• Tidak ada hasil yang ditemukan

Koefisien Determinasi (R 2 )

Dalam dokumen SKRIPSI. Disusun Oleh: RINI MULIA SARI (Halaman 44-0)

BAB III METODE PENELITIAN

3.9 Teknik Analisis Data

3.9.4 Koefisien Determinasi (R 2 )

Teknik analisa ini digunakan untuk mengetahui berapa persen besarnya pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). Perhitungan dilakukan dengan mengkuadratkan nilai koefisien korelasi produk moment (rxy) dikalikan dengan 100%.

Adapun rumus koefisien determinasi yaitu : KD =

r ˣʸ ²

x 100%

Keterangan :

KD = Koefisien Determinasi

r ˣʸ

= Koefisien korelasi product moment antara x dan y 3.9.5 Koefisien Korelasi

Koefesien korelasi Product Moment digunakan untuk mengetahui korelasi variabel X terhadap variabel Y dengan menggunakan bantuan statistik SPSS 21.0.

Dari hasil perhitungan tersebut akan memperhatikan kemungkinan, yaitu:

1. Koefisen korelasi yang diperoleh sama dengan nol (r =0) berarti hubungan kedua variabel yang diuji tidak ada.

2. Koefisien korelasi yang diperoleh positif (r = +) artinya kenaikan nilai variabel yang lain dan kedua variabel memiliki hubungan positif dan apabila koefisien korelasi yang di peroleh negatif (r = -) artinya kedua variabel negatif dan menunjukan meningkatnya variabel yang satu diikuti menurunnya variabel lain.

3.9.6 Uji Signifikan Parsial (Uji-t)

Test uji T digunakan untuk menguji setiap variabel bebas atau independen variabel (X), apakah mempunyai pengaruh yang positif serta ignifikan terhadap variabel terikat atau dependen variabel (Y). Bentuk pengujiannya adalah sebagai berikut :

a. Ho : b₁ = 0, artinya variabel bebas tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat.

b. H₁ : b₁ ≠ 0, artinya variabel bebas berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat.

Kriteria penerimaan/penolakan hipotesis dengan tingkat signifikansi (α) = 0,05 di tentukan sebagai berikut :

a. T hitung > t tabel berarti Ho ditolak atau Ha diterima.

b. T hitung < t tabel berarti Ho diterima atau Ha ditolak.

Uji T juga bisa dilihat pada tingkat signifikansinta, yaitu : a. Jika tingkat signifikansi > 0,05 maka Ho diterima atau Ha ditolak.

b. Jika tingkat signifikansi < 0,05 maka Ho ditolak atau Ha diterima

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Perusahaan

PT Paragon Technology and Innovation berdiri pada tanggal 28 Februari 1985 dengan nama awal PT Pusaka Tradisi Ibu. Perusahaan ini baru berganti nama menjadi PT Paragon Technology and Innovation pada tahun 2011.

Perusahaan ini didirikan oleh pasangan suami istri Drs. H. Subakat Hadi, M.Sc dan Dra. Hj. Nurhayati Subakat, Apt. Pada masa itu, pendiri melihat masih ada peluang yang terbuka. Perusahaan ini dimulai dengan sederhana namun sudah diusahakan dengan tata cara yang baik. PT Pusaka Tradisi Ibu (PTI) pada awal berdirinya hanya memproduksi perawatan rambut. Pada tahun 1985, perusahaan ini mengeluarkan produk perawatan rambut dengan merk Putri yang dipasarkan ke salon-salon yang sampai sekarang masih diproduksi.

Tahun 1985-1990, PT Pusaka Tradisi Ibu mengalami perkembangan pesat.

Mulai dari Jabotabek, produknya mulai menyebar dan bersaing langsung dengan produk lama yang telah eksis. Mulai tahun 1990, produk salonnya dapat bersaing dengan produk eksis. Survey CIC (2002) menyebutkan bahwa Hair Tonic Putri 71 adalah hair tonic yang paling banyak digunakan di indonesia. Sedangkan produk perawatan rambut lainnya selalu masuk 10 besar. Seiring dengan perkembangan perusahaan, pada bulan Desember 1990, PT Pusaka Tradisi Ibu mendirikan pabrik

produksi di Kawasan Industri Cibodas Tangerang. Pendirian pabrik yang baru ini bertujuan untuk menambah kapasitas produksi yang terus meningkat.

