat beberapa perusahaan besar AMDK dengan merek dagang Aqua, Vit, dan Ades yang telah menguasai pasar. Menurut Asosiasi Produsen Air Minum Dalam Kemasan Indonesia (Aspadin), saat ini ada 480 perusahaan AMDK, tetapi yang berproduksi hanya 350 dengan 165 diantaranya tergabung dalam Aspadin. Kini ada kurang lebih 600 merek AMDK yang aktif. Perkembangan jumlah perusahaan AMDK di Indonesia akan ditampilkan pada Gambar 3 berikut ini.

(18)

246 350 426 440 450 480 0 100 200 300 400 500 600 1 2 3 4 5 6 Jumlah Perusahaan

Gambar 3. Perkembangan Jumlah Perusahaan AMDK di Indonesia

Sumber: Aspadin. 2008 (http://wartaekonomi.com)

Total penjualan AMDK diperkirakan lebih dari 3 triliun rupiah per tahun. Dari angka tersebut, ternyata merek Aqua dan VIT menguasai pangsa pasar sebesar 45 persen, lalu 30 persennya oleh merek-merek lain seperti Ades, Total, Club, 2-Tang dan Oasis. Sementara itu, 25 persen sisanya diperebutkan oleh ratusan merek yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.2

Berkembangnya AMDK dengan dicirikan oleh bermunculannya berbagai merek AMDK, menghadapkan masyarakat untuk ingin lebih menggali lagi manaat dari AMDK selain pertimbangan kepraktisan, daya guna, dan efektifitas waktu. Masyarakat mengharapkan adanya penggalian nilai tambah dari AMDK. Dari harapan masyarakat tersebut, dapat terlihat bahwa terjadi perubahan kebutuhan masyarakat dari sekedar mengkonsumsi AMDK menjadi keinginan mengkonsumsi AMDK untuk mendapatkan nilai tambah yang diberikan produk tersebut.

Salah satu nilai tambah yang dapat digali dari mengkonsumsi AMDK adalah asupan oksigen tambahan. Nilai tambah ini dipandang penting karena pertimbangan penurunan kualitas lingkungan seperti pencemaran air dan polusi udara. Keadaan ini dapat membuat kandungan oksigen yang terkandung di udara maupun air akan semakin berkurang. Dampaknya adalah tubuh kita tidak mendapatkan oksigen yang cukup.

Berangkat dari hal di atas, maka terjadi perkembangan dari AMDK beroksigen atau disebut air minum kemasan beroksigen. Air minum kemasan beroksigen merupakan salah satu alternatif pilihan bagi masyarakat guna

2001 2002 2003 2004 2005 2006

(19)

memenuhi kebutuhan akan produk yang lebih spesifik dari air minum dalam kemasan lazimnya. Keberadaan air minum beroksigen diharapkan dapat menambah keragaman produk air minum dalam kemasan, sehingga masyarakat memiliki banyak pilihan dalam mengkonsumsi air minum dalam kemasan.

Sebagaimana yang kita ketahui selama ini, oksigen dimanfaatkan untuk metabolisme dalam tubuh melalui saluran pernafasan. Oksigen masuk ke dalam tubuh melalui perantara hidung, tenggorokan, hingga sampai paru-paru, yang selanjutnya akan didistribusikan ke seluruh tubuh, termasuk untuk metabolisme karbohidrat, protein dan lemak. Kebutuhan masyarakat akan suplai oksigen dan manfaat suplai oksigen bagi tubuhlah yang merupakan salah satu faktor penyebab berkembangnya industri air minum beroksigen di Indonesia.

PT Tirta Alam Semesta adalah salah satu produsen air minum dalam kemasan beroksigen dengan merek produknya “AirOx”. “AirOx” diharapkan dapat mengisi pangsa pasar dari air minum kemasan biasa melalui penawaran karakteristik produknya yang lebih spesifik. “AirOx” adalah produk perpaduan sempurna antara air dengan oksigen. “AirOx” diharapkan tidak hanya memenuhi kebutuhan manusia akan air minum, tetapi juga untuk memenuhi kebutuhan manusia akan oksigen dalam tubuh.

Bogor merupakan daerah yang sesuai sebagai basis produksi dari air minum mineral. Daerah ini mampu menyediakan pasokan bahan baku air yang melimpah karena berada pada kondisi geografis dataran tinggi. Hal ini menjadikan daerah ini sebagai salah satu daerah penghasil sumber mata air mineral.

Bogor memiliki pasar yang baik untuk wilayah pemasaran selain beberapa kota besar lainnya seperti Jakarta, Bekasi, Tangerang dan Bandung. Bogor merupakan kota berkembang yang memiliki tingkat kesadaran dan kepedulian akan kesehatan yang sudah membaik. Ini dapat memberikan kontribusi yang bagus bagi perusahaan seperti yang dikatakan oleh Senior Marketing Support PT Tirta Alam Semesta bahwa perilaku masyarakat bogor, ketersediaan sarana dan prasarana, serta pendapatan rata-rata masyarakat bogor dapat membawa dampak kemajuan bagi perusahaan.

(20)

1.2 Perumusan Masalah

Di industri air minum kemasan beroksigen, “AirOx” tergolong produk pendatang baru jika dibandingkan dengan tiga produk pendahulunya, yaitu Super O2, Cleo, dan Hexagonal. Namun, seiring dengan perkembangannya, “AirOx” telah mampu meraup sebagian kecil dari pangsa pasar yang bergerak di industri air minum dalam kemasan beroksigen (lihat Tabel 4). Oleh sebab itu, AirOx dituntut untuk mampu bersaing dengan merek-merek produk lainnya yang sejenis termasuk melengkapi kekurangan-kekurangan pada produk-produk tersebut.

Terbukanya peluang pasar di industri air minum kemasan beroksigen, menyebabkan munculnya produk-produk sejenis dari pendatang baru yang berusaha mengincar pasar potensial di industri air minum dalam kemasan beroksigen. Adapun beberapa merek yang telah bergerak pada industri air minum dalam kemasan beroksigen dapat dilihat pada Tabel 2 dibawah ini.

Tabel 2. Beberapa Merek Air Minum Kemasan Beroksigen Yang Bergerak Pada Industri AMDK Beroksigen

No. MEREK PERUSAHAAN

1. Super O2 * PT. Royal Kekaltama Beverages

2. Cleo * PT. Sariguna Primatirta

3. Hexagonal PT. Central Java Drinking Water

4. AirOx PT. Tirta Alam Semesta

5. Hydroxygen Plus PT. Mega Tirta Abadi

6. Actimo PT. Anggada Binatama Perkasa

7 SPIRIT PT. Reka Tamtama

8. Oxyfine PT. Panfila Indosari

9. HiO2 PT. Triusaha Mitraraharja

10. Sport O PT. Central Java Drinking Water

11. Viozz Tantamida Water Corp.

12. High Tech Hydro Canal Tech.

Sumber: http://air-mujarab.blogspot.com, (data diolah) 2009.

Ket: *) Produk-produk yang menguasai pangsa pasar di industri air minum dalam kemasan beroksigen

Beberapa perusahaan dengan masing-masing merek produknya yang terdapat pada Tabel 2 di atas, berupaya mencari celah pasar dengan bermain dalam pasar yang sama dengan produk pendahulunya. Celah pasar yang diperebutkan oleh beberapa merek tersebut adalah sisa pangsa pasar yang tidak dikuasai (diacuhkan) oleh dua merek besar yang menguasai pangsa pasar di industri air minum dalam kemasan beroksigen ini, yaitu Super O2 dan Cleo. Data tahun 2008 pada Tabel 4 menunjukkan bahwa Super O2 dan Cleo masing-masing memiliki penguasaan pangsa pasar sebesar 44,30 persen dan 20,15 persen.

