• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kinerja Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III

Dalam dokumen SKRIPSI. Disusun Oleh: ASHADI JAMBAK (Halaman 100-0)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.2 Penyajian Data

4.2.4 Kinerja Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III

merupakan faktor penting bagi setiap karyawan sehingga tidak ada rasa cemas ketika karyawan melakukan pekerjaan. Namun, masih ada karyawan tidak setuju dengan adanya tunjangan keluarga.

4.2.4 Kinerja Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Barus Kabupaten Tapanuli-Tengah

Dalam mengukur variabel kinerja di Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Barus Kabupaten Tapanuli-Tengah, peneliti menggunakan 5 (lima)

indikator yaitu kuantitas, kualitas, ketetapan waktu, kehadiran dan kemampuan bekerjasama. Kemudian indikator-indikator tersebut dikembangkan menjadi 11 (sebelas) item pernyataan. Dari pernyataan tersebut dapat diperoleh jawaban seperti pada tabel-tabel berikut:

1. Kuantitas

Berdasarkan 2 (dua) item pernyataan mengenai indikator kuantitas, dapat dilihat dari bagaimana seorang karyawan merasa puas dalam pencapaian target yang ditentukan perusahaan berhasil. Hal ini dapat dijelaskan pada tabel-tabel sebagai berikut:

Tabel 4.30

Distribusi Jawaban Responden Tentang pencapaian target perusahaan yang telah ditentukan

No Umur Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju 4 13,3%

2 Setuju 19 63,3%

3 Netral 7 23,3%

4 Tidak Setuju 0 0%

5 Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 30 100%

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2018

Berdasarkan tabel 4.30 diatas menunjukkan bahwa responden terbanyak memberikan pernyataan “setuju” yaitu sebesar 63% (19 responden). Hal ini menunjukkan bahwa kinerja karyawan Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Barus Kabupaten Tapanuli-Tengah merasa puas dengan pekerjaan yang dihasilkan sesuai dengan target yang ditentukan perusahaan.

Tabel 4.31

Distribusi Jawaban Responden Tentang Merasa senang dalam mencapai target yang diberi perusahaan

No Umur Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju 10 33,3%

2 Setuju 16 53,3%

3 Netral 4 13,3%

4 Tidak Setuju 0 0%

5 Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 30 100%

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2018

Berdasarkan tabel 4.31 diatas menunjukkan bahwa responden terbanyak memberikan pernyataan “setuju” yaitu sebesar 53,3% (16 responden). Hal ini menunjukkan bahwa karyawan Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Barus Kabupaten Tapanuli-Tengah merasa puas atas kinerja yang dapat mencapai target yang telah ditentukan oleh perusahaan.

2. Kualitas

Berdasarkan 2 (dua) item pernyataan mengenai indikator kualitas, dapat dilihat dari bagaimana seorang karyawan merasa teliti dan sebaik mungkin dalam menyelesaikan pekerjaan. Hal ini dapat dijelaskan pada tabel-tabel sebagai berikut:

Tabel 4.32

Distribusi Jawaban Responden Tentang menyelesaikan pekerjaan dengan teliti dan rapi

No Umur Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju 9 03,3%

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2018

Berdasarkan tabel 4.32 diatas menunjukkan bahwa responden terbanyak memberikan pernyataan “setuju” yaitu sebesar 66,7% (20 responden). Hal ini menunjukkan bahwa kinerja karyawan Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Barus Kabupaten Tapanuli-Tengah dapat menyelesaikan setiap pekerjaan dengan teliti dan rapi.

Tabel 4.33

Distribusi Jawaban Responden Tentang selalu berusaha dalam menyelesaikan tugas

No Umur Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju 12 40,0%

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2018

Berdasarkan tabel 4.33 diatas menunjukkan bahwa responden terbanyak memberikan pernyataan “setuju” yaitu sebesar 53,3% (16 responden). Hal ini

menunjukkan bahwa kinerja karyawan Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Barus Kabupaten Tapanuli-Tengah selalu berusaha sebaik mungkin dalam mengerjakan pekerjaan nya.

