• Tidak ada hasil yang ditemukan

LANDASAN TEORI

B. Kinerja guru

Kata kinerja merupakan terjemahan dari bahasa Inggris yaitu dari kata performance. Kata performance berasal dari kata to

perform yang berarti menampilkan atau melaksanakan. Performance

xxxiv

atau penampilan kerja.23 Kinerja merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk melaksanakan, menyelesaiakan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan harapan dan tujuan yang ditetapkan.

Dalam perspektif kebijakan pendidikan nasional, pemerintah telah merumuskan empat jenis kompetensi guru sebagaimana tercantum dalam penjelasan Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Pendidikan Nasional, yaitu24:

1. Kompetensi Pedagogik

Kompetensi Pedagogik yang harus dikuasai guru meliputi pemahaman guru terhadap siswa, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar dan pengembangan siswa untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.

2. Kompetensi Kepribadian

Kompetensi kepribadian bagi guru merupakan kemampuan personal yang mencerminkan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, berakhlak mulia dan berwibawa, dan dapat menjadi teladan bagi siswa.

3. Kompetensi Sosial

Kompetensi sosial merupakan kemampuan yang harus dimiliki guru untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan siswa, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orangtua/wali siswa, dan masyarakat sekitar.

23

Barnawi & Muhammad Arifin, Kinerja Guru Profesional, Yogyakarta: Ar-Ruz Media, 2012, 11.

24

xxxv 4. Kompetensi Profesional

Kompetensi profesional merupakan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang harus dikuasai guru mencakup penguasaan materi kurikulum mata pelajaran di sekolah dan substansi keilmuan yang menaungi materi, serta penguasaan terhadapstruktur dan metodologi keilmuan.

Guru sebagai pendidik professional mempunyai citra yang baik di masyarakat apabila dapat menunjukkan kepada masyarakat bahwa ia layak menjadi panutan atau teladan masyarakat sekelilingnya.25Pengertian guru yang baik lebih bersifat sebagai kemampuan personal seorang guru dalam melaksanakan proses pembelajaran dan pengajaran. Standar Kompetensi Guru (SKG) yang harus di miliki seorang guru dipilah dalam tiga komponen yang saling kait mengkait, yakni pengelolaan pembelajaran, pengembangan profesi, penguasaan akademik.26

Tiap-tiap komponen SKG tersebut terdiri atas beberapa kompetensi. Komponen pertama terdiri atas empat kompetensi, komponen kedua memilki satu kompetensi dan komponen ketiga terdiri atas dua kompetensi. Dengan demikian ketiga komponen terssebut keseluruhan meliputi 7(tujuh) kompetensi dasar, yaitu:

a. Pengelolaan pembelajaran

1) Penyusun rencana pembelajaran

25

Soetjipto, Profesi Keguruan, Jakarta: Rineka cipta, 1999, 42.

26

xxxvi 2) Pelaksana interaksi belajar

3) penilai prestasi belajar peserta didik

4) Pelaksana tindak lanjut hasil penilaian pretasi belajar peserta didik

b. Pengembangan potensi

Pengembangan potensimemiliki satu komponen yaitu pengembangan profesi dengan indikator diantaranya sebagai berikut:

1) Mengikuti informasi perkembangan iptek, yang mendukung profesi melalui berbagai kegiatan ilmiah

2) Mengalihbahasakan buku pelajaran/karya ilmiah 3) mengembangkan berbagai model pembelajaran 4) Menulis makalah

5) Menulis/menyusun diktat pelajaran c. Penguasaan akademik

1) Pemahaman wawasan kependidikan

2) Penguasaan bahan kajian akademik (sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan

Kinerja guru merupakan kemampuan seorang guru dalam melaksanakan tugas pembelajaran di madrasah dan bertanggungjawab atas peserta didik di bawah bimbingannya dengan meningkatkan prestasi belajar peserta didik. Oleh karena itu kinerja guru dapat diartikan sebagai suatu kondisi yang menunjukkan kemampuan

xxxvii

seorang guru dalam menjalankan tugas di madrasah serta menggambarkan adanya suatu perbuatan yang ditampilkan guru selama melakukan aktivitas pembelajaran.27

Guru yang memiliki kinerja yang baik dan professional dalam implementasi kurikulum memiliki ciri-ciri: mendesain program pembelajaran, melaksanakan pembelajaran dan menilai hasil pembelajaran.

