• Tidak ada hasil yang ditemukan

8.1 Kesimpulan

Hasil diskusi dengan perwakilan masyarakat dari Kampung Padajaya dan Kampung Padajembar, didapat definisi kemiskinan, indikator kemiskinan, tangga kehidupan dan warga yang masuk kedalam setiap tangga kehidupan tersebut. Menurut masyarakat, kemiskinan adalah kondisi dimana seseorang tidak memiliki rumah dan tidak dapat memenuhi kebutuhan hidupnya selayaknya orang biasa, yaitu tidak dapat makan dua kali sehari dan tidak dapat menyekolahkan anaknya sampai jenjang SMP. Tangga kehidupan masyarakat di Kampung Padajaya dan Kampung Padajembar yaitu: fakir miskin, fakir, miskin, sedang, standar dan mampu. Pembuatan indikator dari tangga kehidupan ini dibuat berdasarkan tingkat penghasilan yang dimiliki oleh warga masyarakat di dusun tersebut, yang kemudian dikembangkan.

Hasil pertanian yang terdapat di Kampung Padajaya dan Kampung Padajembar adalah padi, cabe, kacang panjang, jagung, pisang, sayur-sayuran dan tanaman rempah-rempah yang digunakan untuk memasak. Masyarakat pada umunya menanam padi sebagai komoditas utama, karena padi adalah kebutuhan utama pangan mereka. Masalah agraria yang dihadapi oleh petani di Kampung Padajaya dan Kampung Padajembar yaitu kontur wilayah perkebunan dan kesuburan tanah, hubungan petani dengan TNGH, penguasaan yang sempit oleh petani, kerusakan lingkungan, akses transportasi yang sulit, tidak adanya penyuluhan, tidak adanya penyaluran kredit dan tidak adanya koperasi.

Reforma akses agraria yang harus dilakukan di Kampung Padajaya dan Kampung Padajembar yaitu: pengembangan keorganisasian petani, pembangunan infrastruktur, penyuluhan dan penelitian, pemberian kredit, dan yang terakhir yaitu perlu adanya pemerataan akses agaria di Kampung Padajaya dan Kampung Padajembar sesuai dengan tingkat kesejahteraan yang dapat dilihat melalui tangga kehidupan warga dan luas lahan pertanian yang mereka miliki.

8.2 Saran

Reforma agraria, baik landreform maupun reforma akses agraria yang akan dilakukan di Kampung Padajaya dan Kampung Padajembar harus memperhatikan tingkat kesejahteraan dari penerima reforma agraria tersebut, agar tidak terjadi ketimpangan yang semakin tajam setelah adanya pelaksanaan dari reforma agraria ini. Selain itu, perlu adanya pihak ketiga yang memantau pelaksanaan reforma agraria yang dilakukan oleh pemerintah, agar semua masyarakat dapat mengakses, tidak sebagian kecil saja. Perlu adanya pengukuran luas tanah yang efisien diberikan kepada masyarakat yang sesuai dengan tingkat produktifitas tanah di Kampung Padajaya dan Kampung Padajembar.

DAFTAR PUSTAKA

Alfiasari. 2004. Analisis Modal Sosial pada Kelompok Usaha Berbasis

Komunitas. Tesis. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Fauzi, Noer. 2008. Gelombang Baru Reforma Agraria: Telaah Perkembangan

Gerakan-Gerakan Rakyat di Dunia Ketiga. Makalah Paparan Tim

Reforma Agraria-BPN.

Grobakken, Ida Annete. 2005. Poverty and Empowerment of Women In

Guatemala. University of Oslo: Master’s Thesis in Political Science

Department of Political Science.

Hardjono, Joan. 1990. Tanah, Pekerjaan dan nafkah di Pedesaan Jawa Barat. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Herlina. 2002. Orientasi Nilai Kerja Pemuda pada Keluarga Petani Perkebunan. Tesis. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Jayanti, Utari. 2007. Pemaknaan Masyarakat Miskin Mengenai Kemiskinan dan

Keberhasilkan Program Penanggulangan Kemiskinan. Skripsi. Bogor:

Institut Pertanian Bogor.