Pada tahun 1995, PTI mulai mengembangkan merek Wardah. Namun, belum bisa berjalan dengan baik dikarenakan rekanan manajemen yang kurang baik. PTI kembali mencoba mengembangkan Wardah pada tahun 1996 dengan tetap bekerja sama dengan agen dalam pemasarannya. Sejak itu penjualannya mulai menanjak dan PT Pusaka Tradisi Ibu memasuki pasar tata rias (decorative).

Ketika krisis ekonomi 1998, banyak perusahaan sejenis yang tutup. Daya beli masyarakat anjlok sementara harga bahan baku naik sampai empat kali lipat.

PTI mengambil reaksi cepat menyikapi krisis tersebut di saat pesaing-pesaing lain tidak berproduksi. Setelah melewati masa krisis selama empat bulan, PTI justru mengembangkan pasar. Pada tahun 1999-2003, PTI mengalami perkembangan kedua. Penjualan merk Wardah pada masa tersebut melonjak pesat. Pabrik lain di Kawasan Industri Jatake Tangerang didirikan dan mulai beroperasi pada tahun 2001. PTI mulai memodernisasi perusahaan pada tahun 2002-2003. Perusahaan ini mulai masuk ke pasar umum yang memerlukan perubahan dari segi internal.

Selain itu, juga melalui program promosi dan membina tim promosi.

Pada tahun 2005, PT Pusaka Tradisi Ibu sudah menerapkan Good Manufacturing Practice (GMP) dan Cara Pembuatan Kosmetika yang Baik (CPKB). 72 Sampai sekarang, di Indonesia baru 80 pabrik dari keseluruhan 760 pabrik yang sudah menerapkan CPKB. Selain itu, PTI menjadi percontohan pelaksanaan CPKB untuk industri kosmetika yang lainnya. PTI sampai dengan saat ini sudah memiliki 26 Distribution Centre (DC) hampir di seluruh wilayah Indonesia. Saat ini perusahaan ini telah memiliki DC di Malaysia.

4.1.2 Visi Dan Misi Visi

Menjadi perusahaan yang terus berkembang diberbagai bidang dengan menjadikan hari ini lebih baik dari hari kemarin.

Misi

1. Mengembangkan karyawan yang berkompeten dengan menciptakan lingkungan kerja yang baik untuk mendukung tercapainya kepuasan pelanggan.

2. Menyediakan produk dan jasa yang berkualitas tinggi serta memenuhi kebutuhan pelanggan melalui program pemasaran yang baik.

3. Mengembangkan operasi perusahaan yang sehat dalam segala aspek.

4. Terus berinovasi, menguasai ilmu, menerapkan teknologi baru, dan berinovasi demi kepuasan pelanggan.

5. Mengembangkan berbagai unit usaha secara lateral 4.1.3 Struktur Organisasi

Struktur organisasi merupakan hal yang sangat penting dalam sebuah perusahaan, karena struktur organisasi akan memberikan gambaran penjelasan tentang tugas dan tanggung jawab dari setiap jabatan. Hal ini dimaksudkan agar setiap karyawan dapat melaksanakan tugas dan wewenangnya sesuai dengan posisi tugasnya. Berikut ini adalah struktur organisasi PT. Paragon Technology And Innovasion

Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT. Paragon Technology and Innovation

Untuk lebih lengkapnya peneliti akan menguraikan tugas-tugas dan wewenang dari bagian-bagian kerja pada PT. Paragon Technology and Innovation yaitu sebagai berikut:

Komisaris bertanggung jawab kepada pemegang saham serta mengawasi segala pelaksanaan kebijakan perusahaan, mengambil segala pelaksanaan kebijakan perusahaan, mengambil segala keputusan berkenaan dengan persoalan dan masalah penting yang dihadapi perusahaan. Direktur Utama bertanggung jawab kepada komisaris. Posisi ini membawahi manajer operasional, manajer produk, manajer keuangan dan manajer marketing.