(21)

Kemudian diikuti oleh Hexagonal sebesar 10,77 persen dan “AirOx” sebesar 8,12 persen. Sisanya sebesar 16,66 persen dikuasai oleh beberapa merek produk, diantaranya Hydroxygen plus sebesar 2,57 persen, Spirit sebesar 1,33 persen, Oxyfine sebesar 1,04 persen, Actimo sebesar 0,78 persen, dan 10,94 persen lagi diperebutkan oleh puluhan merek produk pendatang baru di industri air minum dalam kemasan beroksigen dengan persentase rata-rata penguasaan pangsa pasar sebesar 0,5 persen per merek produk dengan jumlah sebaran merek sebanyak 55 merek untuk seluruh wilayah Indonesia.3

Berdasarkan data penguasaan pangsa pasar tersebut, dapat terlihat bahwa terjadi tingkat persaingan yang tinggi diantara merek-merek produk yang bergerak pada sisa pangsa pasar yang tidak dikuasai oleh Super O2 dan Cleo, yaitu antara Hexagonal, “AirOx”, dan beberapa merek produk pendatang baru lainnya terutama Hydroxygen plus, Spirit, Oxyfine, dan Actimo yang juga termasuk pesaing utama dari “AirOx”.

Tingginya tingkat persaingan antara para produsen di level bawah, menyebabkan beberapa pesaing utama “AirOx” terus melakukan efisiensi usaha yang semakin kuat, sehingga persentase pertumbuhan pangsa pasarnya memungkinkan untuk bertambah besar lagi. Hexagonal terus melakukan perbaikan pada kualitas produk yang ditawarkan melalui perbaikan teknologi. Dalam proses pengolahan airnya, Hexagonal menggunakan bio-resonance water yang berfungsi untuk mempertahankan kandungan oksigen di dalam air dalam waktu yang lebih lama. Untuk Hydroxygen plus, Spirit, Oxyfine, dan Actimo terus melakukan efisiensi usaha melalui promosi secara gencar-gencaran di berbagai media publik, bahkan untuk Oxyfine telah menggunakan media televisi sebagai wadah promosinya. Beberapa hal di atas merupakan langkah-langkah pesaing utama untuk menghadapi tingginya persaingan para produsen dilevel bawah.

Dalam menghadapi tingginya persaingan tersebut, PT Tirta Alam Semesta telah melakukan beberapa strategi pemasaran yang diharapkan dapat meningkatkan volume penjualan “AirOx” dan penguasaan pangsa pasar bagi perusahaan. Strategi pemasaran yang selama ini diterapkan perusahaan, dilakukan mulai memasuki awal tahun 2004 hingga sekarang dimana memasuki tahun

(22)

tersebut bisnis air minum dalam kemasan beroksigen semakin marak dengan ditandai oleh bermunculannya produk-produk baru yang mulai beredar dipasaran.

Perusahaan telah menerapkan strategi pemasaran menggunakan strategi bauran pemasaran. PT Tirta Alam Semesta menerapkan strategi bauran pemasaran untuk produk “AirOx” khususnya wilayah pemasaran Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi. Strategi bauran pemasaran tersebut dibagi ke dalam empat strategi, meliputi strategi produk, strategi harga, strategi tempat, dan strategi promosi. Strategi produk dilakukan dengan menentukan kebijakan perluasan keragaman produk. Dalam hal ini, “AirOx” dibagi ke dalam empat ukuran kemasan, yaitu ukuran 350 mL, 600 mL, 1 galon (19 Liter), dan 1 tabung (380 Liter). Ukuran satu tabung (380 liter) akan diberikan bagi para distributor channel melalui distributor resminya (PT Mitra Anugerah Pratama Sejahtera) berikut pemasangan mesin. Strategi harga dikembangkan melalui penetapan harga bersaing yaitu sama besar dengan harga produk kompetitor utamanya (lihat Tabel 8). Strategi tempat diaplikasikan melalui perbaikan sistem distribusi dari “AirOx”. Sistem distribusi yang dilakukan adalah distribusi merata atau smoothing distribution melalui pembentukan distribution channel. Strategi promosi, dilakukan melalui promosi ke outlet-outlet yang dibuat di kawasan perkantoran khususnya Jakarta dan Bekasi, melakukan kegiatan promosi penjualan dengan menjadi donatur pelaksanaan event-event besar. Promosi penjualan lainnya juga ditekankan pada kegiatan hubungan masyarakat seperti direct selling ataupun sales event.

Dari keempat strategi bauran pemasaran yang telah dilakukan perusahaan, maka yang menjadi strategi prioritas bagi perusahaan adalah strategi tempat atau strategi distribusi melalui penunjukan distributor tunggal dan perluasan distribution channel. Perusahaan beranggapan bahwa volume penjualan dapat terus tumbuh apabila intensitas pembelian masyarakat terhadap “AirOx” tinggi. Upaya meningkatkan intensitas pembelian tersebut, dilakukan melalui perluasan distribution channel dengan maksud kemudahan masyarakat untuk memperoleh “AirOx”. Melalui strategi ini, kebutuhan masyarakat akan air minum dalam kemasan beroksigen mudah terpenuhi. Dalam hal ini akan terjadi kesinambungan antara tujuan perusahaan dengan kebutuhan masyarakat.

(23)

Dalam melaksanakan strategi bauran pemasaran tersebut mulai tahun 2004 hingga tahun 2008, perusahaan masih belum mendapatkan hasil yang maksimal. Hal ini dapat dilihat dari volume penjualan “AirOx” yang menurun, target pertumbuhan penjualan per tahun yang tidak terpenuhi, dan pangsa pasar yang dikuasai oleh “AirOx” yang semakin berkurang seperti yang terlihat pada Tabel 3 di bawah ini.

Tabel 3. Laporan Hasil Pencapaian Volume Penjualan Perusahaan Atas Target Penjualan “AirOx” Mulai Tahun 2004-2008

Tahun Vol. Penjualan (Dus) % Pertumb. Penjualan Target Penj. “AirOx” (Dus) % Target Pertumb. Penj. Hasil Pencapaian Dibandingkan Atas Target 2004 8.984 2005 9.512 5,55 9433 5 +78,8 2006 9.588 0,79 9987 5 -399,6 2007 9.602 0,14 10.067 5 -465,4 2008 7.001 -27,08 10.082 5 -3081,1

Sumber : PT Tirta Alam Semesta, 2008 dan dibandingkan dengan data distributor (data olahan) Keterangan : 1 dus = 24 Botol ukuran 600 mL

+) = pencapaian target perusahaan -) = kegagalan target perusahaan

Berdasarkan Tabel 3 di atas, dapat telihat bahwa memasuki tahun 2006 terjadi kenaikan yang lambat dari volume penjualan “AirOx” hingga tahun 2007, masing-masing sebesar 0,79 persen dan 0,14 persen. Kenaikan volume penjualan yang lambat tersebut mengakibatkan tidak tercapainya target penjualan perusahaan dimana persentase pertumbuhan volume penjualannya mengalami penurunan hingga 0,65 persen dibandingkan tahun 2006. Berdasarkan angka volume penjualan tahun 2006 dan tahun 2007, maka dapat terlihat bahwa perusahaan gagal memenuhi target penjualan “AirOx” yang masing-masing mengalami penurunan hingga 399 dus dan 465 dus walaupun volume penjualan pada tahun tersebut meningkat. Memasuki tahun 2008, volume penjualan “AirOx” mengalami penurunan yang signifikan. Tabel 3 di atas memperlihatkan bahwa persentase volume penjualan mengalami penurunan yang jauh dari target penjualan “AirOx”, yaitu sebesar 27,08 persen atau 7.001 dus. Berdasarkan angka tersebut, dapat juga dilihat bahwa perusahaan gagal dalam memenuhi target penjualan “AirOx” tahun 2008 yang mengalami penurunan hingga 3081 dus. Dari Tabel 3 di atas, dapat disimpulkan bahwa perusahaan belum dapat mencapai

(24)

target penjualan “AirOx” yang telah ditetapkan. Hal ini diperlihatkan dari persentase pertumbuhan volume penjualan “AirOx” yang semakin menurun bahkan tahun 2008 volume penjualan “AirOx” menurun cukup signifikan.