Kurnia, Kiki. 2003. Analisi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas

Kerja Pemetik Teh. Tesis. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Nasoetion, Lutfi I. 2002. Konflik Pertanahan (Agraria). Bandung: Yayasan AKATIGA

Mubyarto. 1992. Tanah dan Tenaga Kerja Perkebunan: Kajian Sosial Ekonomi. Yogyakarta: Aditya Media.

Pangkurian, Nurina. 2008. Strategi Resistensi dan Organisasi Petani dalam

Menyoal Hak Atas Tanah: Suatu Tinjauan untuk Memahami Gerakan Sosial Petani di Jawa. Http:/rukip.wordpress.com/resistensi/petani.

Tanggal akses 5 Mei 2009.

Reyes, Celia M. 2002. Impact of Agrarian Reform on Poverty. Philippine Journal of Development. Makaty City: Vol.29, Iss.2; pg.63,69 pgs

Sherraden, Michektarel. 2006. Aset Untuk Orang Miskin. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Sitorus, MT Felix. 1998. Penelitian Kulaitatif Suatu Perkenalan. Bogor: Kelompok Dokumentasi Ilmu-Ilmu Sosial.

Syahyuti. 2006. 30 Konsep Penting dalam Pembangunan dan Pertanian. Jakarta: PT. Bina Rena Pariwara.

Tauchid, Mochektarmmad. 1952. Masalah Agraria Sebagai Masalah Penghidupan dan Kemakmuran Rakyat Indonesia (Bagian Kedua).

Jakarta: Tjakrawala.

Tjondronegoro, S.M.P. 2008a. Ranah Kajian Sosiologi Pedesaan. Bogor: KPM IPB.

Tjondronegoro, S.M.P. 2008b. Negara Agraris Ingkari Agraria: Pembangunan

Desa dan Kemiskinan di Indonesia (Kumpulan Tulisan Prof.Dr.Sediono M.P. Tjondronegoro). Bandung: Yayasan AKATIGA.

Wiradi, Gunawan. 2000. Reforma Agraria: Perjalanan yang Belum Berakhir. Yogyakarta: Insist, KPA, dan Pustaka Pelajar.

Yuwono, G.D, Mursalin, ling. Setiawan D.A, Manembu, Angel. 2005.

Kepengurusan Tanah dan Kekayaan Alam: Penyebab Kemiskinan. dalam Tanah Masih di Langit: Penyelesaian Masalah Penguasaan Tanah dan Kekayaan Alam di Indonesia yang Tak Kunjung Tuntas di Era Reformasi.

Lampiran 1. Panduan Pertanyaan Penelitian

PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM MASYARAKAT KAMPUNG PADAJAYA DAN KAMPUNG PADAJEMBAR

Tujuan : Mengetahui Profil PTPN VIII Kebun Cianten

Informan : Bapak Hektarsanudin (Bagian Umum PTPN VIII Kebun Cianten) Hektarri/Tanggal : Lokasi Wawancara : Nama/Umur responden : Pekerjaan : Pendidikan : Pertanyaan penelitian :

· Bagaimana sejarah PTPN VIII Kebun Cianten ? · Bagaimana awal mula dibukany perkebunan ?

· Sebelum menjadi wilayah perkebunan, bagaimanakah daerah ini sebelumnya ?

· Bagaimana hubungan perkebunan dengan stakeholder lainnya (masyarakat, Taman Nasional, dan Cevron) ?

· Bagaimana kerjasama yang terjadi antara perkebunan dan stakeholder ? · Kapan terjadi konflik dengan stakeholder ?

· Apa tanaman yang diusahakan oleh PTPN VIII Kebun Cianten ? · Tanaman unggulan yang diusahakan oleh PTPN VIII Kebun Cianten ? · Selain tanaman, unit usaha apa saja yang diusahakn oleh PTPN VIII Kebun

Cianten ?

· Berapa gaji dari buruh petik, mandor petik, dan mandor besar PTPN VIII Kebun Cianten sebelum krisis moneter?

