• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penguasaan ilmu dan pengetahuan peneliti tentang penyakit kusta terasa masih banyak kekurangan, namun peneliti berusaha membaca pustaka yang berhubungan dengan penelitian tersebut sebelum dimulai, disamping kekurangan dana, sarana dan pengalaman yang kurang dimiliki peneliti menyebabkan kurang sempurnanya penelitian ini. Pada saat wawancara kemungkinan adanya bias yang bersumber dari pewancara maupun dari responden dapat terjadi. Hal ini diakibatkan pemahaman seseorang pewancara berbeda dengan pewancara lain, sehingga pemahaman tentang satu pertanyaan di kuesioner mungkin saja berbeda. Untuk mengatasi hal ini peneliti sudah melakukan penjelasan dengan pewancara, dengan maksud ada kesamaan pemahaman terhadap pertanyaan.

Keterbatasan pada desain yang digunakan pada penelitian ini dapat terjadi karena desain penelitian ini adalah desain cross sectional yang tidak dapat meneliti sebab akibat dan penelitian ini tidak perlu mengikuti perrkembangan penyakit pada subjek secara bertahun-tahun, melainkan cukup sesaat atau satu kali.

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab terdahulu maka dapat disimpulkan :

1. Berdasarkan uji chis–quare variabel faktor internal yang berhubungan

dengan kepatuhan minum obat di kabupaten Asahan tahun 2007 adalah variabel umur, jenis kelamin, pendidikan dan pengetahuan, variabel yang tidak berhubungan dengan kepatuhan minum obat adalah pekerjaan, kepercayaan dan sikap.

2. Berdasarkan uji chis–quare variabel faktor eksternal yang berhubungan

dengan kepatuhan minum obat di kabupaten Asahan tahun 2007 adalah variabel peran keluarga, peran petugas, lama minum obat, reaksi kusta dan cacat kusta, yang tidak berhubungan dengan kepatuhan minum obat adalah variabel lama minum obat.

3. Berdasarkan uji regresi logistik variabel faktor internal yang mempengaruhi

kepatuhan minum obat di kabupaten Asahan tahun 2007 adalah jenis kelamin dan pendidikan, yang tidak mempengaruhi kepatuhan minum obat adalah variabel umur, pengetahuan, pekerjaan, kepercayaan dan sikap.

4. Berdasarkan uji regresi logistik variabel faktor eksternal yang mempengaruhi

kepatuhan minum obat di kabupaten Asahan tahun 2007 adalah peran petugas dan reaksi kusta, yang tidak mempengaruhi kepatuhan minum obat adalah variabel peran keluarga, cacat kusta ,lama minum obat dan efek samping obat, dengan demikian variabel yang paling dominan mempengaruhi kepatuhan minum obat yaitu variabel pendidikan penderita kusta di Kabupaten Asahan tahun 2007.

6.2. Saran

1. Kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Asahan agar memberikan kesempatan kepada petugas kusta mengikuti pelatihan untuk mengembangkan pengetahuan dan ketrampilannya sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan.

2. Kepada petugas kusta agar tetap memberikan penyuluhan tentang penyakit kusta dan akibat bila tidak patuh minum obat kepada penderita agar penderita patuh minum obat dan memperoleh kesembuhan. Bahasa penyuluhan hendaknya disesuikan dengan tingkat pendidikan penderita yang umumnya relatif rendah..

3. Kepada keluarga penderita selaku orang yang terdekat, dipercaya penderita diharapkan tetap mengawasi minum obat penderita agar teratur minum obat,

DAFTAR PUSTAKA

Azwar,S., 2007.Sikap Manusia, Teori Dan Pengukurannya, Edisi Ke 2, Jakarta: Pustaka Pelajar

Chin, J., 2000. Manual Pemberantasan Penyakit Menular (Terjemahan I Nyoman Kandun ), Jakarta : Ditjen PPM & PLP.

Departemen Kesehatan R.I., 1996. Buku Pedoman Pemberantasan Penyakit Kusta,Jakarta: Ditjen PPM & PLP.

_____________________., 2000. Pedoman Eliminasi Kusta, Mengatasi Masalah Kesehatan Masyarakat, Jakarta: World Health Organization, Ditjen PP & PL. _____________________., 2003. Profil Pemberantasan Penyakit Menular &

Penyehatan Lingkungan Tahun 2004, Jakarta : Ditjen PP&PL.

_____________________., 2004. Profil Pemberantasan Penyakit Menular & Penyehatan Lingkungan Tahun 2004, Jakarta : Ditjen PP&PL.

