• Tidak ada hasil yang ditemukan

KETERAMPILAN MENGHINDARI KATA-KATA YANG MENGHAKIMI

Dalam dokumen Hak Cipta (Halaman 63-68)

KETERAMPILAN YANG MENDUKUNG KONSELING MENYUSUI

F. KETERAMPILAN MENGHINDARI KATA-KATA YANG MENGHAKIMI

54 Konseling Gizi 

 Konseling Gizi 55 3. Untuk memahaminya bacalah atau peragakan kata-kata ibu dalam Peragaan O dan P,

sedangkan kita membacakan bagian konselor menyusui (KM). Setelah masing-masing peragaan, berilah Kesimpulan tentang apa yang telah dipelajari konselor menyusui.

4. Ibu dapat menggunakan kata-kata yang menghakimi. Kadang kita sendiri perlu menggunakannya; terutama kata-kata yang positif, yaitu ketika sedang membangun percaya diri ibu. Tapi berlatihlah menghindari kata-kata tersebut sebanyak mungkin, kecuali ada alasan yang sangat penting untuk menggunakannya.

5. Kita mungkin memperhatikan bahwa pertanyaan yang menghakimi sering kali berupa pertanyaan tertutup. Menggunakan pertanyaan terbuka sering kali membantu menghindari penggunaan kata-kata yang menghakimi.

Demonstrasi O. Menggunakan kata-kata yang menghakimi

KM: “Selamat pagi, Bu (nama). Apa (nama bayi) menyusunya normal?”

Ibu: “Yah - saya rasa begitu.”

KM: “Apa Ibu menganggap ASI Ibu cukup untuk bayi ibu?”

Ibu: “Nggak tahu, ya... Saya harap sih begitu, tapi mungkin juga tidak cukup...” (Ibu kelihatan cemas).

KM: “Apa berat badannya bertambah dengan baik bulan ini? Boleh saya lihat KMS-nya?”

Ibu: “Nggak tahu, ya...”

Kesimpulan : Konselor menyusui tidak mempelajari sesuatu yang bermanfaat, tapi ia membuat ibu sangat kuatir.

masalah.

Demonstrasi P. Menghindari kata-kata yang menghakimi

KM: “Selamat pagi, Bu (nama). Bagaimana menyusui (nama bayi)-nya, Bu?”

Ibu: “Lancar sekali. Kami berdua meniKMatinya, lho!”

KM: “Bagaimana berat badannya? Boleh saya lihat KMS-nya?”

Ibu: “Perawat bilang, bulan ini bayi bertambahnya lebih dari 1/2 kg. Saya senang sekali.”

KM: “Wah, jelas bayi mendapatkan semua ASI yang dibutuhkan ya.”

Kesimpulan : Konselor menyusui itu mempelajari semua yang perlu ia ketahui tanpa membuat ibu kuatir.

56 Konseling Gizi 

Latihan

Untuk dapat memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, kerjakanlah Latihan berikut!

1) Untuk dapat memahami Keterampilan Mendengarkan dan Mempelajari, di antaranya harus memahami keterampilan menggunakan komunikasi non verbal. Jelaskan maksud komunikasi non verbal dalam konseling menyusui!

2) Sebutkan perbedaan empati dan simpati?

3) Sebutkan 5 kata yang dapat menghakimi?

Petunjuk Jawaban Latihan

1) Untuk dapat menjawab Latihan Nomor 1 Anda dapat mempelajari sub pokok bahasan tentang komunikasi non verbal yang diuraikan pada dari halaman 2 sampai dengan halaman 3.

2) Untuk dapat menjawab Latihan Nomor 2 Anda dapat mempelajari sub pokok bahasan tentang keterampilan Berempati yang diuraikan pada dari halaman 8 sampai dengan halaman 10.

3) Untuk dapat menjawab Latihan Nomor 3 Anda dapat mempelajari sub pokok bahasan tentang Keterampilan Tidak menggunakan Kata-kata yang Menghakimi yang diuraikan pada dari halaman 10 sampai dengan halaman 11.