Standar beban kerja guru mengacu pada Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen. Dalam pasal 35 disebutkan beban kerja guru mencakup kegiatan pokok, yaitu merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, membimbing dan melatih peserta didik, serta melaksanakan tugas tambahan.28

Agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara optimal, guru harus memiliki kemampuan dalam memilih pendekatan, strategi, dan metode pembelajaran.29 Pendekatan merupakan relasi individu atau kelompok dalam suasana tertentu. Biasanya relasi dibentuk dengan menggunakan metode-metode tertentu yang bersifat efektif. Apabila kita melihat pendekatan dari sudut bagaimana proses pembelajaran itu dikelola, maka pendekatan juga bisa diartikan sebagai suatu jalan, cara,

27

Supardi, Kinerja Guru, Jakarta: Rajagrafindo, 2013, 54.

28

Barnawi & Muhammad Arifin, Kinerja Guru Profesional, Yogyakarta: Ar-Ruz Media, 2012, 14.

29

xxxviii

atau kebijaksanaan yang ditempuh oleh guru ataupun siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Pendekatan-pendekatan yang kerap digunakan dalam pembelajaran antara lain: CBSA, Kontekstual, induktif, deduktif, spiral, dan pemecahan masalah.

Strategi pembelajaran merupakan pendekatan dalam mengelola kegiatan dengan mengintegrasikan urutan kegiatan: mengorganisasikan materi pelajaran, siswa, peralatan, bahan, serta waktu yang digunakan dalam proses pembelajaran.

Metode pembelajaran merupakancara mengajar atau cara menyampaikan materi pelajaran kepada siswa yang sedang belajar. Pemilihan metode dipengaruhi banyak aspek mulai dari materi pelajaran kepada siswa, lingkungan belajar, keadaan siswa, keadaan guru dan sebagainya. Melalui pemilihan metode diharapkan guru bisa membangkitkan motivasi siswa untuk belajar sehingga dapat meningkatkan hasil pembelajaran.

Berikut ini uraian tugas guru:30 1. Merencanakan pembelajaran

Kemampuan merencanakan pembelajaran meliputi: a. Memahami tujuan pembelajaran

b. Mengenal karakteristik utama peserta didik

30

xxxix

c. Membuat tujuan pembelajaran menjadi spesifik dalam bentuk tingkah laku peserta didik sehingga memungkinkan untuk pengukuran langsung.

d. Mengenali subjek dan isi setiap materi hingga mendukung bagi pencapaian tujuan.

e. Mengembangkan alat ukur guna mengetahui latar belakang peserta didik serta pengetahuannya mengenai topic yang diajarkan.

f. Menjaring kegiatan pembelajaran beserta sumber-sumbernya hingga peserta didik mencapai tujuan.

g. Menggerakkan layanan-layanan yang mampu mendukung (dana dan alat) dan mengembangkan alat-alat evaluasi

2. Melaksanakan pembelajaran a. Kegiatan pendahuluan

b. Kegiatan inti (eksplorasi, elaborasi, konfirmasi)

c. Kegiatan penutup (membuat kesimpulan, penilaian, umpan balik)

3. Menilai hasil pembelajaran (observasi, Tanya jawab, diskusi) 4. Membimbing dan melatih peserta didik

5. Melaksanakan tugas tambahan (pengayaan)

Kinerja guru tidak dapat terwujud dengan begitu saja, tetapi dipengaruhi oleh faktor-faktor tertentu. Baik faktor internal

xl

maupun eksternal sama-sama membawa dampak terhadap kinerja guru. Faktor internal kinerja guru adalah faktor yang datang dari dalam guru yang dapat mempengaruhi kinerjanya, contohnya kemampuan, ketrampilan, kepribadian, kepribadian, persepsi, motivasi menjadi guru, pengalaman lapangan,dan latar belakang keluarga.

