lama 1 (satu) bulan sebelum berakhirnya masa
L, embaran Negara Republik Indonesia Nomor 3843)
5. Ketentuan Pasal 10 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut:
a.
menetapkandan
melaksanakankebijakan
moneter secara berkelanjutan, konsisten, dan transparan;b. mengatur dan menjaga kelancaran
SistemPembayaran; dan
c. menetapkan dan melaksanakan
kebijakan makroprudensial.Ketentuan Pasal 9 diubah
sehinggaberbunyi
sebagai berikut:Pasal 9
(U
Pihak lain dilarang melakukan segala bentuk campur tangan terhadap pelaksanaan tugasBank
lndonesia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8, kecualiuntuk hal-hal tertentu yang
secarategas diatur
denganUndang-Undang ini.
(21 Bank Indonesia wajib menolak dan/atau
mengabaikan segala bentuk campur tangan
daripihak
m€rnapun dalam rangka
pelaksanaan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8.5. Ketentuan Pasal 10 diubah
sehinggaberbunyi
sebagai berikut:Pasal 1O
(1) Bank Indonesia menetapkan dan
melaksanakankebijakan moneter
sebagaimanadimaksud
dalam Pasal 8huruf
a dengan mengacu pada sasaran inflasiyang ditetapkan oleh Pemerintah
berkoordinasi dengan Bank Indonesia.(21 Dalam menetapkan dan melaksanakan
kebijakanmoneter
sebagaimanadimaksud dalam Pasal
8huruf
a, Bank Indonesia berwenang:a.
mengelola suku bunga;b.
mengelolanilai tukar;
c.
mengelolalikuiditas;
d.
mengelolalalu lintas
devisa;e.
mengelola cadangan devisa negara;f.mengatur,...
PRESIDEN
REPUELIK INDONESIA
-97
-f. mengatur, mengawasi, dan
mengembangkan Pasar Uang dan Pasar Valuta Asing; dang. menetapkan dan melaksanakan
kebijakan moneter lainnya.(3) Dalam rangka melaksanakan
kewenangansebagaimana dimaksud pada ayat (21, Bank Indonesia melakukan:
a. pengaturan, pengawasan, pemeriksaan,
dan pengenaan sanksi;b. komunikasi kebijakan secara akuntabel
dan transparan; danc. koordinasi kebijakan dengan
Pemerintah, otoritas, dan pemangku kepentingan terkait.(4) Dalam mengelola suku bunga
sebagaimana dimaksudpada
ayat (21huruf a, Bank lndonesia:a.
menetapkan suku bunga kebijakan, suku bunga penempatandana pada Bank Indonesia
dan penyediaandana oleh Bank lndonesia,
sertasuku bunga transaksi lainnya dengan
Bank Indonesia; danb.
memengaruhisuku
bunga Pasar.(5)
Dalam mengelolanilai tukar
sebagaimana dimaksud pada ayat (2l,huruf b, Bank Indonesia melaksanakan kewenangannya berdasarkan sistemnilai tukar
yangditetapkan sesuai dengan ketentuan
peraturanperrrndang-undangan.
(6) Dalam
mengelolatikuiditas
sebagaimana dimaksudpada ayat
{21huruf c, Bank Indonesia
menjagakecukupan likuiditas di
PasarUang,
Pasar ValutaAsing, Perbankan, dan perekonomian untuk
mendukung pengelolaan suku bunga dannilai tukar.
(71
Dalam rangka mengelola suku bunga, nilaitukar,
danlikuiditas
sebagaimanadimaksud pada ayat
(2)huruf a, huruf b, dan huruf c, Bank
Indonesiamelakukan pengendalian moneter
denganmenggunakan cara di antaranya:
a.
operasi moneterdi
Pasar Uang dan Pasar Valuta Asing; danb.
pengaturangiro wajib minimum
dalam Rupiah dan valuta asing.(8)
Cara.
. .(8)
PRESIDEN
REPUBL|K INDONESIA
-98-Cara pengendalian moneter sebagaimana dimaksud
pada
ayat (71 dapatjuga
dilaksanakan berdasarkan Prinsip Syariah.Ketentuan lebih lanjut mengenai
pengendalian moneter sebagaimanadimaksud pada ayat
(7) dan ayat (8)diatur
dalam Peraturan Bank Indonesia.6
(e)
(2t
Di
antara Pasal 1O dan Pasal 11 disisipkan2
(dua) pasal,yakni
Pasal 1OA dan Pasal lOB sehingga berbunyi sebagai berikut:Pasal 1OA
(1)
Dalam
mengelolalalu lintas devisa
sebagaimanadimaksud dalam Pasal
1Oayat (2) huruf d,
Bank Indonesia dapat menetapkan ketentuan:a. pelaporan lalu lintas devisa dan
pengelolaan risikoterkait
aliran modal; danb.
penerimaandan/atau
penggunaan devisa oleh.penduduk, dalam rangka
penangananpermasalahan stabilitas makroekonomi
danSistem Keuangan.
