• Tidak ada hasil yang ditemukan

LANDASAN TEORI

C. Peningkatan Mutu Madrasah

Mutu pendidikan sebagai salah satu pilar pengembangan sumber daya manusia, sangat penting maknanya bagi pembangunan nasional. Pendidikan yang berkualitas hanya akan muncul apabila terdapat sekolah yang berkualitas. Karena itu upaya peningkatan mutu sekolah merupakan titik strategis dalam upaya untuk menciptakan pendidikan yang berkualitas.

34

xliii

Mutu pendidikan dapat dilihat dalam dua hal, yakni mengacu pada proses pendidikan dan hasil pendidikan. Proses pendidikan yang bermutu terjadi apabila seluruh komponen pendidikan terlibat dalam proses pendidikan itu sendiri. Faktor-faktor dalam proses pendidikan adalah berbagai input, seperti bahan ajar, metodologi, saran sekolah, dukungan administrasi dan sarana prasarana dan sumber daya lainnya serta penciptaan suasana kondusif. Sedangkan mutu pendidikan dalam konteks hasil pendidikan mengacu pada prestasi yang dicapai oleh madrasah pada tiap kurun tertentu.35

Mutu dalam perspektif pendidikan adalah mutu dalam konsep relatif, terutama berhubungaan dengan kepuasan pelanggan. Pelanggan pendidikan terdiri dari pelanggan internal dan eksternal. Pendidikan bermutu apabila pelanggan internal (kepala madrasah, guru dan karyawan) berkembang, baik fisik maupun psikis. Secara fisik misalnya terkait imbalan finansial. Secara psikis adalah bila mereka diberi kesempatan untuk terus belajar dan mengembangkan kemampuan bakat dan kreatifitasnya.

Unsur yang terlibat dalam peningkatan mutu pendidikan dapat dilihat dari sudut pandang makro dan mikro pendidikan.36

a. Pendekatan mikro pendidikan

35

Donni Juni Priansa, Manajemen Supervisi & Kepemimpinan Kepala Sekolah, Bandung: Alfabeta, 2014, 12.

36

Syaiful Sagala, Manajemen Strategik dalam Peningkatan Mutu Pendidikan, Bandung: Alfabeta, 2006, 9.

xliv

Yaitu suatu pendekatan terhadap pendidikan dengan indikator kajiannya dilihat dari hubungan antara elemen peserta didik, pendidik dan interaksi keduanya dalam usaha pendidikan. Secara lengkap elemen mikro meliputi:

1) Kualitas manajemennya

2) Pemberdayaan satuan pendidikan 3) Profesionalisme dan ketenagaan 4) Relevansi dan kebutuhan

Berdasarkan tinjauan mikro elemen guru dan siswa yang merupakan bagian dari pemberdayaan satuan pendidikan merupakan elemen sentral. Pendidikan untuk kepentingan peserta didik mempunyai tujuan, dan untuk mencapai tujuan ini ada berbagai sumber dan kendala. Dengan memperhatikan sumber dan kendala yang dditetapkan bahan pengajaran dan diusahakan berlangsungnya proses untuk mencapai tujuan. Proses ini menampilkan hasil belajar. Hasil belajar perlu dinilai dan dari hasil penilaian dapat merupakan umpan balik sebagai bahan masukan dan pijakan.

Secara mikro diagram alur proses pendidikan dapat dilihat dibawah ini:

Gambar 2.1 Diagram alur pendidikan secara mikro37

37

Eru Rochaeti, Manajemen pendidikan, Bandung: Ardadizya, 2005.8. Proses Bahan Tujuan Pengetahu-an Teori Model Umpan Balik Penampilan hasil belajar

xlv

Dari gambar di atas, bahwa pengetahuan teori yang didapatkan dari seorang guru yang berkualitas manajemen dengan harapan tujuan pendidikan akan tercapai, tujuan akan tercapai jika dibekali dengan bahan sehingga proses pendidikan akan terlaksana dengan baik dan akan menghasilkan penampilan hasil belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu melalui penilaian dengan dasar kriteria penilaian, hasil dari penampilan akan dijadikan umpan balik.

b. Pendekatan makro pendidikan, meliputi:

Yaitu kajian pendidikan dengan elemen yang lebih luas dengan elemen sebagai berikut:

1) Standarisasi pengembangan kurikulum 2) Pemerataan dan persamaan, serta keadilan 3) Standar mutu 4) Kemampuan bersaing Sumber dan Kendala Alternatif Kriteria Penelitian Kriteria Penelitian Alternatif Penelitian

xlvi

Tinjauan makro pendidikan menyangkut beberapa hal yang digambarkan dalam dua gambar. Pendekatan makro pendidikan melalui jalur pertama yaitu input – sumber – proses pendidikan –

hasil pendidikan seperti gambar di bawah ini :

Gambar 2.2 Diagram alur pendidikan secara makro38

38

Eru Rochaeti, Manajemen pendidikan, Bandung: Ardadizya, 2005.9.

