• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBEDAAN ASI DENGAN SUSU LAINNYA

Dalam dokumen Hak Cipta (Halaman 158-172)

KONSELING MENYUSUI

B. PERBEDAAN ASI DENGAN SUSU LAINNYA

Gambar 5.2. Zat gizi dalam ASI, Susu Hewan, dan Susu Formula (Kemenkes, 2017)

Pada Gambar 5.2 dapat kita bandingkan zat gizi yang terdapat di dalam ASI, susu sapi dan, dan susu formula. Semua susu mengandung lemak, protein dan laktosa. Jumlah lemak sekitar setengah dari energi yang dibutuhkan bayi manusia atau bayi hewan, namun terdapat perbedaan jumlah protein dan laktosa. Protein pada susu sapi paling banyak, tetapi kandungan laktosanya paling rendah. Jumlah laktosa yang banyak terdapat pada susu manusia dan susu formula. Laktosa yang dapat memberikan energi. Susu sapi mengandung lebih banyak protein dibandingkan ASI. Protein merupakan zat gizi yang penting, dan kita mungkin berpikir lebih banyak protein pasti lebih baik. Namun, sapi dan hewan lain tumbuh lebih cepat daripada manusia, sehingga membutuhkan susu dengan konsentrasi protein yang lebih tinggi.

Akan sulit bagi ginjal bayi yang belum sempurna untuk membuang kelebihan sisa protein dari susu hewan.

Susu formula mengandung lebih sedikit protein daripada susu sapi, namun sedikit lebih banyak dibandingkan protein dalam ASI.

1. Susu formula bayi dapat dibuat dari susu hewan, atau kacang kedelai dan minyak nabati.

Jumlah protein dalam susu formula sudah disesuaikan, sehingga mendekati ASI.

2. Susu formula mengandung lebih sedikit protein daripada susu sapi, namun sedikit lebih banyak dibandingkan protein dalam ASI Namun kualitasnya berbeda, dan jauh dari sempurna untuk bayi, yang dapat kita lihat pada slide selanjutnya.

150 Konseling Gizi  ASI mengandung lebih banyak laktosa dibandingkan susu sapi. Bayi membutuhkan laktosa untuk otaknya yang sedang tumbuh.

1. Untuk membuat susu formula agar menyerupai ASI, harus ditambahkan gula. Terkadang ditambahkan gula lain seperti sukrosa bukan laktosa. Sukrosa kurang cocok untuk bayi dan dapat menyebabkan karies gigi pada anak.

2. ASI juga mengandung oligosakarida, yang merupakan rantai pendek dari molekul gula.

Zat ini memiliki fungsi anti infeksi yang penting.

Gambar 5.3. Kualitas protein pada susu yang berbeda (Kemenkes, 2017) 3. Protein berbagai jenis susu berbeda dalam kualitas, demikian juga kuantitasnya.

Gambar 5.3 ini menunjukkan bahwa sebagian besar susu sapi adalah kasein, yang di dalam perut bayi membentuk gumpalan tebal dan sulit dicerna. ASI mengandung jenis kasein yang berbeda. Kasein tersebut membentuk gumpalan yang lebih lembut dan mudah dicerna, dengan jumlah yang lebih sedikit.

Protein yang mudah larut atau protein whey juga berbeda. ASI mengandung alpha -lactalbumin, dan susu sapi mengandung beta-lactoglobulin. Dalam ASI, banyak protein whey yang mengandung anti-infektif, seperti immunoglobulin A, atau (IgA), dan lactoferrin, yang membantu melindungi bayi dari infeksi. Susu sapi dan susu formula tidak mengandung jenis protein anti-infektif yang melindungi bayi. Bayi yang diberikan susu sapi atau susu formula mungkin akan mengalami intolerasi pada protein yang ada di dalam susu, seperti beta-lactoglobulin. Bayi mungkin akan mengalami diare, nyeri

 Konseling Gizi 151 perut, ruam dan gejala lainnya. Diare mungkin akan menetap, yang dapat berkontribusi pada kurang gizi. Bayi yang diberikan makanan buatan juga lebih mungkin mengalami alergi yang dapat menyebabkan eksim dan asma bila dibandingkan bayi yang diberi ASI.

Bayi mungkin mengalami intoleransi atau alergi setelah diberikan sedikit saja makanan buatan pada hari-hari pertama hidupnya.