Ketentuan lebih lanjut
mengenai pengelolaanlalu lintas
devisa sebagaimanadimaksud pada ayat
(1)diatur
dalam Peraturan Bank Indonesia.Pasal 10B
(U
Pengaturan, pengawasan,dan
pengembangan Pasar Uangdan
PasarValuta
Asingoleh Bank
Indonesia sebagaimanadimaksud dalam Pasal 10 ayat
(21huruf
f meliputi:a.
penerbitanproduk
dan mekanismetransaksi
di Pasar Uang dan Pasar Valuta Asing;b.
perizinan dan perilaku pasar pelaku Pasar Uang.
dan Pasar Valuta Asing;c.
mekanisme pembentukan harga acuandi
Pasar Uang dan Pasar Valuta Asing;d. infrastruktur Pasar Uang dan Pasar
ValutaAsing; dan
e.
perizinan dan kegiatan usaha penukaran valuta asing yang diselenggarakan oleh bukan Bank.(2) Pengaturan, . ,
7
PRESIDEN
REPTTBUK INDONESIA
99-l2l
Pengaturan, pengawasan,dan
pengembangan Pasar Uang dan Pasar Valuta Asing sebagaimana dimaksudpada ayat (1) dapat juga dilakukan
berdasarkan Prinsip Syariah.(3) Dalam melakukan pengaturan,
pengawasan, dan pengembangan Pasar Uangdan
PasarValuta
Asing sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bank Indonesiaberkoordinasi dengan otoritas dan/atau
kementerian / lembaga terkait.
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai
pengaturan, pengawasan,dan
pengembanganPasar Uang
danPasar Valuta Asing
sebagaimanadimaksud
padaayat
(1)dan ayat
(2)diatur dalam
Peraturan Bank Indonesia.Ketentuan Pasal 11 diubah
sehinggaberbunyi
sebagai berikut:Pasal 1 1
(1) Selain pengelolaan likuiditas dalam
rangkamenetapkan
dan
melaksanakan kebdakan moneter sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (6), BankIndonesia
mengelolalikuiditas untuk
mendukung pertumbuhan ekonomi.l2l Pengelolaan likuiditas oleh Bank
Indonesiasebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilakukan
melalui pembelian atau penjualan surat
berharganegara
dan/atau surat
berharga berkualitas lainnyadi
pasar sekunder, penempatan dana pada lembaga keuangan dalam rangka pengembangan Pasar Uang,kebijakan giro wajib minimum, bauran
kebijakanmoneter, dan/ atau instrumen kebdakan lainnya.
(3) Dalam melakukan pengelolaan likuiditas
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bank Indonesia mengutamakan pencapaian
tujuan untuk
mencapaikestabilan nilai Rupiah dalam rangka
kebijakanmoneter
sebagaimanadimaksud dalam Pasal
8 dengan memperhatikan kondisi makroekonomi.(4) Dalam melakukan pengelolaan likuiditas
sebagaimana dimaksud pada ayat (21, Bank Indonesia menerapkan tata kelola yang baik.
8.
Ketentuan.
. .8
PRESIDEN
REPUEUK INDONESIA 100
-Ketentuan Pasal 14 diubah
sehinggaberbunyi
sebagai berikut:Pasal 14
(1)
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8, Bank Indonesia berwenanguntuk:
a.
menyelenggarakan survei;b. memperoleh data, informasi,
laporan,keterangan, dan/atau penjelasan dari
pihakterkait;
danc.
memperolehdata dan informasi dari
danlatau melakukan pertukaran data dan
informasidengan otoritas
dan/atau
kementerian/lembaga terkait.(21 Bank
Indonesiadapat melakukan
pemrosesan dan diseminasidata dan/atau informasi terkait
dengan pelaksanaantugas Bank
Indonesiamelalui
sistem informasi digitaldan/atau
mekanisme lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.(3) Dalam penyelenggaraan survei
sebagaimana dimaksud pada ayat (1)huruf
adan/atau
perolehandata, informasi, laporan, keterangan, dan/atau penjelasan
sebagaimanadimaksud pada ayat
(1)huruf b, setiap pihak wajib memberikan
data, informasi, laporan, keterangan, danlatau
penjelasan sesuai dengantata
cara yangditetapkan
oleh Bank lndonesia.(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai survei
danperolehan data, informasi, laporan,
keterangandan/atau
penjelasan sebagaimanadimaksud
pada ayat (1)diatur
dalam Peraturan Bank Indonesia.9.
Pasal 24 dihapus.10.
Pasal 25 dihapus.11.
Pasal 26 dihapus.t2.
Pasal 27 dihapus.13.
Pasal 28 dihapus.14. Pasal 29