· Berapa bonus per tahun dari buruh petik, mandor petik, dan mandor besar PTPN VIII Kebun Cianten sebelum krisis moneter?

· Berapa gaji dari buruh petik, mandor petik, dan mandor besar PTPN VIII Kebun Cianten sekarang?

· Berapa bonus per tahun dari buruh petik, mandor petik, dan mandor besar PTPN VIII Kebun Cianten sebelum krisis moneter?

· Apa saja fasilitas yang diberikan oleh perusahaan terhadap karyawan tetap ? · Apa saja fasilitas yang diberikan oleh perusahaan terhadap karyawan

musiman?

· Bagaimana cara menjadi karyawan tetap PTPN VIII Kebun Cianten? · Berapa sewa tanah yang diberikan pihak perkebunan bagi masyarakat yang

menggunakan lahan baik untuk pertanian maupun perumahan ?

· Bagaimana hubungan kerjasama perkebunan terhadap masyarakat yang membuka lahan untuk pertanian di wilayah perkebunan ?

· Kapan konflik yang terjadi antara masyarakat yang membuka lahan dengan perusahaan terjadi ? bagaimana solusinya ?

· Berapa persen masyarakat yang menggantungkan hidupnya dari perkebunan?

· Berapa persen masyarakat yang secara tidak langsung menggantungkan hidupnya dari perkebunan ?

PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM MASYARAKAT KAMPUNG PADAJAYA DAN KAMPUNG PADAJEMBAR

Tujuan : Mengetahui Tingkat Kesejahteraan Kampung Padajaya Dan Kampung Padajembar dan Indikatornya

Responden : 4 Orang Masyarakat Kampung Padajaya Dan Kampung Padajembar Hari/Tanggal : Lokasi Wawancara : Nama/Umur responden : Pekerjaan : Pendidikan : Pertanyaan penelitian :

· Sekarang tolong diceritakan tentang warga desa yang menduduki status paling bawah dan status paling atas di desa ini:

Kita mulai dengan tangga terbawah

a. Apa sajakah tanda-tanda warga yang berada di tempat paling bawah ini (paling tidak sejahtera/mampu)

b. Bagaimana menjelaskan kehidupan seseorang yang berada di tempat paling bawah ini? Biasanya dinamai golongan apakah warga yang berada di tempat paling bawah ini?

c. Bagaimana kehidupan mereka sehari-hari? Sekarang kita berpindah ke tangga teratas:

d. Apa sajakah tanda-tanda warga yang berada di tempat paling atas ini (paling sejahtera)

e. Bagaimana menjelaskan kehidupan seseorang yang berada di tempat paling atas ini? Biasanya dinamai golongan apakah warga yang berada di tempat paling atas ini?

f. Bagaimana kehidupan mereka sehari-hari?

Sekarang kita naik ke status persis di atas warga yang berada di tangga paling bawah:

g. Apa sajakah tanda-tanda warga yang menempati status ini? h. Bagaimana kehidupan mereka sehari-hari?

Sekarang kita naik lagi ke status persis di atasnya. (Akan ditanyakan terus golongan-golongan di atasnya, sampai golongan paling atas dicapai. Untuk setiap golongan, tanyakan):

i. Apa sajakah tanda-tanda warga yang menempati status ini? j. Bagaimana kehidupan mereka sehari-hari?

· Bagaimana keadaan warga desa ini dibandingkan dengan warga desa tetangga?

k. Apakah warga desa ini lebih baik atau lebih buruk kesejahteraannya dari warga desa tetangga?

l. Apakah Bapak/Ibu merasa perlu menambah nama golongan atau status sosial baru dalam pembicaraan kita? Jika ya, dimana dan apa tanda-tanda golongan atau status sosial tambahan itu?

· Nah, sekarang Bapak/Ibu telah menjelaskan sejumlah golongan atau status sosial warga desa ini dan desa-desa di sekitarnya. Sekarang, jika dibandingkan 10 tahun yang lalu, apakah ada golongan atau status sosial yang terlewat dan belum masuk dalam pembicaraan kita?

