Rencana Tindak Penanganan Lingkungan Permukiman
B. Kondisi Eksisting Pengembangan SPAM
Saat ini, kebutuhan air bersih bagi rumah tangga di wilayah perdesaan pada umumnya dicukupi oleh sumur gali (sumur tradisional), sumur pompa tangan, dan pemanfaatan sumber air dengan menggunakan jaringan perpipaan yang dikelola oleh masyarakat desa (HIPPAM). Sedangkan untuk masyarakat di wilayah perkotaan, kebutuhan air dicukupi dari sumur gali (sumur tradisional), sumur pompa tangan, dari air bersih yang dikelola oleh PDAM.
PDAM Kabupaten Madiun sebagai instansi penyedia jasa air bersih mempunyai daerah pelayanan yang tersebar pada 13 kecamatan dan melayani sekitar 111.410 jiwa (Maret 2007) dari total penduduk Kabupaten Madiun sebesar 681.574 jiwa. PDAM Kabupaten Madiun didirikan berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Madiun Nomor : 4 tahun 1993, tentang Pendirian Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Daerah Tingkat II Madiun. Hingga saat ini PDAM Kabupaten Madiun memiliki 12 sub sistem/unit pelayanan, meliputi : 1) Cabang Caruban, 2) Cabang Dolopo, 3) Cabang Geger, 4) Cabang Pilang Kenceng, 5) Cabang Saradan, 6) Cabang Wungu, 7) Cabang Dagangan, 8) Cabang Gemarang, 9) Cabang Kare, 10) Cabang Jiwan, 11) Cabang Madiun, 12) Cabang Balerejo.
Pelayanan sistem penyediaan air minum PDAM Kabupaten Madiun sudah melayani 12 kecamatan dari 15 kecamatan yang ada di wilayah kabupaten dengan tingkat pelayanan skala penduduk terlayani sebesar 36,52 %. Dari ke 12 wilayah pelayanan yang ada, tingkat pelayanan yang tertinggi adalah 69,23 % yang merupakan pelayanan sistem Cabang Caruban, dan yang terendah adalah 9,43 % yang merupakan pelayanan sistem Cabang Balerejo.
Sumber-sumber air yang dimanfaatkan sebagai sumber air baku pada sistem penyediaan air minum PDAM Kabupaten Madiun saat ini terdiri dari air tanah dalam dan air permukaan/sungai ( hulu sungai yang bersumber dari mata air). Berikut ini gambaran sumber air yang digunakan oleh PDAM Kabupaten Madiun.
Air Permukaan
Sumber air baku PDAM Kabupaten Madiun yang berasal dari air permukaan ada 2 macam, yaitu :
a. Air permukaan sungai dari mata air Selayar, terletak di daerah pelayanan Cabang Kare (± 38 km dari pusat Perkotaan Mejayan).
b. Air permukaan sungai dari mata air Andong Ijo, terletak di daerah pelayanan Cabang Gemarang (± 38 km dari pusat Perkotaan Mejayan).
Kapasitas pengambilan air baku saat ini sudah maksimal dan tidak memungkinkan untuk penambahan di masa yang akan datang, karena sumber tersebut juga dimanfaatkan oleh masyarakat untuk kepentingan pertanian. Dari segi kualitas, umumnya cukup baik pada musim kemarau dan keruh pada musim penghujan.
Air Tanah Dalam
Hingga saat ini, sebagian besar unit di PDAM Kabupaten Madiun, menggunakan sumber air baku dari air tanah dalam. Potensi air tanah untuk setiap sumur bor yang dikelola oleh PDAM Kabupaten Madiun, diperkirakan mempunyai kapasitas minimal 10-20 l/dt. Air tanah ini dieksploitasi melalui sumur bor, kemudian dari sumur bor dipompa langsung ke jaringan distribusi untuk melayani konsumen.
Dari segi kuantitas, umumnya wilayah di kabupaten Madiun mempunyai potensi yang cukup untuk air tanah dalam. Dari segi kualitas, umumnya baik, kecuali beberapa sumur yang kandungan Mn melebihi standar dan lumpur halus.
Pipa transmisi air baku yang ada di tiap-tiap unit pelayanan PDAM Kabupaten Madiun memiliki jenis yang berbeda, tergantung pada jenis air baku yang digunakan, lokasi sumber, dan kondisi geografis wilayah. Untuk air baku yang diambil dari sumur bor, pipa transmisi cukup menggunakan jenis PVC dengan diameter yang bervariasi tergantung pada besarnya debit yang akan dialirkan. Untuk air baku yang diambil dari mata air, pipa transmisi menggunakan jenis GI yang berkarakteristik keras dan kuat terutama untuk wilayah yang memiliki geografis berbukit-bukit.
Sesuai dengan sumber air baku yang digunakan, maka ada 2 (dua) jenis transmisi air baku yang digunakan yaitu:
a. Untuk sumur bor umumnya pipa transmisi yang digunakan cukup pendek, sehingga dapat dikategorikan tidak ada, karena umumnya pengolahan dengan chlorinasi dilaksanakan dekat sumur produksi dan kemudian langsung didistribusikan.
b. Untuk sumber dari air permukaan, umumnya mengambil air baku pada hulu sungai, sehingga membutuhkan pipa transmisi yang cukup panjang dan melewati jalur yang bervariasi. Untuk
jalur yang dianggap rawan umumnya menggunakan pipa GI dan untuk jalur yang dianggap aman menggunakan pipa transmisi dari jenis PVC .
Satu-satunya Unit Pengolahan Air yang ada di PDAM Kabupaten Madiun, berada di Cab. Kare. Instalasi ini digunakan untuk mengolah air baku dari hulu sungai mata air Seklayar. Sistem pengolahan air yang digunakan pada unit tersebut tidak lengkap, pengolahan air hanya menggunakan 1 unit bak prasedimentasi yang berukuran (6 x 12 x 3) m.
Ditinjau dari debit yang masuk dan waktu detensi air yang tinggal dalam bak prasedimentasi, sebenarnya bak tersebut masih dinyatakan memenuhi syarat. Akan tetapi saat musim penghujan, ketika kekeruhan air baku menjadi sangat tinggi, bak prasedimentasi tersebut tidak dapat menjalankan operasinya dengan baik, karena memang fungsi dari prasedimentasi hanya mengurangi kekeruhan yang berasal dari partikel diskrit.
Disamping itu untuk sumber yang berasal dari air tanah dalam hanya menggunakan sistem chlorinasi, tetapi umumnya dalam kondisi rusak, sehingga tidak berfungsi.
Sistem pendistribusian air PDAM Kabupaten Madiun terdiri dari sistem gravitasi dan pemompaaan. Gravitasi dilaksanakan dengan pemanfaatan reservoir, sedangkan pemompaan dilaksanakan langsung dari sumur produksi ke pelayanan dan khusus untuk Perkotaan Mejayan dilaksanakan dengan pemanfaatan menara air.
Lebih lengkapnya, ada 4 jenis variasi sistem pendistribusian air di PDAM Kabupaten Madiun sebagai berikut :
a. Pemompaan langsung ke pelanggan melalui jaringan distribusi b. Pemompaan langsung ke jaringan ditribusi melalui sistem hydrophor
c. Pemompaaan ke menara air kemudian langsung didistribusikan secara gravitasi ke pelanggan. d. Gravitasi total dengan pemanfaatan ground reservoir