Selain dari kondisi di atas, terjadi pula penurunan angka penguasaan pangsa pasar “AirOx” mulai dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2008. Kemungkinan penyebab terjadinya penurunan tersebut dikarenakan beralihnya konsumen ke produk kompetitor yang mulai menggerogoti penguasaan pangsa pasar dari “AirOx” melalui pemantapan strategi pemasarannya dalam mempertahankan pangsa pasar. Pada tahun 2007, penguasaan pangsa pasar “AirOx” sebesar 11,35 persen. Angka ini lebih besar dibandingkan dengan angka para pesaing utamanya, seperti Hexagonal (6,32 persen), Hidroxygen plus (2,01 persen), Spirit (0,95 persen), Oxyfine (1,84 persen), Actimo (0,66 persen), dan beberapa merek lainnya (7,2 persen) sejumlah 55 merek. Namun, seiring dengan upaya menghadapi persaingan, para pesaing utama telah menerapkan strategi pemasaran yang efektif, mulai dari strategi produk, strategi harga, strategi tempat, dan strategi promosi yang dapat meningkatkan kembali penguasaan dari pangsa pasar. Maka, hasilnya pada tahun 2008 terlihat bahwa hanya ada dua merek produk yakni “AirOx” dan Oxyfine yang mengalami penurunan angka penguasaan pangsa pasar di tingkat produsen level bawah, masing-masing sebesar 3,23 persen dan 1,06 persen. Seperti yang terlihat pada Tabel 4 di bawah ini.

Tabel 4. Urutan Penguasaan Pangsa Pasar Beberapa Merek Air Minum Kemasan Beroksigen Pada Industri AMDK Beroksigen Tahun 2007-2008

No. Merek Pangsa Pasar (%)

Tahun 2007 Tahun 2008 1. Super O2 45,52 44,30 2. Cleo 24,15 20,15 3. Hexagonal 6,32 10,77 4. AirOx 11,35 8,12 5. Hidroxygen plus 2,01 2,57 6. Oxyfine 1,84 0,78 7. Spirit 0,95 1,33 8. Actimo 0,66 1,04 9. Merek lainnya 7,2 10,94 Sumber: www.sinarharapan.co.id, 2008.

Berdasarkan hal-hal di atas, maka PT Tirta Alam Semesta menginginkan adanya evaluasi strategi pemasaran yang dapat meningkatkan kembali volume

(25)

penjualan “AirOx” dan mampu bersaing dengan merek-merek kompetitornya, sehingga pada akhirnya pangsa pasar “AirOx” dapat kembali ditingkatkan. Pihak manajemen perusahaan menyadari bahwa dengan mengkombinasikan strategi bauran pemasaran dengan baik, maka volume penjualan dapat terus meningkat.

Untuk memperoleh strategi pemasaran yang tepat, maka dibutuhkan pengevaluasian kembali strategi pemasaran perusahaan agar menghasilkan strategi yang efektif dan efisien yang langsung dapat menunjang peningkatan volume penjualan “AirOx”. Strategi yang tepat ini juga sangat penting bagi pengembangan skala usaha perusahaan mengingat prospek air minum kemasan beroksigen yang masih cerah.

Penurunan volume penjualan tersebut juga terjadi akibat masalah yang disebut perusahaan dengan istilah dilema manajemen. Dilema manajemen yang dimaksud adalah dibatasinya ketersediaan sumberdaya perusahaan untuk melakukan promosi produk dalam upaya perluasan pangsa pasar demi meningkatkan volume penjualan. Terbatasnya ketersediaan sumberdaya tersebut dianggap perusahaan sebagai efisiensi dari biaya operasional produk yang dapat digantikan melalui perluasan distributor atau agen penyalur (distribution channel).

Dilema manajemen lainnya adalah lemahnya pengarahan, pengkordinasian dan pengawasan yang dilakukan manajemen dalam proses pemasaran produk. Menurut Senior Marketing Support PT Tirta Alam Semesta, bahwa selain menentukan strategi pemasaran yang tepat, perusahaan perlu juga melakukan perbaikan-perbaikan dalam pengarahan, pengkordinasian dan pengawasan dalam proses pemasaran “AirOx”.

Tingginya tingkat persaingan diantara berbagai merek air minum dalam kemasan beroksigen yang berada di level bawah, menurunnya angka penguasaan pangsa pasar “AirOx”, dilema manajemen, dan strategi bauran pemasaran yang kurang tepat menyebabkan turunnya volume penjualan “AirOx” sehingga perusahaan belum dapat memenuhi target penjualannya. Oleh karena itu, perusahaan perlu untuk mengevaluasi kembali strategi bauran pemasarannya agar dapat kembali meningkatkan volume penjualan “AirOx”.

Berdasarkan uraian di atas maka permasalahan yang akan dianalisa dalam penelitian ini adalah :

(26)

1. Bagaimana strategi bauran pemasaran yang dilakukan oleh PT Tirta Alam Semesta?

2. Apakah yang menjadi prioritas dari strategi bauran pemasaran yang dilakukan oleh PT Tirta Alam Semesta?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan : 1. Menuliskan strategi bauran pemasaran yang dilakukan oleh PT Tirta Alam

Semesta.

2. Menganalisis prioritas dari strategi bauran pemasaran yang dilakukan oleh PT Tirta Alam Semesta.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun penelitian ini bermanfaat bagi :

1. Bagi perusahaan, diharapkan dapat berguna bagi PT Tirta Alam Semesta sebagai masukan dalam merencanakan dan menetapkan strategi pemasaran AirOx guna memperluas pangsa pasar, meningkatkan volume penjualan sekaligus menambah keuntungan perusahaan.

2. Bagi institusi, diharapkan dapat menjadikannya sebagai informasi tambahan mengenai upaya penentuan strategi pemasaran.

3. Bagi mahasiswa, diharapkan dapat menjadikannya upaya perluasan pengetahuan dan wawasan dalam bidang pemasaran dan mampu mengaplikasikannya ke dalam dunia bisnis.

4. Bagi peneliti, diharapakan penelitian ini dapat memberi informasi tambahan dan bahan studi yang relevan di masa yang akan datang.

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini diutamakan pada bidang pemasaran dengan menentukan strategi pemasaran yang tepat melalui pengevaluasian strategi bauran pemasaran perusahaan guna meningkatkan penjualan AirOx. Penelitian dilakukan pada salah satu perusahaan produsen air minum kemasan beroksigen di Indonesia, yaitu PT Tirta Alam Semesta.