· Apakah kita perlu menambah status sosial itu dalam pembicaraan ini? Jika ya:

m. Apa tanda-tanda golongan atau status sosial tambahan itu?

n. Supaya saya yakin bahwa saya benar-benar mengerti yang anda maksud, saya akan menggambar semua kategori yang anda sebutkan dalam suatu tangga kehidupan

Memilah-milah rumahtangga ke dalam tangga kehidupan di desa ini

· Sebutkan nama tiap-tiap keluarga yang ada di daftar dan tanyakan pada peserta diskusi:

a. Dimana letak rumah tangga itu saat ini di tangga kehidupan yang telah dibuat?

b. Dimana posisi rumah tangga itu 10 tahun yang lalu di tangga kehidupan yang telah dibuat?

Mobilitas masyarakat

· Mari kita mulai diskusi ini dengan keadaan desa ini, dan hal-hal yang terjadi selama ini. Bisakah Bapak/Ibu ceritakan tentang kekuatan atau hal-hal yang positif dari desa ini? Dibandingkan 10 tahun yang lalu, apakah menurut Bapak/Ibu desa ini lebih sejahtera?

i. sama saja?

ii. atau justru menurun kesejahteraannya? · Mengapa dikatakan demikian?

· Bagaimana perubahan kehidupan masyarakatnya? · Apa sajakah hal-hal yang berbeda saat ini?

· Apakah kini warga desa semakin sulit mencari penghasilan dan meningkatkan kesejahteraan hidupnya, atau sebaliknya semakin mudah? Mengapa dikatakan demikian?

· Apa sajakah peristiwa, kejadian atau faktor-faktor yang paling menolong desa ini untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya selama 10 tahun terakhir? Mengapa dikatakan demikian?

· Apa sajakah peristiwa, kejadian atau faktor-faktor yang menyebabkan penurunan kesejahteraan desa selama 10 tahun terakhir? Mengapa dikatakan demikian?

· Dibandingkan sekarang, untuk 10 tahun ke depan apakah desa ini akan a. lebih sejahtera?

b. Sama saja ?

Mengapa dikatakan demikian?

· Apa alasan-alasan yang paling umum yang dialami warga desa sehingga meninggalkan desa ini selamanya?

· Apakah umumnya mereka yang meninggalkan desa menjadi lebih sejahtera atau menurun kesejahteraanya?

Perubahan dalam Hal Kesenjangan di Desa

· Ada kesenjangan yang besar antara golongan warga (rumahtangga) yang paling atas/sejahtera dan paling bawah/tidak sejahtera di desa ini [Tunjukkan tangga yang telah dibuat, tunjuk tangga terbawah dan teratas]. Menurut Bapak/Ibu, apakah selama 10 tahun terakhir ini kesenjangan (jarak) antara yang paling atas dengan yang paling bawah itu:

a. Meningkat?

b. Sama saja? Menurun? · Mengapa dikatakan demikian?

· Apakah ada perubahan tanda-tanda rumahtangga pada setiap tangga selama 10 tahun terakhir?

· Apa sajakah perbedaan tanda-tanda rumahtangga miskin tersebut saat ini dan 10 tahun yang lalu?

· Bisa saja ada perbedaan penting antara rumahtangga dalam satu golongan atau status sosial.

c. Apakah ada perbedaan pada setiap golongan/tangga-tangga tersebut? Tangga yang mana saja dan apa perbedaan sifat-sifat dan tanda-tandanya?

d. Apakah keadaan di golongan/tangga itu mengalami perubahan jika dibandingkan dengan 10 tahun yang lalu?

Faktor- faktor yang menyebabkan peningkatan atau kemandekan kesejahteraan · Apa sajakah faktor-faktor yang membantu suatu rumah tangga untuk naik

ke anak tangga lebih atas?

b. Apakah di antara penyebab yang membantu rumahtangga itu muncul bersama-sama, atau satu per satu – yaitu satu faktor dulu diikuti faktor yang lain? Apa sajakah faktor tersebut?

c. Jika satu per satu, bagaimana urutan kejadiannya? Atau

d. Jika bersama-sama, apakah faktor-faktor tersebut? Bagaimana hal ini terjadi, jelaskan!

