• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

4.4 Keterlaksanaan Model Pembelajaran Inkuiri laboratorium berbantuan Simulasi PhET

Dalam pembelajaran inkuiri laboratorium, siswa bukan hanya dibimbing untuk terampil menggunakan alat-alat laboratorium yang dalam hal ini dapat diwakili dengan alat- alat di media simulasi, tetapi juga dibimbing untuk menemukan dan memahami konsep fisika melalui tahapan- tahapan ilmiah yang relevan dengan materi yang dipelajari. Menurut Putra (2013:104), pada kegiatan laboratorium, siswa memperoleh pengetahuan yang bersifat penyelidikan karena terlibat langsung dalam penemuan.

Dalam penelitian ini, pelaksanaan pembelajaran pada pertemuan pertama bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menyusun rangkaian listrik secara benar, selain itu juga siswa diharapkan mampu menggunakan serta

membaca alat ukur listrik (ampermeter, dan voltmeter). Pada pertemuan pertama ini siswa diberikan LKS-1 yang selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 9 mengenai panduan penyusunan rangkaian simulasi yang dikehendaki seperti pada gambar 4.5. Dari gambar tersebut siswa melakukan praktikum menggunakan simulasi virtual untuk mengukur beda potensial, dan kuat arus listrik untuk rangkaian dengan variasi jumlah lampu, dan jumlah baterai yang digunakan. Selain itu, dari pertemuan ini peneliti juga bisa mendeteksi siswa yang bisa ataupun yang belum bisa memasang ampermeter, dan voltmeter dengan benar.

Pelaksanaan pembelajaran pada pertemuan kedua bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menyelidiki hubungan antara tegangan, arus, dan hambatan, serta mencari nilai hambatan pengganti pada rangkaian seri dan paralel. Pada pertemuan kedua ini siswa diberikan LKS-2 yang selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 9 mengenai panduan penyusunan rangkaian simulasi yang dikehendaki seperti pada gambar 4.6. Dari gambar tersebut siswa melakukan praktikum menggunakan simulasi virtual untuk mengukur beda potensial, dan kuat arus listrik dengan variasi jumlah baterai yang digunakan. Tujuannya yaitu

untuk mengukur besarnya hambatan yang ada pada lampu ketika tegangan, dan arusnya sudah diketahui dari bebarapa variasi tadi. Selain itu, pada pertemuan kedua ini siswa dilatih untuk menganalisis rangkaian hambatan baik seri ataupun paralel dengan cara mengukur arus masing- masing resistor pada rangkaian seri, dan paralel seperti gambar 4.7.

Pelaksanaan pembelajaran pada pertemuan ketiga bertujuan untuk mengetahui besar arus listrik pada rangkaian bercabang untuk membuktikan hukum Khirchoff I. Pada pertemuan ketiga ini siswa diberikan LKS-3 yang selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 9 mengenai panduan penyusunan rangkaian simulasi yang dikehendaki seperti pada gambar 4.8. Dari gambar tersebut siswa melakukan

Gambar 4.6. Simulasi PhET untuk mengukur besarnya hambatan pada lampu

praktikum menggunakan simulasi virtual untuk mengukur beda potensial, dan kuat arus listrik dengan variasi besarnya resistor dan pola penyusunan resistor (baik seri, maupun paralel). Tujuannya yaitu untuk mengukur besarnya arus yang masuk, dan arus yang keluar dari suatu rangkaian hambatan.

Dalam penelitian ini, observasi dilakukan terhadap aktivitas guru selama proses pembelajaran, baik dalam kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Dari analisis data terhadap aktivitas guru pada model pembelajaran inkuiri laboratorium berbantuan PhET, dan model inkuiri terbimbing, maka didapatkan hasil seperti pada tabel 4.4. Hasil observasi selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 31.

Tabel 4.4. Hasil Analisis terhadap Aktivitas Guru (Peneliti) Kelas Model Pembelajaran Persentase

Aktivitas Guru Kriteria Eksperimen Kontrol Inkuri laboratorium berbantuan simulasi PhET Inkuiri terbimbing 86.11% 78.13% Sangat Baik Sangat Baik Gambar 4.8. Simulasi PhET untuk membuktikan hukum Khirchoff I

Berdasarkan Tabel 4.4, tampak bahwa presentasi aktivitas pembelajaran pada kelas eksperimen lebih baik dari kelas kontrol. Hal ini karena dalam kelas eksperimen peneliti tidak kesulitas mencari alat- alat listrik dinamis yang akan digunakan siswa untuk praktikum, sedangkan dalam kelas kontrol ada beberapa alat- alat praktikum listrik dinamis (lab riil) yang rusak atau tidak bisa dipakai lagi, sehingga dalam proses pembelajan di kelas kontrol sedikit terkendala.

Selain itu, juga dilakukan observasi keterlaksanaan terhadap model pembelajaran inkuiri laboratorium berbantuan simulasi PhET di kelas eksperimen. Observasi ini dilakukan dengan cara memberikan angket/ kuisioner kepada 15 siswa (dipilih secara acak) yang ada dikelas eksperimen. Hasil observasi selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 30. Setelah dilakukan analisis data terhadap keterlaksanaan model pembelajaran inkuiri laboratorium berbantuan simulasi PhET, maka didapatkan hasil observasi seperti pada tabel 4.5.

Tabel 4.5. Hasil Keterlaksanaan Pembelajaran pada Model Inkuiri Laboratorium berbantuan simulasi PhET

Jumlah Responden Nilai Maksimum Nilai yang diperoleh Presentase 15 900 771 85.67%

Kriteria Baik Sekali

Berdasarkan Tabel 4.5, tampak dari jawaban setiap responden, dapat dilihat bahwa sebagian besar siswa kelas X di SMAN 1 Kragan menyukai pembelajaran fisika dengan simulasi PhET yang telah diberikan. Hal ini karena simulasi yang disajikan dapat dilihat secara visual dan dipahami dengan mudah. Selain itu, dengan bantuan simulasi PhET ini, materi listrik dinamis dapat dipahami dengan

lebih jelas dan menyenangkan, sehingga siswa tidak mudah bosan ketika sedang berlangsung proses pembelajaran fisika dikelas dan menambah motivasi siswa dalam belajar fisika.

Berdasarkan penelitian Mursalin (2013:6), konsep-konsep fisika dalam bidang kelistrikan kebanyakan bersifat invisible, serta sulit untuk dipelajari dan dibelajarkan secara nyata. Tidak sedikit peserta didik dapat mengalami kesulitan dalam memahami konsep-konsep kelistrikan terutama pada rangkaian listrik karena memerlukan analogi atau penggunaan model yang tepat. Menurut sumber yang sama, berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka disimpulkan bahwa simulasi PhET dapat digunakan untuk meremediasi dan meminimalkan miskonsepsi peserta didik pada topik rangkaian listrik. Kendala dari penelitian yang yang dilakukan yaitu pembelajaran dengan menggunakan lab virtual PhET merupakan hal baru bagi siswa, jadi siswa belum pernah melakukan pembelajaran yang serupa sebelumnya, sehingga dalam pembelajaran memerlukan waktu yang cukup lama agar hasil dari pembelajaran tersebut maksimal.