Manajer operasional membawahi beberapa bagian/departemen yaitu purchasing (pembelian), bagian logistik, bagian QAS (Quality Assurance and Safety), bagian QCL (Quality Control), bagian produksi, INL (Innovation and Lean), MAI (Maintenance), PPIC (Product Planning and Inventory Control), MRE (Management Representative), Business Solution (BSN), Distribution Center (DC), koordinator halal internal, legal dan tim IT (teknologi informasi).

Sedangkan manajer produk membawahi tim Product and Development (Prodev) serta tim Research and Development (R&D), manager marketing membawahi Business Development, tim art, marketing, GIP.

4.1.4 Deskripsi PT. Paragon Technology and Innovation

Produk diproduksi oleh PT. Paragon Technology And Innovation (PTI) dibuat oleh Indonesia. Dalam kegiatan penjualannya, PTI memproduksi produknya sendiri dengan standar nasional Indonesia dan berseertifikat Halal dalam bahan dan pembuatannya dan tidak mengandung bahan berbahaya serta telah memiliki sertifikat 74 halal dari lembaga LP POM MUI dan aman karena

memakai bahan baku bermutu tinggi dan tentunya telah memiliki nomor registrasi yang dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan sesuai dengan mayoritas penduduk Indonesia yang beragama Islam dan mengeluhkan banyaknya produk yang menggunakan bahan-bahan tidak halal dan juga berbahaya.

Dalam proses penjualannya, hasil produksi disebarkan ke Distribution Center (DC) di hamper 30 kota besar di Indonesia dan saat ini hingga Malaysia dan Turki. Saat ini PTI melakukan banyak inovasi baik dalan segi produk dan pemasarannya dengan harga yang masih relative terjangkau bagi para konsumennya dan masih melakukan pengembangan dari setiap produk yang diproduksinya.

4.1.5 Aktivitas PT. Paragon Technology and Innovation 1. Membuat produk di pabrik.

2. Mendistribusikan produk ke seluruh DC (Distribution Center) di 30 Kota Besar di seluruh Indonesia.

3. Mengirim pesanan produk kepada perusahaan yang memesan baik pembeli konsinyasi maupun putus. Biasanya perusahaan-perusahaan seperti Departemen Store dan Toko Kosmetik

4.1.6 Penghargaan

Berbagai penghargaan yang telah diterima oleh Wardah Beauty Cosmetic membuktikan bahwa produk Wardah dipercaya oleh konsumen. Berikut ini adalah berbagai penghargaan yang diterima Wardah:

1. Top Brand Award 2014 2. Top Brand Award 2015

3. Indonesia Most Favorite Woman Brand 2014

4. ICSA 2014 5. Superbrand 2014 6. Top Brand Halal 2014 7. Campaign of The Year 2017 4.2 Penyajian Data

4.2.1 Identitas Responden

Data umum responden dimaksudkan adalah untuk mengidentifikasi responden. Responden yang diambil dalam penelitian ini adalah konsumen yang berbelanja produk kosmetik Wardah di outlet Wardah Beauty House sebanyak 100 responden. Karakteristik ini meliputi jenis kelamin, usia, dan pekerjaan.

Untuk lebih jelasnya peneliti menguraikan pada tabel 4.1dibawah ini.

Tabel 4.1

Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Frekuensi Persentase(%)

1. Laki-laki 0 0.0

2. Perempuan 100 100.0

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

Tabel 4.1 menunjukkan bahwa jumlah responden berjenis kelamin laki-laki 0 responden (0.0) dan untuk responden yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 100 responden (100.0). Hal ini menunjukkan bahwa perempuan lebih dominan untuk menggunakan kosmetik daripada laki-laki.

Tabel 4.2

Data Responden Berdasarkan Usia

No. Umur Frekuensi Persentase(%)

1. 17-21 33 33.0

2. 22-26 43 43.0

3. 27-31 10 10.0

4. 32-36 4 4.0

5. >37 10 10.0

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

Tabel 4.2 menunjukkan bahwa konsumen kosmetik Wardah berusia yang bervariatif dimana usia 22-26 tahun lebih dominan yaitu sebanyak 43 responden.