3. Ketetapan waktu

Berdasarkan 2 (dua) item pernyataan mengenai indikator ketetapan waktu, dapat dilihat dari bagaimana seorang karyawan melakukan pekerjaan dengan tepat pada waktu yang telah di tentukan oleh perusahaan. Hal ini dapat dijelaskan pada tabel-tabel sebagai berikut:

Tabel 4.34

Distribusi Jawaban Responden Tentang menyelesaikan pekerjaan dengan tepat waktu

No Umur Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju 10 33,3%

2 Setuju 15 50,0%

3 Netral 4 13,3%

4 Tidak Setuju 1 03,3%

5 Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 30 100%

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2018

Berdasarkan tabel 4.34 diatas menunjukkan bahwa responden terbanyak memberikan pernyataan “setuju” yaitu sebesar 50% (15 responden). Hal ini menunjukkan bahwa kinerja karyawan Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Barus Kabupaten Tapanuli-Tengah selalu melaksanakan tugasnya dengan tepat waktu.

Tabel 4.35

Distribusi Jawaban Responden Tentang tidak menunda suatu pekerjaan

No Umur Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju 13 43,3%

2 Setuju 17 56,7%

3 Netral 0 0%

4 Tidak Setuju 0 0%

5 Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 30 100%

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2018

Berdasarkan tabel 4.35 diatas menunjukkan bahwa responden terbanyak memberikan pernyataan “setuju” yaitu sebesar 56,7% (17 responden). Hal ini menunjukkan bahwa kinerja karyawan Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Barus Kabupaten Tapanuli-Tengah tidak pernah menunda nunda waktu dalam menyelesikan suatu pekerjaan.

3. Kehadiran

Berdasarkan 3 (tiga) item pernyataan mengenai indikator kehadiran, dapat dilihat dari bagaimana seorang karyawan masuk kantor,pulang kantor, dan izin kantor. Hal ini dapat dijelaskan pada tabel-tabel sebagai berikut:

Tabel 4.36

Distribusi Jawaban Responden Tentang on time masuk kerja

No Umur Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju 8 26,7%

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2018

Berdasarkan tabel 4.36 diatas menunjukkan bahwa responden terbanyak memberikan pernyataan “setuju” yaitu sebesar 53,3% (16 responden). Hal ini menunjukkan bahwa kinerja karyawan Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Barus Kabupaten Tapanuli-Tengah sangat disiplin masuk kantor tepat pada waktu yang telah ditentukan oleh perusahaan.

Tabel 4.37

Distribusi Jawaban Responden Tentang pulang kerja tepat pada waktunya

No Umur Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju 8 26,7%

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2018

Berdasarkan tabel 4.37 diatas menunjukkan bahwa responden terbanyak memberikan pernyataan “setuju” yaitu sebesar 56,7% (17 responden). Hal ini

menunjukkan bahwa kinerja karyawan Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Barus Kabupaten Tapanuli-Tengah sangat disiplin pulang kerja tepat pada waktu yang telah ditentukan oleh perusahaan.

Tabel 4.38

Distribusi Jawaban Responden Tentang tidak pernah keluar tanpa izin

No Umur Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju 8 26,7%

2 Setuju 17 56,7%

3 Netral 4 13,3%

4 Tidak Setuju 1 03,3%

5 Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 30 100%

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2018

Berdasarkan tabel 4.38 diatas menunjukkan bahwa responden terbanyak memberikan pernyataan “setuju” yaitu sebesar 56,7% (17 responden). Hal ini menunjukkan bahwa kinerja karyawan Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Barus Kabupaten Tapanuli-Tengah peduli terhadap jam kerja yang ditetapkan dan tidak suka keluar saat jam kerja tanpa izin.

4. Kemampuan bekerjasama

Berdasarkan 2 (dua) item pernyataan mengenai indikator kemampuan bekerjasama, dapat dilihat dari bagaimana seorang karyawan dan pimpinan saling bekerjasama dalam menyelesaikan tugas atau masalah yang ada. Hal ini dapat dijelaskan pada tabel-tabel sebagai berikut:

Tabel 4.39

Distribusi Jawaban Responden Tentang kerjasama dalam melakukan atau melaksanakan pekerjaan

No Umur Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju 8 26,7%

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2018

Berdasarkan tabel 4.39 diatas menunjukkan bahwa responden terbanyak memberikan pernyataan “setuju” yaitu sebesar 53,3% (16 responden). Hal ini menunjukkan bahwa kinerja karyawan Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Barus Kabupaten Tapanuli-Tengah dalam melakukan kerjasama dengan rekan kerja dalam menyelesaikan pekerjaan sangatlah terlaksana.