Faktor eksternal kinerja guru adalah faktor yang datang dari luar guru yang dapat mempengaruhi kinerja kinerjanya, contohnya gaji, sarana prasarana, lingkungan kerja fisik, kepemimpinan.31

Peran pendidik dalam proses belajar mengajar adalah bagian yang sangat urgen, sebab itu etika moralnya menjadi sebuah cerminan sebagai bentuk kepribadian yang menjadi tauladan bagi anak didiknya. Oleh karena itu pendidik Islam harus memilki standar yang berkualitas. Mengenai sikap dan karakter yang dimiliki oleh pendidik ini para ahli pendidikan Islam yang ideal seperti yang diungkapkan oleh Al-Abrasyi yang dikutip oleh Ahmad Izzan, bahwa sikap-sikap yang harus dimiliki oleh seorang pendidik adalah:32 Zuhud (Dalam kehidupan tidak mengutamakan materi, mengajar dilakukan karena bertujuan hanya untuk mencari ridha Allah semata), Bersih tubuhnya, yaitu penampilan lahiriyah menyenangkan, Bersih jiwanya, tidak mempunyai dosa besar (terhindar dari perbuatan dosa dan maksiat), Tidak riya, karena riya akan

31

Barnawi & Muhammad Arifin, Kinerja Guru Profesional, Yogyakarta: Ar-Ruz Media, 2012, 43.

32

xli

menghilangkan keikhlasan, Tidak memendam rasa dengki dan iri hati, Tidak menyenangi permusuhan, Ikhlas dalam melaksanakan tugas, Perbuatan sesuai dengan perkataan, Tidak malu mengakui ketidaktahuan, Bijaksana, Tegas dalam perkataan dan perbuatan, Rendah hati tidak sombong, Lemah lembut, Pemaaf, Sabar, tidak mudah marah karena hal-hal kecil atau sepele, Berkepribadian bijak, Tidak merasa rendah diri, Bersifat kebapakan untuk laki-laki dan keibuan untuk perempuan, Mampu mencintai muridnya, Mengetahui karakter murid, mencakup pembawaan, kebiasaan, perasaan dan pemikiran.

Posisi guru memiliki peranan sangat penting dalam keberhasilan pendidikan. Oleh karena itu setiap sisi guru perlu menjadi pertimbangan dalam upaya menentukan kebijakan pendidikan.

Berikut ini langkah-langkah strategis dalam upaya meningkatkan kinerja guru:33

a) Kepala madrasah harus bisa memahami dan melakukan fungsinya sebagai penunjang peningkatan kinerja guru.

b) Dinas pendidikan setempat selaku pihak yang ikut andil dalam mengeluarkan dan memutuskan kebiiakan pada pada sektor pendidikan.

Untuk menilai kinerja guru dapat dikelompokkan ke dalam tiga aspek:

33

xlii

1) Kemapuan teknik yaitu kemampuan menggunakan pengetahuan, metode, teknik dan peralatan yang dipakai untuk melaksanakan tugas serta pengalaman dan pelatihan yang telah diperoleh

2) Kemampuan konseptual yaitu kemampuan unntuk memahami kompleksitas organisasi dan penyesuaian bidang gerak dari unit-unit operasional.

3) Kemampuan hubungan interpersonal yaitu antara lain kemampuan untuk bekerja sama dengan orang lain, membawa guru melakukan negosiasi.

Rendahnya kinerja guru dapat menurunkan mutu pendidikan dan menghambat tercapainya visi di suatu sekolah. Oleh karena itu kinerja guru harus dikelola dengan baik dan dijaga agar tidak mengalami penurunan.34

Dokumen terkait