Responden yang berusia 17-21 tahun sebanyak 33 responden. Jumlah responden yang berusia 27-31 tahun dan >37 tahun sama banyaknya yaitu masing-masing 10 responden. Dan jumlah responden yang berusia 32-36 tahun yaitu sebanyak 4 responden. Hal ini menunjukkan bahwa kosmetik Wardah dapat digunakan oleh konsumen yang remaja hingga tua.

Tabel 4.3

Data Responden Berdasarkan Pekerjaan

No. Pekerjaan Frekuensi Persentase(%)

1. Pelajar/Mahasiswa 47 47.0

2. Tidak/Belum Bekerja 11 11.0

3. Pegawai Negeri Sipil 3 3.0

4. Karyawan Swasta 30 30.0

5. Ibu Rumah Tangga 9 9.0

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

Tabel 4.3 menunjukkan kosmetik Wardah banyak digunakan oleh kalangan pelajar/mahasiswa yaitu sebanyak 47 responden. Selanjutnya responden yang bekerja sebagai karyawan swasta menggunakan kosmetik Wardah yaitu sebanyak 30 responden. Responden yang belum bekerja menggunakan kosmetik

Wardah sebanyak 11 responden. Responden yang bekerja sebagai ibu rumah tangga juga menggunakan kosmetik Wardah yaitu sebanyak 9 responden. Dan responden yang bekerja sebagai pegawai negeri sipil menggunakan kosmetik Wardah sebanyak 3 responden. Hal ini menunjukkan bahwa kosmetik Wardah dibutuhkan oleh semua kalangan, baik mahasiswa, karyawan swasta, ibu rumah tangga, pegawai negeri sipil dan juga yang belum bekerja.

4.2.2. Analisa Jawaban Responden 4.2.2.1 Citra Merek (Brand Image)

Berikut ini akan disajikan tabel-tabel pendistribusian dari pernyataan-pernyataan yang diajukan dalam kuesioner penelitian. Adapun dalam variabel Citra Merek (Brand Image) diajukan 10 pernyataan, hasil output penelitian adalah sebagai berikut:

Tabel 4.4

Apakah kosmetik merek Wardah adalah kosmetik yang mudah dikenali, dapat diingat dan kemasannya menarik.

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Netral 6 6,0 6,0 6,0

Setuju 44 44,0 44,0 50,0

Sangat Setuju 50 50,0 50,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

Berdasarkan Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa responden lebih banyak menjawab sangat setuju yaitu sebanyak 50 responden (50%). Hal ini menunjukkan bahwa kosmetik Wardah adalah kosmetik yang mudah dikenali, dapat diingat dan kemasannya menarik, membuat responden mudah mengingat kembali ketika akan melakukan pembelian ulang kosmetik Wardah.

Tabel 4.5

Apakah Anda menggunakan kosmetik Wardah karena mereknya dapat dipercaya.

P2

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

Berdasarkan Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa responden lebih banyak menjawab sangat setuju yaitu sebanyak 47 responden (47%). Hal ini menunjukkan bahwa kosmetik Wardah adalah merek kosmetik yang dapat dipercaya sehingga konsumen tidak ragu untuk menggunakan produk kosmetik Wardah.

Tabel 4.6

Apakah Anda menggunakan kosmetik Wardah karena mereknya menarik minat beli.

P3

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

Berdasarkan Tabel 4.6 dapat dilihat bahwa responden banyak menjawab setuju yaitu sebanyak 48 responden (48%). Hal ini menunjukkan bahwa kosmetik merek Wardah menarik minat beli konsumen untuk menggunakan kosmetik Wardah.

Tabel 4.7

Apakah Anda menggunakan kosmetik Wardah karena merek Wardah memiliki berbagai varian yang menarik

P4

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

Berdasarkan Tabel 4.7 dilihat bahwa responden banyak menjawab setuju yaitu sebanyak 56 responden (56%) . Hal ini menunjukkan bahwa kosmetik wardah memiliki berbagai varian yang menarik sehingga konsumen tertarik untuk mencoba berbagai varian yang ada.