(27)

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Deskripsi Air

Semua organisme di alam semesta ini memerlukan air. Sekitar 70 % massa tubuh manusia adalah air misalnya cairan tubuh (darah, air liur dan urin) dan sel (termasuk tulang, otot, dan daging). Air bukan sumber energi tubuh kecuali karbohidrat, lipid dan protein. Air juga bukanlah obat, namun peran air sangat penting dalam metabolisme, karena air bertindak sebagai perantara reaksi-reaksi biokimia. Hampir semua fungsi biomolekul berlangsung akibat sifat-sifat fisika dan kimia sekeliling air.

Air merupakan kebutuhan manusia yang sifatnya mutlak harus dipenuhi dan fungsinya tidak pernah dapat digantikan dengan senyawa lainnya. Air merupakan komponen yang sangat berlimpah di alam dan meliputi tiga per empat permukaan bumi. Berbagai manfaat penting air di dalam tubuh adalah:

1. Air merupakan pelarut optimum untuk mengedarkan berbagai substansi di dalam tubuh

2. Membantu tubuh menyerap berbagai komponen yang penting 3. Meningkatkan fungsi ginjal dan pembuangan urin

4. Meningkatkan stimulasi dan mengatur kekebalan tubuh 5. Meningkatkan metabolisme

6. Mengoptimalkan fungsi aliran darah

7. Membuang racun dan garam dari dalam tubuh

Air yang murni sangat sempurna untuk proses ditoksifikasi dan membantu membersihkan semua sel, organ, dan cairan tubuh karena dapat membawa berbagai substansi berbahaya keluar dari tubuh kita. Air yang murni merupakan pelindung alami dari berbagai infeksi seperti influensa, pneumonia, campak dan penyakit infeksi lainnya. Sebaliknya jika tubuh kekurangan air, sel akan menjadi kering sehingga mudah terkena infeksi. Air diperlukan oleh semua organ dalam tubuh agar dapat berfungsi dengan sempurna seperti proses pembuangan racun, pelicin bagi sendi-sendi, membantu proses pencernaan, menstabilkan suhu tubuh, dan metabolisme tubuh. Lebih dari 70 persen tubuh manusia terdiri dari air. Selain oksigen, air mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan kita.

(28)

Air mempunyai rumus kimia H2O. Satu molekul air terbentuk dari dua atom hidrogen dan satu atom oksigen. Air adalah pelarut universal, artinya hampir semua zat dapat larut di dalam air. Garam dan oksigen adalah contoh zat yang mudah larut, sedangkan oli atau minyak adalah contoh zat yang sulit larut di dalam air. Air mempunyai tiga wujud, yaitu padat (es, salju), cair (air tawar, air laut), dan gas (uap air). Untuk merubah air dari wujud padat ke cair atau dari wujud cair ke gas, diperlukan energi.

2.2 Deskripsi Air Minum

Air adalah komponen yang sangat dibutuhkan tubuh. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, tiap orang harus minum 8-10 gelas air sehari secara rutin agar berbagai sistem yang terdapat dalam tubuh kita dapat bekerja secara optimal. Seiring dengan makin bertambahnya jumlah penduduk, kebutuhan akan air mnum juga semakin meningkat. Akan tetapi, di sisi lain ditemukan fakta bahwa dengan meningkatnya jumlah penduduk, maka tingkat pencenaran terhadap air juga semakin meningkat. Hal ini menyebabkan munculnya masalah pada penyediaan air bersih untuk minum.

Salah satu upaya untuk mengatasi masalah penyediaan air minum adalah dengan adanya teknologi yang dapat menyediakan air bersih siap minum tanpa harus dimasak terlebih dahulu. Air minum seperti diperoleh dari air baku yang kemudian diolah dengan teknologi tertentu agar layak untuk dikonsumsi tanpa membahayakan kesehatan. Air ini kemudian dikemas dalam berbagai jenis dan ukuran kemasan yang kemudian dikenal dengan AMDK. Terdapat beberapa manfaat air minum bagi manusia, yaitu:

a. Kulit sehat

Minum cukup air dapat menjaga kelembaban kulit, akibat pengaruh udara panas dari luar tubuh. Air minum sangat penting untuk menjaga elastisitas dan kelembutan kulit serta mencegah kekeringan.

b. Melindungi dan melumasi gerakan sendi dan otot

Sebagian besar cairan yang melindungi dan melumasi gerakan sendi dan otot terdiri dari air. Mengkonsumsi air minum sebelum, selama, dan setelah

(29)

melakukan aktivitas fisik, berarti meminimalkan risiko kejang otot dan kelelahan.

c. Menstabilkan pembuangan

Konsumsi air yang cukup akan membantu kerja sistem pencernaan di dalam usus besar. Proses ini akan mencegah gangguan pembuangan (konstipasi), karena gerakan usus menjadi lebih lancar, sehingga feses lebih mudah dikeluarkan.

d. Meminimalkan risiko serangan jantung

Para peneliti dari Universitas Loma Linda, di California, melakukan penelitian terhadap 20.000 responden (perempuan dan laki-laki) yang sehat, dan menemukan bahwa para responden yang minimal minum air lebih banyak dari lima gelas sehari memiliki risiko kematian akibat serangan atau gangguan jantung yang lebih kecil, dibandingkan responden yang minum lebih sedikit dari dua gelas per hari.

e. Meminimalkan risiko infeksi organ dalam tubuh

Konsumsi air yang memadai dapat mencegah pembentukan batu ginjal dan menekan risiko infeksi ginjal, kandung kemih, dan saluran kemih. Hasil penelitian yang pernah ditampilkan JAMA (Journal of American Medical Association) pada akhir tahun 2004, menyatakan bahwa perempuan yang minum lima gelas setiap hari cenderung menghadapi risiko kanker usus 45 persen lebih rendah dibandingkan perempuan yang hanya minum kurang dari dua gelas per hari.

Bisnis air minum dapat dikategorikan menjadi empat macam, yaitu:

1. Natural mineral water atau air steril yang berkandungan mineral sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI)

2. Air minum dalam kemasan (AMDK) yang diproses dan berkandungan mineral sesuai SNI atau yang saat ini sering kita jumpai, selain air wadahnya juga harus steril

3. Destilated water atau air yang diproses dengan teknologi tertentu, namun tetap sesuai dengan SNI

4. Air suling atau yang tidak mempunyai kandungan mineral. Diantara bisnis di atas, yang paling berkembang adalah AMDK.

(30)

2.3 Deskripsi Air Minum Dalam Kemasan

Air minum dalam kemasan atau dengan istilah AMDK, merupakan air minum yang siap dikonsumsi secara langsung tanpa harus melalui proses pemanasan terlebih dahulu. Air minum dalam kemasan merupakan air yang dikemas dalam berbagai bentuk wadah 19 liter atau satu galon, 1500 ml / 600 ml (botol), 240 ml / 220 ml (cup).

Air minum dalam kemasan diproses dalam beberapa tahap, baik

menggunakan proses pemurnian air (reverse osmosis atau tanpa mineral) maupun proses biasa water treatment processing (mineral), dimana sumber air yang digunakan untuk air kemasan mineral berasal dari mata air pegunungan dan untuk air kemasan non mineral biasanya dapat juga digunakan dengan sumber mata air tanah atau mata air pegunungan.

