KAJIAN PUSTAKA A.Landasan Teori
1. Kompetensi Pedagogik
22
Kompetensi Pedagogik merupakan kemampuan
dalam pengelolaan pembelajaran peserta didik,
menciptakan suasana dan pengalaman belajar bervariasi dalam pengelolaan peserta didik yang memenuhi kurikulum yang disiapkan.
Menurut Irina dan Liliana (2011) kompetensi pedagogik adalah kriteria minimal yang harus dimiliki oleh seorang guru agar mampu melaksanakan tugasnya sebagai guru yang profesional maupun ideal.
Dalam kompetensi pedagogik terdapat indikator yang dimiliki oleh guru sebagi pendidik diantaranya adalah:
a. Memiliki pemahaman wawasan yang luas atau
landasan kependidikan
b. Memiliki pemahaman terhadap peserta didik
c. Mampu mengembangkan kurikulum atau silabus
d. Mampu menyusun rancangan pembelajaran
e. Melaksanakan pembelajaran yang mendidik dan
dialogis
f. Melakukan evaluasi hasil belajar dengan prosedur
23
g. Mampu mengembangkan potensi peserta didik
untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki
Kemampuan guru dalam proses pembelajaran baik didalam kelas maupun diluar kelas berkaitan dengan pemahaman peserta didik dan pengelola pembelajaran yang mendidik dan dialogis. Secara substantif kompetensi pedagogik mencakup kemampuan pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar dan pengembangan peserta didik
untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang
dimilikinya. Dari penguasaan tersebut akan semakin optimal jika diiringi dengan kompetensi pedagogik. Guru harus mempunyai ketrampilan yang aplikatif dalam berinteraksi dengan anak. Hal tersebut bukan perkara mudah, dibutuhkan sebuah komitmen, kesungguhan,
pemahaman, latihan serta kepekaan hati dalam
melakukaknnya.
Dalam proses belajar mengajar kompetensi pedagogik sangat memliki peran yang besar. Keberhasilan seorang guru dapat dipastikan berhasil dalam proses
24
pembelajaran karena dari potensi pedagogik yang mereka miliki.
Guru yang ideal memiliki variasi dalam proses pembelajaran, hal tersebut menjadikan peserta didik tidak mudah bosan , tekun, antusias, dan penuh partispasi. Serta
bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar dan
mengurangi kejenuhan pada mata pelajaran tertentu. Menurut S. Nasution yang dikutip oleh Muhaimin menyebutkan ciri-ciri guru yang baik
a. Memahami dan menghormati murid. Guru yang baik
dalam mengajar harus bersikap demokratis. Guru yang baik juga mendengarkan aspirasi muridnya dan memahami murid terhadap potensinya.
b. Menguasai bahan pelajaran. Menjadi guru yang baik itu
harus menguasai bahan pelajaran, tidak hanya mengetahui isi buku pelajarannya saja akan tetapi mengetahui nilai dan penerapannya bagi kehidupan peserta didik
c. Menyesuaikan metode mengajar dengan bahan
pelajaran. Pada umumnya guru mengajar hanya menggunakan metoe ceramah. Guru yang baik ketika
25
mengajar tidak sebatas ceramah saja akan tetapi menggunakan metode lain yang membuat pembelajaran menarik dan siswa menjadi aktif.
d. Menyesuaikan bahan pelajaran dengan kesanggupan
individu murid. Karena kemampuan setiap anak berbeda beda maka guru harus menyesuaikan pelajaran dengan kemampuan rata-rata dikelas yang tidak hanya anak-anak yang lambat saja yang diperhatikan akan tetapi anak yang pandai juga harus diperhatikan.
e. Mengaktifkan murid dalam hal belajar. Dalam hal
belajar guru harus menghindari D4 (datang, duduk, dengar, diam). Guru yang baik memberikan kepada siswanya untuk aktif baik jasmani maupun rohani. f. Memberikan pengertian bukan hanya dengan kata-kata
belaka. Guru yang baik menghindari terjadinya verbalisme yakni mengenal kata-kata tetapi tidak memahami artinya.
g. Mengubungkan pelajaran dengan kebutuhan murid.