PROSES PENDIDIKAN Tujuan dan prioritas siswa/peserta didik Manajemen

Struktur dan jadwal Isi

Guru/pendidik Alat bantu belajar Fasilitas Teknologi Pengawasan Mutu Penelitian Biaya HASIL PENDIDIKAN INPUT SUMBER

xlvii

Input sumber pendidik akan mempengaruhi dalam kegiatan proses pendidikan, di mana proses pendidikan di dasari oleh berbagai unsur sehingga semakin siap suatu lembaga dan semakin lengkap komponen pendidikan yang dimiliki maka akan menciptakan hasil pendidikan yang berkualitas. Syaiful Sagala menyatakan solusi pendidikan secara mikro dan makro yang dituangkan dalam gambar berikut:

Gambar 2.3 Diagram alur solusi manajemen pendidikan secara makro dan mikro39

39

Syaiful Sagala, Manajemen Strategik dalam Peningkatan Mutu Pendidikan, Bandung: Alfabeta, 2006, 9.

1.Standarisasi Pengembangan Kurikulum

2.Pemerataan dan persamaan serta keadilan

3.Standart mutu

4.Kemampuan bersaing

1.Melalui analisis kebutuhan (Need assessment)

2.Institusi pendidikan harus mengelola Visi dan Misi yang konsisten terhadap tujuan dan target

3.Perlindungan terhadap profesinalisme guru dan kepemimpinan sekolah 4.Pemberdayaan satuan pendidikan dengan melakukan desentralisasi debirokratisasi 5.Otonomi pengelolaan Permasalahan Makro Pendidikan Problematika Manajemen Pendidikan

Solusi yang mungkin dapat dilakukan

xlviii

Mutu dalam perspektif pendidikan adalah mutu dalam konsep relatif, terutama berhubungaan dengan kepuasan pelanggan. Pelanggan pendidikan terdiri dari pelanggan internal dan eksternal. Pendidikan bermutu apabila pelanggan internal (kepala madrasah, guru dan karyawan) berkembang, baik fisik maupun psikis. Secara fisik misalnya terkait imbalan finansial. Secara psikis adalah bila mereka diberi kesempatan untuk terus belajar dan mengembangkan kemampuan bakat dan kreatifitasnya.

Masa depan suatu bangsa sangat erat kaitannya dengan komitmen politik dan upaya nyata bangsa itu dalam membangun pendidikan untuk mencerdaskan generasi mudanya. Sedangkan keberhasilan suatu bangsa dalam membangun mutu pendidikannya sangat ditentukan oleh mutu gurunya. Rendahnya mutu pendidikan telah memberikan akibat langsung pada rendahnya mutu sumber daya manusia bangsa kita. Karena proses untuk melahirkan sumber daya

1.Kwalitas manajemen 2.Pemberdayaan satuan pendidikan 3.Profesionalisme dan ketenagaan 4.Relevansi dan kebutuhan Permasalahan Mikro Pendidikan

xlix

manusia yang bermutu hanya bias melalui jalur pendidikan dan proses pembelajaran yang bermutu pula.40

Mutu dalam perspektif pendidikan adalah mutu dalam konsep relatif, terutama berhubungaan dengan kepuasan pelanggan. Pelanggan pendidikan terdiri dari pelanggan internal dan eksternal. Pendidikan bermutu apabila pelanggan internal (kepala madrasah, guru dan karyawan) berkembang, baik fisik maupun psikis. Secara fisik misalnya terkait imbalan finansial. Secara psikis adalah bila mereka diberi kesempatan untuk terus belajar dan mengembangkan kemampuan bakat dan kreatifitasnya.

Masa depan suatu bangsa sangat erat kaitannya dengan komitmen politik dan upaya nyata bangsa itu dalam membangun pendidikan untuk mencerdaskan generasi mudanya. Sedangkan keberhasilan suatu bangsa dalam membangun mutu pendidikannya sangat ditentukan oleh mutu gurunya. Rendahnya mutu pendidikan telah memberikan akibat langsung pada rendahnya mutu sumber daya manusia bangsa kita. Karena proses untuk melahirkan sumber daya manusia yang bermutu hanya bias melalui jalur pendidikan dan proses pembelajaran yang bermutu pula.41

40Asrorun Ni’am Sholeh, Membangun Profesionalitas Guru, Jakarta: Elsas, 2006, 5.

Dokumen terkait