• Tidak ada hasil yang ditemukan

Komunikasi yang terjadi antara pelaku one night stand dengan teman dekat

SAJIAN DAN ANALISA DATA

C. Komunikasi yang terjadi antara pelaku one night stand dengan teman dekat

a. Ajakan teman agar mau terjun ke dunia prostitusi

Tak semua orang bisa mengenali jika seorang mahasiswi tersebut adalah ayam kampus. Hanya teman-teman relasi dekat saja yang mengetahui jati diri seorang ayam kampus. Para ayam kampus inipun awalnya mereka terjun kedunia prostitusi juga dikarenakan ajakan teman dekat yang terlebih dahulu terjun kedunia prostitusi. Dengan rayuan dan bujukan serta harapan akan mendapatkan uang yang banyak dengan cara yang mudah, cepat, dan tidak memerlukan bakat khusus dalam menjalaninya. Pengaruh inilah yang membuat para mahasiswi terjun dan mengikuti teman dekatnya turun kedunia prostitusi.

Ketika ditanya, Bagaimana cara teman anda mengajak anda terjun ke dunia prostitusi, hingga anda mau mengikuti ajakan nya?Berikut komunikasi yang terjadi antara Bunga dengan teman nya, sewaktu mengajak bunga terjun ke dunia prostitusi:

Ya diajakin gini: “kamu ikut kita-kita aja kerja beginian. Uangnya banyak, kerjanya enak, secara kamu’kan juga sudah sering’kan ngesek, kenapa ga masuk ajah sekalian. Gede duitnya, dari pada kamu main sama pacar ga di bayar, rugi kan”, gitu dulu ngomong’nya mbak (wawancara dengan Bunga, 1 April 2010).

Berikut jawaban Mawar:

Awalnya kan sering jalan bareng temenku yang sudah lama masuk dalam pergaulan bebas gitu sai. Lama-lama dalam hatiku kok dia bisa

ya, beli apapun semau dia. Terus dia nawarin:” mau ga, kerja beginian. Hasilnya lumayan. Kamu bisa dapet duit banyak. Kerjanya cuman seneng-seneng doank”. Ya dari situ awalnya aku ikut temen saya (wawancara dengan Mawar, 27 April 2010).

Berikut jawaban dari Melati:

Awalnya siih gimana ya, awalnya sih karena saya penasaran, temen saya kok bisa dapet duit banyak dengan cara yang gampang, terus temen saya bilang “ya udah lo ikut kita aja enak kok, dalam waktu satu jam, dua jam lo bisa dapat duit 500 ribu, lo bisa dapetin semua yang lo mau”. Tertarik donk saya, secara gitu loh dapet duit dengan mudah, napa gaa di coba (wawancara dengan Melati, 12 April 2010).

Berikut jawaban Widuri:

Temenku kan sudah duluan terjun di tempat beginian, terus dia ngajakin aku, dia juga sudah tau kalau aku hiper seksual. Dan dia pun bilang sama aku “kenapa tidak kamu salurkan aja libidomu yang berlebihan itu, disamping kamu puas, kalau kamu bisa komersialkan kan kamu juga bisa dapat uang jugakan. Kamu bisa beli apapun dengan duit kamu sendiri” (wawancara dengan Widuri, 29 April 2010).

Berikut jawaban dari Anggrek:

Temenku yang ngajakin itu bilang gini:” loe ga bosen apa, ngesek cuman buat senang-senag doank. Kayak aku donk, ga cuman bisa nge’sek, tapi juga bisa dapat duit. Di ibaratin nyelem sambil minum air, nikmat loe dapet, uang loe juga banyak. Jangan digratisin gitu donk, kenapa tidak kamu komersilkan, sekalian”. Aku piker bener juga omongan temenku, ya sudah ikutlah aku (wawancara penulis dengan Anggrek, 5 Mei 2010).