Guru yang baik menjelaskan bahkan menunjukan manfaat yang terkandung dalam bahan pelajaran yang
26
diajarkan sehingga manfaat tersebut akan dirasakan oleh anak.
h. Mempunyai tujuan tertentu dengan bahan pelajaran
yang diberikan. Semakin jelas tujuan semakin bermanfaat pelajaran itu, karena pelajaran itu bukan tujuan akan tetapi alat untuk mencapai tujuan.
i. Jangan terikat oleh satu buku pelajaran. Guru yang baik tidak mengandalkan buku teks saja sebagai bahan pelajaran yang minimal dan bukan merupakan satu-satunya sumber yang digunakan oleh guru.
j. Tidak hanya mengajar dalam arti ilmu pengetahuan saja
tetapi senantiasa mengembangkan kepribadian anak. 2. Kompetensi kepribadian
Kompetensi kepribadian merupakan kemampuan personal yang mencerminkan kepribadian seorang guru. Menurut Zakiah Daradjat (1980) kepribadian disebut sebagai sesuatu yang abstrak karena sukar dilihat secara nyata dan hanya dapat diketahui lewat penampilan, tindakan dan ucapan ketika menghadapi suatu persoalan. Apabila kepribadian seseorang naik, maka akan naik pula
27
kewibawaan orang tersebut. Tentu dasarnya adalah ilmu pengetahuan dan moral yang dimiiki.
Guru sebagai tauladan bagi murid-muridnya harus memiliki sikap dan kepribadian yang utuh yang dapat dijadikan tokoh panutan idola dalam seluruh segi kehidupannya. Oleh karena itu guru harus selalu berusaha memiliki dan melakukan perbuatan yang positif yang
mencerminkan kepribadian. Yang harus dilakuakn
diantaranya adalah:
a. Memiliki konsistensi dalam bertindak sesuai norma
hukum, norma sosial dan etika yang berlaku.
Secara arti kata norma merupakan aturan dan ketentaun yang mengikat warga kelompok di masyarakat yang mengendalikan tingkah laku yang sesuai dan dapat diterima. Kompetensi ini dapat dilihat dari seorang guru pada semua kegiatan yang dilaksanakannya yang mengindikasikan penghargaan terhadap keberagaman agama, keyakinan yang dianut, suku, adat istiadat daerah asal, latar belakang sosial, ekonomi, dan tampilan fisik.
28
b. Dewasa yaitu memiliki kemandirian untuk
bertindak sebagai pendidik dan memiliki etos kerja sebagai guru
Mandiri dapat diartikan sebagai keadaan yang dapat berdiri sendiri dan tidak bergantung pada orang lain. Sedangkan bertindak adalah langkah atau perbuatan. Penampilan kemandirian dalam bertindak merupakan sikap guru yang kokoh dan tidak dapat dipengaruhi oleh keadaan yang negatif. Sikap ini merupakan pendirian seorang guru dalam mengahdapi berbagai situasi yang tidak baik, masalah dan tantangan. Guru yang memiliki sikap tersebut maka akan dipercayai oleh peserta didiknya dan mata pelajaran yang diajarkan.
c. Bijaksana, dengan menunjukan keterbukaan dalam
berfikir dan bertindak
Bijaksana merupakan kepribadian yang harus dimiliki setiap guru dalam mendidik peserta didiknya. Bijaksana artinya pandai menggunakan akal budinya/pengalaman dan pengetahuannya, tajam pikirannya, pandai dan hati-hati, cermat, teliti, dan sebagainya. Guru yang bijaksana adalah guru yang mampu mengendalikan dirinya dengan
29
baik, yang sosok pribadinya yang utuh mencerminkan segala tingkah lakunya, berbudi luhur dengan berkata yang positif, mengaanggap peserta didik sebagai anaknya sendiri. Ciri-ciri guru yang bijaksana dapat dilihat dari karakter yang luhur dan akhlaknya yang mulia yakni berlaku adil, jujur, berani, tegas, dan berintegritas.
d. Berwibawa dengan berperilaku yang disegani
sehingga berpengaruh positif terhadap peserta didik
Menjadi guru itu indah dan mendidik itu mulia. indah dan mulia adalah wibawa guru dalam membimbing peserta didik pada kegiatan pembelajaran yang merupakan pembawaannya dapat menguasai dan mempengaruhi orang lain untuk menghormati sikapnya yang mengandung kepemimpinan dan penuh daya tarik.
e. Memiliki akhlak atau moral yang baik, bertindak
sesuai norma religius, jujur, ikhlas, dan suka menolong. f. Berlaku adil
Secara harfiah, adil berarti lurus dan tegak, bergerak dari posisi yang salah menuju posisi yang diinginkan. Adil juga berarti seimbang (balance) dan setimbang (equilibrium). ( Khurshid Ahmad, 1992: 58)