Proses air minum dalam kemasan (AMDK) harus melalui proses tahapan, baik secara klinis maupun secara hukum. Secara higienis klinis biasanya disahkan menurut peraturan pemerintah melalui Departemen Badan Balai Pengawasan Obat dan Makanan (Badan POM RI), baik dari segi kimia, fisika, mikrobiologi, dan lain-lain. Tahapan secara hukum biasanya melalui proses pengukuhan merek dagang, hak paten, sertifikasi, dan asosiasi yang mana keseluruhannya mengacu pada peraturan pemerintah melalui DEPERINDAG, SNI (Standar Nasional Indonesia), merek dagang, dan lain-lain. Untuk masalah air minum dalam kemasan tentang hak cipta, hak paten merek, dan lain-lain biasanya melalui instansi Departemen Kehakiman untuk pengurusan paten merek jenis barang, dan lain-lain.

AMDK harus memenuhi SNI dengan kode No. 01-3553-1996 tentang standar baku mutu air dalam kemasan, serta MD yang dikeluarkan oleh BPOM RI yang merupakan standar baku kimia, fisika, mikrobiologis. Masih banyak lagi persyaratan yang harus dipenuhi agar AMDK layak dikonsumsi dan aman bagi kesehatan manusia.4

Adapun proses pengolahan air untuk menjadikan air siap dikemas dan dipasarkan secara umum, antara lain:

a. Proses water treatment system b. Proses water sterilisasi

(31)

c. Proses quality control system d. Proses pengemasan

e. Proses pengepakan f. Proses distribusi

Pada dasarnya AMDK diproses melalui tiga tahap, yaitu penyaringan, disinfeksi, dan pengisian. Penyaringan dimaksudkan untuk menghilangkan partikel padat dan gas-gas yang terkandung dalam air. Disinfeksi bertujuan untuk membunuh bakteri patogen dalam air. Pengisian merupakan tahap akhir proses produksi dimana air dimasukkan melalui sebuah peralatan yang dapat melindungi air tersebut dari kontaminasi selama pengisian ke dalam kemasan. Kemasan AMDK dapat dibuat dari kaca, poli etilen (PE), poli propilen (PP), poli etilen tereftalat (PET), poli vinil chlorida (PVC), atau poli carbonat (PC).

Untuk menghasilkan produk yang aman untuk dikonsumsi, perusahaan industri AMDK harus melakukan pengawasan mutu terhadap air baku secara priodik dengan pengujian laboratorium minimal sebagai berikut:

1. Satu kali dalam satu minggu untuk analisa coliform 2. Satu kali dalam tiga bulan untuk analisa kimia dan fisika 3. Satu kali dalam empat tahun untuk analisa radiologi

Semakin banyak pelanggan lokal dari seluruh Indonesia yang menggunakan AMDK untuk kebutuhan minum sehari-hari. Rasanya sulit membayangkan apabila ada orang yang tinggal di perkotaan yang tidak mengkonsumsi AMDK. Selain itu, AMDK memiliki beberapa keunggulan, antara lain kualitas air terjamin, kontrol kualitasnya ketat sehingga kemungkinan terkontaminasi bakteri yang merugikan relatif minim, dan mudah diperoleh. Tetapi ada juga beberapa kelemahan AMDK, antara lain relatif mahal bagi kalangan masyarakat tertentu, dalam kasus tertentu terjadi kontaminasi bakteri merugikan karena proses distribusi yang tidak baik.

2.4 Deskripsi Oksigen

Selain air, elemen paling vital dan dibutuhkan di dunia adalah oksigen. Kurang lebih 90 persen dari energi hidup, diproduksi oleh oksigen. Oksigen merupakan unsur gas dengan simbol “O”. Gas ini tidak berwarna dan tidak

(32)

mempunyai rasa. Dalam tubuh, oksigen diedarkan keseluruh tubuh oleh darah. Oksigen diperlukan oleh sel untuk mengubah glukosa menjadi energi. Selanjutnya energi inilah yang digunakan untuk melakukan berbagai aktifitas, seperti aktifitas fisik, penyerapan makanan, membangun kekebalan tubuh, pemulihan kondisi tubuh, dan penghancuran beberapa racun sisa metabolisme. Sekarang, sekitar 23 persen udara adalah oksigen. Tetapi, kandungan oksigen untuk daerah perkotaan lebih rendah sampai dengan 15 persen untuk dibeberapa kota dan akan semakin rendah sejalan dengan tingginya polusi dan penggundulan hutan. Kekurangan oksigen akan menyebabkan penurunan kondisi tubuh, kejang otot, depresi, masalah pernafasan, kelelahan, dan lain-lain. (Sumarna, 2006).

2.5 Deskripsi Air Minum Dalam Kemasan Beroksigen

Air minum dalam kemasan beroksigen adalah air minum kemasan yang dioksigenisasi dengan berbagai proses, sehingga di dalamnya akan terkandung kadar oksigen yang tinggi. Adapun teknologi untuk proses oksigenisasi pada air kemasan, terdiri dari bermacam-macam teknologi, seperti reverse osmosis, bio-resonance water, molecular bio-resonance e-magnetic technology (MReT), dan lain-lain.

Reverse osmosis adalah proses pemurnian air hingga kandungan TDS < 2 ppm dan dioksigenisasi hingga 80 ppm. Air minum dalam kemasan beroksigen yang < 2 ppm, memungkinkan oksigen terlarut sampai dengan 80 ppm dan dapat mengoptimalkan proses detoksifikasi. Bio-resonance water merupakan proses dimana mesin mengandung 73 jenis mikro mineral, kemudian memancarkan gelombang elektromagnetik FIR (For Infra Red Rays) yang berguna untuk menghasilkan air ekstra energi dan oksigen.5

Secara kuantitatif, air minum dalam kemasan beroksigen dapat diperiksa dengan DO (Dissolved Oxygen) meter. Sedangkan secara fisik, dapat diketahui dengan menekan badan botol. Jika badan botol keras, artinya kandungan oksigen tinggi. Saat tutup botol dibuka, maka akan ada gas yang keluar.

Air minum dalam kemasan beroksigen dapat dikonsumsi siapa saja, mulai dari anak-anak sampai lanjut usia. Konsumsi air minum dalam kemasan beroksigen sebaiknya dilakukan minimal dua botol setiap hari secara rutin

(33)

sebelum atau sesudah makan untuk menjamin agar oksigen dapat masuk ke dalam saluran pencernaan secara optimal. Disarankan tutup botol baru dibuka apabila akan segera diminum dan kemudian sekaligus hingga habis satu botol.

Kemasan air minum dalam kemasan beroksigen haruslah benar-benar baik untuk dapat mempertahankan kadar oksigen di dalamnya. Kemasan untuk air minum dalam kemasan beroksigen ini biasanya dibagi dalam dua kategori, yaitu kemasan dengan volume kecil untuk sekali minum 250 ml, dan kemasan dengan volume besar sekitar 300-400 ml yang dibutuhkan pada saat aktifitas tinggi, misalnya olahraga di luar ruangan. Bentuk kemasan sebaiknya stabil pada saat diletakkan. Bentuk yang stabil adalah yang bagian bawahnya lebih besar daripada bagian atasnya sehingga ada kesan berat di bawah karena tekanannya yang lebih besar. Biasanya terdapat tekstur pada badan kemasan yang diperlukan gar kemasan nyaman digenggam. Selain itu dengan adanya tekstur, dapat memberikan pantulan cahaya sehingga kemasan terlihat berkilau dan memberikan kesan kesegaran. Kemasan sekunder biasanya dibutuhkan untuk mempermudah proses distribusi. Selain itu juga, bisa digunakan sebagai pelindung tambahan.

