• Tidak ada hasil yang ditemukan

TEKNOLOGI PENGOLAHAN SAMPAH MENJADI PUPUK ORGANIK BERWAWASAN LINGKUNGAN

H 2 S + Panas + Kompos

Penguraian proses senyawa organik yang berasal dari sampah berlangsung dalam kondisi anaerobik menjadi gas yang mengandung karbon dioksida dan metan.

Pengolahan sampah berwawasan lingkungan

Prosiding Seminar Nasional Kimia 2011

seperti penyakit gatal, kulit, perut, diare, disentri, kolera, ISPA (infeksi saluran pernapasan atas), demam berdarah, leptospirosis, dan penyakit lainnya. Sudah tepatlah jika sampah kota diolah dengan menggunakan teknologi berwawasan lingkungan, agar kumpulan sampah diolah menjadi barang yang bermanfaat, sehingga aman bagi kesehatan dan keselamatan lingkungan, serta memberi nilai ekonomis. Pengolahan sampah kota sebaiknya dialokasikan pada 2 – 4 lokasi pengolahan. Hal ini untuk meminimalkan masalah transportasi, seperti jumlah armada angkutan sampah, risiko kecelakaan, kemacetan lalu-lintas, polusi, serta kerusakan kendaraan dan jalan raya.

Pengolahan sampah berwawasan lingkungan, menerapkan prinsip zero-waste systems seperti dilakukan oleh Jepang, Kanada, Australia, Rusia, Jerman, Hongaria, China, India, dan Korea Selatan. Dalam hal ini semua sampah diolah menjadi bahan bangunan, pakan ternak, gas methan, dan pupuk. PSBL aman bagi kesehatan dan keselamatan lingkungan, bahkan P dapat dibangun pada suatu kota yang berpenduduk relatif padat atau di tengah kota. Sebagai contoh di Sapporo (Jepang), Bombay (India), Seoul (Korea Selatan), Budapest

(Hongaria), dan kota besar lainnya

Strategi pengolahan sampah berwawasan lingkungan .

1. Meningkatkan kesadaran masyarakat akan kebersihan lingkungan, dan mengolah sampah menjadi barang bermanfaat agar lebih efisiensi dalam sistem transportasi pengangkutan sampah.

2. Menerapkan dan mengembangkan metode pengolahan yang padat karya guna mendukung pengembangan potensi dan unggulan daerah.

3. Menyediakan bahan bangunan, pakan ternak, gas methan, pupuk, dan bahan daur ulang.

4. Mempererat kerjasama masyarakat dan instansi terkait guna memelihara taman serta hutan kota guna menjaga konservasi lingkungan dan memberdayakan instalasinya.

Prosiding Seminar Nasional Kimia 2011

dapat mencegah kedatangan lalat dan memudahkan pemuatan sampah ke kendaraan (dump truck), untuk pengangkutan sampah dari Tempat Pembuangan Sementara sampah sampai ke instalasi pengolahan.Untuk mengolah sampah dengan kapasitas 500 ton per hari diperlukan lahan seluas 6 hektar dan menyerap tenaga kerja berkisar antara 154 – 165 karyawan/karyawati (padat karya). dibagi dalam berbagai klasifikasi. Teknologi dan proses pengolahan

Kegiatan ini mengutamakan prinsip 4-M (murah, mudah, manfaat, dan massal), serta menggunakan bahan lokal, dan secara keseluruhan mampu dikerjakan oleh masyarakat, dimana bahan, teknologi yang digunakan adalah :

1. Bahan bioaktif peredam aroma tak sedap menggunakan mikrobiologi. 2. Pemilahan sampah menggunakan belt conveyor.

3. Pembakaran sampah organik menggunakan tungku berfilter. Pengomposan secara sederhana

Bahan yang dipergunakan terdiri dari :

- drum atau tong plastik yang mempunyai tutup, pipa paralon berdiameter 4 inci, kas plastik untuk menutup lubang pipa bagian luar, dan batu kerikil.

Cara pembuatan

- bagian atas dan bawah tong plastik diberi 4 lubang diameter 4 inci untuk memasang pipa, dengan diameter yang sama, sebanyak 4-5 lubang, lalu ditutup kasa plastik untuk jalan air. - Ujung pipa bagian luar ditutup kasa plastik untuk sirkulasi

udara.

- Pipa dilubangi dengan bor sebesar 5 mm setiap jarak 5 cm, tong juga dilubangi 5 mm dengan jarak 10 cm untuk udara.

- Pasang pipa pada empat sudut tong, lalu tanam di tanah, tempatkan pada bagian yang aman..

- Tepi tong ditutup batu kerikil setebal 15 cm. Demikian juga sekeliling pipa ditutup kerikil, baru ditutup tanah. Tempat sampah biasanya berbau karena sampah organik cepat membusuk sehingga diperlukan kerikil untuk meredam baunya. - Tong hanya diisi dengan sampah organik, setelah penuh, tong

ditutup dan dibiarkan selama 3-4 bulan, sampai terjadi proses pengomposan. Sampah berubah jadi kompos berwarna hitam dan gembur seperti tanah.