Gambar 5.4. Perbedaan lemak dalam susu yang berbeda (Kemenkes, 2017)

4. Jumlah lemak pada susu sapi dan ASI hampir sama, namun ada perbedaan penting pada kualitas lemak dalam susu yang berbeda.

ASI mengandung asam lemak esensial yang tidak terdapat di dalam susu sapi. Asam lemak esensial ini dibutuhkan untuk pertumbuhan otak dan mata bayi, serta kesehatan pembuluh darah. Asam lemak esensial kadang ditambahkan ke dalam susu formula, namun tidak pasti apakah tubuh bayi dapat menggunakannya seperti pada asam lemak esensial dalam ASI.

ASI juga mengandung enzim lipase yang membantu mencerna lemak. Enzim ini tidak terdapat di dalam susu hewan atau susu formula. Jadi, lemak yang terdapat di dalam ASI dicerna lebih sempurna dan digunakan lebih efisien oleh tubuh bayi dibandingkan dengan lemak yang terdapat di dalam susu sapi atau susu formula. Tinja bayi yang diberikan makanan buatan lebih keras dan kental dibandingkan bayi yang diberi ASI. Hal ini antara lain disebabkan karena tinja bayi yang diberi susu formula lebih banyak mengandung lemak dan sisa makanan yang tidak dapat digunakan oleh tubuh bayi.

152 Konseling Gizi  Gambar 5.5. Vitamin pada susu yang berbeda (Kemenkes, 2017)

5. Gambar 5.5 ini membandingkan jumlah vitamin dalam ASI dengan susu sapi.

Perbandingan ini menunjukkan bahwa ASI mengandung lebih banyak vitamin penting dari pada susu sapi. ASI mengandung banyak vitamin A dan C, jika ibu mengkonsumsi makanan yang cukup. ASI dapat memenuhi kebutuhan vitamin A bagi bayi bahkan sampai di tahun kedua usia bayi. Susu sapi banyak mengandung vitamin B, tetapi tidak mengandung vitamin A dan vitamin C sebanyak dalam ASI. Susu formula bayi memiliki vitamin yang cukup untuk kebutuhan bayi karena sudah ditambahkan ke dalamnya.

Gambar 5.6. Zat besi dalam susu (Kemenkes, 2017)

 Konseling Gizi 153 6. Zat besi penting untuk mencegah anemia. Beberapa jenis susu mengandung zat besi

dalam jumlah yang sangat sedikit (50-70 µg/100 ml, atau 0.5-0.7 mg/l). Namun ada perbedaan yang penting.

Gambar 5.7. Perlindungan terhadap infeksi (Kemenkes, 2017)

7. Hanya sekitar 10% zat besi pada susu sapi yang bisa diserap, namun sekitar 25 - 50% zat besi dari ASI dapat diserap.

8. Bayi yang diberi susu sapi mungkin tidak mendapat cukup zat besi, sehingga bayi sering menderita anemia. Dengan memberikan ASI secara eksklusif kepada bayi kecukupan zat besi akan terpenuhi dan bayi dapat terlindungi dari anemia sampai sekurangnya bayi berumur 6 bulan atau lebih.

9. ASI tidak hanya sekedar makanan untuk bayi. ASI adalah “cairan hidup” yang melindungi bayi dari infeksi. Pada tahun pertama kehidupan bayi, sistem kekebalan bayi belum sepenuhnya berkembang dan tidak bisa melawan infeksi seperti halnya pada anak yang lebih besar atau orang dewasa. Maka bayi memerlukan perlindungan dari ibunya.

ASI mengandung sel-sel darah putih, dan sejumlah faktor anti-infeksi yang dapat melindungi bayi terhadap infeksi. ASI juga mengandung antibodi terhadap berbagai infeksi yang pernah dialami ibu sebelumnya dan terhadap bakteri yang ada di lingkungannya. Perlindungan ini sangat penting segera setelah bayi lahir dan sepanjang periode tersebut.

154 Konseling Gizi  10. Gambar 5.7 di atas menunjukkan cara khusus bagaimana ASI dapat melindungi bayi dari penyakit infeksi baru yang mungkin diderita ibu atau dari lingkungan keluarganya saat ini.

Apabila ibu terserang penyakit terinfeksi (1) sel darah putih yang terdapat dalam tubuh ibu menjadi aktif dan menciptakan antibodi terhadap infeksi tersebut untuk melindungi ibu (2).

