• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

D. Koding

1. Koding Subyek CBL

Tabel 12

Tabel Koding Berdasarkan Hasil Wawancara

Aspek Hal yg diungkap Subyek 1

Latar Belakang Menjadi Mahasiswa Motivasi menjadi mahasiswa psikologi Ketertarikan terhadap ilmu psikologi Dasar pemilihan Universitas Sanata Dharma

Pemahaman visi, misi dan semboyan Sanata Dharma

Penginternalisasian visi, misi dan semboyan Sanata Dharma

Perwujudan konkret penginternalisasian

Pernyataan kedewasaan diri

Ingin lebih mengenal diri sendiri Ingin membantu orang lain

Sebagai sumber inspirasi dan bahan pembelajaran pengelolaan diri Tidak cukup umur untuk universitas negeri

Fakultas Psikologi Sanata Dharma dipandang unggul

Memadukan nilai intelektualitas dengan humanisme

Mengolah diri secara penuh Beradaptasi dengan teman-teman baru

Merefleksikan pengalaman dan pengetahuan yang diperoleh Membuang sekat-sekat dalam diri Membangun keakraban dengan teman-teman

Melihat kondisi mental berdasar teori yang diperoleh

Merasa sudah dewasa

Definisi kedewasaan Kemampuan adaptasi sosial dan membangun harmoni dengan

Definisi Diri Peran Sosial Relasi dengan Masyarakat Pemahaman ilmu psikologi Penginternalisasian ilmu psikologi Pengaruh ilmu psikologi terhadap proses pendewasaan Hal-hal penghambat kedewasaan Besaran motivasi menjadi manusia dewasa Hal-hal pemicu motivasi Kedekatan dengan masyarakat Keterlibatan dengan masyarakat Deskripsi karakteristik masyarakat lingkungan sekitar

Teori-teori psikologi memberi acuan kedewasaan

Melakukan metode pencocokan antara teori psikologi dengan kondisi subyek

Merasa terbantu

Kesulitan bersosialisasi dalam situasi keramaian

Memiliki motivasi yang besar

Hambatan relasi dijadikan sebagai sumber motivasi

Dorongan kearah kepenuhan hidup

Dekat karena tinggal lama dilingkungan tersebut

Berusaha masuk dalam lingkungan tempat tinggalnya

Kebanyakan masyarakat adalah petani dengan tingkat pendidikan maksimal SMU dan masih dalam kultur pedesaan.

Hambatan sosialisasi Telah terjadi perubahan dalam lingkungannya karena faktor teknologi dan paham keagamaan yang berbeda dengan sub yek. Kurangnya inisiatif untuk membangun relasi.

Sikap yang diambil Tetap berusaha aktif dalam kegiatan kemasyarakatan.

Deskripsi keluarga Keluarga yang harmonis dan demokratis Relasi dengan keluarga Keterlibatan dalam keluarga Kebersamaan dalam keluarga Pandangan terhadap keluarga

Selalu dilibatkan dalam mengambil keputusan.

Senantiasa meluangkan waktu bersama keluarga terutama saat sore dan malam hari

Menerima kondisi kakaknya yang

lemah mental walaupun

membutuhkan proses yang cukup lama dan tidak malu untuk mengakui

Rasa bangga terhadap keluarga

Wujud konkret relasi dengan keluarga

Perasaan ketika dekat dengan keluarga

kondisi kakaknya

Bangga dengan keluarganya

Relasi yang dibangun dengan cara saling cerita dan sharing pengalaman dan terlibat dalam kegiatan rumah Subyek merasa aman, hangat dan nyaman di rumah

Kelebihan keluarga semangat untuk terlibat dalam hidup rohani, membangun sikap harmoni terhadap lingkungan, dan dibimbing dalam berinteraksi sosial dengan masyarakat sekitar

Kekurangan keluarga Perlu lebih terlibat aktif dalam kegiatan kemasyarakatan.

