• Tidak ada hasil yang ditemukan

PRAKTEK KONSELING ASI

Dalam dokumen Hak Cipta (Halaman 193-200)

184 Konseling Gizi 

Bab 6

 Konseling Gizi 185 Topik 1: Praktek Mengamati Kegiatan Menyusui

Topik 2: Praktek Memerah ASI

Topik 3: Praktek Mengkaji Riwayat Menyusui

Setelah Anda mempelajari materi dalam Bab 6 ini dengan sungguh-sungguh maka di akhir proses pembalajaran Anda diharapkan akan dapat menjelaskan:

1. Melakukan pengamatan kegiatan menyusui.

2. Terampil dalam posisi menyusui dan memerah ASI.

3. Terampil dalam mengkaji riwayat menyusui.

Agar diperoleh hasil yang optimal maka dalam mempelajari BAB 2 ini Anda diberikan beberapa saran sebagai berikut:

1. Pelajari Topik 1 terlebih dahulu baru kemudian dilanjutkan Topik 2. Alasannya, Topik 1 merupakan dasar Anda untuk mengerti dan terampil pada Topik 2.

2. Kerjakan latihan tanpa melihat isi uraian Bab 6.

3. Kerjakan Tes tanpa melihat isi uraian Bab 6, kemudian ukur hasilnya dengan rumus yang disediakan, jika hasilnya 80% ke atas, berarti Anda telah dianggap menguasai topik yang bersangkutan.

Selamat belajar semoga sukses!

186 Konseling Gizi 

Topik 1

Praktek Mengamati Kegiatan Menyusui

ondisi ibu sangat berpengaruh pada proses menyusui, ibu yang menyentuh dan berbicara dengan bayi menunjukkan tanda-tanda keeratan hubungan yang penuh kasih sayang (bonding). Jika ibu tidak memandang, menyentuh dengan kasih sayang atau berbicara kepada bayi merupakan tanda tidak terjadi bonding yang baik.

Bonding dengan bayi artinya proses menyusui berlangsung baik. Perasaan senang dan nyaman akan membantu proses menyusui sedangkan perasaan sedih dan tidak nyaman membuat proses menyusui menjadi sulit.

Data yang diperlukan saat mengamati proses menyusui adalah: umur, status kesehatan umum, status gizi dan status sosial ekonominya. Hal tersebut dapat memberi beberapa petunjuk mengenai kondisi kehidupannya, dan apakah merawat serta menyusui bayi terasa mudah atau sulit baginya (Pakaian mungkin dapat mengelabui penilaian jika ibu berdandan saat berkunjung ke pelayanan kesehatan).

Selain data diatas juga diperlukan data:

1. Adakah anggota keluarga lainnya yang hadir, seperti ayah, kakek dan nenek dan bagaimana mereka berinteraksi dengan ibu dan bayinya.

2. Apakah ibu membawa botol susu di dalam tasnya.

3. Apakah ia mengenakan pakaian yang menyulitkan untuk menyusui.

Cara ibu menggendong bayi, juga berpengaruh pada proses menyusui. Cara menggendong bayi yang benar adalah : badan bayi dan leher lurus, bayi menghadap payudara dan Ibu menggendong bayinya cukup erat, akan lebih mudah menghisap ASI secara efektif.

Jika posisi kepala dan leher bayi berputar dan tidak rapat, leher bayi berputar, tubuh bayi terbuka dan ibu menopang bayinya tidak erat, membuat proses menyusui kurang efektif. Bayi muda akan lebih mudah melekat pada payudara jika bagian bawah tubuhnya ditopang, bukan hanya kepalanya. Menyangga hanya kepala dan bahu akan mempersulit perlekatan (Menyangga seluruh tubuh bayi setelah usia beberapa bulan tidak menjadi terlalu penting).

Ibu yang terlihat gugup dan hal ini mungkin akan membuat bayinya tidak nyaman dan menggaggu bayi menghisap serta akan mengganggu aliran ASI sedangkan ibu yang memegang bayinya dengan tenang, nyaman dan terlihat percaya diri akan lebih mudah Bayi untuk mendapat ASI yang cukup.

Hal lain yang mempengaruhi proses menyusui adalah kondisi bayi. Ada beberapa tanda adanya kondisi yang dapat mengganggu menyusui: hidung tersumbat, kesulitan bernapas, sariawan, kuning, dehidrasi, tali lidah pendek (tongue tie), bibir atau langit-langit sumbing.

K

 Konseling Gizi 187 Beberapa respon bayi yang menandakan ingin menyusu adalah:

1. Jika bayi muda: mencari-cari puting susu ketika siap menyusu. Ia mungkin memalingkan kepala ke kiri ke kanan, membuka mulut, menjulurkan lidah ke bawah dan ke depan, dan menggapai payudara.