Prosiding Seminar Nasional Kimia 2011

Proses dan tata letak instalasi

Proses pengelolaan sampah sebaiknya menggunakan prinsip zero-waste sistem dilakukan melalui beberapa jenis proses sesuai dengan spesifikasi jenis sampah. Hal ini dilakukan agar sampah dapat diolah dan dimanfaatkan untuk keperluan tertentu, seperti penangkapan emisi pembakaran, pembuatan bata beton, pakan ternak, gas methan, arang, briket sampah, pupuk, blok beton, dan proses daur ulang, dengan kapasitas 500 ton per hari idealnya memerlukan lahan seluas 6 hektar, lokasi instalasi sebaiknya dikelilingi pepohonan, lokasi antrean kendaraan angkutan sampah, dan dilengkapi lahan percobaan pupuk organik padat dan cair yang direncanakan berfungsi sebagai zona penyangga.

Pengelolaan lingkungan bersih.

Dalam upaya membantu pemerintah mengurangi beban guna mengurusi sampah sudah sewajarnya warga masyarakat bersikap bijak dan arif, yakni mengurangi nyampah yang dilakukan mulai dari hulu (industri), dimana bentuk pengurangan ini dilakukan mulai dari kemasan produk, penentuan bahan kemasan produk, sampai produk yang berada ditingkat konsumen, sedangkan pada lapisan hilir (konsumen / masyarakat) adalah dengan merubah kebisaan perilaku yang menyebabkan timbulnya sampah, jangan membuang produk yang masih bisa digunakan, tetapi sebaiknya disumbangkan pada orang yang memerlukannya.

Pengolahan sampah modern

Pembuatan dan pengolahan sampah modern adalah untuk membersihkan sampah kota secara ramah lingkungan dan sekaligus sebagai akselerasi kegiatan lainnya seperti produksi kompos dan proses daur ulang. Dalam pengolahan modern atau yang sering disebut ”rapid composting” bahan organik diurai dengan menggunakan mekanisasi dan bakteri aerob. Fungsi mekanisasi adalah menghancurkan bahan-bahan organik asal menjadi partikel yang lebih kecil (0,5-2 cm). Setelah bahan

Prosiding Seminar Nasional Kimia 2011

dibuang harus ada manajemen pengelolanya, pengelola bank sampah harus kreatif dan inovatif agar sampah yang dihimpun dari nasabah dapat menjadi uang, dengan motto “Lebih baik hidup dari sampah dari pada hidup menjadi sampah” sehingga pengelola bank sampah haruslah merupakan orang yang kreatif dan inovatif serta memiliki jiwa kewirausahaan.

Bank sampah ini bisa dikembangkan dalam skala RW, Kelurahan, komunitas sekolah, disesuaikan dengan kemampuan pengelola itu sendiri. Program bank sampah ini telah banyak dikembangkan oleh komunitas warga khususnya pada daerah yang padat penduduknya, seperti Jakarta, Surabaya dan Bali. Jika rencana program bank sampah ini dapat diwujudkan kehadirannya dilingkungan pemukiman masyarakat, maka akan terciptalah lingkungan hidup yang sehat untuk mempunyai generasi yang sehat dan bangsa yang kuat. (Sukarni,1998). Adapun jenis sampah yang disumbangkan masyarakat baik sampah yang bersifat organik maupun bersifat non organik serta pengelolaannya adalah sebagai berikut :

No. Jenis Sampah Tindakan Selanjutnya 1 Sisa makanan Dikomposkan dengan komposter rumah

tangga, atau dikomposkan dalam skala komunal / RW.

2. Potongan bahan sayuran Dikomposkan dalam komposter skala rumah tangga, atau dikomposkan dalam skala komunal / RW.

3. Botol plastik bekas minuman, bekas air mineral, potongan paralon, potongan selang, mainan anak yang terbuat dari pastik dan sejenisnya

Masukkan ke dalam karung kemudian diinfaqkan ke pemulung, di sekolah barang-barang tersebut dapat diolah menjadi kerajinan, atau dikelola oleh masyarakat dan membentuk “bank sampah”

4. Logam, seperti kaleng, kawat, paku

Tampung dalam kantong tertentu kemudian diinfaqkan ke pemulung, atau dikelola oleh masyarakat dan membentuk “bank sampah”

5. Kertas, kardus, karton, dan sejenisnya

Masukkan ke dalam karung kemudian diinfaqkan ke pemulung atau mungkin sebagian dapat kita manfaatkan untuk berbagai keperluan lain, atau dapat didaur ulang menjadi kertas daur ulang, atau dikelola oleh masyarakat dan membentuk

Prosiding Seminar Nasional Kimia 2011

No. Jenis Sampah Tindakan Selanjutnya kembali tapi tidak untuk makanan, mungkin ada yang diolah kembali menjadi kerajinan tas dalam program “bank sampah”.