Tabel 4.40

Distribusi Jawaban Responden Tentang selalu berkordinasi dengan rekan kerja

No Umur Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju 7 23,3%

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2018

Berdasarkan tabel 4.40 diatas menunjukkan bahwa responden terbanyak memberikan pernyataan “setuju” yaitu sebesar 60% (18 responden). Hal ini

menunjukkan bahwa kinerja karyawan Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Barus Kabupaten Tapanuli-Tengah selalu kordinasi dalam melakukan kerja dalam menyelesaikan tugas bersama.

4.3 Metode Analisis Data 4.3.1 Uji Hipotesis

4.3.1.1 Uji Signifikan Parsial (Uji-t)

Uji signifikan parsial (uji-t) dilakukan untuk melihat secara parsial (individu) pengaruh variabel independen (bebas) yaitu kepemimpinan dan motivasi terhadap variabel dependen (terkait) yaitu kinerja karyawan. Apabila thitung > ttabel maka H0 ditolak dan Ha diterima, sedangkan apabila thitung < ttabel maka H0 diterima dan Ha

ditolak.

Uji-t juga dapat dilihat berdasarkan tingkat signifikasi, yaitu apabila nilai probabilitas yang dihitung <0.05 (Sig. <a0,05), maka H0 ditolak dan Ha diterima.

Sebalikanya, apabila nilai probabilitas yang dihitung >0,05 (Sig.a0,05), maka H0 diterima dan Ha ditolak. Nilai dengan df= n – k yaitu 30 – 3 = 27, sehingga nilai pada taraf signifikan 5% yaitu ttabel adalah 1,7033. Hasil uji-t dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 4.41

Hasil Uji Signifikasi Parsial (Uji-t) Coefficientsa

a. Dependent Variable: Kinerja

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2018

Berdasarkan tabel 4.41 diatas, dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Nilai thitung untuk variabel kepemimpinan sebesar 5,870 dengan signifikasi sebesar 0,00. sedangkan ttabel pada ɑ = 0,05 adalah 1,7033. Hal ini menunjukkan bahwa thitung (5,870) > ttabel (1,7033) dan nilai probabilitas 0,00 < 0.05 maka H0

diterima dan Ha ditolak. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kepemimpian (X1) berpengaruh secara tidak signifikan terhadap kinerja karyawan. Nilai koefesien yang positif menunjukkan bahwa kepemimpinan (X1) berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kinerja karyawan. Artinya peningkatan variabel kepemimpinan (X1) dapat meningkatkan kinerja karyawan.

2. Nilai thitung untuk variabel motivasi sebesar 420 dengan signifikasi sebesar 0.678. sedangkan ttabel pada ɑ = 0,05 adalah 1,7033. Hal ini menunjukkan bahwa thitung

(420) < ttabel (1,7033) dan nilai probabilitas 0,678 >0.05 maka H0 ditolak dan Ha

diterima. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa motivasi (X2) berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Barus Kabupaten Tapanuli-Tengah. Nilai koefesien yang positif

menunjukkan bahwa motivasi (X2) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.

Bedasarkan hasil uji-t diatas dapat disimpulkan bahwa secara parsial (individu), variabel kepemimpinan dan variabel motivasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan.

4.3.1.2 Uji Signifikan Simultan (Uji-f)

Uji signifikan simultan (uji-f) digunakan untuk menguji apakah variabel kepemimpinan (X1) dan motivasi (X2) memiliki pengaruh secara bersamaan terhadap kinerja karyawan Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Barus Kabupaten Tapanuli-Tengah. Apabila fhitnung< ftabel maka H0 diterima dan Ha ditolak.

Uji-f juga dapat dilihat berdasarkan tingkat signifikasi, yaitu apabila nilai probabilitas yang dihitung <0,50 (Sig.<ɑ0,50), maka H0 ditolak dan Ha diterima.

