• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kondisi Ketenagakerjaan dan Tingkat Pengangguran

Dalam dokumen KAJIAN FISKAL REGIONAL Tahun 2019 (Halaman 39-44)

BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL

2.2 INDIKATOR KESEJAHTERAAN

2.2.4 Kondisi Ketenagakerjaan dan Tingkat Pengangguran

di Provinsi Sumut mengalami tren positif dengan penurunan menjadi 5,41% pada Agustus 2019 yang semula pada Februari 2019 sebesar 5,56%.

Jumlah angkatan kerja Sumut pada Agustus 2019 adalah sebesar 7,06 juta orang, lebih kecil daripada jumlah angkatan kerja pada Februari 2019 yang sebesar 7,46 juta orang. Hal tersebut diakibatkan penambahan pada bukan angkatan kerja yang pada Februari 2019 sebesar 2,54 juta orang menjadi 3 juta orang

pada Agustus 2019.

Penambahan terbesar ada pada bukan angkatan kerja untuk mengurus rumah tangga, dimana pada Februari 2019 sebesar 1,38 juta orang menjadi 1,73 juta orang pada Agustus 2019 Dengan menurunnya jumlah angkatan kerja, menandakan adanya penurunan potensi ekonomi dan jumlah pekerja perempuan menurun, diperkirakan berpindah menjadi mengurus rumah tangga.

0,262 0,307 0,315 0,321 0,324 0,329 0,331 0,331 0,337 0,339 Bangka Belitung Sumatera Barat Sumatera Utara Aceh Jambi Bengkulu Riau Lampung Kepulauan Riau Sumatera …

Gini Ratio

Status Ketenagakerjaan Agustus 2018 Februari 2019 Agustus 2019 Angkatan Kerja Bekerja Pengangguran 7.124 6.728 396 7.451 7.037 414 7.064 6.681 383

Bukan Angkatan Kerja Sekolah

Mengurus Rumah Tangga Lainnya 2.795 865 1.589 341 2.541 811 1.375 355 3.000 897 1.727 376

Tabel 2.2. Penduduk Usis 15 Tahun Keatas menurut Jenis kegiatan Utama, 2018-2019 (dalam ribu orang)

Grafik 2.9. Gini Ratio di Pulau Sumatera Menurut Provinsi, 2019

Sumber : BPS

83,98 59,97 84,61 64,77 83,9 56,8 Laki-laki Perempuan

Chart Title

Agustus 2018 Februari 2019 Agustus 2019

0 2 4 6 8 10 SD SMP SMA SMK Diploma I/II/III/IV Universitas

Chart Title

Agustus 2018 Februari 2019 Agustus 2019

Hal tersebut terbukti dari distribusi Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) berdasarkan jenis kelamin dimana, pada laki-laki tidak menunjukkan perubahan yang berarti, berbeda dengan pada angkatan kerja perempuan yang menunjukkan adanya fluktuasi. TPAK laki-laki berfluktuasi pada rentang sempit yaitu paling rendah pada Agustus 2019 dengan porsi 83,9% dari sebelumnya pada Februari 2019 dengan porsi 84,61%. Namun pada TPAK perempuan, yang sebelumnya mempunyai porsi sebesar 64,77% pada Februari 2019, menurun sebesar 12,3% menjadi 56,8% pada Agustus 2019.

Menurut tingkat pendidikan, TPT terbesar adalah lulusan Sekolah Menengah Kejuruan yaitu sebesar 8,50% pada Agustus 2019, Kemudian TPT tertinggi berikutnya adalah SMA sebesar 7,54%. Hal tersebut menunjukkan bahwa makin tinggi tingkat pendidikan akan makin sensitif dengan jenis pekerjaan. Berbeda dengan tingkat pendidikan yang rendah dimana TPT nya kecil dikarenakan tidak sensitif dengan jenis pekerjaan.

