• Tidak ada hasil yang ditemukan

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

KEWAJIBAN LPS-DDR

Kewajiban LPS-DDR kepada petani mitra yang dikelola Koperasi dan Gapoktan Memberikan sarana produksi

(benih, pupuk dan pestisida) untuk satu kali masa tanam, selanjutnya LPS-DDR menyediakan sarana produksi secara kontinu melalui KKT.

LPS-DDR memfasilitasi petani dalam mendapatkan benih, pupuk dan pestisida yang dikelola oleh KKT Lisung Kiwari

Sesuai

Memberikan bantuan biaya garap untuk satu kali masa tanam

LPS-DDR memberikan bantuan biaya garap yang besarnya sesuai kebutuhan biaya garap kepada setiap petani mitranya untuk periode musim tanam pertama

Sesuai

Memberikan bantuan lahan sewa selama dua kali masa tanam dengan luas yang didapatkan petani masing-masing 2.500 m²

LPS-DDR menyediakan lahan untuk digarap petani mitra selama 2 periode masa tanam dengan luas yang didapatkan petani tidak sama ada yang < 2.500 m² atau > 2.500 m²

Tidak Sesuai

Memberikan pembinaan teknis non teknis, penyuluhandan pelatihan minimal 1 minggu sekali pada saat pertemuan rutin

Frekuensi pembinaan, penyuluhan dan pelatihan serta pertemuan rutin dilakukan rutin 1 minggu sekali.

Sesuai

Kewajiban LPS-DDR ke petani mitra Menyediakan pendamping yang dapat ditemukan kapan saja oleh petani. Pendamping berada di lokasi setiap hari.

Pendamping hanya datang 1 minggu sekali ke lokasi.

Tidak Sesuai

Merespon segala keluhan petani dengan tindakan yang segera.

LPS-DDR merespon beberapa keluhan petani dengan baik walaupun tindakan penanganannya tidak terlalu cepat, karena butuh waktu untuk mengidentifikasi setiap keluhan, bahkan terkadang keluhan petani tidak diindahkan sama sekali.

Tidak Sesuai

Membeli beras SAE yang dihasilkan KKT dan Gapoktan dengan harga sesuai dengan kesepakatan harga antara kedua belah pihak.

LPS-DDR melakukan pembelian terhadap beras SAE setiap bulannya dengan harga sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak.

Sesuai

Melaksanakan pembayaran atas pembelian beras SAE selambat- lambatnya 1 minggu setelah proses pengambilan barang.

Pembayaran sering terlambat melebihi batas yang sudah ditentukan antara 2 minggu hingga 1 bulan.

Tidak Sesuai

Hak LPS-DDR LPS-DDR mendapatkan beras

SAE dengan kualitas seperti yang ada pada SOP

Kualitas beras SAE yang dihasilkan KKT kadang-kadang tidak sesuai SOP yang berlaku

Kurang Sesuai

Kewajiban Koperasi/Gapoktan Menyediakan sarana produksi

bagi petani dengan harga yang lebih murah.

KKT menyediakan sarana produksi yang dibutuhkan petani walaupun kadang- kadang stoknya habis, tetapi tidak dalam waktu yang lamadan harga yang ditawarkan lebih murah.

Sesuai

Memfasilitasi petani mitra dalam hal bantuan biaya garap

Petani mitra mendapat pelayanan untuk pinjaman biaya garap dengan syarat rekomendasi dari ketua kelompok.

Sesuai

Memfasilitasi petani dalam hal sewa lahan

Petani mitra mendapat pelayanan untuk menyewa lahan.

Sesuai

Menyediakan beras SAE 8-10 ton setiap bulannya untuk memenuhi kebutuhan LPS-DDR

KKT kadang-kadang belum mampu memenuhi permintaan dari LPS-DDR dikarenakan faktor musim yang menyebabkan produksinya sedikit.

Kurang Sesuai

Menyediakan beras SAE dengan kualitas sesuai SOP untuk memenuhi kebutuhan LPS-DDR

Kadang-kadang beras SAE yang dihasilkan ada kutu sehingga LPS banyak menerima komplain dari konsumen.

Kurang Sesuai

Membeli gabah dari petani dengan harga sesuai dengan kualitas gabahdan harganya Rp 200,00 lebih mahal dari harga pasaran

Harga gabah yang diterapkan sesuai ddengan kualitas gabah dan minimal Rp200,00 lebih mahal dari harga pasaran

Sesuai

ke petani, dibayar cash pada saat petani menyerahkan gabahnya

dibayarkan secara tunai setelah petani menyerahkan gabahnya ke KKT

Hak Koperasi/Gapoktan

Menerima 60% gabah dari petani yang fungsinya “tabungan” petani untuk menyewa lahan untuk 2 periode tanam, biaya garap petani, pembayaran sarana produksi.

Terkadang ada beberapa petani yang tidak menyimpan 60% hasil panennya untuk “tabungan”, terkadang hasilnya di jual semua ke tengkulak.

Kurang Sesuai

Kewajiban Petani Mengikuti dan menghadiri seluruh

rangkaian kegiatan pemberdayaan.

(pembinaan,pertemuan rutin, penyuluhan, pelatihan)

Masih ada beberapa petani yang tidak menghadiri ketika ada pertemuan ataupun kegiatan pembinaan.

Tidak Sesuai

Menanam padi sehat sesuai SOP yang berlaku.

Seluruh petani mitra melakukan usahatani sesuai SOP.

Sesuai

Menjual gabah kepada koperasi sebesar 60%, untuk kemudian digunakan untuk sewa lahan 2 periode selanjutnya, untuk simpanan biaya garap , serta biaya sarana produksi petani mitra.

Masih ada beberapa petani yang tidak menyerahkan hasil panennya ke KKT.

Tidak Sesuai

Hak Petani

Mendapatkan kemudahan dalam mendapatkan sarana produksi.

KKT menyediakan sarana produksi yang diperlukan petani dengan harga yang sama bahkan lebih murah dari harga pasaran.

Sesuai

Mendapatkan pelayanan untuk peminjaman biaya garap.

Petani mitra mendapatkan pelayanan pinjaman biaya garap dengan syarat ada rekomendasi dari ketua kelompok, serta mempunyai simpanan berupa “tabungan” di KKT.

Sesuai

Mendapatkan pelayanan untuk menyewa lahan untuk 1 tahun.

Petani mitra mendapatkan pelayanan untuk sewa lahan untuk 2 periode tanam

Sesuai

Mendapatkan pembinaan, pertemuan rutin serta penyuluhan

setiap 1 minggu sekali.

Penyuluhan dan pembinaan serta pertemuan rutin setiap 1 minggu sekali

Sesuai

Koperasi pembayaranya dilakukan saat itu juga secara

tunai

secara tunai dan saat itu juga langsung dibayarkan.

Harga yang ditetapkan KKT untuk harga jual gabah lebih tinggi Rp 200,00 dibandingkan jika dijual di tempat lain, sesuai dengan kualitas gabah.

KKT membeli hasil panen petani sesuai dengan kualitas gabah dengan harga Rp 200,00 lebih mahal dari harga di tempat lain.

Lampiran 5. Penjualan Beras SAE ke LPS-DDR Tahun 2008-2010