Sebaliknya, apabila probabilitas yang dihitung >0,50 (Sig.<ɑ0,50), maka H0 diterima dan Ha ditolak. Pada penelitian ini diketahui jumlah sampel (n) sebanyak 30 responden dan jumlah keseluruhan variabel (k) sebanyak 3, sehingga diperoleh:

1. df (pembilang) = 3 – 1 = 2 2. df (penyebut) = 30 – 2 = 28

Nilai ftabel pada ɑ = 5% adalah sebesar 4,196. Sedangkan nilai fhitung akan diperoleh dengan menggunakan bantuan program statistik yang dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.42

Hasil Uji Signifikan Simultan (Uji-f) ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 764.769 2 382.385 66.567 .000b

Residual 155.097 27 5.744

Total 919.867 29

a. Dependent Variable: Kinerja

b. Predictors: (Constant), Motivasi, Kepemimpinan

Sumber: Hasil Pengolahan Data,2018

Berdasarkan tabel 4.42 diatas dapat dilihat bahwa fhitung sebesar 66,567 dengan tingkat signifikasi 0.000. sedangkan ftabel pada tingkat kepercayaan 95% (ɑ = 0,05) adalah 4,196. Maka, fhitung (66,567) > ftabel (4,196) dan nilai probabilitas 0,000 <

0,05 sehingga H0 ditolak dan Ha diterima. Hal ini menunjukkan bahwa variabel independen (bebas) yaitu kepemimpinan dan motivasi berpengaruh secara serempak terhadap variabel dependent (terkait) yaitu kinerja karyawan Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Barus Kabupaten Tapanuli-Tengah. Dengan demiikian, faktor kepemimpinan dan motivasi dapat meningkatkan kinerja karyawan.

Namun, apabila salah satu variabel menurun, maka juga dapat menurunkan kinerja karyawan.

4.3.2 Uji Instrumen 4.3.2.1 Uji Validitas

Pada uji Validitas ini, setiap item pernyataan akan diuji validitasnya. Untuk mengetahi validitas setiap item dalam instrument penelitian dapat dilihat melalui kolom rhitung dan rtabel. Jika nilai rhiting lebih besar dari rtabel maka pernyataan tersebut

dapat dinyatakan valid. Nilai rtabel dengan df= n-2 yaitu 30 – 2 = 28, sehingga nilai rtabel pada taraf signifikasi 5% adalah 0,361. Apabila nilai rhitung> rtabel (0,361) maka item pernyataan tersebut dinyatakan valid.

1. Variabel kepemimpinan (X1)

Uji validitas kuesioner untuk variabel kepemimpinan (X1) dalam penelitian ini dilakukan kepada 30 responden dengan rtabel sebesar 0,361. Hasil uji validitas untuk variabel kepemimpinan (X1) dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.43

Uji Validitas Kepemimpinan (X1)

Pertanyaan rhitung rtabel Keterangan

P1.1 .515

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2018

Tabel 4.43 menunjukkan semua butir pernyataan memiliki nilai Corrected Item Total Correlation yang lebih besar dari nilai rtabel sebesar 0,361. Dengan demikian semua butir pernyataan dinyatakan valid.

2. Variabel Motivasi (X2)

Uji validitas kuesioner untuk variabel motivasi(X2) dalam penelitian ini dilakukan kepada 30 responden dengan rtabel sebesar 0,361. Hasil uji validitas untuk variabel motivasi(X2) dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.44

Uji Validitas Motivasi(X2)

Pernyataan rhitung rtabel Keterangan

P2.1 .783

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2018

Tabel 4.44 menunjukkan semua butir pernyataan memiliki nilai Corrected Item Total Correlation yang lebih besar dari nilai rtabel (0,361) dengan demikian semua butir pernyataan dinyatakan valid.

3. Variabel Kinerja (Y)

Uji validitas kuesioner untuk variabel Kinerja (Y) dalam penelitian ini dilakukan kepada 30 responden dengan rtabel sebesar 0,361. Hasil uji validitas untuk variabel kepuasan kerja (Y) dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.45

Uji Validita Kinerja (Y)

Pernyataan rhitung rtabel Keterangan

P3.1

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2018

Tabel 4.45 menunjukkan semua butir pernyataan memiliki nilai Corrected Item Total Correlation yang lebih besar dari nilai rtabel (0,361) dengan demikian semua butir pernyataan dinyatakan valid.