Tabel 4.8

Apakah kosmetik wardah adalah merek yang memiliki kualitas baik.

P5

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

Berdasarkan Tabel 4.8 dapat dilihat bahwa banyak dari reponden yang memilih untuk menjawab sangat setuju yaitu sebanyak 47 responden (47%). Hal ini menunjukkan bahwa kosmetik Wardah memiliki kualitas yang baik, dibuktikan langsung oleh konsumen yang menggunakan dan terbukti hasilnya.

Tabel 4.9

Apakah Kosmetik wardah memiliki harga yang bersaing.

P6

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

Berdasarkan Tabel 4.9 dapat dilihat banyak responden lebih banyak menjawab setuju yaitu sebanyak 55 responden (55%). Hal ini menunjukkan bahwa kosmetik Wardah memiliki harga yang bersaing dengan kosmetik-kosmetik lainnya yang dipasaran.

Tabel 4.10

Apakah Kosmetik Wardah memiliki kemasan yang unik

P7

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

Berdasarkan Tabel 4.10 dapat dilihat bahwa responden lebih banyak menjawab setuju yaitu sebanyak 53 responden (53%). Hal ini menunjukkan bahwa kosmetik Wardah memiliki kemasan yang bervariatif untuk memikat konsumen agar membeli.

Tabel 4.11

Apakah Kosmetik Wardah memiliki aroma yang unik

P8

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

Berdasarkan Tabel 4.11 dapat dilihat bahwa banyak dari responden menjawab setuju yaitu sebanyak 42 responden (42%). Hal ini menunjukkan bahwa kosmetik Wardah memiliki aroma yang menarik dan disukai konsumen.

4.2.2.2 Keputusan Pembelian (Variabel Y)

Adapun dalam variabel Keputusan Pembelian diajukan 10 pertanyaan, hasil output penelitian adalah sebagai berikut:

Tabel 4.12

Apakah Anda menyadari adanya kebutuhan untuk untuk menggunakan produk kosmetik Wardah.

P9

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

Berdasarkan Tabel 4.12 dapat dilihat bahwa banyak dari responden menjawab setuju yaitu sebanyak 51 responden (51%). Hal ini menunjukkan bahwa konsumen menggunakan kosmetik Wardah karena sebagai wanita ingin

selalu terihat cantik dan menarik sehingga konsumen menyadari adanya kebutuhan untuk menggunakan kosmetik Wardah.

Tabel 4.13

Apakah Anda meyadari adanya rasa ingin menggunakan produk kosmetik Wardah

P10

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

Berdasarkan Tabel 4.13 dapat dilihat banyak responden menjawab setuju yaitu sebanyak 51 responden (51%). Hal ini menunjukkan bahwa konsumen menggunakan produk kosmetik Wardah didorong oleh rasa ingin mencoba.

Tabel 4.14

Apakah Anda memperoleh informasi produk kosmetik Wardah dari teman, keluarga, iklan, dan media massa

P11

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

Berdasarkan Tabel 4.14 dapat dilihat bahwa banyak dari responden menjawab setuju yaitu sebanyak 56 responden (56%). Hal ini menunjukkan bahwa sebelum menggunakan kosmetik Wardah, konsumen mendapatkan informasi dari teman, keluarga, iklan dan media massa.

Tabel 4.15

Apakah Anda mencari informasi tentang kosmetik Wardah sebelum menggunakannya.

P12

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

Berdasarkan Tabel 4.15 dapat dilihat bahwa banyak dari responden menjawab sangat setuju yaitu sebanyak 48 responden (48%). Hal ini menunjukkan bahwa sebelum menggunakan kosmetik Wardah, konsumen mencari informasi terlebih dahulu sebelum menggunakan kosmetik Wardah agar konsumen tidak salah dalam memilih jenis varian Wardah yang akan digunakan.

Tabel 4.16

Apakah Anda berusaha memenuhi kebutuhan dengan produk kosmetik Wardah

P13

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

Berdasarkan Tabel 4.16 dapat dilihat bahwa banyak dari responden menjawab sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa konsumen yang memenuhi kebutuhan dengan produk kosmetik Wardah.

