• Tidak ada hasil yang ditemukan

KETERANGAN TENTANG INDUSTRI

Dalam dokumen PT TOTALINDO EKA PERSADA Tbk. (Halaman 121-124)

PERATURAN TENTANG INDUSTRI

Kebijakan Pemerintah Untuk Mendukung Kebutuhan Perumahan Rakyat

Pemerintah telah menerbitkan beberapa peraturan untuk mendukung terpenuhinya kebutuhan akan perumahan bagi masyarakat di antaranya adalah:

1. PP No.14 tahun 2016 tentang penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman yang mengatur tentang :

‡ +XQLDQ %HULPEDQJ DGDODK 3HUXPDKDQ GDQ .DZDVDQ 3HUPXNLPDQ \DQJ GLEDQJXQ VHFDUD berimbang dengan komposisi tertentu dalam Rumah tunggal dan Rumah deret antara Rumah sederhana, Rumah menengah dan Rumah mewah, atau dalam Rumah susun antara Rumah susun umum dan Rumah susun komersial, atau dalam Rumah tapak dan Rumah susun umum. ‡ %DGDQ+XNXP\DQJPHODNXNDQSHPEDQJXQDQ3HUXPDKDQZDMLEPHZXMXGNDQ3HUXPDKDQGHQJDQ

Hunian Berimbang.

2. Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Republik Indonesia No. 7/2013 tentang penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman dengan hunian berimbang yang mengatur :

‡ +XQLDQEHULPEDQJZDMLEGLLPSOHPHQWDVLNDQSDGDNDZDVDQSHQJHPEDQJDQVHSHUWLEHULNXW o Perumahan dengan jumlah rumah sekurang-kurangnya 15 (lima belas) sampai dengan

1.000 (seribu) rumah;

o Permukiman dengan jumlah rumah sekurang-kurangnya 1.000 (seribu) sampai dengan 3.000 (tiga ribu) rumah;

o Lingkungan hunian dengan jumlah rumah sekurang-kurangnya 3.000 (tiga ribu) sampai dengan 10.000 (sepuluh ribu) rumah;

o Kawasan permukiman dengan jumlah rumah lebih dari 10.000 (sepuluh ribu) rumah. ‡ 'DODP KDO KDQ\D PHPEDQJXQ UXPDK PHZDK VHWLDS RUDQJ ZDMLE PHPEDQJXQ VHNXUDQJ

kurangnya rumah menengah 2 (dua) kali dan rumah sederhana 3 (tiga) kali jumlah rumah mewah yang akan dibangun (rasio 1:2:3).

‡ 'DODPKDOKDQ\DPHPEDQJXQUXPDKPHQHQJDKVHWLDSRUDQJZDMLEPHPEDQJXQUXPDKVHGHUKDQD sekurang-kurangnya 1 ½ (satu setengah) kali jumlah rumah menengah yang akan dibangun. ‡ 'DODPKDOSHODNXSHPEDQJXQDQSHUXPDKDQWLGDNGDSDWPHPEDQJXQUXPDKVHGHUKDQDSHODNX

pembangunan perumahan dapat membangun Rumah Susun Umum yang jumlahnya senilai dengan harga kewajiban membangun Rumah Sederhana.

‡ 3HODNX SHPEDQJXQDQ UXPDK VXVXQ NRPHUVLDO ZDMLE PHPEDQJXQ UXPDK VXVXQ XPXP sekurangkurangnya 20% (dua puluh persen) dari total luas lantai rumah susun komersial yang dibangun.

3. UU No. 20 tahun 2011 tentang Rumah Susun

‡ 3HQ\HOHQJJDUDDQ 5XVXQ GLWDQJJXQJ ROHK SHPHULQWDK GDQ EDQWXDQ SHPHULQWDK GDODP EHQWXN seperti pengadaan tanah kecuali pada rusun komersial dan pemberian insentif bagi pelaku pembangunan pada rusun umum dan khusus seperti: pengadaan tanah, sertifikasi tanah, proses perijinan, kredit kontruksi dengan suku bunga rendah, insentif perpajakan, bantuan penyediaan sarana dan prasarana.