4.3.2.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan dengan uji Cronbach’s Alpha. Apabila nilai Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,6 maka dapat dikatakan reliabel atau dapat dianalisis lebih lanjut. Berdasarkan uji reliabilitas terhadap kuesioner yang dibagikan kepada responden, diperoleh hasil uji reliabilitas sebagai berikut:

1. Variabel Kepemimpinan (X1)

Hasil uji reliabilitas untuk variabel Kepemimpinan (X1) dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.46

Uji Reliabilitas Variabel Kepemimpinan (X1)

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

. 967 16

Sumber: Hasil Pengolahan Data,2018

Berdasarkan tabel 4.46 dapat diketahui bahwa nilai ralpha sebesar 0,967.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai ralpha positif dan lebih besar dari rtabel (0,967

> 0,60) maka item kuesioner dalam penelitian ini dinyatakan reliabel.

2. Variabel Motivasi (X2)

Hasil uji reliabilitas untuk variabel motivasi (X2) dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel-tabel berikut ini:

Tabel 4.47

Uji Reliabilitas Variabel Motivasi (X2) Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.966 10

Sumber Pengolahan Data,2018

Berdasarkan tabel 4.47 diatas, dapat diketahi bahwa nilai ralpha sebesar 0,966.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai ralpha positif lebih besar dari rtabel (0,966 >

0,60) maka item kuesioner dalam penelitian ini dinyatakan reliabel.

3. Variabel Kinerja (Y)

Hasil Uji reliabilitas untuk variabel Kinerja (Y) dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel-tabel sebagai berikut:

Tabel 4.48

Uji Reliabilitas Kinerja (Y) Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items

.966 11

Sumber Pengolahan Data,2018

Berdasarkan tabel 4.48 diatas, dapat diketahi bahwa nilai ralpha sebesar 0,966.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai ralpha positif lebih besar dari rtabel (0,966 >

0,60) maka item kuesioner dalam penelitian ini dinyatakan reliabel.

4.3.3 Uji Asumsi Klasik 4.3.3.1 Uji Normalitas

Uji normalitas dalam penelitian ini dilakukan melalui perhitungan regresi dengan bantuan alat statistik yang dideteksi melalui dua pendekatan uji Kolmogorov-Smirnov dan pendekatan grafik yang membandingkan antara dua observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Berikut ini penjelasan uji normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov dan pendekatan grafik.

1. Uji Kolmogorov-Smirnov

Uji Kolmogorov-Smirnov yaitu pedoman pengambilan keputusan tentang data distribusi normal berdasarkan uji statistik dengan menggunakan pendekatan Kolmogorov-Smirnov Z yang dapat dilihat dari kriteria berikut:

a. Jika nilai Asymp.sig (2 tailed) > 0,05 maka data berdistribusi normal.

b. Jika Nilai Kolmogorov-Smirnov Z < 1,96, data dikatakan normal.

Tabel 4.49

Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 30

Normal Parametersa,b Mean .0000000

Std. Deviation 2.31261447

Most Extreme Differences Absolute .069

Positive .069

Negative -.050

Test Statistic .069

Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

d. This is a lower bound of the true significance.

Pada tabel hasil pengolahan data primer diatas dapat dilihat besarnya perolehan nilai Asym.sig (2tailed) adalah 0,200. Artinya perolehan ini lebih besar dari 0,05 dan untuk nilai Kolmogorov-Smirnov Zadalah 0,069 dimana angka ini lebih kecil dibandingkan nilai ketetapan 1.96. Dengan demikian, uji statistik telah

memenihi kedua kriteria yang dipersyaratkan dan data dapat dikatakan berdistribusi serta memenuhi asumsi normalitas.

2. Pendekatan Grafik

Cara kedua untuk Uji Normalitas dapat dilakukan melalui perhitungan regresi dengan bantuan program statistik yang dideteksi dengan melalui dua pendekatan grafik yaitu analisa grafik histogram dan analisa grafik normal p-polt yang membandingkan antara dua observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Berikut ini penjelasan dari grafik-grafik tersebut:

a. Grafik Histogram

Gambar 4.4 Histogram Uji Normalitas Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2018

Pada pambar 4.50 terlihat bahwa residual data berkontribusi normal, hal ini ditunjukkan oleh distribusi data yang berbentuk lonceng dan tidak melenceng ke kanan dan ke kiri.

a. Grafik Normal P-Polt

Gambar 4.5: Grafik Normal P-Polt

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2018

Pada gambar 4.5 terlihat bahwa gambar menunjukkan data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. Oleh karena itu, data dikatakan berkontribusi normal.