2. Jika bayi lebih tua: menoleh-noleh dan menggapai payudara dengan tangannya.

Beberapa respon bayi yang menandakan tidak ingin menyusu adalah

1. Bayi itu menangis, memundurkan kepala atau berpaling dari ibunya, mungkin ada masalah dengan proses menyusuinya.

2. Bayi gelisah dan melepaskan payudara, atau menolak menyusu, hal ini berarti bayi tidak melekat dengan baik dan tidak berhasil mendapatkan cukup ASI.

3. Bayi tenang saat menyusu, serta rileks dan puas sesudahnya atau tidak mau menyusu lagi, hai ini artinya tanda-tanda bayi mendapatkan cukup ASI.

Cara ibu memegang payudara juga mempengaruhi proses menyusui 1. Ibu memegang payudaranya sangat dekat ke areola

– Jari ibu akan menghalangi bayi mengisap, sehingga sangat sulit untuk mengambil sebagian besar payudara ke dalam mulutnya.

– Tekanan jari pada payudara juga akan menyumbat saluran ASI.

2. Ibu memegang payudara dengan ’pegangan gunting’.

– ‘Pegangan gunting' adalah saat ibu menjepit puting dan areola dengan jari telunjuk dan jari tengahnya.

– Jika jarinya sangat dekat pada putting, bisa mempersulit bayi untuk memasukkan payudara secukupnya ke dalam mulutnya. Tekanan jari ibu bisa menyumbat saluran ASI.

3. Ibu berusaha mendorong putingnya ke mulut bayi.

– Dia mungkin mencondongkan tubuhnya ke depan. Cara ini membuat bayi lebih sulit melekat pada payudara, dan menjepit putingnya membuat bentuk puting tidak tepat buat bayi dan dapat menyumbat saluran ASI.

– Jika ibu mencondongkan tubuhnya, ia akan mengalami sakit punggung 4. Ibu menahan payudara dengan jarinya agar tidak menutupi hidung bayi.

– Cara ini tidak perlu dilakukan, hal ini akan menarik puting keluar dari mulut bayi 5. Ibu meletakkan seluruh telapak tangannya di dinding dada di bawah payudara,

menyanggah payudara dengan 4 jarinya Ibu dapat menggunakan ibu jarinya di atas payudara jauh dari putting untuk membentuk payudaranya. Hal ini disebut ‘Pegangan C’ (C-hold).

188 Konseling Gizi  Pelekatan dan hisapan bayi dikategorikan baik jika:

1. Ada lebih banyak areola di atas mulut bayi daripada di bawahnya.

2. Mulut bayi terbuka lebar.

3. Bibir bawah bayi terputar keluar.

4. Dagu bayi menyentuh payudara.

Tanda-tanda yang dapat terlihat dengan jelas adalah:

1. Ada lebih banyak areola di atas mulut bayi daripada di bawahnya.

2. Mulutnya terbuka lebar.

3. Bibir bawah bayi terputar keluar dan tidak mengerucut ke depan atau bibir bawahnya memutar ke dalam.

4. Dagu bayi hampir menyentuh payudara.

5. Pipi bayi membulat.

6. Bayi dekat ke payudara, dan menghadap ke arah payudara.

Tanda-tanda menyusu efektif:

1. Bayi melakukan isapan lambat dan dalam

2. Bayi berhenti sesaat dan menunggu sampai saluran ASI terisi lagi

3. Bayi akan mengambil beberapa kali isapan cepat untuk memulai aliran ASI 4. Setelah ASI mengalir, bayi mengisap lebih dalam dan lambat kembali 5. Kita dapat melihat dan mendengar suara menelan

6. Pipi bayi membulat

Akhir kegiatan menyusui mempunyai tanda

1. Bayi melepaskan sendiri payudara. tampak puas dan mengantuk.

2. Ini menunjukkan bayi sudah mendapatkan semua kebutuhan dari satu payudara.

Mungkin ia ingin atau tidak ingin payudara yang sebelahnya lagi.

Jika ibu melepaskan bayi dari payudaranya sebelum bayi selesai.

1. Kadang, ketika bayi berhenti sebentar, ibu cepat-cepat melepaskan bayi dari payudaranya, karena mengira bayi sudah selesai atau karena ibu ingin memastikan bayi mengisap dari payudara yang satunya juga; atau karena ibu ingin melakukan pekerjaan lain.

2. Bayi yang terlalu cepat dilepaskan dari satu payudara mungkin tidak mendapatkan cukup ASI akhir. Jadi mungkin ia ingin segera menyusu lagi.