‡ 5XPDK VXVXQ DGDODK EDQJXQDQ EHUWLQJNDWYHUWLNDO \DQJ PDVLQJPDVLQJ GDSDW GLPLOLNL GDQ digunakan secara terpisah, terutama untuk tempat hunian yang dilengkapi dengan bagian bersama, benda bersama, dan tanah bersama.

‡ 0%5 DGDODK PDV\DUDNDW \DQJ PHPSXQ\DL NHWHUEDWDVDQ GD\D EHOL VHKLQJJD SHUOX PHQGDSDW dukungan pemerintah untuk memperoleh sarusun umum.

‡ 3HODNXSHPEDQJXQDQ5XVXQDGDODKVHWLDSRUDQJ 3HUVHRUDQJDQDWDX%DGDQ+XNXP GDQDWDX pemerintah yang melakukan pembangunan perumahan dan permukiman.

‡ %DQWXDQSHPHULQWDK

o Pengadaan tanah kecuali pada rusun komersial

o Pemberian insentif bagi pelaku pembangunan pada rusun umum dan khusus ‡ 3HQJDGDDQWDQDK ‡ 6HUWLILNDVLWDQDK ‡ 3URVHVSHULMLQDQ ‡ .UHGLWNRQVWUXNVLGHQJDQVXNXEXQJDUHQGDK ‡ ,QVHQWLISHUSDMDNDQ ‡ %DQWXDQSHQ\HGLDDQVDUSUDV

o Pemberian bantuan bagi MBR untuk mengakses rusun ‡ .UHGLWNHSHPLOLNDQUXVXQ

‡ .HULQJDQDQVHZDUXVXQ

‡ $VXUDQVLGDQSHQMDPLQDQNUHGLWSHPLOLNDQUXVXQ ‡ ,QVHQWLISHUSDMDNDQ

‡ 6HUWLILNDVLUXVXQ

4. Peraturan Pemerintah 34/2016 tentang penurunan Final Income Tax (pph final) dari pengalihan tanah atau bangunan.

Untuk mendukung perkembangan properti di Indonesia, pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Pemerintah No. 34 tahun 2016 yang mengatur adanya penurunan nilai pajak dari pengalihan tanah atau bangunan yang mana besarannya adalah sebagai berikut:

‡ GDULMXPODKEUXWRQLODLSHQJDOLKDQWDQDKEDQJXQDQVHODLQUXPDKWDSDNGDQUXPDKVXVXQ ‡ GDULMXPODKEUXWRQLODLSHQJDOLKDQWDQDKEDQJXQDQUXPDKWDSDNGDQUXPDKVXVXQ

‡ GDULMXPODKEUXWRQLODLSHQJDOLKDQWDQDKEDQJXQDQNHSDGDSHPHULQWDK%801GDQ%80' 5. Peraturan BI No. 18/16/PBI/2016 tentang rasio loan to value untuk kredit properti, rasio financing to

value untuk pembiayaan properti dan uang muka untuk kredit atau pembiyaan kendaraan bermotor. Pemerintah melalui Peraturan BI No. 18/16/PBI/2016 memberikan keringanan kepada calon pembeli properti perumahan yang mana termasuk rumah tapak dan rumah susun. Keringanan ini berupa Loan To Value (LTV) untuk Kredit Properti (KP) ataupun Refinancing To Value (RTV) untuk Pembiayaan Properti yang mana besarannya tergantung pada luas hunian yang akan dibeli, jenis bank yang akan membiayai dan urutan fasilitas ketika membeli (pembelian pertama atau pembelian kedua dst. atas hunian). Penerbitan regulasi baru tentang LTV merupakan bentuk dukungan Pemerintah agar lebih banyak masyarakat mampu untuk membeli rumah. Kemudahan diberikan bagi pembeli pertama baik apartemen maupun landed house kurang dari 21 m2 hingga lebih dari 70 m2.