4.3.3.2 Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah variabel pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Berikut ini disajikan cara mendeteksi multikolinearitas dengan menganalisis matriks korelasi antar variabel dan perhitungan nilai.

Tabel: 4.50 Uji Multikolinearitas Coefficientsa

a. Dependent Variable: absout

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2018 Berdasarkan tabel 4.50 dapat dilihat bahwa:

1. Nilai VIF dari Kepemimpinan dan motivasi adalah lebih kecil atau dibawah 5 (VIF <5), ini berarti tidak terkena multikolinearitas antara variabel independen dalam model regresi.

2. Nilai Tolerenceself kepemimpinan dan motivasi kerja adalah lebih besar dari 0,1 (Tolerence >0,1) ini berarti tidak terdapat multikolinearitas antara variabel independen dalam model regresi.

4.3.3.3 Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas dilakukan melalui metode analisis grafik yaitu grafik Scatterpolt, dimana tidak terjadi heterokedastisitas apabila titik-titik menyebar secara acak, tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas, dan tersebar baik diatas maupun dibawah angka nol pada sumbu Y.

Gambar 4.6 Grafik Scatterplot Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2018

Berdasarkan gambar 4.6 diatas, menunjukkan bahwa titik-titik yang menyebar secara acak, tersebar baik diatas maupun dibawah angka nol pada sumbu Y dan titik

membentuk sebuah pola tertentu yang jelas. Oleh karena itu, model regresi dikatakan tidak mengalami heterokedastisitas.

4.3.4 Uji Analisis Regresi Berganda

Analisis linier berganda dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel Kepemimpinan (X1) dan motivasi (X2) terhadap Kinerja (Y) pada karyawan Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Barus Kabupaten Tapanuli-Tengah. Adapun hasil koefesien regresi linier berganda dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.51

Koefisien Regresi Linier Berganda Coefficientsa

a. Dependent Variable: Kinerja

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2018

Berdasarkan hasil pengolahan regresi berganda yang ditunjukan dalam tabel 4.51 maka diperoleh persamaan regresi berganda sebagai berikut:

Y= 4,446 + 0,693 X1 + 0,076 X2 + e

Persamaan regresi linier berganda tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Koefesien regresi konstanta sebesar 4,446, artinya jika variabel independen (bebas) yaitu motivasi = 0 maka Kinerja karyawan Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Barus kabupaten Tapanuli-Tengah akan sebesar 4,446.

2. Koefisien regresi variabel X1 (Kepemimpinan) sebesar 0,693 (positif), menunjukkan bahwa Kepemimpinan berpengaruh positif terhadap Kinerja karyawan Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Barus Kabupaten Tapanuli-Tengah. Nilai ini juga menunjukkan bahwa setiap adanya penambahan satu satuan pada Kepemimpinan, maka Kinerja karyawan Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Barus Kabupaten Tapanuli-Tengah akan meningkat 0,693 satuan

3. Koefisien regresi variabel X2 (Motivasi) sebesar 0,076 (positif), menunjukkan bahwa motivasi berpengaruh positif terhadap Kinerja karyawan Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Barus Kabupaten Tapanuli-Tengah. Nilai ini juga menunjukkan bahwa setiap adanya upaya penambahan sebesar satu satuan pada motivasi, maka Kinerja karyawan Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Barus Kabupaten Tapanuli-Tengah akan bertambah 0,076 satuan

Dari persamaan regresi diatas dapat diketahui bahwa Kepemimpinan dan motivasi berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Barus Kabupaten Tapanuli-Tengah. Artinya peningkatan terhadap masing-masing variabel akan diikuti dengan peningkatan kinerja karyawan.

Dengan demikian, kepemimpinan dan motivasi tepat akan mempengaruhi karyawan dalam meningkatkan kinerja.

Berdasarkan hasil regresi tersebut juga dapat diketahui faktor yang paling dominan mempengaruhi kinerja karyawan, yakni variabel kepemimpinan (X1) dengan nilai koefesian regresi sebesar 0,693 kemudian diikuti variabel motivasi (X2) dengan nilai koefesien regresi sebesar 0,076.

