• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN PUSTAKA A.Landasan Teori

4. Kompetensi Profesional

Kompetensi profesional adalah kemampuan

menguasai materi pelajaran secara luas dan mendalam yang

diperoleh melalui pendidkan profesi. Kompetensi

profesional merupakan keharusan yang harus dimiliki oleh seorang guru agar mampu melaksanakan tugas profesinya. Karena profesional menunjukan bahwa menjadi guru adalah sebuah profesi yang harus dijalankan oleh guru

35

dengan baik. Guru profesional juga harus mempunyai pengetahuan dasar diantaranya adalah:

a. Guru harus mengenal setiap murid supaya guru dapat mengetahui sifat-sifatnya, kebutuhannya, pribadinya serta aspirasinya.

b. Guru harus memiliki kecakapan memberi bimbingan,

khususnya dalam bentuk intelektual dan psikologis

c. Guru harus berpengetahuan yang luas pada tujuan

pendidikan sehingga perkembangan anak akan

meningkat mengikuti perkembangan zaman.

Tugas guru yang diurai oleh S. Nasution (1988) menjadi tiga bagian. Pertama, sebagai orang yang mengkomunikasikan pengetahuan. Tugas ini mengharuskan guru memliki pengetahuan yang mendalam bahan yang akan diajarkannya. Oleh karena itu seorang guru tidak boleh berhenti belajar karena pengetahuan yang akan diberikan kepada anak didiknya terlebih dahulu harus dipelajari. Selain itu, guru perlu menyediakan fasilitas hidupnya, memperbaiki nasib hidupnya, dan meningkatkan kesejahteraan hidupnya sehingga dapat melaksanakn profesi keguruannya dengan baik. Kedua, guru sebagai

36

model yang berkaitan dengan bidang studi (mata pelajaran) yang diajarkannya sebagai sesuatu yang berdaya guna dan bisa dipraktikan dalam kehidupan sehari-hari. Guru harus bisa menjadi model atau contoh nyata dari kehendak mata pelajaran yang diampunya. Hal ini khusunya pada mata pelajaran akhlak, keimanan, kebersihan, dan sebagainya.

Guru yang bersangkutan disarankan mampu

memperlihatkan keindahan akhlak, keimanan, dan

kebersihan yang dicontohkan kepada siswa. Ketiga, guru

harus menampakkan model sebagai pribadi yang

berdisiplin, cermat berpikir, mencintai pelajarannya, penuh idealisme, dan luas dedikasi. (Ahmad Barizi, 2009: 143)

Menurut Mochtar Buchari (1994), ahli pendidikan yang krtis meneybutkan tiga pilar yang harus melekat pada profesional yang baik mengenai etos kerjanya. Pertama, keinginan untuk menjunjung tinggi mutu pekerjaan(job quality). Kedua, menjaga harga diri dalam melaksanakn pekerjaan. Ketiga keinginan untuk memberikan layanan kepada masyarakat melalui karya profesionalnya.

Menurut Abu Ahmadi bahwa tugas seorang guru adalah mengajar dan mendidik. Kedua tugas guru yaitu

37

mengajar dan mendidik diatas merupakan faktor yang penting dalam terlaksananya proses pendidikan. Untuk dapat melaksanakan tugasnya guru wajib memiliki segala sesuatu yang berguna. Tuntutan inilah yang membatasi guru, sehingga untuk menjadi seorang guru tidaklah orang yang sembarangan.(Abu Ahmadi, 1989: 44)

3. Guru Ideal Perspektif Peserta Didik

Kata perspektif maksudnya adalah kumpulan asumsi maupun keyakinan tentang suatu hal, dengan persepektif orang akan memandang sesuatu hal berdasarkan cara-cara tertentu. Perspektif dapat dapat disimpulkan bahwa kerangka kerja

konseptual, sekumpulan asumsi, nilai, gagasan yang

mempengaruhi perspektif manusia sehingga menghasilkan tindakan dalam konteks situasi tertentu. Jadi pengertian perspektif peserta didik pada siswa MI terhadap profil guru adalah bagaimana cara-cara tertentu memandang terhadap guru yang ideal dalam melaksanakan tugas kegiatan belajar mengajar oleh pesera didik.

Menelusuri tentang masalah perspektif, maka akan dihadapkan pada materi unsur-unsur kepribadian pokok yang menyangkut aneka macam kebutuhan. Oleh karena itu

38

kebutuhan manusia, maka akan muncul masalah baru yaitu suatu pandangan. Perspektif peserta didik terhadap guru, tentunya mempunyai harapan yang dapat memenuhi kebutuhan. Perspektif peserta didik terhadap guru sekolah dasar atau madrasah ibtidaiyah adalah profil guru yang ideal, sehingga dalam proses pembelajaran mempunyai tujuan yang jelas dan dapat dicapai dengan baik.