Tabel Ringkasan LTV untuk Berbagai Tipe Properti

Tipe Properti Luas Pembelian 1 Pembelian 2 Pembelian 3

Rumah Susun > 70 m2 85% 80% 75% Rumah Tapak > 70 m2 85% 80% 75% Apartemen 22 - 70 m2 90% 85% 80% Rumah Tapak 22 - 70 m2 - 85% 80% Apartemen < 21 m2 - 85% 80% Rumah Tapak < 21 m2 - -

-6. Peraturan Menteri No. 20/PRT/M/2014 tentang Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dalam rangka perolehan rumah melalui kredit/pembiayaan pemulihan rumah sejahtera bagi masyarakat.

‡ 3HPHULQWDK PHODOXL .HPHQWHULDQ 3HNHUMDDQ 8PXP GDQ 3HUXPDKDQ 5DN\DW 3835  WHODK mengeluarkan program KPR FLPP, merupakan program pembiayaan perumahan bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) yang pengelolaannya dilaksanakan oleh Kementerian PUPR bekerja sama dengan bank pelaksana. FLPP merupakan program dengan karakteristik sebagai berikut :

o Tingkat bunga maksimum 7,25% flat per tahun dan tetap sepanjang masa pinjaman. o Tenor pinjaman sampai dengan 20 tahun

o Gaji/penghasilan pokok Rp 4 juta untuk Rumah Sejahtera Tapak dan Rp 7 juta untuk Rumah Sejahtera Susun.

o Pemohon maupun pasangan (suami/istri) belum pernah menerima subsidi Pemerintah untuk pemilikan rumah.

o Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP); dan menyerahkan fotokopi (SPT) Tahunan PPh Orang Pribadi atau surat pernyataan bahwa penghasilan yang bersangkutan tidak melebihi batas penghasilan yang dipersyaratkan.

7. Perda Provinsi DKI No.1/2014 tentang Rencana Detil Tata Ruang dan Peraturan Zonasi

Beberapa aturan zonasi diberlakukan di Jakarta, di antaranya untuk mengatur jenis rumah tapak, flat dan rumah susun.

Rencana Tata Ruang DKI Jakarta

Zona Keterangan Zona

Jenis Rumah

Tapak Flat Rumah Susun

KDB KLB Lantai KDB KLB Lantai RS RSU

P1 Pemerintah Nasional 60% 1,2 2 ¥ P3 Pemerintahan Daerah 60% 1,2 2 ¥ R1 Perumahan Kampung ¥ ¥ R2 Zona KDB sedang-tinggi 60% 1,8 60% 2,4 4 ¥ ¥ R3 Zona KDB sedang-tinggi 60% 1,8 60% 2,4 4 ¥ ¥ R4 Zona KDB sedang-tinggi 50% 1,5 60% 2,4 4 ¥ ¥ R5 Zona KDB sedang-tinggi 50% 1,5 60% 2,4 4 ¥ ¥ R6 Zona KDB sedang-tinggi ¥ ¥ R7 Zona KDB sedang-tinggi 60% 1,8 3 ¥

R8 Rumah Susun Umum 60% 1,2 2 ¥

R9 Rumah KDB Rendah 30% 0,9 3 30% 1,2 4 ¥ ¥

R10 Zona Perumahan Vertikal KDB Rendah 30% 0,9 3 ¥ ¥

K1 Perkantoran 60% 1,2 2 ¥

K2 Perdagangan Jasa 60% 1,2 2 ¥

K3 Campuran 30% 0,9 3 ¥

K4 Perkantoran KDB Rendah 30% 0,9 3 ¥

C1 Perdagangan dan Jasa KDB Rendah 60% 1,2 2 ¥ ¥

S1 Zona Pelayanan Umum dan Sosial 60% 1,2 2 ¥

S2 Zona Pelayanan Umum dan Sosial 60% 1,2 2 ¥

S3 Zona Pelayanan Umum dan Sosial 60% 1,2 2 ¥

S4 Zona Pelayanan Umum dan Sosial 60% 1,2 2 ¥

S5 Prasarana Rekreasi 60% 1,2 2 ¥

S6 Zona Pelayanan Umum dan Sosial 60% 1,2 2 ¥

Dalam dokumen PT TOTALINDO EKA PERSADA Tbk. (Halaman 121-124)