MENERAPKAN LANGKAH-LANGKAH KONSELING GIZI
B. KONSELING GIZI SAAT INI DI INDONESIA
6. Langkah 6 Monitoring dan Evaluasi Lakukan evaluasi meliputi:
106 Konseling Gizi
WAKTU/HIDANGAN BAHAN MAKANAN BERAT
(gram)
UKURAN RUMAH TANGGA
Ikan asam manis Ikan segar 50 1/2 ekor
Tumis sayuran Tahu 25 1/2 ptg sdg
Toge 50 1/2 mamgkuk
Wortel 50 1/2 mangkuk
Minyak goreng 2,5 ½ sdt
Buah segar Pepaya 100 1 pt
SNACK MALAM
Buah Potong Melon 50 1ptg sdg
Nanas 50 1ptg sdg
Semangka 50 1ptg sdg
5. Langkah 5 Memperoleh komitmen. Konselor menawarkan dan menjelaskan
Konseling Gizi 107 Evaluasi Dampak. Untuk konseling/kunjang pertama evaluasi dampak belum dapat
dilakukan. Evaluasi dampak dapat dilakukan pada kunjungan ke dua dan berikutnya.
Seperti pada kasus di atas konselor mengevaluasi program/intervensi diet yang dilakukan klien. Dapat meliputi: Misalnya satu bulan setelah kunjungan pertama klien berkunjung lagi ke poli gizi hasil evaluasi dampak:
a. Berat badan : 82 kg sudah sesuai tujuan turun 4 kg (target 3 kg).
b. Dapat mengikuti program diet yang disarankan. Hal ini karena ibu klien membantu menyiapkan jenis menu dan jumlah takaran yang disarankan.
c. Orang tua klien membantu mengingatkan klien untuk selalu melakukan aktivitas fisik berupa olahraga.
d. Perubahan perilaku lainnya klien tidak ngemil lagi bila menonton TV, dan kalau ngemil klien memilih buah sebagai makanan selingan.
e. Melihat hasil kunjungan kedua yang sudah sesuai dengan tujuan yaitu menurunkan berat badan pada bulan pertama dapat dievaluasi apakah klien ingin mempercepat penurunannya. Bila klien merasa mampu menurunkan berat badan melebihi target awal maka dibuatkan rencana baru yang Asupan zat gizinya lebih sedikit dibandingkan program pertama. Demikian seterusnya sampai tercapai berat badan ideal.
Pada saat tujuan akhir konseling sudah tercapai konselor menyampaikan bahwa terima kasih atas kerja sama dan komitmen serta partisipasi yang tinggi sehingga tujuan konseling yang rencana ditarget enam bulan bisa tercapai dalam waktu lima bulan. Konselor tetap membuka dan memberi kesempatan kepada klien untuk tindak lanjut.
108 Konseling Gizi
Latihan
Untuk dapat memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, kerjakanlah Latihan berikut!
Untuk dapat lebih terampil melakukan konseling gizi, Anda dapat berlatih melakukan konseling gizi dengan ketentuan sebagai berikut:
Pilih salah satu kasus di bawah ini sebagai bahan latihan praktik konseling 1) Kasus 1 (Remaja Anemia)
Seorang remaja putri siswi SMP datang berkunjung ke poli gizi karena merakan sering pusing, sering mengantuk dan cepat merasa letih dan lelah. Ia ingin terbebas dari masalah tersebut, Tolong bantu dia dengan konseling gizi.
2) Kasus 2 (Balita Gizi Buruk)
Seorang ibu data ke poli gizi sebuah rumah sakit mengajak anaknya yang masih balita.
Si ibu kelihatan cemas karena balitanya Nampak kurus sekali, rambutnya kuning seperti kulit jagung, apatis tidak hirau lingkungannya dan cengeng. Si ibu ingin agar anaknya lebih gemuk dari sekarang. Tolong bantu si ibu memecahkan masalahnya melalui koseling.
3) Kasus 3 (Ibu hamil KEK)
Seorang ibu hamil datang berkunjung ke poli gizi suatu rumah sakit dengan keluhan sering merasa pusing kepala, letih, lesu dan cepat merasa cape. Si ibu hamil ingin agar pusing letih, lesu dan cepat capek bisa hilang sehingga bisa beraktivitas dengan baik.
Tolong bantu si ibu dengan konseling gizi.
Penjelasan Penyelesaian Latihan
Untuk menyelesaikan latihan Anda harus sudah benar-benar memahami langkah konseling seperti pada Topik 1 dan penerapannya seperti pada Topik 1 kemudian ikuti arahan berikut:
1) Setiap mahasiswa memilih salah satu dari tiga kasus atau dengan kasus lain.
2) Setiap mahasiswa membuat penerapan konseling sesuai kasus yang dipilih seperti contoh pada topik 2.
3) Selanjutnya dilakukan praktik konseling di depan kelas. Seorang mahasiswa lagi ditunjuk sebagai klien. Sedangkan mahasiswa lainnya mengamati dan mengevaluasi proses praktik konseling yang dilakukan oleh masing-masing mahasiswa.