Profil guru yang ideal perspektif peserta didik diantaranya adalah:

a. Berusaha tampil didepan kelas dengan prima dan

menguasai materi pelajaran yang akan diberikan.

Dalam melaksanakan pembelajaran guru yang baik berbicaralah yang jelas dan lancar sehingga terkesan dihati siswa bahwa guru benar-benar tahu permasalahan dari materi yang disampaikan.

b. Berlaku bijaksana

Setiap siswa mempunyai tingkat kepandaian yang berbeda-beda. Ada yang cepat mengerti, ada yang sedang, ada yang lambat dan ada yang sangat lambat. Jika kita memiliki kesadaran seperti ini, maka sudah bisa dipastikan kita akan memiliki kesadaran tinggi untuk menampung

pertanyaan-39

pertanyaan dari anak didik kita. Untuk memudahkan hal tersebut carilah cara sederhana untuk menjelaskan pada siswa yang memiliki tingkat kemampuan rendah dengan contoh sederhana yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari.

c. Mampu mengendalikan emosi

Menjadi seorang guru tidak boleh mudah marah dan tidak boleh tersinggung karena perilaku siswa. Karena siswa tingkat sekolah dasar/MI adalah remaja yang masih labil emosinya. Siswa yang kita ajar mungkin berasal dari daerah dan budaya yang mungkin berbeda-beda, pendidikan dirumah dari orang tuanya sehingga memang kurang sesuai dengann tata cara kebiasaan guru. Ketika guru marah-marah dikelas maka suasana menjadi tidak enak dan siswapun menjadi tegang. Hal ini akan berpengaruh pada nalar siswa untuk menerima materi pelajaran yang diberikan.

d. Tidak sombong atau tidak menyombongkan diri dihadapan

murid/ jangan membanggakan diri sendiri, baik ketika sedang mengajar maupun pada saat berada dilingkungan

40

kelas. Ketika murid melakukan kesalahan maka jangan sekali-kali guru mencemooh siswa dimuka orang banyak. e. Berlaku adil

Berusahalah berlaku adil dalam memberi penilaian kepada siswa. Jangan membeda-bedakan siswa yang pandai maupun siswa yang kurang pandai. Serta tidak boleh memuji berlebihan kepada siswa yang pandai di depan yang kurang pandai. (Meity H. Idris 2014: 25).

f. Suka kepada siswa-siswanya

Memahami peserta didik, sangatlah penting karena paham terhadap peserta didik merupakan kompetensi pedagogik yang harus dimiliki oleh guru. Beberapa hal yang harus dipahami guru terhadap peserta didiknya yaitu tingkat kecerdasan, kreativitasnya, fisiknya dan perkembangan kogntifnya.

Kemampuan guru dalam proses belajar mengajar baik dikelas maupun diluar kelas harus mamapu mengelola

pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif dan

menyenangkan bagi peserta didik (Paikem).

Pembelajaran yang efektif tentu saja guru harus banyak memupnyai pengalaman dan menguasai konten dan

41

mengenal para murid yang mereka ajar, menggunakan strategi-strategi perencanaan yang efisien, mempraktikan pengambilan keputusan yang interaktif, serta mewujudkan ketrampilan-ketrampilan manajemen kelas yang efektif. (James H. Stronge, 2013: 14)

Guru yang ideal dalam melakukan pembelajaran memiliki berbagai variasi yang menarik sehingga peserta didik tidak bosan, selalu antusias, tekun dan penuh partisipasi. Variasi dalam pembelajaran adalah perubahan dalam proses kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik, serta mengurangi kejenuhan dan kebosanan. (E. Mulyasa, 2007: 78)

g. Bersikap baik

Menurut S. Nasution yang dikutip oleh Muhaimin menyebutkan ciri-ciri guru yang baik

1. Memahami dan menghormati murid. Guru yang

baik dalam mengajar harus bersikap demokratis. Guru yang baik juga mendengarkan aspirasi

muridnya dan memahami murid terhadap

42

2. Menguasai bahan pelajaran. Menjadi guru yang baik

itu harus menguasai bahan pelajaran, tidak hanya mengetahui isi buku pelajarannya saja akan tetapi mengetahui nilai dan penerapannya bagi kehidupan peserta didik

3. Menyesuaikan metode mengajar dengan bahan

pelajaran. Pada umumnya guru mengajar hanya menggunakan metoe ceramah. Guru yang baik ketika mengajar tidak sebatas ceramah saja akan tetapi menggunakan metode lain yang membuat pembelajaran menarik dan siswa menjadi aktif.