_____________________., 2005a. Buku Pedoman Nasional Pemberantasan Penyakit Kusta, Jakarta: Ditjen PP & PL.

_____________________., 2005b. Pedoman Kusta Nasional Untuk Pelaksanaan Pemberantasan Kusta di Daerah Endemik Rendah, Jakarta: Ditjen PP & PL. _____________________., 2006. Pedoman Kusta Nasional Pemberantasan Penyakit

Kusta, Jakarta: Ditjen PP & PL.

Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Utara., 2006. Profil Kesehatan Propinsi Sumatera Utara Tahun 2005, Medan.

Dinas Kesehatan Kabupaten Asahan., 2006. Profil Kesehatan Kabupaten Asahan Tahun 2005, Kisaran.

Fajar.N.A., 2002. Analisis Faktor Sosial Budaya dalam keluarga Yang mempengaruhi Pengobatan Dini Dan Keteraturan Berobat Pada penderita Kusta (Studi Pada keluarga Penderita Di Kabupaten Gresik) Tahun 2002, Jakarta : (http://digilib.litbang.depkes.go.id/)

Djuanda, A., Menaldi, S.L., Wisesa.T.W., Ashadi.L.N.S., 1997. Kusta Diagnosis dan Penatalaksanaan, Jakarta.

Danim, Sudarman., 2004. Metode Penelitian Untuk Ilmu-Ilmu Prilaku, Jakarta :Bumi Aksara

Djaiman, S. P.H., Tjahjadi, W., Sihadi., 1996. Profil Penderita Kusta di Kecamatan Sarang Kabupaten Rembang, Buletin Penelitian Kesehatan 26 (1) 1998/1999 : Jakarta.

Foster, M.G., 1986. Antropologi Kesehatan, Jakarta : UI Press.

Guinto,S.R., Abalas, M.R., Cellona, V.R., Fajardo,T.T., 2000. Atlas Kusta, Sasakawa memorial Health Foundation, Jakarta : Ditjen PPM & PL.

Gunadi, Adi., 2000. Kajian Tentang Faktor-Faktor Resiko Terjadinya Kecacatan Pada lepra di Rumah Sakit Tugu Semarang Tahun 2000, Semarang :

(http://digilib.litbang.depkes.go.id/ )

Haeria., 2005. Pengembangan Sistem Informasi program Kusta Berbasis Geografis Di Kabupaten Cirebon Tahun 2005, Jakarta : Jurnal Kesehatan Masyarakat nasional, Volume 1,No.2, 2006.

Harahap, M., 2000. Ilmu Penyakit Kulit, Jakarta : Hipokrates

Harjo., 2002. Faktor-Faktor Yang berhubungan Dengan Ketidakteraturan Berobat penderita Kusta di kabupaten Majalengka Tahun 1998-2000, Jakarta: Tesis Program Pasca Sarjana Fakultas Kesehatan Masyarakat,UI .

Hasnani., 2002. Kejadian Cacat Tingkat II Pada Penderita Kusta Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Di Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam Tahun 2002, Jakarta : (http://digilib.litbang.depkes.go.id/

Hurlock, B.E., 1980. Psikologi Perkembangan, Edisi Kelima, Jakarta : Penerbit Erlangga.

Joenoes, Nanizar., 1998. Ars Prescribendi Resep yang Rasional, Surabaya: Airlangga University Press.

Jawetz,E.,Melnikck, J.L., Adelberg, E.A., Editor Boning Gerard., Mikrobiologi, Untuk Profesi Kesehatan, Edisi 16, Jakarta : EGC Penerbit Buku Kedokteran.

Kandun, N.I., 2005. Penderita Kusta Jangan Disembunyikan, Penderita Dikucilkan, Eliminasi, Jakarta: Kantor Berita Indonesia Gemari, (http://www.kbi.gemari.or.id/berita detail)

Komariah., 1998. Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Prilaku Kepatuhan Berobat Penderita Kusta di kabupaten Aceh Besar tahun 1996-1998, Tesis Program Pasca Sarjana Ilmu Kesehatan Masyarakat, UI. Jakarta

Masduki, A., 1993. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Kepatuhan Berobat Penderita Kusta Di Kabupaten Kuningan Jawa Barat, Tesis Program Pasca Sarjana Ilmu Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia.

Machfoedz, I., Suryani, E.,2006. Pendidikan Kesehatan Bagian dari Promosi

Kesehatan, Yogyakarta: Fitramaya

Menaldi,S.S.L., 2001. Indikasi Merujuk Penderita Kusta, Jakarta: Majalah Kedokteran Indonesia, Volume 51, Nomor 5, 2001.