Konseling Gizi 109
Ringkasan
1. Penerapan langkah-langkah konseling harus mengikuti langkah PAGT menurut Persatuan Ahli Gizi Indonesia.
2. Penerapan langkah-langkah konseling gizi dapat dilakukan pada berbagai masalah kesehatan dan masalah gizi. Misalnya pada penderita obes yang ingin menurunkan berat badan dalam kurun waktu tertentu.
3. Setiap kasus/masalah gizi Dalam menerapkan konseling dalam kasus /masalah harus melihat/mempertimbangkan data antropometri, biokimia ,fisik klinis, riwayat makan berdasarkan indikator sesuai dengan penyakitnya. Misalnya dalam menghadapi kasus dengan penyakit Diabetes Melitus, indikator data biokimia yang penting adalah melihat Kadar Gukosa darah klien. Demikian selanjutnya.
4. Intervensi diet yang diberikan harus sesuai dengan penyakit , kemampuan fisi dan kinis klien.
Tes 2
Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar!
1) Seorang laki-laki datang berkunjung ke poli gizi dengan keluhan, nafsu makan meningkat, sering buang air kecil, sering berkeringat, sering aus, berat badan semakin menurun, sering kesemutan. Klien membawa serta hasil pemeriksaan laboratorium.
Pada langkah pertama apa yang saudara lakukan?
A. Langsung menanyakan berat badan
B. Memberikan salam dan menyapa klien dengan ramah C. Menanyakan kebiasaan olah raga
D. Menanyak pola makan klien
2) Masih kasus seperti pada No. satu, selanjutnya apa yang saudara adalah identifikasi atau menggali masalah. Setelah saudara melakukan pengukuran antropometri apa yang saudara lakukan?
A. Menanyakan hasil laboratorium B. Menanyak kebiasaan makan C. Menanyakan riwayat minum obat D. Menanyakan kebiasaan olah raga
110 Konseling Gizi 3) Dalam menegakkan diagnosis seorang menderita Diabetes mellitus, selain berat badan
semakin menurun hasil pemeriksaan laboratorium yang sangat penting adalah ....
A. Tekanan Darah melebihi 130 mg
B. Kadar glukosa darah diatas 80-120 mg/dl
C. Kadar Hemoglobin dibawah : Pria: 14,0-17,5 mg/dl, Wanita: 13,0-15,5 mg/dl D. Kadar Fe dalam Serum di bawah : 50-180 mg/dl
4) Dalam menegakkan diagnosis seorang menderita Anemia gizi, gejala pusat, letih, lesu, lemah dan lelah hasil pemeriksaan laboratorium yang sangat penting adalah ....
A. Tekanan Darah melebihi 130 mg
B. Kadar glukosa darah di atas 80-120 mg/dl
C. Kadar Hemoglobin di bawah :Pria:14,0-17,5 mg/dl, Wanita:13,0-15,5 mg D. Kadar Fe dalam Serum di bawah : 50-180 mg/dl
5) Pada kasus anemia dalam merencanakan intervensi diet klien, yang penting diperhatikan dan disampaikan kepada klien adalah ....
A. Tujuan diet adalah meningkatkan hemoglobin dalam darah
B. Tujuan diet adalah meningkatkan berat badan klien sampai optimal C. Kesiapan klien dalam melaksanakan diet
D. Memperoleh komitmen diet dijalankan
Konseling Gizi 111
Kunci Jawaban Tes
Tes Formatif 1 1) C.
2) A.
3) C.
4) C.
5) A.
6) B.
Tes Formatif 2 1) B.
2) A.
3) B.
4) D.
5) A.
112 Konseling Gizi
Daftar Pustaka
Almatsier, Sunita, 2004, Prinsip Dasar Ilmu Gizi, Cetakan ke empat, Jakarta: Percetakan PT SUN.
Instalasi Gizi Perjan RSCM dan ASDI, 206, Penuntun Diet Edisi Baru, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Kementerian kesehatan. 2015. Pedomana Gizi Seimbang, Jakarta, Kementerian Kesehatan.
Mantra, IB, 1985, Buku Pedoman Penyuluhan Kesehatan Masyarakat, Bagu Petugas Puskesmas, Jawa Timur, Sub. Dinas Penyuluhan Kesehatan.
Notoatmodjo, Soekidjo. 1993. Pengantar Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku Kesehatan.
Cetakan Pertama, Yogyakarta, ANDI OFFSET.
Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Cetakan Pertama, Jakarta, PT. Asdi Mahasatya.
Organisasi Kesehatan Sedunia. 1992. Pendidikan Kesehatan Pedoman Pelayanan Kesehatan Dasar. Bandung, Penerbit ITB.
Persatuan Ahli Gizi Indonesia. 2016. Konseling Gizi. Jakarta: Penebar Swadaya Grup.
Supariasa, I D N. 2012. Pendidikan dan Konsultasi Gizi, Terbitan pertama. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran.
Konseling Gizi 113