· Selain itu, apa sajakah faktor-faktor yang menghalangi suatu rumahtangga untuk naik ke anak tangga yang lebih tinggi?

e. Mengapa dikatakan demikian?

· Apa sajakah faktor-faktor yang mendorong suatu rumahtangga untuk turun ke anak tangga yang lebih bawah?

f. Bagaimana hal ini bisa terjadi di desa ini?

g. Apakah di antara penyebab yang mendorong turunnya rumahtangga itu muncul bersama-sama, atau satu per satu, yaitu satu faktor dulu diikuti faktor yang lain? Apa sajakah faktor tersebut?

h. Jika satu per satu, bagaimana urutan kejadiannya? Atau

i. Jika bersama-sama, apakah faktor-faktor tersebut? Bagaimana hal ini terjadi, jelaskan!

· Manakah status sosial atau anak tangga yang tidak lagi dianggap sebagai golongan miskin?

j. Selama ini bagaimana cara mencapai golongan ini?

k. Apakah tangga ini mudah atau sulit dicapai? Mengapa dikatakan demikian? [Tandai dengan jelas golongan ini berada pada anak tangga yang mana di dalam tangga kehidupan]

· Apakah ada rumahtangga yang naik beberapa tangga sekaligus? Jika ada, faktor-faktor apa sajakah yang membuat hal itu terjadi?

· Dalam golongan manakah sebagian besar warga desa berada?

l. Bagi golongan ini, apa sajakah faktor-faktor yang membantu suatu rumah tangga untuk naik ke anak tangga berikutnya? Mengapa dikatakan demikian?

m. Bagi golongan ini, apa sajakah faktor-faktor yang menyulitkan suatu rumah tangga untuk naik ke anak tangga berikutnya? Mengapa dikatakan demikian?

· Di dalam golongan atau anak tangga manakah warga desa paling mudah naik ke anak tangga atau golongan lebih atas?

n. Mengapa dikatakan demikian? [Bandingkan dengan pengalaman Bapak/Ibu sendiri atau warga desa lain yang Bapak/Ibu ketahui]. · Di dalam golongan atau anak tangga manakah warga desa paling sulit naik

ke anak tangga atau golongan lebih atas?

o. Mengapa dikatakan demikian? [Bandingkan dengan pengalaman Bapak/Ibu sendiri atau warga desa lain yang Bapak/Ibu ketahui]. · Manakah status sosial atau anak tangga yang dianggap sebagai golongan

menengah [samakan persepsi dulu antara peneliti dan partisipan diskusi tentang arti golongan/kelas menengah: relatif lebih bebas, bisa mengontrol golongan atas/pemerintah]?

p. Apakah golongan ini mudah atau sulit dicapai?

Faktor-faktor yang mendorong warga desa jatuh ke kemiskinan dan membuat mereka terjebak dalam kemiskinan

· Mungkin saja ada rumahtangga yang naik dari satu golongan/anak tangga ke golongan/anak tangga di atasnya, tapi kemudian kembali lagi ke golongan semula. [Gunakan visualisiasi dengan menunjuk anak tangga yang telah dibuat]:

a. Mana sajakah golongan atau anak tangga yang paling mudah turun kembali ke golongan atau anak tangga di bawahnya?

- Bagaimana hal ini bisa terjadi?

b. Mana sajakah golongan atau anak tangga yang paling mudah turun kembali ke anak tangga di bawahnya tetapi bukan turun menjadi miskin (meluncur jatuh miskin?

· Mari kita kembali ke golongan atau anak tangga di mana rumahtangga pada golongan ini tidak lagi dianggap miskin.

c. Bagaimana bisa terjadi rumah tangga pada golongan ini (sudah tidak miskin lagi), tapi kemudian jatuh miskin?

d. Bagaimana bisa terjadi sekelompok rumahtangga lainnya di golongan ini lebih mampu bertahan untuk tidak jatuh miskin?