Sebagian sel darah putih tersebut mengalir ke payudara ibu dan membentuk antibodi (3) yang kemudian dikeluarkan bersama ASI untuk melindungi bayi (4).

11. Oleh karena itu sebaiknya bayi tidak dipisahkan dari ibunya pada saat ibu terserang infeksi karena ASI akan melindungi bayi terhadap infeksi.

Susu formula adalah “zat mati”. Makanan tersebut tidak mengandung sel darah putih yang hidup atau antibodi dan beberapa faktor anti-infeksi lainnya. Dengan demikian susu formula sangat kurang memiliki fungsi perlindungan terhadap infeksi.

Immunoglobulin utama dalam ASI adalah IgA – sering disebut secretory immunoglobulin A (SigA) yang dialirkan ke ASI sebagai respons terhadap infeksi pada ibu. IgA berbeda dengan imunoglobulin lain seperti IgG yang dialirkan dalam darah. ASI juga mengandung banyak faktor infeksi lainnya.

12. Gambar 5.8 menunjukkan tabel yang merangkum perbedaan antara ASI, susu sapi dan susu formula.

Kita dapat melihat bahwa setiap zat gizi terdapat dalam ASI dengan jumlah yang tepat, dan dengan kualitas optimal.

13. Pada susu sapi dan susu hewan lainnya, beberapa zat gizi yang ada jumlahnya tidak tepat bahkan tidak ada sama sekali, begitu pula dengan kualitasnya yang tidak tepat.

14. Pada susu formula, jumlah dari beberapa zat gizi telah disesuaikan sehingga lebih cocok daripada susu hewan, tetapi secara kualitas tetap tidak tepat. Tidak mungkin untuk menambahkan anti infeksi atau faktor pertumbuhan (Anda akan mempelajari lebih lanjut tentang faktor-faktor pertumbuhan pada Gambar 5.11).

 Konseling Gizi 155

Gambar 5.8. Ringkasan perbedaan dari berbagai jenis susu (Kemenkes, 2017)

Ada berbagai jenis formula bayi, namun secara umum semuanya sama dalam hal ini.

Gambar 5.9. Variasi komposisi Zat Gizi dalam ASI (Kemenkes, 2017)

156 Konseling Gizi  15. Komposisi ASI tidak selalu sama. Hal ini bervariasi sesuai dengan usia bayi, dan bervariasi dari awal sampai akhir kegiatan menyusui. Komposisi ASI juga bervariasi antar waktu menyusui, dan mungkin berbeda pada waktu yang berbeda dalam hari itu. Grafik ini menunjukkan beberapa variasi utama.

16. Kolostrum adalah ASI khusus yang dihasilkan pada beberapa hari pertama setelah melahirkan. Beberapa ibu menghasilkan kolostrum sebelum persalinan. Jumlahnya sedikit, kental dan berwarna kekuningan atau jernih.

17. Setelah 2-3 hari, payudara mulai mengeluarkan ASI dalam jumlah yang lebih banyak, dan payudara terasa penuh, keras dan berat. Sebagian orang menyebut kondisi ini ASI

„keluar”. Awalnya ASI ini disebut ASI peralihan, dan setelah 2 minggu itu disebut ASI matang.

18. Kolostrum mengandung protein lebih banyak dari susu matang. Sebagian besar dari protein tambahan ini adalah imunoglobulin. ASI juga berubah dari awal sampai akhir dalam satu kali kegiatan penyusuan. ASI yang keluar pertama kali disebut ASI awal (foremilk). ASI yang keluar belakangan disebut ASI akhir (hindmilk).

19. ASI akhir mengandung lebih banyak lemak daripada ASI awal. Bayi mendapatkan lebih banyak energi di akhir sati kegiatan menyusui.

Gambar 5.10. Tampilan kolostrum, ASI awal dan ASI akhir (Kemenkes, 2017)

Gambar 5.10 ini menunjukkan bagaimana perbedaan tampilan dari kolostrum, ASI awal dan ASI akhir. Itu adalah kolostrum. Berwarna kuning, dan jumlahnya sedikit. Itu adalah ASI

 Konseling Gizi 157 awal. Susu ini keluar pada awal satu proses penyusuan. Terlihat mengandung banyak air, dan jumlahnya lebih banyak. Itu adalah ASI akhir. Susu ini keluar pada akhir satu proses penyusuan dan terlihat lebih putih dan mengandung lebih banyak krim daripada ASI awal.