Perilaku sosial yang

bertanggung jawab

Pemicu konflik dalam keluarga

Sikap terhadap konflik dalam keluarga

Wujud konkret terhadap konflik dalam keluarga Ritualisasi dalam keluarga

Kesadaran akan tuntutan dan harapan masyarakat

Deskripsi tuntutan dan harapan masyarakat Sikap terhadap tuntutan dan harapan masyarakat

Keyakinan akan

perwujudan tuntutan dan harapan masyarakat

Wujud konkret

perwujudan tuntutan dan harapan masyarakat Perasaan terhadap tuntutan dan harapan masyarakat

Konflik yang sering muncul adalah konflik antara orang tua

Ikut ambil bagian dalam menyelesaikan konflik dalam keluarga

Mengajak orang tuanya untuk duduk bersama dan mencari titik temu sehingga dapat diperbaiki dan tidak terjadi lagi di masa yang akan datang Saling memberi berkah antar anggota keluarga

Menyadari adanya tuntutan dan harapan sosial

Dapat berelasi dan terlibat di masyarakat dan menyelesaikan pendidikan formal sebaik mungkin. Berusaha mematuhi harapan dan tuntutan tersebut

Dapat menerima dan yakin dapat mewujudkannya

Dengan sungguh-sungguh dan menjalani masa studinya dengan baik Tidak merasa terbebani dengan harapan tersebut karena ia berusaha mewujudkannya semaksimal mungkin terlepas dari berhasil atau tidak

Kesesuaian antara tuntutan dan harapan masyarakat dengan cita-cita individu Pandangan tentang perilaku sosial yang bertanggung jawab

Harapan dan tuntutan tersebut sesuai dengan cita-cita atau keyakinan yang dimiliki.

Perilaku yang juga

mempertimbangkan tidak hanya diri kita sendiri, tapi juga orang-orang disekitar kita, lingkungan sosial kita Relasi dengan orang tua Selalu membimbingnya sehingga

merasakan kedekatan bersama orang tuanya.

Kemandirian

Keterbukaan dengan orang tua

Pembicaraan dengan orang tua berkisar tentang pengalaman yang dihadapi dan suasana hati yang terjadi.

emosional Dukungan orang tua Mendapat dukungan dalam arti masukan-masukan yang bersifat korektif dan tetap mendukung walau tidak sesuai dengan kehendak orang tuanya.

Pengambilan keputusan secara mandiri

Tetap berusaha melibatkan orang tua dalam setiap pengambilan keputusan Harapan orang tua Dapat membangun hidup mandiri Sikap terhadap orang

tua

Merasa nyaman, hangat dan aman. Harapan pribadi Menyelesaikan kuliah, dapat pekerjaan, membangun keluarga, hidup penuh kehangatan di dalam keluarga. Sikap terhadap perbedaan harapan Sikap terhadap ketergantungan dengan orang tua Pandangan tentang pribadi yang mandiri

Pandangan tentang figur orang tua yang ideal

Kepemilikan perangkat nilai

Cenderung mengutamakan cita-citanya.

Bentuk tanggung jawab atas tugas yang diberikan orang tua yakni menyelesaikan studi dan dapat mengolah atau mengatur dirinya. Pribadi yang mengakomodasi tuntutan dan harapan sosial dan berani mengambil keputusan serta dapat menjelaskan apa yang ada dalam dirinya.

Figur yang dapat menjadi teman ngobrol dan memberi kebebasan dalam mengambil keputusan. menciptakan suatu harmoni

perangkat nilai penyesuaian diri dengan lingkungan untuk meminimalkan konflik dan dapat berkembang bersama orang lain

Perangkat Nilai Kebutuhan akan perangkat nilai Metode pencarian perangkat nilai Pengembangan norma dan pengetahuan yang dimiliki

Kesesuaian perangkat nilai yang dimiliki

dengan norma

kemasyarakatan

Perwujudan perangkat nilai yang dimiliki

Harmoni menjadi sangat penting karena manusia hidup bersama orang lain

Proses penemuan nilai harmoni dilatar belakangi konflik di masyarakat yang menimbulkan perasaan tidak mengenakkan

berusaha mengembangkan

pengetahuan dan norma yang dimilikinya dengan melihat relevansinya sesuai dengan pengalaman aktual yang dialaminya. merasa pandangan hidupnya dapat diterima masyarakat.

mewujudnyatakan nilai keharmonisan sebagai cara untuk menyelesaikan konflik yang alaminya.

Dokumen terkait