• Tidak ada hasil yang ditemukan

KOMITE PEMANTAU RISIKO

Komite Pemantau Risiko bertanggung jawab dalam menjalankan fungsi pengawasan risiko dan memberikan rekomendasi atau pendapat profesional yang independen terkait dengan kerangka kerja dan kebijakan pengelolaan risiko yang konsisten dengan risk appetite Danamon. Pembentukan Komite ini didasarkan pada Keputusan Sirkuler Dewan Komisaris Nomor KEP: Kom-Corp.Sec.026 tanggal 24 Mei 2006 tentang Pembentukan Komite Pemantau Risiko.

Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite Pemantau Risiko

Komite Pemantau Risiko memiliki Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite Pemantau Risiko yang mengatur hal-hal terkait dengan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab, organisasi, keanggotaan dan etika kerja, independensi, jangka waktu penugasan dan pelaksanaan rapat. Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite Pemantau Risiko ditinjau ulang secara berkala.

Tugas, Tanggung Jawab dan Wewenang Komite Pemantau Risiko

Komite Pemantau Risiko memiliki tugas dan tanggung jawab, sebagai berikut:

a. Memberikan pendapat profesional yang independen kepada Dewan Komisaris sehubungan dengan penerapan manajemen risiko Danamon. b. Mengevaluasi kebijakan manajemen risiko

Danamon dan mengevaluasi kesesuaian kebijakan manajemen risiko Danamon dengan pelaksanaannya dalam rangka memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris, setidaknya sekali setahun.

c. Memantau dan mengevaluasi Satuan Kerja Manajemen Risiko dan pelaksanaan tugas-tugas komite dalam rangka memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris.

d. Melaporkan kepada Dewan Komisaris berbagai risiko yang dihadapi oleh Danamon dan penerapan manajemen risiko oleh Direksi.

e. Mengevaluasi pertanggungjawaban Direksi atas pelaksanaan kebijakan manajemen risiko setidaknya sekali dalam tiga bulan.

f. Mengatur atau memberikan wewenang pelaksanaan penyelidikan dalam ruang lingkupnya. g. Menyusun, mengkaji dan memperbaharui

Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite secara berkala.

Komite Pemantau Risiko mempunyai wewenang sebagai berikut:

a. Mengakses dokumen, data dan informasi Danamon yang diperlukan.

b. Melakukan komunikasi secara langsung dengan karyawan, Direksi dan pihak-pihak lain terkait dengan tugas dan tanggung jawabnya.

c. Melibatkan pihak independen dalam rangka membantu pelaksanaan tugasnya jika diperlukan. d. Melakukan kewenangan lain yang diberikan oleh

Dewan Komisaris.

Susunan, Keahlian dan Dasar Hukum Penunjukkan Komite Pemantau Risiko

Susunan dan Keahlian

Anggota Komite Pemantau Risiko berjumlah 6 (enam) orang yang terdiri dari 3 (tiga) orang Komisaris Independen (Manggi T. Habir, Made Sukada, dan Emirsyah Satar), seorang Komisaris (Gan Chee Yen), seorang Pihak Independen yang memiliki keahlian di bidang Akuntansi dan Manajemen Risiko, dan seorang Pihak Independen yang memiliki keahlian di bidang Hukum/Keuangan (Angela Simatupang dan Yusuf Nawawi). Komite Pemantau Risiko diketuai oleh Komisaris Independen yaitu Manggi T. Habir. Seluruh anggota Komite memenuhi persyaratan keahlian, integritas, akhlak dan moral yang dituangkan dalam surat pernyataan pribadi.

Dasar Hukum Penunjukan

Susunan keanggotaan Komite Pemantau Risiko ditetapkan berdasarkan Keputusan Sirkuler Dewan Komisaris sebagai Pengganti Keputusan yang diambil dalam Rapat Dewan Komisaris PT Bank Danamon Indonesia, Tbk. Nomor KSR-Kom.Corp.Sec-013 tanggal 26 November 2015 dan Surat Keputusan Direksi Nomor KEP.DIR-Corp.Sec.-018 tanggal 26 November 2015.

Independensi Anggota Komite Pemantau Risiko Mayoritas atau sebanyak 83% anggota Komite merupakan Komisaris Independen dan Pihak Independen sebagai upaya untuk menjaga independensi dan objektivitas. Anggota Direksi tidak diperkenankan menjadi anggota Komite Pemantau Risiko.

Masa Jabatan

Masa jabatan anggota komite tidak boleh lebih lama dari masa jabatan Dewan Komisaris sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar dan dapat dipilih kembali hanya untuk 1 (satu) periode berikutnya dengan pertimbangan bahwa masa jabatan maksimal Komisaris independen adalah 2 (dua) periode berturut-turut.

Kebijakan dan Pelaksanaan Rapat Komite Pemantau Risiko

a. Kebijakan Rapat Komite Pemantau Risiko

• Rapat diselenggarakan minimal sekali dalam 3 (tiga) bulan sesuai dengan kebutuhan Danamon.

• Rapat dapat diselenggarakan jika dihadiri oleh paling sedikit 51% (lima puluh satu persen) dari jumlah anggota termasuk Komisaris Independen dan Pihak Independen.

