Dalam melakukan penelitian peneliti mendapatkan beberapa keterbatasan terkait penelitian, antara lain sebagai berikut:
1) Dalam melakukan penelitian ini, peneliti memiliki kendala yaitu minimnya informasi yang di dapatkan dari perusahaan terkait informasi mengenai biaya lingkungan.
2) Dalam laporan keuangan PT. Perkebunan Nusantara XIV belum di sajikan secara khusus terkait biaya-biaya lingkungan yang dikeluarkan oleh perusahaan.
3) PT. perkebunan Nusantara XIV tidak menerapkan green accounting karena sejauh ini belum ada stakeholder yang membutuhkan informasi terkait green accounting.
4) Tidak ada transparansi secara pengelompokkan biaya lingkungan terkait biaya penanganan lingkungan yang dilakukan PT. Perkebunan Nusantara XIV.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, M. W. (2017). Efek Green Accounting Terhadap Material Flow Cost Accounting Dalam Meningkatkan Keberlangsungan Perusahaan.
Jurnal Ekonomi dan Keuangan, 166-186.
Adnyana, D. G., Atmadja, A. T., & Herawati, N. T. (2017). Analisis Penerapan Akuntansi Lingkungan pada Badan Milik Desa Untuk Mewujudkan Green Accounting. 1-11.
Astiti, W. (2014). Implementasi Green Accounting Berbasis University Social Responsibility (USR) Di Universitas Negeri Yogyakarta. 134-149.
Dewi, P. P., & Narayana, I. P. (2020). Implementasi Green Accounting, Profitabilitas dan Corporate Social Responsibility pada Nilai Perusahaan. E-Jurnal Akuntansi, 3252-3262.
Faizah, B. Q. (2020). Penerapan Green Accounting Terhadap Kinerja Keuangan. Jurnal Riset Akuntansi Kontemporer, 94-99.
Fauzi. (2017). Pengantar Manajemen. Semarang: Andi.
Ginting, S., & Tarihoran, A. (2017). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pernyataan Going Concern. Jurnal Wira Ekonomi Mikroskil, 9-20.
Hamidi. (2019). Analisis Penerepan Green Accounting Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan. 23-36.
Hardiyanti. (2017). Peran Green Accounting dalam upaya Mencegah Pencemaran Lingkungan Untuk Menunjang Keberlangsungan Usaha.
21-30.
Maya, M., Mukhzardfa, & P.A, E. D. (2018). Analisis Pengaruh Penerapan Green Accounting Terhadap Kinerja Perusahaan (Studi Kasus pada Celebrate the Succes of Top 20 Companies in Asia). 39-46.
Musyarofah, S. (2013). Analisis Penerapan Green Accounting Di Kota Semarang. Accounting Analysis Journal, 352-359.
Puspitasari, D., & Rokhimah, Z. P. (2018). Pemahaman dan Kepedulian dalam Penerapan Green Accounting pada UKM Tempe di Kelurahan Krobokan, Kecamatan Semarang Barat. Jurnal Ilmiah Akuntansi, 116-131.
Salsabilah, R. (2020). Green Accounting Dalam Konsep Rahmatan Lil Alamin Pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Magelang. 317-329.
Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kualitatif. In Edisi 3: Sofia Yustiani Suryandari.
Sumarsan , T. (2017). Akuntansi Dasar dan Aplikasi Bisnis. Yogyakarta:
Indeks.
T, P. B. (2015). Sistem Akuntansi Perhotelan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Wulandari, R., Natasari, D., & Faiz, I. A. (2019). Penerapan Akuntansi Lingkungan Pada Badan Usaha Milik Desa Untuk Mewujudkan Green Accounting. 169-188.
Yuliana, Y. K., & Sulistyawati, A. I. (2021). Green Accounting: Pemahaman dan Kepedulian Dalam Penerapan. Jurnal Ilmiah Bidang Ilmu Ekonomi, 45-59.
Zulhaimi, H. (2015). Pengaruh Penerapan Green Accounting Terhadap Kinerja Perusahaan. Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan, 603-616.
L
A
M
P
I
R
A
N
NASKAH WAWANCARA DAN JAWABAN
Narasumber: Bapak Fadli (Kepala Subbagian Keuangan)
1. Apakah PT. Perkebunan Nusantara XIV menerapkan green accounting?
Jawaban: “Kalau implementasi terhadap lingkungan yaitu menjaga lingkungan perusahaan sudah menjalankan kegiatan atau upaya untuk lingkungan juga. Seperti saat ini PTPN XIV dibidang kelapa sawit sudah mendapatkan sertifikasi dengan peringkat biru dalam pengelolaan lingkungan hidup”.
2. Apakah PT. Perkebunan Nusantara XIV mengimplementasikan green accounting dalam laporan keuangan?
Jawaban: “Laporan tahunan itu green accounting belom di masukkan secara khusus, karena kenapa? Karena kita masih memang untuk kebutuhan itu sejauh ini belum sampai atau belum ada rumusan untuk ke arah menerapkan hal itu kedalam laporan manajemennya. Selain itu juga belum ada stakeholder yang membutuhkan penyampaian terkait green accounting sejauh ini”.
