• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN HASIL PENELITIAN

B. Kondisi Kepemimpinan Kepala Madrasah

Kepemimpinan kepala madrasah adalah cara atau usaha kepala sekolah dalam mempengaruhi, mendorong, membimbing, mengarahkan dan menggerakkan guru, staf, siswa, orang tua siswa dan pihak lain yang terkait untuk bekerja atau berperan serta guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dengan kata lain merupakan cara atau strategi kepala sekolah untuk membuat orang lain bekerja untuk mencapai tujuan sekolah59.

“Keith Davis berpendapat bahwa kepemimpinan merupakan kemampuan untuk mempengaruhi orang lain dengan rasa bersemangat demi tercapainya tujuan yang telah ditentukan. Kepemimpinan adalah faktor manusia yang mengikat suatu kelompok secara bersama- sama dan

59

Departemen Pendidikan Nasional : Dirjen Dikdasmen, Rambu-Rambu Penilaian Kinerja Sekolah SLTP dan SMU, Jakarta, 2000, Hal 29-46

lxviii mendorong mereka ke suatu tujuan”.60

Atas dasar itu dapatlah kiranya disusun definisi kepemimpinan yang mudah di pahami yaitu rangkaian kegiatan penataan berupa kemampuan mempengaruhi perilaku orang lain dalam situasi tertentu, agar bersedia bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan61.

Ada beberapa fungsi kepala madrasah sebagai berikut:62 h. Kepala madrasah sebagai educator (pendidik)

Kepala madrasah sebagai educator harus memiliki strategi yang tepat untuk meningkatkan profesionalisme tenaga kependidikan di madrasahnya, menciptakan iklim madrasah yang kondusif, memberikan nasehat kepada warga madrasah, memberikan dorongan kepada seluruh tenaga kependidikan serta melaksanakan model pembelajaran yang menarik.

i. Kepala madrasah sebagai manajer

Kepala madrasah memiliki strategi yang tepat untuk memberdayakan tenaga kependidikan melalui kerjasama, memberikan kesempatan kepada tenaga kependidikan untuk meningkatkan profesinya, dan mendorong keterlibatan seluruh

60

A Taufik, Korelasi dan Analisis Regresi Ganda, Nur Cahaya, Yogyakarta , 2002

61

Sutarto, Dasar-Dasar Kepemimpinan Administrasi, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta, 2002

62

lxix

tenaga kependidikan dalam berbagai kegiatan yang menunjang program madrasah.

j. Kepala madrasah sebagai administrator

Kepala madrasah sebagai administrator pendidikan bertanggung jawab terhadap kelancaran pelaksanaan pendidikan dan pengajaran di madrasahnya. Membuat perencanaan, menyusun organisasi sekolah, bertindak sebagai koordinator dan pengarah, melaksanakan pengelolaan kepegawaian.

k. Kepala madrasah sebagai supervisor

Swearingen dalam Abd. Kadim Masaong mengemukakan delapan fungsi utama supervisi kepala madrasah63, yaitu

a. Mengkoordinir semua usaha madrasah

Kepala madrasah MI Muhammadiyah mengkoordinir semua elemen yang ada di madrsasah baik guru, komite dan wali murid. Membuat perencanan semua kegiatan madrasah di awal tahun ajaran melaksanakan rapat bersama dewan guru, komite sekolah dan wali murid dengan melihat prioritas kegiatan yang bisa memajukan madrasah. Setiap ada permasalahan dipecahkan dengan musyawarah bersama semua warga sekolah

b. Melengkapi kepemimpinan madrasah

63

Abd. Kadim Masaong, Supervisi Pembelajaran dan Pengembangan Kapasitas Guru, Bandung: Alfabeta, 2012, 8.

lxx

Kepala Madrasah MI Muhammadiyah dalam melaksanakan program madrasah dilakukan dengan merencanakan program dengan prioritas baik jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang dilaksanakan sesuai dengan waktu yang ditentukan, di samping itu juga sebagai guru pengganti jika guru kelas berhalangan.

c. Memperluas pengalaman guru-guru dan staf

Kepala madrasah mengaktifkan kegiatan KKG di lingkungan wilayah Srumbung

d. Menstimulir usaha-usaha yang kreatif

Kepala madrasah memberikan dorongan kepada setiap guru untuk selalu kreatif dalam melaksanakan pembelajaran

e. Memberikan fasilitas dan penilaian

Kepala madrasah memberikan penilaian terhadap guru yang terhadap guru yang telah memenuhi standar, pemberian teguran yang bersifat mendidik terhadap guru yang belum memenuhi standar.

f. Menganalisis situasi belajar mengajar

g. Memberikan pengetahuan dan skill kepada setiap anggota staf

h. Mengintegrasikan tujuan pendidikan dan membantu meningkatkan kemampuan staf dan kinerja guru.

lxxi

Kepala madrasah mampu memberikan petunjuk dan pengawasan, meningkatkan kemauan tenaga kependidikan, membuka komunikasi dua arah dan mendelegasikan tugas.

m. Kepala madrasah sebagai innovator

Kepala madrasah harus memiliki strategi yang tepat untuk menjalin hubungan yang harmonis dengan lingkungan mencari gagasan baru, mengintegrasikan setiap kegiatan, memberikan teladan kepada seluruh tenaga kependidikan di madrasah dan mengembangkan model-model pembelajaran.

n. Kepala madrasah sebagai motivator

Kepala madrasah harus memiliki strategi yang tepat untuk memberikan motivasi kepada tenaga kependidikan dalam melakukan berbagai tugas dan fungsinya. Motivasi ini dapat ditumbuhkan melalui pengaturan lingkungan fisik, pengaturan suasana kerja, disiplin, dorongan, penghargaan, secara efektif dan penyediaan berbagai sumber belajar melalui pengembangan pusat sumber belajar.

