jabatan 5 (lima) tahun dan dapat diangkat kembali dalam jabatan yang sama untuk paling banyak
32. Ketentuan Pasal 6O diubah sehingga berbunyi sebagai berikut:
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-tr2-(11) Penggantian anggota Badan Supervisi Bank Indonesia sebagaimana dimaksud pada ayat (9) tidak
dilakukan
apabila sisa masajabatan
anggota Badan SupervisiBank Indonesia yang diberhentikan kurang
dari 1 (satu) tahun.32. Ketentuan
Pasal 6Odiubah
sehinggaberbunyi
sebagaiPRESIDEN
REPUBL|K INDONESIA
-
113-35.
Di antara Pasal64
dan Pasal 65disisipkan
1 (satu) pasal, yakni Pasal 64A sehingga berbunyi sebagai berikut:Pasal 64A
(U Bank
lndonesia berwenangmelakukan
pengelolaankekayaan Bank Indonesia termasuk
melakukanhapus buku dan hapus tagih
terhadap aset berupa piutang dan aset lainnya.(21
Pelaksanaan hapusbuku
dan hapustagih
terhadap aset berupapiutang dan
asetlainnya
dilaksanakan sesuai dengan tata kelola yang baik.(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai
pengelolaankekayaan Bank Indonesia
sebagaimana dimaksudpada ayat (1) diatur dengan Peraturan
Dewan Gubernur setelah dikonsultasikan dengan DPR.36.
Di antara Bab X dan Bab XIdisisipkan
1 (satu) bab, yakni Bab XA sehingga berbunyi sebagai berikut:BAB XA
KERAHASIAAN INFORMASI
37.
Di antara Pasal64A dan Pasal65 disisipkan 1 (satu) pasal,yakni
Pasal 64E} sehingga berbunyi sebagai berikut:Pasal 648
(U Setiap orang
perseoranganyang menjabat
atau pernah menjabat sebagai:a.
anggota Dewan Gubernur; ataub.
pejabat atau pegawai Bank Indonesia,dilarang menggunakan atau
mengungkapkan informasi apa pun yang bersifat rahasia kepada pihak lain, kecuali dalam rangka pelaksanaan fungsi, tugas,dan
wewenangnyaberdasarkan keputusan
Bank Indonesia atau diwajibkan oleh Undang-Undang.(2)
Setiap...
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-tt4-(21
Setiap Orang yangbertindak untuk dan
atas n€unaBank Indonesia atau yang dipekerjakan di
BankIndonesia, dilarang menggunakan
atau mengungkapkaninformasi apa pun yang
bersifatrahasia kepada pihak lain, kecuali dalam
rangkapelaksanaan fungsi, tugas, dan
wewenangnyaberdasarkan keputusan Bank Indonesia
atau diwajibkan oleh Undang-Undang.(3) Setiap Orang yang mengetahui informasi
yangbersifat rahasia, baik karena
kedudukannya,profesinya,
sebagaipihak yang diawasi,
maupun hubungan apa pun dengan Bank Indonesia, dilarangmenggunakan atau mengungkapkan
informasitersebut
kepadapihak lain, kecuali dalam
rangkapelaksanaan fungsi, tugas, dan
wewenangnyaberdasarkan keputusan Bank Indonesia
atau diwajibkan oleh Undang-Undang.(4) Pelanggaran terhadap ketentuan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sampai dengan ayat (3) dapat dikenai sanksiadministratif dan/atau
sanksi lainnyasesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai
kerahasiaan,penggunaan, dan pengungkapan
informasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sampai dengan ayat (3)diatur
dalam Peraturan Dewan Gubernur.Bagian Keenam Rupiah Digital
Pasal lO
Beberapa ketentuan dalam Undang-Undang Nomor
7Tahun
2OLLtentang
Mata Uang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun20ll
Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 52231diubah sebagai berikut:Ketentuan Pasal 2 diubah
sehinggaberbunyi
sebagai berikut:Pasal2...
1
2
PRESTDEN
REPUBLIK INDONESIA
-
115-Pasal 2
(1) Mata Uang Negara Kesatuan Republik
Indonesia adalah Rupiah.(21
MacamRupiah terdiri atas Rupiah kertas,
Rupiah logam, dan Rupiah digital.(3) Rupiah sebagaimana dimaksud pada ayat
(Udisimbolkan dengan Rp.
Ketentuan Pasal 11 diubah
sehinggaberbunyi
sebagai berikut:Pasal 1 1
(1)
PengelolaanRupiah kertas dan logam
meliputi tahapan:a.
Perencanaan;b.
Pencetakan;c.
Pengeluaran;d.
Pengedaran;e.
Pencabutan dan Penarikan; danf.
Pemusnahan.(21 Perencanaan, Pencetakan, dan
Pemusnahansebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan
olehBank Indonesia yang berkoordinasi
denganPemerintah.
(3) Bank Indonesia merupakan satu-satunya
lembagayang berwenang melakukan
Pengeluaran, Pengedaran,dan/atau
Pencabutandan
PenarikanRupiah sebagaimana dimaksud pada ayat (1).
(4) Dalam melaksanakan Pengedaran
Rupiah sebagaimana dimaksud pada ayat (3), Bank Indonesia menentukan nomor seri uang kertas.Di antara Pasal 14 dan Pasal 15
disisipkan I
(satu) pasal,yakni Pasal 14A sehingga berbunyi sebagai berikut:
Pasal
L4A.