Pemerintah Daerah Provinsi Sumut telah menetapkan Peraturan Gubernur Sumut Nomor 30 Tahun 2018 tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah Provinsi Sumut Tahun 2019. Pada Peraturan Gubernur (Pergub) tersebut ditetapkan tema Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2019 adalah : “Peningkatan Pembangunan Untuk Mendorong Penciptaan Struktur Ekonomi Yang Tangguh Dalam Rangka Mewujudkan Sumut Yang Mandiri, Makmur Dan Berkeadilan”. Hal ini sesuai dengan visi dari Gubernur Sumut mengenai pembangunan Sumut yaitu :

a. Bermartabat Dalam Kehidupan

Mewujudkan masyarakat Sumut yang bermartabat dalam kehidupan karena memiliki iman dan taqwa, tersedianya sandang pangan yang cukup, rumah yang

Sumber : BPS

Grafik 2.10. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Menurut Jenis Kelamin, 2018-2019 (dalam persen)

Grafik 2.11. TPT Menurut Pendidikan, 2018-2019 (dalam persen)

Sumber : BPS

2.3. EFEKTIVITAS KEBIJAKAN MAKRO EKONOMI DAN PEMBANGUNAN REGIONAL

layak, pendidikan yang baik, kesehatan yang prima, mata pencaharian yang menyenangkan, serta harga-harga yang terjangkau.

b. Bermartabat Dalam Politik

Mewujudkan Sumut yang bermartabat dalam politik dengan adanya pemerintahan yang bersih dan dicintai, tata kelola pemerintah yang baik, adil dan terpercaya, politik yang beretika, masyarakat yang berwawasan kebangsaan dan memiliki kohesi sosial yang kuat serta harmonis.

c. Bermartabat Dalam Pendidikan

Mewujudkan Sumut yang bermartabat dalam Pendidikan karena masyarakatnya yang terpelajar, berkarakter, cerdas, kolaboratif, berdaya saing dan mandiri.

d. Bermartabat Dalam Pergaulan

Mewujudkan Sumut yang bermartabat dalam pergaulan karena terbebas dari judi, narkoba, prostitusi dan penyeludupan, sehingga menjadi teladan di Asia Tenggara dan Dunia;

e. Bermartabat Dalam Lingkungan

Mewujudkan Sumut yang bermartabat dalam lingkungan karena ekologinya yang terjaga, alamnya yang bersih dan indah, penduduknya yang ramah, berbudaya, berprikemanusiaan dan beradab.

Dalam Pergub tersebut juga ditetapkan target pembangunan daerah Provinsi Sumut tahun 2019 yaitu :

a. Pertumbuhan ekonomi berkisar 5,1-5,5%; Inflasi berkisar antara 3,5 ± 1%.

b. Sasaran tingkat kemiskinan pada kisaran 8,5-9,0%; IPM meningkat menjadi 71– 72; Gini Ratio pada kisaran 0,3; dan tingkat pengangguran terbuka 5,18%.

Sehingga bila disandingkan dengan parameter ekonomi makro dan parameter pembangunan manusia, didapatkan hasil sebagai berikut :

Patut diapresiasi pencapaian Pemerintah Provinsi Sumut dalam menjaga perekonomian, dimana dalam indikator ekonomi fundamental sesuai dengan target dan terdapat yang melebihi target. Namun pada indikator kesejahteraan, terdapat

RKPD 2019 Data BPS Keterangan

Indikator Ekonomi Fundamental

Pertumbuhan Ekonomi 5,1-5,5% 5,22% Sesuai Target

Tingkat Inflasi 3,5 ± 1% 2,33% Melebihi Target

Indikator Kesejahteraan

Tingkat Kemiskinan 8,5-9,0% 8,63% Sesuai Target

IPM 71 – 72 71,74 Sesuai Target

Gini Ratio 0,3 0,315 Tidak Mencapai Target

TPT 5,18%. 5,41% Tidak Mencapai Target

Sumber : Bappeda Prov. Sumut, BPS

Tabel 2.3. Pencapain RKPD 2019 Pada Indikator Ekonomi Fundamental dan Indikator Kesejahteraan

yang sesuai dengan target dan terdapat yang tidak mencapai target yaitu Gini Ratio dan TPT.