7. Kresek warna warni/ bukan daur ulang

Dikumpulkan dalam kantong tertentu untuk kemudian diinfaqkan ke pemulung, mungkin ada yang bisa dimanfaatkan kembali, mungkin ada yang diolah kembali menjadi kerajinan tas dalam program “bank sampah”.

8. Sampah B3 rumah tangga, seperti baterai bekas, jarum, pecahan kaca, bekas lampu TL, dan sejenisnya

Masukkan ke dalam kantong kresek warna merah untuk kemudian dikelola secara khusus oleh petugas kebersihan kota

Bagaimana usaha kita dalam memperlakukan lingkungan?

Lingkungan sebagai benda hidup yang butuh keseimbangan akan dapat menunjukkan kemarahannya secara langsung jika manusia tidak menunjukkan sikap bersahabat, misalnya longsor akan terjadi bila dilakukan penebangan hutan secara sembarangan, atau banjir akan terjadi karena manusia membuang sampah sembarangan termasuk kedalam kali dan selokan.

Bagaimana kondisi sampah lingkungan perkotaan.

Kondisi lingkungan perkotaan mempunya empat macam pence- maran yang berasal dari zat cair, padat, gas, dan B3 (Bahan Beracun dan Berbahaya) apabila aturan pengelolaan limbah ini tidak diperhatikan maka keempat asal pencemaran tersebut akan menyebabkan tingkat pencemaran yang tinggi. Tanpa menyebutkan data, kita bisa melihat bandar kali yang tidak bersih, sampah bertebaran di mana-mana, dan sebagainya.

Mengenai limbah B3 yang berasal dari rumah sakit, persoalannya belum semua rumah sakit memiliki insinerator, yaitu mesin pengolah

Prosiding Seminar Nasional Kimia 2011

manajemen rumah sakit harus memiliki rasa tanggung jawab dalam mengelola lingkungan.

Bagaimana dengan perusahaan penghasil limbah.

Bagi perusahaan penyumbang limbah perlu diberikan penilaian peringkat kerja (proper) dalam kategori proper dengan warna hitam, merah, biru, hijau, dan emas yang mana warna ini akan menentukan kualitas perusahaan dalam hal mengelola limbah, hal ini bisa merupakan penyadaran bagi manajemen perusahaan, masyarakat peduli dengan lingkungan. bila hal ini tidak dilakukan segera, dikuatirkan, kualitas lingkungan bisa semakin buruk, dimana ancaman perusakan lingkungan sudah diatur dalam UU No 32 tahun 2009.

KESIMPULAN

Sampah bisa menjadikan masalah lingkungan bila tidak dikelola secara baik, apalagi jika sudah terakumulasi dengan skala perkotaan, namun apabila sampah bisa dikelola dengan tangan kreatif dan pemikiran inovatif maka sampah yang selama ini dianggap sebagai limbah yang tak berguna dapat memberikan manfaat ekonomis. Baik jika dipilih untuk daur ulang, maupun diolah dengan teknologi sehingga menghasilkan kompos yang berguna sebagai pengganti pupuk anorganik, berupa pupuk yang ramah lingkungan.

S a r a n

Pengelolaan dan pengolahan sampah dalam lingkungan perkotaan memerlukan adanya koordinasi penanganan baik dari warga masyarakat maupun instansi terkait, guna terfokusnya tempat penampungan sementara maupun tempat akhir pembuangan sampah. Sebaiknya dilokasikan pembuatan bank sampah perkotaan, agar tidak mengganggu kepada lingkungan masyarakat, sehingga terwujud lingkungan yang nyaman, disisi lain pengolahan sampah menjadi kompos tidak akanmengganggu lingkungan pemukiman.

DAFTAR PUSTAKA

Anonimus. 2006. Mengolah sampah di rumah. Estate Vol 2. No. 23. Hal. 36-38.

Dhiraj P,Ivercash M.Kay, 1979.Design of Land Treatment System for Industrial Waste. Theory and Practice. Ann Arbor Science,Publisher Inc.

Prosiding Seminar Nasional Kimia 2011

Pemerintah Kota Medan, 2002 “Perda no 8 tahun 2002 tentang restribusi Pelayanan Kebersihan Kota Medan

Singh Gurcharan, 1974. Water Supplay and Sanitary Engineering. Standard Published Distributor. New Delhi

Sudardjat, Mengelola sampah kota, 2008. Penerbit Penebar Surabaya. Sukarni Mariyati, Kesehatan keluarga dan lingkungan, 1989 Penerbit

Kanisius Jogjakarta

Soemirat Juli Slamet, 2000. Kesehatan Lingkungan.Penerbit Gajah Mada University Press Jogjakarta

Tasrial, 1998 Sampah dan pengelolaannya. PPPGT / VEDC.Malang Undang-Undang nomor 8 tahun 2008 tentang pengelolaan sampah.

Prosiding Seminar Nasional Kimia 2011

PENENTUAN KADAR PARTIKULAT DAN ANALISIS