Notoatmodjo, S., 1993. Pengantar Pendidikan Kesehatan Dan Ilmu Perilaku Kesehatan, Yogyakarta: Andi Offset.

_________________., 2003. Pendidikan Kesehatan Dan Ilmu Perilaku Kesehatan, Jakarta: PT.Rineka Cipta.

_________________., 2005. Promosi Kesehatan, Teori Dan Aplikasi,Jakarta: PT.Rineka Cipta.

Notosoedirdjo, L., 2005. Kesehatan Mental, Konsep Dan Penerapan, Universitas Muhammadiah Malang: UMM Press.

Oesman,B.H., 1991. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Keteraturan Berobat Penderita Kusta Di Kabupaten Tangerang Tahun 1989-1991, Jakarta: Tesis Program Pasca Sarjana Ilmu Kesehatan Masyarakat, UI.

Pagolori., 2002. Analisis Faktor Risiko reaksi sesudah Pengobatan MDT pada Penderita Kusta di Kabupaten Gowa Tahun 2002, Makasar: (http://digilib.litbang.depkes.go.id/

Rachmalina,S.P., Sunanti.Z.S.,1999. Penanggulangan Penyakit Kusta Pada daerah Endemis Dengan Pendekatan Sosial Budaya Di Kabupaten Bangkalan (Suatau Tinjauan Kualitatif), Jakarta: Media Penelitian Dan pengembangan Kesehatan Volume IX, Nomor 3 Tahun 1999.

Rachmat,H.H.R., 2004. Pembangunan Kesehatan Di Indonesia, Prinsip Dasar, Kebijakan, Perencanaan Dan Kajian Masa Depannya,Yoyakarta: Gadjah Mada University Press.

Riduwan., 2002. Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian, Bandung : Alfabeta.

Saisohar,A.W., 1994. Penyuluhan Kesehatan Masyarakat Dalam Pemberantasan Penyakit Kusta Di Indonesia, Jakarta : Berita Epidemiologi RI 1994.

Sarwoto,S.,1997. Sosiologi Kesehatan,Beberapa Konsep Beserta Aplikasinya,Yoyakarta: Gadjah Mada University Press.

Saranani, S.M., 2005. Pelaksanaan Proyek Netherland Leprosy Relief (NLR) Dan Cakupan Program Pemberantasan Penyakit Kusta Di Kota Kendari Sulawesi Tenggara Tahun 2004,Yogyakarta : Tesis progran Pasca Sarjana Ilmu Kesehatan Masyarakat ,UGM.

Smet,Bart., 1994. Psikologi Kesehatan, Jakarta : Grasindo. Sudarti., 1996. Pengantar Antropologi Medis, Jakarta: UI.

Sugiyono., 2005. Memahami Penelitian Kualitatif, Bandung, CV.Alfabeta

World Health Organization., 2005. Regional Health Forum, WHO-South-East Asia Region, Volume 9, Number 2, 2005.

Zaini,W.S., Kurniati, I., 1995. Penuntun Praktikum Bakteriologi Klinik, Pendidikan Ahli Madya Analis Kesehatan,Bandung.

Zulkifli., 1999. Penyakit Kusta Dan Masalah Yang Ditimbulkannya, FKM, USU Medan.

Lampiran 1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian Dari Bulan April Tahun 2007 Sampai Dengan April Tahun 2008

WAKTU PELAKSANAAN

April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember Januari P N0. Kegiatan 1. Penelusuran Pustaka 2. Konsultasi Pembimbing 3. Penyusunan Proposal 4. Kolokium 5. Perbaikan & Persiapan Penelitian 6. Penelitian 7. Penyusunan Laporan Penelitian/Pen golahan & Analisa Data 8. Penulisan Tesis 9. Seminar Hasil 10. Perbaikan 11. Ujian Komprehensif 12. Perbaikan

Lampiran 2

KUESIONER

PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL TERHADAP KEPATUHAN MINUM OBAT PENDERITA KUSTA DI KABUPATEN ASAHAN

TAHUN 2007 KETERANGAN WAWANCARA

1. No. Urut Kuesioner :... 2. Nama Pewancara :... 3. Tanggal wawancara :... IDENTITAS RESPONDEN 4. Nama :... 5. Umur (Thn) :... Tahun 6. Jenis Kelamin :...