Tabel 4.17

Apakah Anda mencari manfaat tertentu dari produk kosmetik Wardah

P14

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

Berdasarkan Tabel 4.17 dapat dilihat bahwa responden banyak menjawab setuju yaitu sebanyak 47 responden (47%). Hal ini menunjukkan bahwa konsumen yang menggunakan kosmetik Wardah mencari manfaat tertentu dalam menggunakan kosmetik Wardah karena Wardah memiliki beberapa varian series untuk jenis wajah tertentu.

Tabel 4.18

Apakah Anda memutuskan untuk membeli produk kosmetik wardah karena citra merek Wardah.

P15

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

Berdasarkan Tabel 4.18 dapat dilihat bahwa banyak responden menjawab setuju yaitu sebanyak 49 responden (49%). Hal ini menunjukkan bahwa konsumen menggunakan kosmetik Wardah karena citra merek Wardah, dimana kosmetik Wardah memiliki image yang baik di masyarakat dengan label halalnya.

Tabel 4.19

Apakah Anda memutuskan untuk membeli produk kosmetik Wardah karena telah mendapatkan penghargaan top brand

P16

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

Berdasarkan Tabel 4.19 dapat dilihat bahwa responden banyak yang menjawab setuju yaitu sebanyak 37 responden (37%). Hal ini menunjukkan bahwa dengan adanya top brand konsumen semakin yakin untuk menggunakan Wardah.

Tabel 4.20

Apakah Anda merasa puas menggunakan produk kosmetik Wardah

P17

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

Berdasarkan Tabel 4.20 dapat dilihat bahwa responden lebih banyak menjawab setuju yaitu sebanyak 47 responden (47%). Hal ini menunjukkan bahwa kualitas yang diberikan produk kosmetik Wardah sesuai dengan harapan konsumen dan membuat konsumen puas menggunakan kosmetik Wardah.

Tabel 4.21

Apakah Anda memiliki keinginan untuk membeli kembali produk kosmetik Wardah

P18

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Netral 10 10,0 10,0 10,0

Setuju 45 45,0 45,0 55,0

Sangat Setuju 45 45,0 45,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

Berdasarkan Tabel 4.21 dapat dilihat bahwa ada dua pilihan jawaban yang dominan yang dipilih responden yaitu sebanyak 45 responden (45%) menjawab setuju dan 45 responden (45%) menjawab sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa konsumen sangat puas dengan produk Wardah dan memiliki keinginan untuk membeli kembali.

4.3 Analisis Data 4.3.1 Uji Instrumen 4.3.1.1 Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengukur sah atau tidaknya indikator atau kuesioner dari masing-masing variabel. Pengajuan dilakukan untuk membandingkan r hitung dan r tabel. Nilai r hitung merupakan hasil korelasi jawaban responden pada masing-masing pertanyaan disetiap variabel yang yang dianalisis dengan software statistik dan output bernama corrected item correlation. Sedangkan untuk mendapatkan r tabel dilakukan dengan tabel r product moment , yaitu menentukan α = 0,05 kemudian n (sampel) =

Tabel 4.22

Hasil Uji Validitas Variabel X

Variabel Pernyataan R hitung R tabel Keterangan

Citra Merek (Brand Image)

Pernyataan 1 0,597

0,1966 Valid Pernyataan 2 0,636

Pernyataan 3 0,733 Pernyataan 4 0,768 Pernyataan 5 0,561 Pernyataan 6 0,628 Pernyataan 7 0,726 Pernyataan 8 0,727 Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

Dari tabel 4.22 hasil uji validitas memperlihatkan nilai r hitung setiap indikator variabel citra merek (brand image) lebih besar nilai r tabel. Hal ini berarti bahwa 8 pertanyaan pada kuesioner dalam penelitian ini adalah valid untuk digunakan sebagai alat ukur variabel.