Selain bertugas sebagai kepala madrasah di MI Muhammadiyah Kradenan Bapak Puji Widodo juga menjabat sebagai Sekretaris KKM Srumbung, Operator emis Kecamatan Srumbung, Ketua PGWB Kecamatan Srumbung, Ketua KKG Olahraga Kecamatan Srumbung, Ketua MKKS MI Muhammadiyah di Srumbung.

lxxii C. Kondisi Kinerja Guru

Pada umumnya kinerja diberi batasan sebagai kesuksesan seseorang

dalam melaksanakan suatu pekerjaan. Lebih tegas lagi “Peter dan Lawler

menyatakan Succesful role achievement yang diperoleh seseorang dari

perbuatannya”64

. Dari batasan – batasan tersebut jelaslah bahwa yang dimaksud dengan kinerja guru adalah hasil yang dicapai oleh seseorang menurut ukuran yang berlaku untuk pekerjaan yang bersangkutan.

Menurut Handoko kinerja diartikan sebagai ukuran keberhasilan dari karyawan. Kinerja dikonsepsikan sebagai perilaku seseorang dalam menetapkan sasaran kerja, pencapaian target sasaran kerja, cara kerja dan sifat pribadi seseorang. Masalah kinerja selalu mendapat perhatian dalam manajemen karena sangat berkaitan dengan produktivitas lembaga atau organisasi “performace = ability x motivation”. Dan faktor-faktor utama yang mempengaruhi kinerja adalah kemampuan dan kemauan. Memang diakui bahwa banyak orang mampu tetapi tidak mau sehingga tetap tidak menghasilkan kinerja. Demikian pula halnya banyak orang mau tetapi tidak mampu tetap tidak menghasilkan kinerja apa-apa. Kinerja adalah sesuatu yang dicapai atau prestasi yang diperlihatkan atau kemampuan kerja, dengan kata lain bahwa kinerja dapat diartikan sebagai prestasi kerja65. Berikut tiga

64

Moh As’ad, Seri Ilmu Sumber Daya Manusia; Psikologi Industri, Liberty, Yogyakarta, 2004

lxxiii

komponen kondisi kinerja guru yang dimiliki oleh guru MI Muhammadiyah Kradenan

d. Pengelolaan pembelajaran

5) Menyusun rencana pembelajaran

Sebelum pembelajaran dilakukan guru di MI Muhammadiyah Kradenan menyusun program semester (promes), program tahunan (prota), silabus yang disesuaikan dengan kalender pendidikan (Kaldik) dan menjabarkannya dalam rencana pembelajaran.

6) Melaksanakan interaksi belajar

Guru mengatur tempat duduk sesuai dengan karakteristik siswa dan mata pelajaran, guru menyiapkan siswa secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran, guru menyesuaikan materi pelajaran dengan kecepatan dan kemampuan siswa, guru menciptakan ketertiban kedisiplinan kenyamanan dalam menyelenggarakan proses pembelajaran, guru memberikan umpan balik terhadap respon dan hasil belajar selama proses pembelajaran, guru menghargai pendapat siswa, guru menghargai siswa tanpa memandang latar belakang status ekonomi, guru memulai dan mengakhiri proses pembelajaran sesuai dengan waktu yang dijdwalkan.

lxxiv

Guru melakukan penilaian terhadap kegiatan pembelajaran secara konsisten dan terprogram. Setiap selesai satu pokok materi diadakan uji kompetensi (ulangan harian), disamping ada ulangan tengah semester maupun ulangan akhir semester, memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.

8) Melaksanakan tindak lanjut hasil penilaian pretasi belajar peserta didik

Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remidi, program pengayaan, layanan konseling atau memberikan tugas baik individual maupun kelompok, anak yang belum memenuhi standar penilaian yang ditetapkan (KKM) diadakan remidi, sedangkan yang sudah terpenuhi KKM dilaksanakan pengayaan

e. Pengembangan potensi

Pengembangan potensi memiliki satu komponen yaitu pengembangan profesi dengan indikator diantaranya sebagai berikut:

6) Mengikuti informasi perkembangan iptek, yang mendukung profesi melalui berbagai kegiatan ilmiah

7) Mengalihbahasakan buku pelajaran/karya ilmiah 8) mengembangkan berbagai model pembelajaran 9) Menulis makalah

lxxv 10) Menulis/menyusun diktat pelajaran f. Penguasaan akademik

3) Pemahaman wawasan kependidikan

4) Penguasaan bahan kajian akademik (sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan

Jumlah guru MI Muhammadiyah Kradenan berjumlah 8 orang, kesemuanya merupakan guru honorer yang diangkat oleh yayasan. latar belakang pendidikan guru MI Muhammadiyah Kradenan adalah 37,50 % Diploma 2, Setrata 1 sebanyak 25 %, dan SLTA37,50 %. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hanya 25 % yang memenuhi kualifikasi akademik sesuai dengan Undang-undang tentang Guru dan Dosen No. 14 tahun 2005.

Pembimbingan guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar dengan memberikan arahan dan bimbingan dalam melaksanakan tugasnya. Sehingga guru bisa berhasil dalam melaksanakan proses belajar mengajar. Dalam membuat administrasi sekolah pun guru diberi bimbingan oleh kepala madrasah agar sesuai dengan pedomannya.

Dokumen terkait