1. ASI awal diproduksi dalam jumlah yang lebih banyak daripada ASI akhir, dan mengandung banyak protein, laktosa, dan zat gizi lain, serta banyak air. Karena bayi mendapat ASI awal dalam jumlah yang banyak, maka semua kebutuhan airnya terpenuhi, sekalipun tinggal di iklim panas. Bayi tidak perlu diberikan minuman lain sebelum berusia 6 bulan. Jika rasa haus bayi dipuaskan dengan air tambahan, maka bayi akan menyusu lebih sedikit, dan mendapatkan sedikit energi, protein dan zat gizi lainnya.

2. ASI akhir diproduksi dalam jumlah yang lebih sedikit tapi tapi mengandung banyak lemak yang menghasilkan energi. Karena itu, penting untuk tidak menghentikan bayi yang sedang menyusu terlalu cepat. Bayi sebaiknya dibiarkan melanjutkan menyusu sampai mendapat semua yang diinginkan, dan melepaskan payudara sendiri, sehingga ia mendapat ASI akhir yang kaya lemak.

3. Kadang ibu kuatir ASInya `terlalu encer'. Ini karena mereka melihat ASI awal.

Gambar 11 Kolostrum

Gambar 5.11. Kandungan Kolostrum dan Kegunaan (Kemenkes, 2017)

158 Konseling Gizi  4. Gambar 5.11 ini menunjukkan kandungan khusus kolostrum, dan mengapa kolostrum

sangat penting.

a. Kolostrum lebih banyak mengandung antibodi dan protein anti-infeksi lainnya dibandingkan ASI matang.

b. Kolostrum lebih banyak mengandung sel darah putih dibandingkan dengan ASI Matag/matur.

5. Protein anti-infeksi dan sel darah putih merupakan imunisasi pertama yang diperoleh bayi setelah dilahirkan dan dapat melindungi bayi dari berbagai serangan penyakit.

Kolostrum membantu mencegah infeksi bakteri yang dapat menyebabkan sepsis dan kematian. Bayi yang segera menyusu setelah lahir, dan tidak diberikan makanan lain, lebih kecil risiko kematiannya dibandingkan bayi yang menyusu pertamanya ditunda, atau yang diberikan makanan lain.

6. Kolostrum memiliki efek pencahar ringan, yang membantu untuk membersihkan usus bayi dari mekonium (tinja pertama bayi yang berwarna kehitaman). Juga membersihkan bilirubin dari usus, dan membantu untuk mencegah bayi kuning (jaundice).

7. Kolostrum mengandung faktor pertumbuhan, yang membantu perkembangan usus bayi yang belum matang setelah lahir. Ini membantu untuk mencegah bayi dari infeksi, alergi dan intoleransi terhadap jenis makanan lainnya.

8. Kolostrum lebih kaya vitamin dari ASI matang dalam beberapa vitamin - terutama vitamin A. Vitamin A membantu mengurangi tingkat keparahan dari infeksi yang mungkin dialami bayi.

Karena itu sangat penting bagi bayi untuk memperoleh kolostrum sebagai makanan pertama. Kolostrum sudah tersedia dalam payudara ibu ketika bayi dilahirkan. Kolostrum mengandung semua zat yang dibutuhkan bayi baru lahir sebelum ASI peralihan dihasilkan.

Bayi sebaiknya tidak diberikan makanan atau minuman lain sebelum mulai menyusu.

 Konseling Gizi 159 Gambar 5.12. Keuntungan psikologis menyusui (Kemenkes, 2017)

1. Menyusui memberi manfaat psikologis yang penting untuk ibu dan bayinya. Menyusui membantu ibu dan bayi membentuk hubungan yang erat dan penuh kasih sayang yang membuat ibu merasa sangat puas secara emosional. Kontak kulit antara ibu dan bayi segera setelah persalinan membantu mengembangkan hubungan tersebut. Proses ini disebut bonding.

2. Bayi jarang menangis dan akan tumbuh dan berkembang lebih cepat jika bayi selalu dekat dengan ibunya dan disusui segera setelah dilahirkan.