2.6 Deskripsi Air Oksigen (“AirOx”)

AirOx atau air oksigen, merupakan perpaduan sempurna air dengan oksigen, yang merupakan dua komponen yang paling diperlukan dalam kehidupan manusia. AirOx adalah air oksigen yang airnya berasal dari mata air pegunungan Salak Bogor yang diproses dengan teknologi Jerman. Proses ini meliputi pemurnian air secara reverse osmosis dan dioksigenasi sehingga diperoleh air yang murni (kandungan TDS < 2 ppm) dan mengandung oksigen tinggi sampai dengan 80 ppm. Oksigen yang digunakan adalah oksigen yang sangat sesuai dengan standar kesehatan dengan kemurnian 99,6 persen (first grade quality).

Oksigen dapat larut dalam air. Molekul-molekul oksigen menempati ruang diantara molekul air. Kandungan oksigen di dalam air dipengaruhi berbagai faktor seperti suhu, tekanan dan jumlah zat yang terlarut di dalam air. Semakin rendah suhu air, kandungan oksigen yang terkandung semakin besar. Itulah sebabnya kita merasa lebih segar jika minum air dingin. Tekanan yang besar dapat memaksa lebih banyak molekul oksigen masuk ke dalam ruang di antara molekul air.

(34)

Kemurnian air juga mempengaruhi kelarutan oksigen. Air yang murni memungkinkan oksigen terlarut lebih banyak. Umumnya air mengandung 4-6 ppm oksigen, air pegunungan dapat mengandung sampai 8 ppm oksigen. Namun dengan kemajuan teknologi yang dimiliki perusahaan saat ini, kandungan oksigen di air dapat ditingkatkan sampai dengan 80 ppm (PT Tirta Alam Semesta, 2005).

Terdapat beberapa manfaat AirOx bagi tubuh, antara lain: 1. Meningkatkan metabolisme tubuh

2. Meningkatkan penyerapan makanan dalam tubuh 3. Sangat baik untuk mengatasi gangguan pencernaan 4. Membantu proses pemulihan tubuh dari penyakit

5. Meningkatkan proses detoksifikasi (pembuangan zat racun) dari dalam tubuh 6. Meningkatkan dan menjaga daya tahan tubuh

Selain beberapa manfaat di atas, berdasarkan penelitian dari Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat Institut Pertanian Bogor (LPPM IPB) November 2004-Februari 2005, membuktikan bahwa secara in vitro ”AirOx” dapat meningkatkan probiotik sampai 1000x dalam waktu 24 jam. Probiotik merupakan mikroflora usus yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh. Probiotik merupakan mikroorganisme yang hidup di usus manusia dan memberikan efek menguntungkan bagi kesehatan manusia. Manfaat probiotik antara lain memelihara keseimbangan mikroflora usus, menghambat bakteri pathogen (penyebab penyakit), dan melawan zat karsinogenik (penyebab kanker).

Ir. Adil Basuki Ahza, MS, Ph.D melakukan penelitian dengan menggunakan ”AirOx” untuk mengetahui pengaruh air beroksigen tinggi terhadap probiotik secara in vitro. Probiotik yang digunakan adalah dari golongan Lactobacillus. Penelitian dilakukan dengan rancangan acak lengkap dan diikuti secara korespondensi selama proses kultur. Penelitian ini memonitor pertumbuhan biomassa dan mengukur metabolit (hasil metabolisme), yaitu hydrogen peroksida (H2O2) dan total asam tertitrasi (TAT) pada sampel yang menggunakan air minum biasa dan sampel yang menggunakan ”AirOx”. Dari penelitian ini, peneliti menyimpulkan bahwa ”AirOx” dengan kandungan oksigen yang tinggi tidak mengganggu pertumbuhan probiotik selama diteliti secara in vitro, bahkan dengan ”AirOx”, probiotik dapat meningkat 1000 kali lipat lebih banyak

(35)

dibandingkan dengan yang menggunakan air biasa, yang artinya ”AirOx” dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh.

Penelitian lainnya juga dilakukan oleh Gizi Masyarakat Institut Pertanian Bogor (GM IPB), Januari-April 2006. Penelitian dilakukan oleh tim peneliti dari jurusan Gizi Masyarakat IPB, yaitu Dr. Ir. Ingrid S. Surono, MSc, Prof. Dr. Ali Khomsan, dan Ir. Enok Sobariah. Penelitan ini bertujuan untuk membuktikan secara in vivo ”AirOx” berpengaruh positif terhadap probiotik, menurunkan coliform, dan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi oksigen terhadap probiotik dan bakteri coliform. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa 99,5 persen subyek percobaan yang diberi minum ”AirOx selama tiga dan tujuh hari menunjukkan peningkatan probiotik secara nyata. Pengamatan selanjutnya juga menunjukkan bahwa pada 90 persen subyek percobaan, ”AirOx” cenderung menekan populasi bakteri coliform. Dengan demikian, akan meningkatkan kesehatan saluran cerna yang penting bagi penyerapan nutrisi dan kesehatan tubuh.

Secara umum, bakteri probiotik mempunyai manfaat seperti: 1. Membantu menjaga keseimbangan mikroba dalam tubuh

2. Menghambat pertumbuhan bakteri pathogen 3. Anti diare

4. Menstimulasi kekebalan tubuh

5. Menurunkan kolesterol dan tekanan darah

2.7 Hasil Penelitian Terdahulu

Terdapat empat penelitian terdahulu yang digunakan sebagai masukan informasi bagi penelitian ini. Pertimbangan pengambilan penelitian terdahulu ini antara lain, yaitu kedekatan karakteristik produk, kesamaan alat analisis, kesamaan dalam strategi bauran pemasaran yang diprioritaskan, dan gambaran umum perusahaan. Berdasarkan beberapa hal tersebut, maka penulis akan menunjukkan peran masing-masing penelitian terdahulu terhadap penelitian ini berdasarkan perbedaan dan persamaan pendekatannya.

Perbedaan yang paling mendasar pada penelitian yang dilakukan ini jika dibandingkan dengan penelitian terdahulu adalah lokasi penelitian, segmen yang dituju, dan pangsa pasar. PT Tirta Alam Semesta menentukan segmen yang dituju

(36)

berdasarkan tingkat golongan ekonomi di masyarakat yaitu untuk semua golongan ekonomi. Pangsa pasar yang didapat dari ”AirOx” berasal dari tempat-tempat seperti hotel, restoran, rumah sakit, hypermarket, hingga warung-warung di tingkat pengecer.

Persamaan penelitian terdahulu dengan penelitian yang dilakukan ini yaitu pada alat analisis. Alat analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah Analytical Hierarcy Process (AHP). AHP digunakan untuk mengevaluasi strategi bauran pemasaran perusahaan dan menentukan strategi prioritasnya dengan mempertimbangkan kondisi perusahaan saat ini berdasarkan informasi dari manajemen perusahaan.

Hasil penelitian terdahulu ini mengulas dua hal yang menjadikannya penting sebagai masukan informasi bagi penelitian ini, meliputi kesimpulan isi penelitian terdahulu dan pengaruh penelitian terdahulu terhadap penelitian ini berdasarkan alat analisis yang digunakan, kesimpulan dari isi penelitian, kedekatan karakteristik produk penelitian terdahulu dengan objek penelitian sekarang.