4. Menyesuaikan bahan pelajaran dengan kesanggupan

individu murid. Karena kemampuan setiap anak berbeda beda maka guru harus menyesuaikan pelajaran dengan kemampuan rata-rata dikelas yang tidak hanya anak-anak yang lambat saja yang diperhatikan akan tetapi anak yang pandai juga harus diperhatikan.

5. Mengaktifkan murid dalam hal belajar. Dalam hal belajar guru harus menghindari D4 (datang, duduk,

43

dengar, diam). Guru yang baik memberikan kepada siswanya untuk aktif baik jasmani maupun rohani.

6. Memberikan pengertian bukan hanya dengan

kata-kata belaka. Guru yang baik menghindari terjadinya verbalisme yakni mengenal kata-kata tetapi tidak memahami artinya.

7. Mengubungkan pelajaran dengan kebutuhan murid.

Guru yang baik menjelaskan bahkan menunjukan manfaat yang terkandung dalam bahan pelajaran yang diajarkan sehingga manfaat tersebut akan dirasakan oleh anak.

8. Mempunyai tujuan tertentu dengan bahan pelajaran yang diberikan. Semakin jelas tujuan semakin bermanfaat pelajaran itu, karena pelajaran itu bukan tujuan akan tetapi alat untuk mencapai tujuan. 9. Jangan terikat oleh satu buku pelajaran. Guru yang

baik tidak mengandalkan buku teks saja sebagai

bahan pelajaran yang minimal dan bukan

merupakan satu-satunya sumber yang digunakan oleh guru.

44

10.Tidak hanya mengajar dalam arti ilmu pengetahuan

saja tetapi senantiasa mengembangkan kepribadian anak.

Dalam kesehariannya guru selalu berinteraksi dengan peserta didik ataupun guru-guru yang lain. Pada ciri-ciri guru yang memiliki prinsip umum yang berlaku untuk guru yang baik menunjukan bahwa ciri-ciri guru lebih didominasi pada sifat-sifat yang harus ada pada seorang guru. Menurut Hamacheck dalam bukunya Charateristic of God Teacher and Implication for Teacher

Educators (1969) yang dikutip oleh Soekarwati,

memberikan karateristik profil guru yang baik, yaitu:

1. Dalam memberikan bahan pelajaran, guru harus

fleksibel dan tidak kaku pada mata pelajaran yang diberikan

2. Dapat menerima pendapat atau usulan peserta didik baik salah maupun yang benar

3. Mampu menunjukan kepribadian yang baik

4. Bersedia melakukan penelitian tentang ilmu

45

dipakai sebagai bahan ajar. Dengan seprti ini bahan ajar selalu baru

5. Mempunyai ketrampilan dalam memberikan pertanyaan

dikelas yang digunakan untuk mendorong motivasi peserta didik. Motivasi akan menarik peserta didik

untuk lebih berpartisipasi dalam mengikuti

pembelajaran

6. Pengusaan ilmu pengetahuan sebagai sumber bahan ajar

dan materi pelajaran.

7. Menyiapkan bahan evaluasi secara jelas dan

menerangkan kriteria yang dipakai dalam evaluasi. 8. Mempunyai waktu untuk peserta didik yang belajar,

apabila peserta didik tersebut mendapatkan kesulitan dalam memahami pelajaran yang diberikan

9. Selalu ramah dan mempunyai sikap menarik. Seorang guru harus banyak tersenyum dan mengurangi kemarahan, dalam mengajar guru tidak boleh hanya duduk saja akan lebih baik jika guru membuat gerakan-gerakan yang menarik dalam mengajar.

46

Seorang guru setiap saat harus membekali dirinya dengan ilmu dan kesediaan membiasakan diri untuk menkajinya. Seperti bidang ilmu syariat isalm, sejarah, geografi, bahasa, matematika, dan lain

sebagainya. Banyaknya kekeliruan pemahaman

terhadap ilmu pengetahuan sedikit atau banyak akan mengurangi kepercayaan peserta didik terhadap eksistensi guru. Oleh karena itu, seorang guru harus benar-benar berpengetahuan luas, kuat dalam mengkaji, dan memliki pemahaman yang mendalam, sehingga anak didik menghormati dan mempercayakannya. Guru yang kaya ilmu pengetahuan akan menjadi sumber bagi peserta didik untuk menggalinya.(Muhammad Nurdin, 2010: 137)

Dokumen terkait