3. Ibu yang menyusui merespons bayinya dengan cara yang lebih penuh kasih sayang.

Ibu jarang mengeluh tentang kebutuhan bayi untuk diperhatikan dan menyusui di malam hari. Dengan cara ini maka sedikit kemungkinan ibu mengabaikan atau menyakiti bayinya.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa menyusui akan membantu proses perkembangan intelektual anak. Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) yang diberi ASI di minggu-minggu pertama kehidupan menunjukkan hasil yang lebih baik dalam tes kecerdasan di akhir masa kanak-kanaknya dibandingkan anak yang diberi makanan buatan. Penelitian terbaru juga menunjukkan bahwa anak yang disusui memiliki lebih sedikit permasalahan perilaku.

160 Konseling Gizi 

Latihan

Untuk dapat memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, kerjakanlah Latihan berikut!

1) Jelaskan keuntungan menyusui bagi ibu dan bayi!

2) Mengapa ASI Eksklusif diberikan kepada bayi 0-6 bulan?

3) Uraikan kandungan kolostrum sehingga penting untuk diberikan kepada bayi segera setelah lahir!

Petunjuk Jawaban Latihan

1) Untuk dapat menjawab Latihan Nomor 1 Anda dapat mempelajari sub pokok bahasan tentang manfaat ASI dan menyusui yang diuraikan pada dari halaman 120 sampai dengan halaman 121.

2) Untuk dapat menjawab Latihan Nomor 2 Anda dapat mempelajari sub pokok bahasan tentang perbedaan ASI dan susu lainnya yang diuraikan pada dari halaman 122 sampai dengan halaman 127.

3) Untuk dapat menjawab Latihan Nomor 3 Anda dapat mempelajari sub pokok bahasan tentang Kandungan kolostrum yang diuraikan pada dari halaman 128 sampai dengan halaman 129.

Ringkasan

1. Menyusui adalah proses pemberian susu kepada bayi atau anak kecil dengan air susu ibu (ASI) dari payudara ibu. Bayi menggunakan refleks menghisap untuk mendapatkan dan menelan susu.

2. Menyusui sangat berguna, sehingga perlu kita memahami keuntungan dari ASI (tercantum di sebelah kiri) dan juga menyusui (tercantum di sebelah kanan). Menyusui merupakan kegiatan yang penting bagi seorang dalam memberi makan pada bayi.

Keuntungan tidak hanya sekedar pemenuhan asupan setiap hari bagi bayinya, tapi juga bermanfaat bagi seluruh keluarga, baik secara emosional dan ekonomi, dan melindungi kesehatan ibu.

 Konseling Gizi 161 3. Menyusui memberi manfaat psikologis yang penting untuk ibu dan bayinya. Menyusui

membantu ibu dan bayi membentuk hubungan yang erat dan penuh kasih sayang yang membuat ibu merasa sangat puas secara emosional.

Tes 1

Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar!

1) ASI juga mengandung salah satu zat berikut yang merupakan rantai pendek dari molekul gula. Zat ini memiliki fungsi anti infeksi yang penting. Zat apakah itu?

A. Monosakarida B. Disakarida C. Polisakarida D. Oligosakarida

2) ASI juga mengandung enzim yang membantu mencerna lemak. Enzim ini tidak terdapat di dalam susu hewan atau susu formula. Apakah nama enzim tersebut?

A. Lipase B. Nisin C. Isoleusin D. Amilase

3) Minuman bayi ini mengandung banyak sel darah putih, kaya antibodi dan vitamin A, sebagai pencahar dan sebagai faktor pertumbuhan. Apakah istilah dari minuman bayi tersebut?

A. ASI eksklusif B. ASI awal C. ASI akhir D. Kolostrum

4) Jumlah kandungan protin susu manusia (ASI), susu sapi dan susu formula berbeda-beda.

Apakah perbedaan jumlah protein antara ketiga susu tersebut?

A. Susu sapi mengandung lebih sedikit protein dibandingkan ASI B. Susu formula mengandung lebih sedikit protein dibandingkan ASI C. ASI mengandung lebih sedikit protein dibandingkan susu sapi

D. Susu sapi mengandung lebih sedikit sedikit protein dibandingkan susu formula

162 Konseling Gizi  5) Menyusui bayi, tapi juga memberi sedikit air atau minuman berbasis-air – misalnya teh.

Istilah untuk menggambarkan uraian tersebut diatas adalah?

A. Menyusui eksklusif B. Menyusui predominan C. Menyusui penuh

D. Menyusui parsial atau dicampur

 Konseling Gizi 163

Topik 2

Cara Kerja Menyusui

Dalam dokumen Hak Cipta (Halaman 158-172)