Tidak tercapainya target Gini Ratio dan TPT dapat disebabkan oleh tingkat perekonomian global yang melambat dan intens pada tahun 2019 sehingga walaupun terdapat peningkatan UMP, namun di sisi lain seiring dengan menurunnya laju perekonomian global mengakibatkan stagnannya bahkan berkurangnya pasar tenaga kerja di Sumut. Dari berkurangnya pasar tenaga kerja menyebabkan tidak tercapainya target TPT dan tidak tercapainya target Gini Ratio, karena masih terdapat ketimpangan yang cukup tinggi di perkotaan, yang merupakan daerah industri terdampak dari perlambatan perekonomian global.

Nias | Rumah Raja & keturunannya

BAB III

PERKEMBANGAN ANALISIS

DAN PELAKSANAAN APBN

BAB iii PERKEMBANGAN DAN ANALISIS

PELAKSANAAN APBN TINGKAT

REGIONAL

Bab ini berisi data dan analisis pelaksanaan APBN di Wilayah Provinsi Sumatera Utara (Sumut) yang meliputi APBN Tingkat Provinsi meliputi antara lain Pendapatan Pemerintah Pusat Tingkat Provinsi dan Belanja Pemerintah Pusat Tingkat Provinsi.

Tabel 3.1. Pagu dan Realisasi APBN di Provinsi Sumut s.d. Akhir Triwulan IV Tahun 2018 dan Tahun 2019 (dalam miliar rupiah)

Uraian

2018 2019

Pagu Realisasi % Pagu Realisasi % Pendapatan Negara 27.131,45 22.059,85 81,31 28.081,28 21.670,82 77,17

 Penerimaan Perpajakan 26.027,88 20.231,95 77,73 26.835,10 19.758,76 73,63  Penerimaan Negara Bukan

Pajak 1.103,57 1.827,89 165,63 1.246,18 1.912,06 153,44

 Hibah 0.00 0.00 0,00 0,00 0,00 0,00

Belanja Negara 65.409,71 62.590,36 95,68 67.976,21 64.776,70 95,29  Belanja Pemerintah Pusat

(K/L) 24.146,54 22.356,75 92,59 24.101,08 22.866,29 94,88  Transfer ke Daerah dan

Dana Desa 41.263,17 40.233,61 97,50 43.307,93 41.910,41 96,77

Surplus/(Defisit) (38.278,26) (40.530,51) 105,88 (39.894,93) (43.105,88) 108,04

Sumber: Aplikasi OMSPAN, Monev PA, Simtrada (diolah)

Dari sisi alokasi Pagu, Provinsi Sumut pada tahun 2019 mendapatkan alokasi belanja pemerintah pusat sebesar Rp24,10 triliun. Angka tersebut menurun jika dibandingkan dengan tahun 2018 yang sebesar Rp24,14 triliun, atau turun sebesar 0,18 persen. Penurunan alokasi belanja ini diantaranya disebabkan penurunan pagu belanja Komisi Pemilihan Umum (KPU), mengingat belanja persiapan pemilu berfokus di tahun 2018.Sedangkan pagu belanja dalam rangka Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) mengalami peningkatan alokasi sebesar 4,95 persen di tahun 2019, yaitu dari Rp41,26 triliun pada tahun 2018 menjadi Rp43,30 triliun di tahun 2019. Peningkatan alokasi pagu TKDD terjadi untuk semua jenis transfer daerah, terutama DAU. Peningkatan alokasi DAU ini dikarenakan adanya kebijakan penyaluran DAU Tambahan untuk pembayaran kenaikan iuran PBI BPJS yang didaftarkan oleh Daerah dan adanya DAU Tambahan untuk bantuan pendanaan kelurahan. Sedangkan dari sisi Pagu Penerimaan (target penerimaan), penerimaan perpajakan mengalami kenaikan target sebesar 3,10 persen

Dalam dokumen KAJIAN FISKAL REGIONAL Tahun 2019 (Halaman 39-44)