• Keputusan rapat diambil berdasarkan prinsip musyawarah mufakat. Dalam hal musyawarah mufakat tidak terjadi, keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak. Keputusan yang diambil berdasarkan suara terbanyak didasarkan pada prinsip 1 (satu) orang 1 (satu) suara.

• Setiap rapat dicatat dalam notulen, didokumentasikan dengan baik, ditandatangani oleh seluruh anggota Komite yang hadir, dan disampaikan kepada Dewan Komisaris.

• Perbedaan pendapat (dissenting opinion) yang terjadi dalam rapat Komite dan alasannya wajib dinyatakan dengan jelas dalam notulen rapat.

b. Frekuensi dan Tingkat Kehadiran Rapat Komite Pemantau Risiko

Selama tahun 2016, Komite Pemantau Risiko telah menyelenggarakan 10 (sepuluh) kali rapat dengan tingkat kehadiran sebagai berikut:

Nama Kehadiran Dalam Rapat Tingkat Kehadiran

Manggi T. Habir 9 90%

Gan Chee Yen 101) 100%

Made Sukada 10 100%

Emirsyah Satar4) 102) 100%

Angela Simatupang 83) 80%

Yusuf Nawawi 10 100%

1) 3 kali melalui teleconference 2) 1 kali melalui teleconference 3) 1 kali melalui teleconference

4) Danamon telah menerima pengunduran diri Emirsyah Satar pada tanggal 1 Februari 2017. Pengunduran diri akan menjadi efektif setelah mendapatkan persetujuan

RUPS.

c. Agenda Utama Rapat Komite Pemantau Risiko Tahun 2016

No Tanggal Agenda Utama

1 18 Januari 2016 - Risiko Pasar & Likuiditas - Laporan Portofolio Nasional - Kepatuhan, AML, Litigasi 2 23 Februari 2016 - Risiko Pasar & Likuiditas

- Laporan Portofolio Nasional

- Portofolio Perusahaan Anak dan Persetujuan Produk Program - Portofolio SEMM

- Kepatuhan, AML, Litigasi 3 21 Maret 2016 - Risiko Pasar & Likuiditas

- Laporan Portofolio Nasional - Stress Test

- Update Portofolio FI - Kepatuhan, AML, Litigasi 4 27 April 2016 - Risiko Pasar & Likuiditas

- Program Produk Perusahaan Anak - Laporan Portofolio Nasional - Kepatuhan, AML, Litigasi

No Tanggal Agenda Utama

5 2 Juni 2016 - Risiko Pasar & Likuiditas - Kajian Portoflio SME

- Pengamanan Pengiriman Data Kartu Kredit ke Kantor Pajak dan Tindakan Pencegahan Fraud

- Delegasi ke CRP-Delegasi Otoritas ke Call Center Konsumer - Laporan Portofolio Nasional

- Kepatuhan, AML, Litigasi 6 28 Juli 2016 - Risiko Pasar & Likuiditas

- Portofolio Perbankan Korporasi - Laporan Portofolio Nasional - Kepatuhan, AML, Litigasi 7 25 Agustus 2016 - Risiko Pasar & Likuiditas

- Laporan Portofolio Nasional - Kepatuhan, AML, Litigasi 8 29 September 2016 - Risiko Pasar & Likuiditas

- Laporan Portofolio Nasional - Batasan Kapital sesuai ICAAP - Kepatuhan, AML, Litigasi 9 25 Oktober 2016 - Risiko Pasar & Likuiditas

- Laporan Portofolio Nasional

- Update Portofolio Tahunan Perusahaan Anak - Kepatuhan, AML, Litigasi

10 6 Desember 2016 - Risiko Pasar & Likuiditas - Laporan Portofolio Nasional - Kepatuhan, AML, Litigasi

Pelaksanaan Kegiatan Kerja Komite Pemantau Risiko Tahun 2016

Kegiatan penting yang dilakukan oleh Komite Pemantau Risiko, antara lain:

a. Persetujuan Product Program dan Delegasi Wewenang;

b. Risk Appetite Statement (RAS), Risk Heat Map, OJK Stress Test, Insurance Risk, Credit Risk untuk setiap LoB, Market & Liquidity Risk dan Operational Risk;

c. Top & Emerging Risk;

d. Kebijakan terkait High Quality Liquid Asset (HQLA);

e. ICAAP CapitalBuffer;

f. Perekonomian Indonesia dan kondisi perekonomian global;

g. RiskLimit dan TradingLimit;

h. Profil Jatuh Tempo Pendanaan Bank Danamon; i. Kebijakan Fund Transfer Pricing (FTP);

j. Perubahan pada proses dan tambahan indikator dalam menetapkan Market & Liquidity Risk untuk Unit Syariah;

k. Kepatuhan, Anti Money Laundering (AML) dan kasus hukum

Komite Pemantau Risiko melaporkan kegiatan dan rekomendasi kepada Dewan Komisaris secara berkala.

Gan Chee Yen

Anggota, Komisaris

Manggi T. Habir

Ketua, Komisaris Independen

Made Sukada