 Konseling Gizi 189 Lamanya waktu (durasi) yang pasti tidak penting, lama kegiatan menyusui sangat bervariasi. Namun jika kegiatan menyusui berlangsung terlalu lama (lebih dari setengah jam) atau terlalu pendek (kurang dari 4 menit), mungkin ada masalah, kemungkinan pada pelekatan. Meski begitu, di hari-hari pertama setelah persalinan atau pada bayi berat badan-lahir-rendah, kegiatan menyusui mungkin berlangsung sangat lama dan ini normal.

Saat menilai proses menyusui, selalu perhatikan ukuran dan bentuk payudara dan puting:Ibu mungkin khawatir ukuran payudaranya terlalu besar atau terlalu kecil, atau bentuk puting datar atau terlalu besar hingga menyulitkan bayi untuk mengisap dan ibu akan kehilangan kepercayaan diri terhadap kemampuan menyusui.

Pada proses menyusui menunjukkan ada keterlibatan hormon oksitosin dan tanda-tanda refleks bahwa oksitosin aktif adalah:

1. ASI menetes atau memancar dari payudara ibu.

2. Nyeri pada rahim selama menyusui pada hari-hari pertama. Ini disebut nyeri susulan (afterpains).

Kondisi payudara ibu juga perlu diperhatikan, misalnya:

1. Payudara yang penuh sebelum menyusui dan lembek setelah menyusui, menunjukkan bahwa bayi mengeluarkan ASI dari payudara ibu.

2. Payudara yang sangat penuh atau terus-menerus bengkak, mungkin menunjukkan bayi tidak menghisap ASI secara efektif.

3. Kulit puting dan payudara tampak sehat.

4. Kulit kemerahan atau retakan yang menunjukkan adanya masalah pada puting.

5. Saat bayi melepaskan payudara, puting tampak teremas, atau ada garis membelah puncak puting atau membelah sisi puting. Ini merupakan tanda pelekatan yang tidak baik.

1. Praktek Posisi Menyusui Bayi a. Menggendong bayi

Persiapan

1) Siapkan 2 boneka bayi.

2) Kursi duduk sebanyak 2.

3) Tunjuk 2 mahasiswa untuk memperagakan.

Prosedur kerja

1) Dosen menjelaskan kepada mahasiswa peran yang dimainkan, sebagai ibu A dan ibu B.

2) Mahasiswa memperagakan menggendong boneka untuk memainkan peran ibu dan bayinya. Biarkan mereka memilih nama bayinya sendiri.

190 Konseling Gizi 

Ibu A Ibu B

Duduk nyaman dan santai Duduk tidak nyaman dan gelisah Bahagia dan senang terhadap bayinya Sedih dan tidak tertarik pada bayinya Memandangi bayinya dan bicara

padanya

Ia tidak memandangi bayinya dan tidak berbicara pada bayinya

Menimang dan menyentuh bayinya dengan penuh kasih sayang

Tidak menyentuh bayinya dengan kasih saying

Mendekap erat bayinya, menghadap payudara

mendekap bayinya dengan renggang dan tidak rapat, leher bayi berputar

Menopang seluruh tubuh bayi Menopang hanya kepala dan bahu bayi Memegang bayinya dengan tenang,

nyaman dan terlihat percaya diri

Memegang bayi dengan gugup, tidak percaya diri. Menggoyang atau mendorong bayi beberapa kali supaya mau menyusu

3 ) M ahasiswa lainnya untuk mengamati ibu dan bayi dan menjawab beberapa pertanyaan dibawah ini untuk didiskusikan:

a) Apa yang anda lihat tentang bagaimana perasaan ibu A dan ibu B?

b) Bagaimana hal ini dapat mempengaruhi proses menyusui?

c) Apa yang anda perhatikan mengenai penampilan ibu secara umum, yang akan memberi informasi kepada kita mengenai kondisi kehidupan ibu tersebut?

d) Hal apa saja yang dapat kita perhatikan yang mungkin sangat penting untuk proses menyusui?

e) Bagaimana cara ibu menggendong bayinya?

f) Bagaimana hal ini dapat mempengaruhi proses menyusui?

g) Apa yang kita perhatikan tentang kondisi bayi?

h) Tanda respon bayi apa yang dapat kita lihat?

i) Bagaimana biasanya ibu memegang payudaranya selama menyusui?

j) Bagaimana pengaruhnya pada isapan bayi dan ASI yang akan diperoleh?

k) Bagaimana ibu dapat memegang payudara yang memudahkan bayinya untuk menghisap?

l) Manakah tanda-tanda pelekatan baik yang bisa dilihat?

m) Manakah tanda-tanda pelekatan tidak baik yang kita lihat?

n) Bagaimana kita dapat mengetahui bayi menyusu dengan efektif?

o) Apa yang kita amati pada saat akhir proses menyusui?

p) Berapa lama sebaiknya menyusui berlangsung?

Dalam dokumen Hak Cipta (Halaman 193-200)