· Apa sajakah hal yang paling penting, yang dapat membantu rumah tangga agar tidak jatuh miskin?

Hubungan antara anaktangga dimana rumah tangga tidak lagi dianggap miskin dengan garis kemiskinan pemerintah

[Di Indonesia, garis kemiskinan yang resmi di daerah pedesaan yang digunakan menyatakan seseorang miskin itu hanya memiliki penghasilan sekitar Rp 150.000 per orang per bulan, atau Rp 5.000 per hari. Kalau dalam satu rumahtangga Indonesia rata-rata ada sekitar 4,5 orang, maka penghasilan rumahtangga itu hanya Rp 1.000.000. Penghasilan juga diartikan sebagai barang-barang yang dibuat untuk digunakan sendiri, atau pemberian tetangga dan kerabat]

a. Apakah garis kemiskinan ini sudah pas untuk digunakan di desa ini? b. Mengapa dikatakan demikian?

c. Dimanakan tempat rumahtangga yang mempunyai penghasilan sebesar itu dalam golongan atau tangga kehidupan di desa ini?

· Jika golongan atau anak tangga yang ditempati oleh rumah tangga yang tidak lagi dianggap miskin, dibandingkan dengan garis kemiskinan resmi pemerintah, apakah golongan atau anak tangga tersebut terletak:

d. Di atas garis kemiskinan pemerintah? e. Sama dengan garis kemiskinan pemerintah? f. Di bawah garis kemiskinan pemerintah?

PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM MASYARAKAT KAMPUNG PADAJAYA DAN KAMPUNG PADAJEMBAR

Tujuan : Mengetahui Struktur Kemiskinan di Kampung Padajaya dan Kampung Padajembar

Responden : Masyarakat Kampung Padajaya dan Kampung Padajembar Hari/Tanggal :

Lokasi Wawancara : Nama/Umur responden :

Pekerjaan :

Pendidikan :

Tingkat kesejahteraan responden:

· Berapa tanggungan bapak/ibu? (anak atau orang tua) · Berapa penghasilan bapak/ibu perbulan?

· Berapa lama bapak/ibu bekerja dalam sehari untuk pekerjaan tersebut ? · Apakah penghasilan tersebut cukup untuk membiayai pengeluran per

bulan?

· Apakah bapak/ibu mempunyai tambahan penghasilan lain ? Berapa penghasilan tersebut ?

· Berapa lama bapak/ibu bekerja dalam sehari untuk tambaahan pekerjaan tersebut ?

· Dengan penghasilan total, apakah telah mencukupi kebutuhan hidup bapak/ibu ?

· Bila tidak mencukupi, bagaimana bapak/ibu memenuhi kebutuhan tersebut? · Berapa pengeluaran bapak/ibu? Sebutkan ?

· Apakah bapak/ibu mempunyai tabungan atau barang berharga lainnya? darimana tabungan atau barang tersebut berasal?

· Apakah bapak/ibu mempunyai tabungan? darimana tabungan atau barang tersebut berasal?

· Apakah bapak mempunyai kambing/ternak lainnya?

· Apakah bapak/ibu mempunyai tanah/rumah/sawah di tempat lain ? · Barang elektronik apa sajakah yang bapak/ibu miliki?

· Apakah bapak mempunyai alat/mesin untuk berproduksi? · Apakah bapak mempunyai usaha lainnya?

Kepemilikan aset tidak nyata

· Apakah bapak pernah mendapatkan kredit untuk usaha bapak? Dari mana ? · Apakah bapa pernah mencoba untuk mencari kredit tersebut?

· Apakah ada pihak-pihak yang pernah menawarkan kredit kepada bapak? · Sebelum bekerja seperti sekarag, apakah pekerjaan bapak sebelumnya? · Apakah bapak pernah mengikuti pelatihan-pelatihan ?

· Apakah pernah ada sebelumnya pihak-pihak yang mengadakan pelatihan? · Apakah bapak bisa berbaur dengan masyarakat yang lain?

· Bagaimana pemilihan tokoh di desa ini?