. . 34
FRESIDEN
REPUELIK INDONESIA
-
116 -Pasal 14A(U
PengelolaanRupiah digital
sebagaimana dimaksuddalam
Pasal2
ayat (2)meliputi
pada Perencanaan, penerbitan, Pengedaran, dan penatausahaan.(21 Bank Indonesia merupakan satu-satunya
lembagayang berwenang melakukan pengelolaan
Rupiah digital sebagaimana dimaksud pada ayat (1).(3)
PengelolaanRupiah digital
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus memperhatikan aspek:a. penyediaan Rupiah digital sebagai
alatpembayaran yang sah di Negara
Kesatuan Republik Indonesia;b. efektivitas
pelaksanaantugas Bank
Indonesiadalam menjaga stabilitas moneter,
sistempembayaran, dan Sistem Keuangan;
c.
dukungan terhadap inovasi teknologi daninklusi
ekonomi dan keuangan digital;d.
pengembanganekonomi dan keuangan
digital yang terintegrasi secara nasional; dane. pemanfaatan teknologi digital yang
dapat menjamin keamanan sistem data dan informasi serta pelindungan data pribadi.(41 Dalam melakukan Perencanaan Rupiah
digital sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bank Indonesia berkoordinasi dengan Pemerintah.(5)
Ketentuanlebih lanjut
mengenai penerbitan Rupiahdigital
sebagaimanadimaksud
padaayat
(1)diatur
dalam Peraturan Bank lndonesia.Ketentuan Pasal 19 diubah
sehinggaberbunyi
sebagai berikut:Pasal 19
Bank Indonesia wqiib melaporkan
Pengelolaan Rupiah sebagaimanadimaksud dalam
Pasal11 dan Pasal
14A secara periodik setiap 3 (tiga) bulan kepada DPR.Bagian
Bagian Kedelapan
Pengendalian Tindak Pidana Pencucian Uang
dan/atau
Tindak Pidana Pendanaan Terorisme(U
(21
(1)
(3)
PRESIDEN
REPUALTK INDONESIA
-lL7-Bagian Ketujuh
Pengembangan Sektor Keuangan Pasal 1 1
Kementerian Keuangan,
Bank
Indonesia,Otoritas
JasaKeuangan, dan Lembaga Penjamin
Simpananmelaksanakan pengembangan sektor keuangan.
Dalam
melaksanakan pengembangansektor
keuangan, lembaga sebagaimana dimaksud pada ayat (1) melakukankoordinasi dan dapat melibatkan
kementerian/lembaga yang lain.Pasal 12
PUSK
wajib mengidentifikasi, menilai, dan
memahamirisiko tindak pidana pencucian uang dan/atau tindak pidana pendanaan terorisme terkait dengan
nasabah,negara atau area geografis, produk, jasa,
transaksi, dan/ atau jaringan distribusi.PUSK wajib memiliki kebijakan, pengawasan,
dan prosedur pengelolaan dan mitigasirisiko
pencucian uang dan pendanaan terorisme.Ketentuan lebih
lanjut
mengenai kebijakan, pengawasan, dan prosedur pengelolaan dan mitigasi risiko sebagaimanadimaksud pada ayat (21 diatur oleh Otoritas
JasaKeuangan atau Bank lndonesia sesuai
dengankewenangannya, dengan mengacu pada undang-undang mengenai pencegahan dan pemberantasan
tindak
pidana pencucian uang.BAB
IV.
. .(21
PRESIDEN
REPUEL|K INDONESIA
-
118 -BAB IV PERBANKAN Bagian KesatuUmum
Pasal 13
Dalam rangka pengembangan dan penguatan sektor keuangan melalui penataan
di
sektor perbankan dan perbankan syariah,Undang-Undang ini mengubah, menghapus, dan/atau
menetapkan pengaturan baru beberapa ketentuan yangdiatur
dalam:
a.
Undang-Undang Nomor 7Tahun
L992 tentang Perbankan(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1992Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 34721 sebagaimana telah beberapakali diubah terakhir
dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2022Nomor 238, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 6841); danb. Undang-Undang Nomor 2L Tahun 2OO8
tentang Perbankan Syariah (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun
2OO8Nomor 94, Tambahan lembaran
NegaraRepublik Indonesia Nomor 48671
sebagaimana telahdiubah
dengan Peraturan Pemerintah PenggantiUndang-Undang Nomor 2 Tahun 2022 tentang Cipta
Kerja(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2022Nomor 238, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 6841).Bagian Kedua Perbankan
Pasal 14
Beberapa ketentuan dalam Undang-Undang Nomor
7Tahun
1992tentang
Perbankan (L,embaran Negara Republik IndonesiaTahun
1992 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 34721 sebagaimana telah beberapakali diubah terakhir
dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-UndangNomor 2 Tahun 2022 tentang Cipta
Kerja(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2022 Nomor 238, Tambahan l.embaran Negara Republik Indonesia Nomor 6841) diubah sebagai berikut:1
PRESIDEN
RSPUBLTK INDONESIA 119
-Ketentuan Pasal 1 diubah
sehinggaberbunyi
sebagai berikut:Pasal 1