ENAM KETERAMPILAN MENDENGARKAN DAN MEMPELAJARI

1. Mengajukan Komunikasi Non-Verbal 2. Mengajukan Pertanyaan Terbuka

3. Menggunakan Respon Gerakan tubuh yang menunjukkan perhatian 4. Mengatakan Kembali (reflect back) apa yang dikatakan ibu

5. Berempati – menunjukkan kita paham perasaan ibu 6. Menghindari Kata-Kata yang menghakimi

 Konseling Gizi 57

Ringkasan

KETERAMPILAN MENDENGARKAN DAN MEMPELAJARI

1. Menggunakan komunikasi non-verbal.

2. Mengajukan pertanyaan terbuka.

3. Menggunakan respons dan gerakan tubuh yang menunjukkan perhatian.

4. Mengatakan kembali yang ibu katakan.

5. Berempati – menunjukkan kita paham perasaan ibu.

6. Hindari kata-kata yang menghakimi.

Tes 1

Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar!

1) Jika merespons apa yang ibu rasakan, mungkin petugas (KM) mengatakan: “Oh, saya mengerti perasaan ibu. Bayi saya dulu juga sering sekali minta disusui, dan saya merasa capek!” Ungkapan petugas dalam merespons seperti tersebut, disebut dengan apa?

A. Simpati B. Peduli C. Empati D. Sabar

2) Percakapan KM (Konselor Menyusui) dengan ibu pada waktu konseling:

KM: “Selamat pagi, Bu Anik. Apa Si Aurel menyusunya normal?”

Ibu: “Yah - saya rasa begitu.”

KM: “Apa Ibu menganggap ASI Ibu cukup untuk bayi ibu?”

Ibu: “Nggak tahu, ya... Saya harap sih begitu, tapi mungkin juga tidak cukup...” (Ibu kelihatan cemas).

KM: “Apa berat badannya bertambah dengan baik bulan ini? Boleh saya lihat KMS-nya?”

Ibu: “Nggak tahu, ya...”

Manakah respons dalam konseling di atas, yang menunjukkan kata-kata yang menghakimi?

A. Boleh saya lihat KMS nya?

B. Selamat pagi ibu Anik?

58 Konseling Gizi  C. Apa Si Aurel menyusunya normal?

D. Nggak tahu ya?

3) Jika merespons pada ibu, mungkin petugas (KM) mengatakan ....

Ibu: “Ia menyusuinya sangat kuat, dan itu membuat payudara saya kesakitan”

KM: “Ibu sangat kesakitan ya? Tentu tidak menyenangkan “ Ungkapan petugas merespons seperti tersebut disebut:

A. Simpati B. Peduli C. Empati D. Sabar

4) Jika merespons pada ibu, mungkin kita mengatakan ....

Ibu: “lya. Minggu ini dia lapar sekali. Saya pikir ASI saya kering.”

KM: “Bayi ibu sepertinya lebih lapar seminggu ini, ya?”

Ungkapan petugas dalam merespons seperti tersebut merupakan cara apa?:

A. Mengatakan kembali B. Menanyakan tentang fakta

C. Bersimpati atas apa yang ibu rasakan D. Mengajukan pertanyaan tertutup

5) Manakah di antara berikut ini yang merupakan keterampilan menggunakan komunikasi non verbal ....

A. Duduk sama rendah, berdiri sama tinggi B. Reflect back

C. Menggunakan kata yang menghakimi D. Mengajukan pertanyaan terbuka

 Konseling Gizi 59

Topik 2

Keterampilan Memberi Dukungan dan Membangun Kepercayaan Diri

eorang ibu menyusui mudah kehilangan kepercayaan dirinya. Hal Ini bisa mendorongnya untuk memberi bayi susu formula, dan di samping pengaruh tekanan dari keluarga dan temannya untuk memberi susu formula yang sebenarnya tidak diperlukan. Kita memerlukan keterampilan ini guna membantu ibu merasa percaya diri dan positif tentang dirinya. Rasa percaya diri dapat membantu ibu berhasil menyusui.

Kepercayaan diri juga membantunya menolak tekanan dari orang lain. Sangat penting untuk tidak membuat seorang ibu merasa bahwa ia telah melakukan kesalahan. Ibu mudah percaya bahwa ada sesuatu yang salah dengan dirinya atau air susunya, atau bahwa ia telah berbuat kesalahan. Hal Ini dapat menurunkan rasa percaya dirinya.

Sangat penting menghindari mengatur apa yang harus dilakukan ibu menyusui. Bantulah setiap ibu untuk memutuskan sendiri apa yang terbaik bagi dirinya dan bayinya. Hal ini dapat meningkatkan rasa percaya dirinya.

Topik kedua keterampilan konseling ini adalah tentang ‘membangun rasa percaya diri dan memberikan dukungan’. Bagaimana keterampilan tersebut diterapkan. Ikutilah uraian keterampilan berikut ini.

Dalam dokumen Hak Cipta (Halaman 63-68)