3. Mengapa perusahaan tidak mengimplementasikan green accounting?
Jawaban: kenapa perusahan belum menyajikan biaya-biaya terkait lingkungan y aitu tadi karna sejauh ini belum ada stakeholder yang memelurkan informasi terkait biaya-biaya lingkungan”.
4. Bagaimana PT. Perkebunan Nusantara XIV dalam penerapan green accounting demi meningkatkan keberlangsungan perusahaan?
Jawaban: “Dalam kegiatan atau aktivitas yang dilakukan perusahaan itu sudah pasti menghasilkan limbah, yang pastinya berdampak untuk
lingkungan. Oleh karena itu, perusahaan mengeluarkan biaya lingkungan untuk mengatasi hal itu”.
5. Upaya-upaya apa saja yang dilakukan PT. Perkebunan Nusantara XIV dalam menjaga lingkungan?
Jawaban: “Di kebun sawit untuk menangani lingkungan itu kita ada pabrik sawit, nah di pabrik ini ada yang Namanya IPAL (Instalasi Pengolahan Limbah), jadi limbahnya itu dibuat agar tidak mencemari lingkungan, limbah itu memiliki penampungan sendiri jadi tidak akan mencemari lingkungan. Di kebun sawit untuk menangani lingkungan itu kita ada pabrik sawit, nah di pabrik ini ada yang Namanya IPAL (Instalasi Pengolahan Limbah), jadi limbahnya itu dibuat agar tidak mencemari lingkungan, limbah itu memiliki penampungan sendiri jadi tidak akan mencemari lingkungan. untuk pabrik tebu kita kan untuk megurangi karbon, untuk mengurangi emisi kita tidak menggunakan solar, kita menggunakan bahan bakar yang emisinya rendah, jadi asapnya tidak terlalu banyak, walaupun biayanya lebih tinggi tapi kita lebih cenderung ke arah untuk mengurangi polusi karbon agar lingkungan tetap terjaga”.
6. Kendala apa saja yang didapat dari upaya menjaga lingkungan?
Jawaban: “Salah satu kendala yaitu anggarannya kurang jadi perusahaan belum bisa membuat Langkah lain untuk menjaga lingkungan, untuk saat ini perusahaan menjaga lingkungan itu dengan cara mengatasi limbah dari pabrik”.
7. Apa yang diharapkan perusahaan dalam penerapan green accounting?
Jawaban: “untuk kedepan sudah ada rencara dalam menyampaikan biaya lingkungan, tapi untuk saat ini belu, karna anggaran saat ini belum ada”.
8. Apakah PT. Perkebunan Nusantara XIV telah melakukan penyampaian laporan tahunan mengenai green accounting?
Jawaban: “Dalam laporan keuangan perusahaan belum menyajikan terkait green accounting secara khusus, biaya terkait lingkungan atau upaya menjaga lingkungan perusahaan masih memasukkannya kedalam beban-beban, belum di kelompokkan secara khusus berdasarkan kategorinya”.
Jawaban:
9. Bagaimana perusahaan mengklasifikasikan biaya-biaya lingkungan?
Jawaban: “Dalam kegiatan atau aktivitas yang dilakukan perusahaan itu sudah pasti menghasilkan limbah, yang pastinya berdampak untuk lingkungan. Oleh karena itu, perusahaan mengeluarkan biaya lingkungan untuk mengatasi hal itu. Tapi, untuk pengelompokan biaya lingkungan itu belum dikelompokkan berdasarkan kategorinya dan belum di sajikan secara khusus dalam laporan keuangan, perusahaan menyajikan biaya lingkungan itu masik termasuk ke dalam beban”.
10. Bagaimana proses kegiatan usaha PTPN XIV terkait pengadaan barang yang siap untuk di jual?
Jawaban: “Dalam melakukan kegiatan produksi khususnya untuk pabrik sawit kita pabrik memiliki Langkah-langkah untuk bisa menjadikan barang mentah menjadi barang yg berkualitas dan siap jual, yaitu mulai dari memelihara tanaman, panen, kemudian sawit tersebut dipisahkan dari tongkosnya, dan kemudian biji sawit dipisahkan dari daging dan setelah itu di jadikan minyak mentah dengan beberapa proses yang telah dilewati”.
DOKUMENTASI PADA SAAT PROSES WAWANCARA
BIOGRAFI PENULIS
RIA HAYATUNNUFUS panggilan ria lahir di Mamuju Tengah pada tanggal 26 Agustus 1998 dari pasangan suami istri Bapak Lalu Muhali dan Ibu Marhayati. Peneliti adalah anak kelima dari 6 bersaudara. Peneliti sekarang bertempat tinggal di Dusun Purwodadi, Desa Kuo Kecamatan Pangale, Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat. Pendidikan yang ditempuh oleh peneliti yaitu SD Inpres Purwodadi lulus tahun 2010, SMP Negeri 1 Malunda lulus tahun 2013, dan SMA Negeri 1 Pangale lulus tahun 2016, dan mulai tahun 2017 mengikuti Program S1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Akuntansi Kampus Universitas Muhammadiyah Makassar sampai dengan sekarang. Sampai dengan penulisan skripsi ini peneliti masih terdaftar sebagai mahasiswa Program S1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Akuntansi Universitas Muhammadiyah Makassar.