· Apakah dengan menjadi tooh desa dapat mengakses sumber daya yang tidak bisa diakses oleh masyarakat biasa ?

· Apakah pekerjaan (bekerja di perkebunan/diluar perkebunan) dapat memberikan perbedaan pada kemampuan bapa untuk mengakses hal-hal yang tidak bisa dilakukan oleh masyarakat biasa?

· Apakah status pekerjaan bapak di perkebunan (tetap/musiman) dapat memberikan perbedaan pada kemampuan bapa untuk mengakses hal-hal yang tidak bisa dilakukan oleh masyarakat biasa?

· Apakah posisi pekerjaan bapak di perkebunan (mandor/buruh) dapat memberikan perbedaan pada kemampuan bapa untuk mengakses hal-hal yang tidak bisa dilakukan oleh masyarakat biasa?

· Apakah dengan menjadi ketua RT bapak bisa lebih leluasa untuk mengakses sumber daya agraria ?

PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM MASYARAKAT KAMPUNG PADAJAYA DAN KAMPUNG PADAJEMBAR

Tujuan : Mengetahui Hubungan Masyarakat dengan Perkebunan Responden : Masyarakat Kampung Padajaya dan Kampung Padajembar Hari/Tanggal : Lokasi Wawancara : Nama/Umur responden : Pekerjaan Utama : Pendidikan : Pertanyaan penelitian:

· Kapan pencatatan lahan dari perkebunan terhadap lahan bapak/ibu terjadi? · Apakah pernah ada perjanjian baik tertulis maupun lisan dari perkebunan

terhadap masyarakat yang mempunyai lahan pertanian di daerah perkebunan ?

· Berapa sewa tanah pertanian dan tempat tinggal bapak/ibu ? · Apakah sewa tersebut memberatkan bagi bapak/ibu ? Mengapa ?

· Sejauh mana hubungan kedekatan bapak dengan mandor sektor 8 ? apakah bapak pernah berhutang ? apakah mandor tersebut pernah menjenguk bapa bila bapak sakit ?

· Apakah yang membedakan antara mandor dan pegawai di daerah ini? · Fasilitas apa yang diberikan oleh perkebunan yag dapat digunakan bersama

oleh warga Kampung Padajaya dan Kampung Padajembar ini ?

· Apa pendapat bapak/ibu terhadap warga yang bekerja di perkebunan dan berwirausaha sendiri ?

· Bagaimana pemilihan orang yang bisa mendapatkan fasilitas, baik dari perkebunan maupun pemerintah di dusun ini? Apakah ada hubungannya hal tersebut dengan pekerjaan orang tersebut di dalam perkebunan?

PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM MASYARAKA T KAMPUNG PADAJAYA DAN KAMPUNG PADAJEMBAR

Tujuan : Mengetahui Masalah Agraria yang terjadi di Kampung Padajaya dan Kampung Padajembar

Informan : Masyarakat Kampung Padajaya dan Kampung Padajembar Hari/Tanggal : Lokasi Wawancara : Nama/Umur responden : Pekerjaan Utama : Pendidikan : Pertanyaan penelitian:

· Apakah bapak mempunyai sawah ? · Berapa luas lahan bapa tersebut ?

· Bagaimana bapak mendapatkan lahan tersebut ? · Berapa luas awal lahan yang bapa miliki ?

· Siapakah yang mengolah lahan tersebut ? Bila ada yang mengolah, berapa bapak bayar orang tersebut ? dengan jam kerja mulai sampai dengan jam berapa ? dan kapan saja orang tersebut bekerja di lahan bapak ?

· Bagaimana hasil panen dari lahan ini mencukupi untuk kebutuhan pangan bapak sehari-hari ? Apakah mencukupi/tidak mencukupi ?

· Jenis padi apa yang bapak tanam ? · Hama apa saja yang bapak hadapi ?

· Masalah pertanian apa yang bapak hadapi ?

Konflik Penggunaan/Pemanfaatan secara Vertikal dan Horizontal · Milik siapakah tanah ini ?

· Apakah perkebunan mengetahui tanah bapak tersebut ? Apakah sudah ada