• Tidak ada hasil yang ditemukan

5.1 Kesimpulan

Varaiasi pola tanam dilakukan petani dengan tujuan untuk meningkatkan hasil produksi taninya.Variasi pola tanam yang dilakukanpun berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan maupun kemampuan petani tersebut. Selain itu, pengetehuan petani mengenai variasi pola tanam juga berbeda, ada yang melakukan variasi dengan cara coba-coba dan ada yang melakukannya dengan mencontoh variasi pola tanam di daerah lain.

Sama halnya dengan petani yang berada di Desa Poling Anak-anak, mereka juga melakukan variasi pola tanam khususnya untuk kopi robusta dengan cara yang berbeda-beda. Tanaman kopi robusta yang pada tahun 1970-an memiliki luas ± 90 Ha, kini lahan untuk kopi robusta hanya ± 20 Ha. Dengan katalain70 Ha lahan kopi robusta kini digantikan dengan berbagai jenis tanaman pertanian baik itu tanaman tua, tanaman palawija, tanaman holtikultura maupun sebagai lahan pemukiman.

Terjadinya konversi lahan kopi robusta seluas ± 70 Ha tersebut menciptakan bentuk-bentuk variasi pola tanam yang berbeda-beda diantara petani yang ada di Desa Polling Anak-anak. Pada bab sebelumnya, telah dibahas bentuk-bentuk variasi pola tanam kopi robusta di Desa Polling Anak-anak. Dimana variasi yang dilakukan cenderung berubah, tergantung kebutuhan pasar maupun harga hasil pertanian. Pengklasifikasian pola tanam yang ada di Desa Polling

Anak-anak cukup bervariasi sehingga memberi keunikan tersendiri bagi sistem pertanian khusunya untuk tanaman kopi dengan daerah lain.Dimana secara garis besar, bentuk pola tanam kopi robusta dibagi menjadi 2(dua), yakni pola tunggal dan pola campur.Dari pola tunggal tersebut dapat diklasifikasikan menjadi pola tunggal kopi robusta tua, pola tunggal kopi robusta tua dengan dadap dan pola tunggal kopi robusta muda dengan dadap.Untuk pola campur dapat diklasifikasi menjadi pola tanam campur kopi dengan tanaman tua, pola tanam campur kopi dengan tanaman palawija dan pola tanam campur kopi dengan tanaman holtikultura.

Barbagai alasanpun muncul ketika petani ditanaya mengenai pola tanam kopi robusta yang mereka lakukan. Ada petani yang yakin bahwa harga kopi robusta akan kembali naik di pasaran sehingga mempertahankan lahan kopi robusta yang cukup luas. Sebaliknya lebih banyak petani yang pesimis dengan harga kopi robusta saat ini dan kedepannya, sehingga mereka hanya menyisahkan sedikit lahan untuk kopi robusta.

Mayoritas warga di Desa Poling Anak-anak tetap mempunyai ladang kopi robusta.Hal ini disebabkan oleh nilai historis kopi tersebut bagi petani di desa ini.Bagaimana tidak, mereka sudah pernah merasakan puncak keemasan dari harga kopi robusta di tahun sehingga mereka selalu mengingat jasa kopi robusta bagi mereka.Selain itu, tidak sedikit dari petani di Desa Polling Anak-anak bisa sukses dan menyekolahkan anak-anak mereka berkat jasa kopi robusta ini.Bahkan beberapa petani mengatakan “orang tua berpesan, molo soadong be argani kopi, unang sude ditaba hamu, tinggalhon saotik asa adong inum-inum ta” yang

artinya apabila harga kopi tidak ada lagi, jangan semua ditebang, harus ada yang disisahkan, biar ada untuk kita minum.Pesan tersebut yang diingat petani sampai saat ini, makanya mereka tetap mempertahankan kopi mereka sampai saat ini.