2.7.1 Kesimpulan Dari Isi Penelitian Terdahulu

Sumarna (2006) meneliti tentang analisis preferensi konsumen air minum kemasan beroksigen merek “AirOx”. Penelitian ini menggunakan model Multiatribut Fishbein untuk menilai sejauh mana tingkat kepentingan dan pelaksanaan dari atribut “AirOx”. Atribut air oksigen yang diteliti terdiri atas dua belas atribut, yaitu harga, kemasan, kandungan oksigen, manfaat, kepraktisan, kehigienisan, izin Depkes, tanggal kadaluarsa, isi (volume), merek, kemudahan memperoleh dan iklan. Urutan tingkat kepentingan yang paling tinggi menurut responden yang mengkonsumsi “AirOx” adalah atribut manfaat, kemudian secara berturut-turut diikuti kehigienisan, kandungan oksigen, kemudahan memperoleh, izin Depkes, tanggal kadaluarsa, kemasan, dan harga. Sedangkan untuk responden yang tidak mengkonsumsi menganggap tingkat kepentingan yang paling tinggi secara berturut-turut adalah kehigienisan, manfaat, kandungan oksigen, izin Depkes, kemudahan memperoleh dan tanggal kadaluarsa. Urutan terendah tingkat kepentingan antara responden yang mengkonsumsi dengan responden yang tidak

(37)

mengkonsumsi “AirOx” sama yaitu atribut merek. Hal ini menunjukkan bahwa dalam membeli air oksigen, atribut merek dianggap kurang penting bagi konsumen.

Pada tingkat pelaksanaan yang tertinggi, menurut responden yang mengkonsumsi adalah kandungan oksigen, sedangkan untuk responden yang tidak mengkonsumsi adalah manfaat. Tingkat pelaksanaan kedua yang dianggap sangat baik oleh responden adalah kandungan oksigen. Hal ini menjadi pertimbangan responden untuk membeli air oksigen yaitu sebesar 23,07 persen. Hal ini tentu saja sesuai dengan tingkat pelaksanaan tertinggi atribut menurut responden yang mengkonsumsi “AirOx”. Untuk tingkat pelaksanaan atribut terendah menurut responden yang mengkonsumsi “AirOx” adalah isi (volume). Konsumen menganggap isi (volume) AirOx sedikit, yaitu 600 ml dan hanya terdiri dari satu ukuran saja. Sedangkan untuk responden yang tidak mengkonsumsi “AirOx” menganggap atribut merek yang terendah tingkat pelaksanaannya. Hal ini karena mereka menganggap “AirOx” merupakan produk yang kurang dikenal oleh konsumen dibandingkan dengan merek lain.

Hidayat (2007) meneliti tentang “Analisis Strategi Pemasaran Minuman Kesehatan Activia pada PT Danone Indonesia. Alat analisis yang digunakan adalah PHA. Berdasarkan hasil pengolahan dengan metode PHA, yang menjadi prioritas utama adalah strategi bauran produk dengan kebijakan meningkatkan kualitas produk dari segi merek, kemasan, ukuran, pelayanan, dan kuantitas produk. Perbaikan kemasan merupakan kebijakan prioritas dari strategi ini, karena di dalam kemasan perusahaan dapat menentukan besaran komposisi dari atribut yang akan ditawarkan ke konsumen. Prioritas kebijakan strategi produk yang kedua yaitu peningkatan volume produksi sebagai konsekuensi logis atas keberhasilan program promosi yang diterapkan. Strategi bauran pemasaran prioritas yang kedua adalah meningkatkan program promosi secara gencar melalui berbagai media publik untuk memperkenalkan keunggulan keunggulan dari Activia yang ditawarkan ke konsumen.

Purwanto (2007) meneliti tentang analisis strategi pemasaran air minum kemasan Prim-A pada PT Buana Tirta Abadi. Alat analisis yang digunakan adalah metode Proses Hierarki Analitik (PHA). Berdasarkan hasil pengolahan dengan

(38)

metode PHA, maka didapatkan strategi bauran pemasaran prioritas, yaitu strategi produk melalui peningkatan kualitas produk dari segi atribut produk, meliputi rasa, kemasan, kandungan gizi, harga, manfaat, volume, izin Depkes, dan kemudahan memperoleh. Strategi bauran pemasaran prioritas kedua adalah strategi promosi. Kebijakan yang ditentukan adalah melakukan periklanan pada media elektronik terutama di radio seperti Rama FM yang pendengarnya adalah kalangan muda intelektual dan juga sponsorship pada event-event lokal. Strategi bauran pemasaran prioritas ketiga adalah melakukan kerjasama dengan perusahaan berskala besar pada industri yang sama. Hal ini sesuai dengan keinginan perusahaan untuk lebih memperkenalkan dan memasarkan produk kepada masyarakat secara lebih luas. Melalui kerjasama, diharapkan skala modal perusahaan akan bertambah. Perusahaan juga akan mendapatkan kemudahan lainnya dibidang distribusi, dimana dalam proses distribusinya akan diserahkan kepada perusahaan yang bekerjasama tersebut, sementara PT Buana Tirta Abadi hanya fokus terhadap upaya peningkatan kualitas dan kantitas produk.

Susanti (2002) melakukan penelitan tentang Analisis Pengambilan Keputusan Strategi Bauran Pemasaran Nata De Coco pada PT Halilintar Bahana Prima, Bogor menggunakan metode proses hirarki analitik (PHA). Strategi yang diprioritaskan perusahaan adalah strategi produk dengan prioritas pada kualitas produk. Strategi kedua yang diprioritaskan adalah distribusi dengan prioritas menggunakan distributor. Faktor selanjutnya yang diprioritaskan adalah strategi harga dengan menetapkan harga sama dengan pesaing. Sedangkan yang mendapat proritas terakhir adalah strategi promosi dengan menggunakan iklan.

2.7.2 Pengaruh Penelitian Terdahulu

Keempat penelitian terdahulu di atas memberikan manfaat yang sangat berarti bagi penelitian ini. Beberapa masukan informasi dapat diperoleh dari penelitian terdahulu tersebut yang nantinya akan membantu dalam proses penyelesaian penelitian ini.

a. Penelitian A.Titin Sumarna; membantu penulis dalam mengungkap upaya perusahaan melaksanakan strategi pemasaran melalui perspektif strategi produk. Melalui penelitian ini, penulis dapat melihat sejauhmana tingkat

(39)

kepentingan dan tingkat pelaksanaan “AirOx” dari perspektif konsumen. Penelitian ini dapat dijadikan dasar oleh penulis untuk menentukan kebijakan kualitas produk yang berkaitan dengan penilaian atribut produk, sehingga dapat diketahui atribut mana yang dapat diprioritaskan dan atribut mana yang dapat dikesampingkan berdasarkan tingkat kepentingan dan tingkat pelaksanaan. Artinya jika variabel kualitas produk yang menjadi kebijakan/taktik prioritas dalam strategi bauran pemasaran perusahaan, maka penelitian ini dapat dijadikan tolok ukur atau dasar dalam menentukan cara pelaksanaannya. Penelitian ini juga membantu penulis dalam mengetahui gambaran umum dari perusahaan maupun produknya. Dapat diketahui pula perkembangan yang terjadi pada PT Tirta Alam Semesta mulai tahun 2006 jika dibandingkan dengan tahun sekarang dan perubahan-perubahan apa yang telah terjadi di perusahaan dari sudut manajemen pemasarannya.

b. Penelitian Hidayat, 2007; membantu penulis dalam memahami penggunaan AHP untuk menentukan strategi bauran pemasaran prioritas. Melihat penggunaan variabel kebijakan atau taktik apa saja yang digunakan untuk mencapai tujuan perusahaan berdasarkan teori pemasaran yang ada. Pada strategi produk, menguraikan menjadi lima kebijakan meliputi merek, kemasan, ukuran, pelayanan, dan kuantitas produk. Pada strategi harga, menguraikan menjadi dua kebijakan leliputi penetapan harga dan diskon. Pada strategi tempat menguraikan hanya satu kebijakan yaitu saluran pemasaran. Pada strategi promosi, menguraikannya menjadi dua kebijakan yaitu periklanan dan pemasaran langsung.