7. Pekerjaan : 1. PNS 2. Pegawai swasta 3. Nelayan 4. Petani 5. Tidak bekerja 8. Pendidikan :1. SD 2. SLTP 3. SLTA 4. Tamat Perguruan Tinggi

9. Alamat :...

PENGETAHUAN

10.Menurut bapak/ibu, apakah penyebab penyakit kusta ?

a. Disebabkan oleh kuman kusta

b. Disebabkan oleh setan

c. Penyakit turunan

d. Merupakan penyakit karena kutukan Tuhan

e. Tidak tahu

11. Menurut bapak/ibu, bagaimana tanda awal dari penyakit kusta ? a. Bercak putih atau kemerahan dikulit dan hilang rasa

b. Bercak hitam

c. Benjol-benjol

d. Ada pembengkakan

e. Tidak tahu

12. Menurut bapak/ibu, bagaimana cara penularannya?

a. Kontak langsung dan lama

b. Melalui udara

c. Melalui luka

e. Melalui binatang

d. Tidak tahu

13. Menurut bapak/ibu, bagaimana jika penderita teratur minum obat ? a. Akan sembuh dan tidak menular lagi

b. Tidak menular lagi

c. Dapat menular lagi

d. Dapat kambuh lagi

NILAI (4) (3) (2) (1) (0) (4) (3) (2) (1) (0) (4) (3) (2) (1) (0) (4) (3) (2) (1) (0)

e. Tidak Tahu

14. Menurut bapak/ibu apa akibat bila tidak selesai pengobatan penyakit kusta ?

a. Sumber penularan

b. Bertambah parah

c. Kuman penyakit sudah mati

d. Kuman penyakit tidak menular lagi

e. Tidak Tahu

15. Menurut bapak/ibu setelah minum obat apakah hal dibawah ini terjadi? a. Warna kulit hitam, buang air kecil warna merah

b. Gatal-gatal dan kemerah-merahan pada kulit c. Pusing

d. Muntah e. Tidak tahu SIKAP

16. Penderita kusta harus minum obat setiap hari a. Setuju

b. Kurang Setuju

c. Tidak Setuju 17.

17.Salah satu upaya sembuh dari penyakit kusta adalah kontrol berobat sesuai dengan anjuran

a. Setuju b. Kurang Setuju c. Tidak Setuju

18. Bila minum obat teratur penderita akan sembuh tanpa cacat a. Setuju

b. Kurang Setuju c. Tidak Setuju

19. Penderita kusta harus diobati dan tidak perlu dirawat di rumah sakit a. Setuju

b. Kurang Setuju c. Tidak Setuju

20. Bila terjadi efek samping maka minum obat harus dihentikan a. Setuju

b. Kurang Setuju c. Tidak Setuju KEPERCAYAAN

21. Apakah bapak/ibu percaya penyakit kusta adalah penyakit kutukan Tuhan a. Percaya

b. Kurang percaya

c Tidak percaya

22. Apakah bapak/ibu percaya penyakit kusta akibat guna-guna

(4) (3) (2) (1) (0) (2) (1) (0) (2) (1) (0) (2) (1) (0) (2) (1) (0) (2) (1) (0) (2) (1) (0) (2) (1) (0)

a. Percaya

b. Kurang percaya

c. Tidak percaya

23. Apakah bapak/ibu percaya bila penderita minum obat teratur akan sembuh ?

a. Percaya

b. Kurang Percaya

c. Tidak percaya

24. Apakah bapak/ ibu percaya obat yang diberikan dari puskesmas akan

menyembuhkan ?

a. Percaya

b. Kurang percaya

c. Tidak percaya

PERAN KELUARGA

25. Selama bapak/ibu menderita kusta apakah pernah dikucilkan oleh keluarga? a.Pernah (1)

b.Tidak pernah (0)

26. Selama bapak/ibu menjalankan pengobatan apakah keluarga pernah memberikan saran agar minum obat teratur?

a.Pernah (1)

b.Tidak pernah (0)

27. Selama pengobatan apakah keluarga pernah memberikan bantuan biaya transport?

a. Pernah (1)

b.Tidak pernah (0)

28. Selama minum obat, apakah bapak/ibu pernah diawasi oleh keluarga? a.Pernah (1)

b.Tidak Pernah (0)

29. Selama minum obat apakah anggota keluarga pernah menggantikan untuk mengambilkan obat ke puskesmas ?

a. Pernah (1)

b. Tidak pernah (0)

PERAN PETUGAS KESEHATAN

30. Apakah petugas kesehatan pernah menjelaskan /memberikan penyuluhan tentang penyakit yang bapak/ibu derita ?

a. Pernah (1)

b. Tidak pernah (0)