Komunikasi yang terjadi diantara Bunga, Melati, Anggrek, Widuri, dan Mawar dengan temanya adalah sama menggunakan komunikasi antar pribadi. Teman-teman mereka sama-sama meberitahukan kepada mereka tentang pekerjaan yang tidak butuh bakat khusus namun menghasilkan banyak uang dengan cepat, mudah sekaligus kenikmatan juga di peroleh, yaitu

prostitusi. Komunikasi antarpribadi sangat potensial untuk menjalankan fungsi instrumental sebagai alat untuk mempengaruhi atau membujuk orang lain, karena kita dapat menggunakan kelima alat indera kita untuk mempertinggi daya bujuk pesan yang kita komunikasikan kepada komunikan kita ( Mulyana: 2008:81).

b. Komunikasi dengan teman, waktu teman memperkenalkan calon pelanggan

Banyak juga teman dekat dari si pelaku tersebut membantu mereka untuk mendapatkan konsumen. Banyak dari teman dekat mereka yang menjadi pelayan-pelayan café dan tempat hiburan malam. Ini sangat menguntungkan bagi para pelaku one night stand dalam menjaring pelangggan. Teman si ayam kampus biasanya akan memperkenalkan calon pelanggan yang hendak memakai jasa mereka. Berikut ini komunikasi yang terjadi ketika teman memperkenalkan calon tamu, kepada pelaku one night stand.

Ketika di tanya: komunikasi yang berlangsung ketika teman anda memperkenalkan calon tamu kepada anda?

Berikut jawaban Bunga:

Awalnya di kenalin dulu, soalnya aku ga mau kencan dengan orang yang belum kenal. Paling enggak aku tau basic calon tamu’ku kayak gimana. Kalau ga temen’ku sudah ngomong dari awal kayak gini: “nii loh ada yang mau kenalan. dia tajir banyak duit, orangnya baik, dan dia berminat ni mau kencan bareng kamu”(wawancara dengan Bunga, 1 April 2010).

Sedangkan waktu pertanyaan yang sama di ajukan kepada Mawar,berikut hasil wawancaranya:

Biasanya pas kebetulan jalan bareng rame-rame gitu. Terus temenku ngomong” ada yang pengen ngajakin kenalan tajir mpok…bungkus ga?”gitu sai (wawancara dengan Mawar, 27 April 2010).

Jawaban Melati:

Ya kan awal’nya temen saya bilang dulu sama saya, kalau ada temennya yang mau make jasa saya. Ya sudah abis itu kita kenalan, ngobrol-ngobrol terus kita lanjut deh ke transaksi…ga kebayakan basa- basi deh..aku dah ngerti kok yang dia mau gimana (wawancara dengan Melati, 12 April 2010).

Ketika pertanyaan yang sama, juga penulis ajukan kepada Widuri, berikut hasilnya:

Ya temenku bilangnya gini: “ada yang pengen kenal sama kamu. Dia juga pengen “chek in tuh sama kamu. Kamu bisa ga”? Gitu beibz (wawancara dengan Widuri, 29 April 2010).

Dan hasil wawancara penulis dengan Anggrek, masih dengan pertanyaan yang sama adalah:

Aku di hubungi dulu sama teman ku,” nih ada yang mau jalan sama loe, duitnya banyak lagi. Dia ngebet nih, sama kamu”.kalau pas, aku butuh duit buat shoping dan orang itu kaya, ya boleh lah.(wawancara dengan Anggrek, 5 Mei 2010).

Dalam hal ini, teman-teman dari Bunga, Anggrek, Melati, Mawar dan Widuri sebelum calon tamu bertemu dengan mereka, teman tersebut memberitahukan terlebih dahulu kepada masing-masing kalau ada yang berminat dengan jasa persetubuhan yang mereka berikan. Komunikasi antara Bunga, anggrek, Melati, Mawar dan Widuri dengan temannya berjalan efektif,

karena efektivitas komunikasi antarpribadi dinyatakan efektif bila pertemuan komunikasi merupakan hal yang menyenangkan bagi komunikan. Bila kita berkumpul dalam satu kelompok yang memiliki kesamaan dengan kita, kita akan gembira dan terbuka. Bila berkumpul dengan dengan orang-orang yang kita benci akan membuat kita tegang, resah, dan tidak enak. Kita akan menutup diri dan menghindari komunikasi (Rakhmat, 2007:120).