4.3.5 Koefisien Determinasi R

Tabel 4.52

Hasil Uji Koefesien Determinasi R2 Model Summaryb

a. Predictors: (Constant), Motivasi, Kepemimpinan b. Dependent Variable: Kinerja

1. Nilai R sebesar 0,912 berarti hubungan antara kepemimpinan (X1) dan motivasi (X2) terhadap kinerja karyawan (Y) sebesar 0,912. Artinya hubungan antar variabel tergolong sangat erat.

2. Nilai R Square adalah 0,831. Hal ini berarti 83,1% kinerja karyawan (Y) Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Barus Kabupaten Tapanuli-Tengah dapat dipengaruhi oleh variabel kepemimpinan (X1) dan motivasi (X2).

Sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk pada penelitian ini.

4.4 Pembahasan

4.4.1 Pengaruh Kepemimpinan (X1) Terhadap Kinerja Karyawan (Y) Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Barus Kabupaten Tapanuli-Tengah

Pengujian secara parsial (uji-t) menunjikkan bahwa secara parsial motivasi berpengaruh secara tidak signifikan terhadap kinerja karyawan dengan nilai

signifikan 0,678 > 0,05 sedangkan kepemimpinan secara parsial berpengaruh terhadap kinerja dengan nilai signifikan 0,000 > 0,05. Berdasarkan kriteria hipotesis, jika nilai thitung > ttabel maka H0 ditolak dan Ha diterima. Hal ini menunjukkan pentingnya kepemikmpinan terhadap kinerja karyawan.

Berdasarkan hasil penelitian terhadap variabel kepemimpinan menemukan bahwa sebagian besar karyawan masih menjawab setuju bahwa setiap karyawan memiliki kepemimpinan yang cukup baik. Hal ini terlihat dari jawaban yang diberikan responden terhadap 16 (enambelas) pernyataan yang dapat menggambarkan kepribadian yang dimiliki setiap karyawan. Seluruh pernyataan tersebut merupakan penjabaran dari 8 indikator kepemimpinan, yaitu: bersifat adil, member sugeswti, mendukung tercapainya tujuan, sebagai katalisator, menciptakan rasa aman, sebagai wakil organisasi, sumber inspirasi, dan bersikap menghargai.

Terdapat 1 (satu) indikator dengan respon tertinggi yang pertama adalah indikator bersifat adil menampilkan sikap dan rasa kebersamaan yang menunjukkan keyakinan diri pada seluruh proses pekerjaan. Hal ini sejalan dengan pendapat Wahjosumidjo (1991:154) yang menjelaskan kepemimpinan adalah dalam suatu kegiatan rasa kebersamaan para anggota adalah mitlak, sebab rasa kebersamaan pada hakikatnya merupakan pencerminan dari pada kesepakatan antara para bawahan maupun antara pimpinan dengan bawahan dalam mencapai tujuan. Hal ini dapat dilihat bahwa pemimpin Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Barus Kabupaten Tapanuli-Tengah dalam menyelesaikan tugas selalu menampilkan sikap yang menunjukkan keadilan terhadap pekerjaan yang diberikan.

4.4.2 Pengaruh Motivasi (X2) Terhadap Kinerja Karyawan (Y) Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Barus Kabupaten Tapanuli-Tengah Berdasarkan hasil 10 (sepuluh) item pernyataan kuesioner variabel motivasi terdapat 61% dari 30 responden yang merupakan karyawan Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Barus Kabupaten Tapanuli-Tengah memberikan pernyataan setuju atas pernyataan yang diberikan penulis. Hal tersebut ditunjukkan dari hasil pengujian secara parsial (uji-t) menunjukkan bahwa secara parsial terdapat

4.4.2 Pengaruh Motivasi (X2) Terhadap Kinerja Karyawan (Y) Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Barus Kabupaten Tapanuli-Tengah Berdasarkan hasil 10 (sepuluh) item pernyataan kuesioner variabel motivasi terdapat 61% dari 30 responden yang merupakan karyawan Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Barus Kabupaten Tapanuli-Tengah memberikan pernyataan setuju atas pernyataan yang diberikan penulis. Hal tersebut ditunjukkan dari hasil pengujian secara parsial (uji-t) menunjukkan bahwa secara parsial terdapat

Dalam dokumen SKRIPSI. Disusun Oleh: ASHADI JAMBAK (Halaman 100-0)