31. Apakah petugas kesehatan pernah menganjurkan minum obat secara teratur sesuai takaran ?

a. Pernah (1)

b. Tidak pernah (0)

32. Apakah petugas kesehatan pernah menyampaikan bahayanya apabila tidak minum obat secara teratur ?

a. Pernah (1)

33. Kalau bapak/ibu ke puskesmas/fasilitas kesehatan, apakah petugas kesehatan pernah memberikan pesan kepada bapak/ibu ?

a. Pernah (1)

b. Tidak pernah (0)

34. Selama bapak/ibu sakit, apakah pernah didatangi oleh petugas kesehatan ?

a. Pernah (1)

b. Tidak pernah (0)

LAMA MINUM OBAT

35. Apakah menurut bapak/ibu minum obat kusta waktu selesainya sangat lama ? a. Ya b. Tidak

36. Apakah bapak/ibu bosan minum obat kusta ? a. Ya b. Tidak

REAKSI KUSTA

37. Apakah selama pengobatan timbul gejala-gejala demam, lesu dan timbul benjolan kemerahan yang nyeri atau bintil-bintil merah di badan penderita ?

a. Ada reaksi

b. Tidak ada reaksi ...Lanjutkan ke Nomor 39

38. Bila bapak/ibu selama pengobatan ada reaksi, apa yang ibu/bapak lakukan ? a. Ke Puskesmas untuk diobati dan tetap minum obat kusta

b. Tidak ke puskesmas dan tetap minum obat kusta

c. Tidak ke puskesmas dan menghentikan minum obat kusta

39. Apa alasan bapak/Ibu mengatakan tidak ada reaksi selama minum obat kusta

a. Tidak timbul gejala demam, lesu dan benjolan kemerahan atau bintil merah di badan b. Hanya demam dan lesu

c. Tidak tahu gejala-gejala reaksi kusta CACAT KUSTA

40. Apakah bapak/ ibu ada cacat kusta ? a. Ada (Grade 1 & 2)

b. Tidak ada (Grade 0 )...Lanjutkan ke No 42 41. Jika bapak/ibu ada cacat kusta, apa yang bapak/ibu lakukan?

a.Tetap meminum obat kusta dan melakukan perawatan diri dengan rajin agar cacat tidak bertambah berat dengan melakukan 3M (Memeriksa mata, tangan damn kaki secara teratur,Melindungi mata, tangan dan kaki dari trauma fisik, dan Merawat diri)

b. Tetap meminum obat dan tidak melakukan perawatan diri

c. Menghentikan sementara minum obat kusta hingga cacat hilang sendiri 42. Apa alasan Ibu mengatakan tidak ada cacat

a..Karena tidak ada kelainan pada mata,tangan dan kaki akibat kusta b. Karena hanya kelainan hilangnya rasa raba pada tangan

c. Tidak tahu sama sekali bahwa ada cacat pada mata,tangan dan kaki EFEK SAMPING OBAT

43. Apakah bapak/ibu pernah buang air kecil berwarna merah selama minum obat ? a. Ya b. Tidak

a. Ya b. Tidak

45. Apakah bapak/ibu pernah menderita gatal-gatal yang hebat/bintik-bintik merah atau gelap pada kulit selama minum obat ?

a. Ya b. Tidak

46. Apakah pernah mengalami warna kulit menjadi hitam/gelap selama minum obat ? a. Ya b. Tidak

KEPATUHAN MINUM OBAT

47. Apakah bapak/ibu memeriksakan penyakit atau mengambil obat setiap bulannya ke puskesmas (lihat cacatan kartu berobatnya) ?

a. Ya...Lanjut ke no. 49

b. Tidak

48. Bila tidak kemana

a. Dokter b. Rumah Sakit c. Perawat/Bidan d. Dukun e. Tidak kemana-mana 49. Apakah bapak/ibu minum obat setiap hari ?

a. Ya...Lanjut ke no. 51

b. Tidak

50. Bila tidak mengapa

a. Merasa sudah sembuh

b. Tidak ada perubahan pada penyakitnya c. Tidak diberi obat lagi

d. Kalau minum obat timbul gatal-gatal e. Kalau minum obat menjadi mual

51. Apakah bekas bungkus obat yang telah habis bapak/ibu simpan ? a. Ya b. Tidak

51. Kapan terakhir bapak/ibu berobat ke puskesmas ? Jawab...

Tanggal... Tanda Tangan...

Lampiran 3

Uji Validitas dan Reliabiliti

Dokumen terkait