Masuknya berbagai jenis tanaman baru di Desa Polling Anak-anak, membuat popularitas kopi robusta menjadi hilang, saat ini komoditi unggulan di desa adalah durian dan coklat.Petani lebih mengandalkan kedua jenis tanaman tersebut untuk menopang kebutuhan ekonomi mereka.Meskipun saat ini harga kopi sudah semakn meningkat, tetapi warga tetap saja belum mau menanam ulang kopi robusta.Mereka lebih yakin kepada coklat karena harga coklat di pasaran sudah memiliki standar yaitu selalu diatas Rp. 11.000 dan saat ini harga coklat sudah mencapai Rp.14.000-15.000 / kg. Sedangkan harga kopi robusta saat ini sudah mencapai harga Rp.20.000 / kg, tetapi hal itu belum menjamin harga kopi akan tetap ataupun meningkat karena belum ada standarisasi harga untuk kopi robusta, karena bisa saja suatu saat harga kopi anjlok kembali ke level terendah seperti pada tahun 1987.

5.2 SARAN

Peran petani sangat besar bagi pengadaan sumber bahan pangan bagi masyarakat, begitu juga dengan petani kopi yang ada Desa Polling Anak-anak. Satu yang menjadi saran dari para petani kopi yang ada di Desa Polling Anak-anak, yang menginginkan adanya standarisasi harga kopi robusta, apabila sudah ada standarisasi tersebut dengan harga yang cukup menjajikan, petani tidak akan segan untuk kembali menanam ulang kopi robusta dan merawatnya dengan baik.

Sehingga kejayaan kopi robusta yang telah hilang dapat kembali di daerah Kabupaten Dairi, khususnya Desa Polling Anak-anak.

Hal diatas merupakan saran dari petani kopi robusta yang ada di Desa Polling Anak-anak kepada Pemerintah agar kejayaan kopi Sidikalang bisa kembali. Sebagai saran dari peneliti kepada petani kopi robusta yang ada di Desa Polling Anak-anak, apabila petani mengelola pertanian kopi mereka dengan sebaik-baiknya maka tanpa adanya standarisasi harga kopi robustapun harga kopi akan tetap tinggi. Karena melihat animo masyarakat perkotaan saat ini, untuk Kota Medan saja sudah sangat banyak warung ataupun café yang khusus menjual kopi sidikalang.Hal ini sangat membantu para petani, didalam pendistribusian hasil pertanian kopi mereka. Sebagai contoh, di jl. Dr. Mansur Medan saja ada sedikitnya 3(tiga) kafe yang menyediakan kopi jenis robusta (kopi sidikalang). Ketiga kafe tersebut yaitu: Kopi Cangkir, Kopi Tiam Ong dan Kedai Kopi Kita. Ketiga kedai kopi tersebut tampak cukup laris dan konsumen utamanya adalah mahasiswa dan mayoritas mahasiswa Universitas Sumatera Utara.

Semakin banyak peminat kopi, maka akan semakin banyak variasi rasa yang ditawarkan oleh produsen kepada konsumen.Hal tersebut terlihat pada iklan maupun acara di media masa yang banyak menunjukkan bahwa, konsumen berani membayar mahal untuk mendapatkan segelas kopi yang memiliki cita rasa yang nikmat. Sehingga untuk kopi Sidikalang yang memiliki rasa yang khas akan menjadi daya tarik bagi konsumen.

Saran peneliti kepada pihak Pemerintah khususnya dinas petanian dan perusahaan-perusahaan yang bergerak dibidang kopi seperti Rein Forest Coofee

datang ke desa-desa yang merupakan penghasil kopi untuk memberi penyuluhan kepada petani kopi di desa. Agar petani kopi dapat memaksimalkan hasil produksi kopi mereka. Selain itu dengan adanya sosialisasi dan penyuluhan yang dilakukan oleh pemerintah maupun perusahaan kopi yang ada di Indonesia, akan memberi wawasan dan pengetahuan untuk para petani dalam mengelola lahan pertanian kopinya.

Dokumen terkait