Variabel kebijakan di atas nantinya akan dijadikan masukan informasi bagi penelitian ini dalam menentukan variabel kebijakan atau taktik apa yang dapat dimasukkan ke dalam strategi bauran pemasaran perusahaan yang disesuaikan dengan strategi bauran pemasaran perusahaan sebelumnya dan kondisi perusahaan saat ini.

c. Penelitian Purwanto, 2007; penelitian ini juga untuk melihat efektifitas AHP dalam menentukan strategi bauran pemasaran prioritas. Kemudian melihat variabel kebijakan atau taktik apa saja yang digunakan untuk merumuskan strategi bauran pemasaran tersebut. Penulis menentukan penelitian ini sebagai

(40)

masukan informasi karena penelitian ini melakukan analisa yang hasil kebijakannya dianalisa lagi berdasarkan analisis penilaian konsumen terhadap atribut produk menggunakan uji fishbein. Hal inilah yang membedakan manfaat informasi penelitian Purwanto, 2007 bagi penulis dengan manfaat informasi penelitian Hidayat, 2007 bagi penulis. Penelitian Purwanto ini menilai keefektifan strategi bauran pemasaran prioritas yang diambil dengan menguji kembali hasil kebijakan tersebut dari perspektif konsumen.

d. Penelitian Susanti, 2002; Penelitian ini memiliki peran yang sama dengan penelitian Hidayat dan Purwanto terhadap penelitian yang sedang penulis lakukan. Hal yang membedakannya adalah melihat sejauhmana perlunya analisa lanjutan dari strategi bauran pemasaran yang diprioritaskan. Berdasarkan penelitian Susanti, dapat disimpulkan bahwa penelitian ini telah memiliki jawaban dari strategi bauran pemasaran prioritasnya dan jawaban tersebut telah dianalisa lebih lanjut pada penelitian sebelumnya namun belum dilaksanakan oleh perusahaan, maka analisa lanjutan dari jawaban strategi bauran pemasaran prioritas tidak dilakukan. Hal inilah yang menyebabkan penelitian penulis tidak melakukan analisa penilaian konsumen terhadap atribut prduk.

Adapun gambaran peranan yang diberikan penelitian terdahulu terhadap penelitian secara umum dapat dilihat pada Tabel 5 di bawah ini.

(41)

Tabel 5. Peranan Penelitian Terdahulu

Nama

Peneliti Tahun Judul Alat Analisis Kesimpulan Peran Terhadap Penelitian A. Titin Sumarna 2006 Analisis Preferensi Konsumen Air Minum Kemasan Beroksigen Merek “AirOx” Multi atribut fishbein - Tingkat kepentingan yang paling tinggi adalah atribut manfaat - Tingkat pelaksanaan yang tertinggi adalah kandungan oksigen - Mengetahui gambaran umum dari produk “Airox”. - Diketahui sejauh mana variabel bauran produk dapat mempengaruhi strategi bauran pemasaran yang diprioritaskan Hidayat 2007 Analisis Strategi Pemasaran Air Minum Kemasan Prim-A pada PT. Buana Tirta Abadi, Bogor Proses Hierarki Analitik (PHA) Prioritas utama adalah meningkatkan kualitas produk dari segi merek, kemasan, ukuran, pelayanan, dan kuantitas produk. Prioritas kedua adalah promosi secara gencar melalui media publik - Memahami penggunaan PHA untuk menentukan strategi pemasaran prioritas - Menggunakan variabelnya sebagai alternatif masukan strategi sekaligus sebagai pembanding. Purwanto 2007 Analisis Strategi Pemasaran Minuman Kesehatan Activia pada PT. Danone Indonesia, Cikarang-Bekasi - Proses Hierarki Analitik (PHA) - Uji fishbein

Prioritas utama yaitu peningkatan kualitas produk dari segi atribut meliputi rasa, kemasan, kandungan gizi, harga, manfaat, volume, izin Depkes, dan kemudahan memperoleh. - Memahami penggunaan PHA untuk menentukan strategi pemasaran prioritas - Melihat peran analisa uji multiatribut terhadap strategi prioritas yang ditetapkan Susanti 2002 Analisis Pengambilan Keputusan Strategi Bauran Pemasaran Nata De Coco pada PT Halilintar Bahana Prima, Bogor Proses Hierarki Analitik (PHA) Strategi yang diprioritaskan adalah strategi produk melalui peningkatan kualitas - Menyimpulkan bahwa uji multiatribut tidak perlu dilakukan jika strategi prioritas cukup yakin menjawab masalah dalam penelitian - Dan jika uji

multiatribut telah dilakukan pada penelitan sebelumnya

Gambar

Gambar 2. Grafik Peningkatan Angka Kematian Penduduk Dunia Tahun  1950 - 2000
Gambar 3. Perkembangan Jumlah Perusahaan AMDK di Indonesia
Tabel 3. Laporan Hasil Pencapaian Volume Penjualan Perusahaan Atas  Target Penjualan “AirOx” Mulai Tahun 2004-2008
Tabel 4. Urutan Penguasaan Pangsa Pasar Beberapa Merek Air Minum  Kemasan Beroksigen Pada Industri AMDK Beroksigen Tahun  2007-2008
+7

Referensi

Dokumen terkait

Alternatif strategi yang dipilih berkaitan dengan strategi pemasaran TWA Telaga Warna Puncak Bogor adalah kerjasama dengan travel agent yang mempromosikan

STRATEGI PEMASARAN DAN ANALISA FlNANSlAL PERUSAHAAN BAN.. ( STUDI KASUS Dl

Strategi-strategi bauran pemasaran yang dilakukan Rumah Sutera Alam terdiri dari tujuh yaitu faktor meliputi produk, harga, tempat, promosi,

Penelitian analisis strategi pemasaran dalam promosi modem Huawei XL ini difokuskan pada faktor-faktor yang berpengaruh terhadap strategi pemasaran modem Huawei perusahaan XL

Prioritas Strategi Peningkatan Kinerja PDAM Kabupaten Trenggalek hasil analisa metode AHP yaitu Menambah pelanggan dan meningkatkan cakupan pelayanan dengan memanfaatkan idle

Berdasarkan hasil analisis dengan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dapat diketahui bahwa prioritas strategi pemasaran yang tepat untuk diterapkan oleh

pelayanan. Analisa tersebut merupakan penilaian apakah strategi pemasaran.. yang telah ditetapkan dan dijalankan sesuai dengan keadaan pada saat ini. Hasil penilaian tersebut

Dengan data – data yang telah dikumpulkan oleh penulis dapat disimpulkan bahwa strategi pemasaran produk air minum dalam kemasan yang digunakan dalam perusahaan tersebut yaitu dengan