Tabel 4.23

Hasil Uji Validitas Variabel Y

Variabel Pernyataan R hitung R tabel Keterangan

Keputusan Pembelian

Pernyataan 1 0,744

0,1966 Valid Pernyataan 2 0,748

Pernyataan 3 0,550 Pernyataan 4 0,714 Pernyataan 5 0,794 Pernyataan 6 0,755 Pernyataan 7 0,689 Pernyataan 8 0,597 Pernyataan 9 0,757 Pernyataan 10 0,744 Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

Dari tabel 4.23 hasil uji validitas variabel keputusan pembelian memperlihatkan nilai r hitung lebih besar nilai r tabel. Hal ini berarti bahwa 10 pertanyaan pada kuesioner dalam penelitian ini adalah valid untuk digunakan sebagai alat ukur variabel.

4.3.1.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui apakah indikator atau kuesioner yang digunakan dapat dioercaya atau handal sebagai alat ukur variabel.

Reliabilitas suatu indikator atau kuesioner dapat dilihat dari nilai cronbach’s alpha (α), yaitu apabila nilai cronbach’s alpha (α) lebih besar (>) 0,60 maka indikator atau kuesioner adalah reliabel, sedangkan apabila nilai cronbach’s alpha (α) lebih kecil (<) 0,60 maka indikator atau kuesioner tidak reliabel. Secara keseluruhan hasil uji reliabilitas dapat dilihat hasilnya pada tabel 4.24 berikut.

Tabel 4.24

Hasil Uji Reliabilitas Variabel X

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

Nilai cronbach’s alpha (α) variabel citra merek (brand image) lebih besar dari 0,60 sehingga dapat disimpulkan indikator atau kuesioner yang digunakan semua dinyatakan handal atau dapat dipercaya sebagai alat ukur variabel.

Tabel 4.25

Hasil Uji Reliabilitas Variabel Y

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

Nilai cronbach’s alpha (α) variabel keputusan pembelian lebih besar dari 0,60 sehingga dapat disimpulkan indikator atau kuesioner yang digunakan semua dinyatakan handal atau dapat dipercaya sebagai alat ukur variabel.

4.3.2 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk melihat apakah model regresi distribusi normal atau tidak. Uji normalitas dapat dilakukan dengan analisis grafik yaitu pada Normal P-Plot of Regression Standarizied Residual. Jika titik tidak menyebar di sekitar garis diagonal maka data distribusi normal. Adapun pedoman pengambilan keputusan tentang data distribusi normal berdasarkan uji Kolmogrov-Smirnov yang dapat dilihat dari:

1. Jika nilai signifikan <0.05 maka distribusi data tidak normal.

2. Jika nilai signifikan > 0.05 maka distribusi data normal.

Tabel 4.26

Uji Normalitas Kolmogrov-Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 100

Normal Parametersa,b Mean ,0000000

Std. Deviation 3,92060785

Most Extreme Differences

Absolute ,061

Positive ,061

Negative -,054

Kolmogorov-Smirnov Z ,610

Asymp. Sig. (2-tailed) ,851

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

Dari hasil pengolahan data pada tabel 4.26 diperoleh besarnya Kolmogrov-Smirnov adalah 0,610.dan signifikan pada 0,851. Nilai signifikan lebih besar dari 0,05, maka dapat dikatakan bahwa nilai residual terstandarisasi dan data memenuhi asumsi normalitas. Uji normalitas juga dapat dilakukan melalui perhitungan regresi dengan SPSS 21.0 yang dideteksi melalui dua pendekatan grafik, yaitu analisa grafik histogram dan analisa grafik normal p-plot yang membandingkan antara dua observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Berikut ini penjelasan dari grafik-grafik tersebut:

a. Grafik Histogram

Berikut ini dapat bahwa data berdistribusi normal, hal tersebut dapat dilihat dari grafik histogram yang berbentuk lonceng, grafik tersebut tidak miring kesamping kiri maupun kanan seperti yang terlihat pada gambar 4.2 berikut:

Gambar 4.2

Histogram Uji Normalitas

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

b. Grafik Normal p-plot

Berikut ini dapat dilihat data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti

Berikut ini dapat dilihat data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti

Dalam dokumen SKRIPSI. Disusun Oleh: RINI MULIA SARI (Halaman 44-0)