• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kondisi Sosial Ekonomi Orang Tua Siswa Kurang Mampu SMPN 1

BAB V TEMUAN DATA DAN ANALISISNDATA

5.3. Kondisi Sosial Ekonomi Orang Tua Dan Siswa Kurang Mampu SMPN 1

5.3.1. Kondisi Sosial Ekonomi Orang Tua Siswa Kurang Mampu SMPN 1

5.3.1.1. Data Responden Berdasarkan Penghasilan Keluarga Selama Sebulan

Dalam melihat data responden berdasarkan penghasilan keluarga selama sebulan maka akan diketahui layak atau tidak layaknya keluarga siswa dikatakan masyarakat miskin. Hal ini dapat dianalisis dengan menggunakan rumus distribusi frekuensi dengan jumlah kejadian (N) sebesar 70. Untuk melihat lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 18.

Tabel 18. Distribusi jawaban responden orang tua siswa tentang penghasilan keluarga selama sebulan

Sumber: Data Primer (kuesioner) 2012

Dari tabel 18, dapat dilihat bahwa responden yang memilih jawaban berdasarkan penghasilan keluarga selama sebulan. Responden yang memilih jawaban penghasilan ≥ Rp 2.010.000 sebanyak 4 responden atau (5,7%), penghasilan Rp 1.510.000 – Rp 2.000.000 sebanyak 3 responden atau (4,3%), penghasilan Rp 1.010.000 – Rp 1.500.000 sebanyak 26 responden atau (37,1%), dan penghasilan Rp 510.000 – Rp 1.000.000 sebanyak 37 responden atau (52,9%). Dari data tersebut dapat diketahui bahwa masih ada penghasilan keluarga responden sebesar Rp 1.510.000 – Rp 2.000.000, sekitar (4,3%) dan ≥ Rp 2.010.000 sekitar (5,7%). Hal ini dikarenakan banyaknya jumlah tanggungan keluarga dan biaya pendidikan anak yang harus terpenuhi setiap bulannya.

No Uraian Frekuensi (f) Presentase (%)

1 ≥ Rp 2.010.000 4 5,7

2 Rp 1.510.000 – Rp 2.000.000 3 4,3 3 Rp 1.010.000 – Rp 1.500.000 26 37,1 4 Rp 510.000 – Rp 1.000.000 37 52,9

5.3.1.2. Data Responden Berdasarkan Jumlah Anggota Keluarga Yang Menjadi Tanggungan Hidup Sehari-hari

Untuk mengetahui kondisi sosial ekonomi keluarga dapat dilihat juga berdasarkan jumlah anggota keluarga yang masih menjadi tanggungan hidup sehari-hari. Adapun opsi yang dimaksud yaitu dengan rincian 2 orang, 3 orang, 4 orang, dan lainnya. Untuk melihat lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 19.

Tabel 19. Distribusi jawaban responden orang tua siswa tentang jumlah anggota keluarga yang menjadi tanggungan hidup sehari-hari

Sumber: Data Primer (kuesioner) 2012

Dari tabel 19, dapat dilihat bahwa responden yang memilih jawaban 2 orang tanggungan sebanyak 14 responden atau (20%), 3 orang tanggungan sebanyak 26 responden atau (37,1%), 4 orang sebanyak 19 responden atau (27,2%), dan responden yang memilih lainnya sebanyak 11 responden atau (15,7%). Hal ini dikarenakan banyaknya jumlah tanggungan keluarga sebanyak 11 responden memilih opsi pilihan jawaban lainnya yaitu memiliki 4,5,6,7 bahkan sampai 9 orang tanggungan dalam satu keluarga atau mencapai 15,7%. Untuk dapat melihat lebih jelas data jumlah tanggungan di masing-masing responden dapat dilihat pada lampiran 1 mengenai rekapitulasi kondisi sosial ekonomi orang tua siswa SMPN 1 Bilah Hulu.

No Uraian Frekuensi (f) Presentase (%)

1 2 Orang 14 20

2 3 Orang 26 37,1

3 4 Orang 19 27,2

4 Lainnya 11 15,7

5.3.1.3. Data Responden Berdasarkan Pengeluaran Biaya Hidup Keluarga Selama Sebulan

Ketika berbicara pendapatan keluarga, tentu saja pasti berkaitan dengan pengeluaran keluarga selama sebulan dalam melihat kondisi sosial ekonomi responden. Untuk mengetahui data responden mengenai pengeluaran biaya hidup responden selama sebulan dapat dilihat pada Tabel 20.

Tabel 20. Distribusi jawaban responden orang tua siswa tentang pengeluaran biaya hidup keluarga selama sebulan

Sumber: Data Primer (kuesioner) 2012

Dari tabel 20, dapat dilihat bahwa responden yang memilih jawaban berdasarkan pengeluaran keluarga selama sebulan. Responden yang memilih jawaban pengeluaran ≥ Rp 2.010.000 sebanyak 2 responden atau (2,9%), pengeluaran Rp 1.510.000 – Rp 2.000.000 sebanyak 5 responden atau (7,1%), pengeluaran Rp 1.010.000 – Rp 1.500.000 sebanyak 33 responden atau (47,1%), dan pengeluaran Rp 510.000 – Rp 1.000.000 sebanyak 30 responden atau (42,9%). Dari data ini diketahui bahwa masih ada pengeluaran keluarga responden sebesar ≥ Rp 2.010.000 sekitar (2,9%) dan Rp 1.510.000 – Rp 2.000.000, sekitar (7,1%).

No Uraian Frekuensi (f) Presentase (%)

1 ≥Rp 2.010.000 2 2,9

2 Rp 1.510.000 – Rp 2.000.000 5 7,1 3 Rp 1.010.000 – Rp 1.500.000 32 45,7 4 Rp 510.000 – Rp 1.000.000 31 44,3

5.3.1.4. Data Responden Orang Tua Siswa Berdasarkan Status Penguasaan Bangunan Rumah

Rumah merupakan salah satu sarana tempat berteduhnya suatu keluarga dan juga dapat mempengaruhi kondisi sosial ekonomi melalui status kepemilikan rumah. Untuk melihat status penguasaan bangunan rumah secara rinci dapat dilihat pada Tabel 21.

Tabel 21. Distribusi jawaban responden orang tua siswa tentang status penguasaan bangunan rumah

Sumber: Data Primer (kuesioner) 2012

Dari tabel 21, dapat dilihat berdasarkan status kepemilikan rumah bahwa responden yang memilih jawaban milik sendiri sebanyak 30 responden atau (42,9%), menyewa sebanyak 12 responden atau (12%), bebas sewa sebanyak 4 responden atau (5,7%), dan milik orang tua/sanak/saudara sebanyak 24 responden atau 34,3%. Bebas sewa yang dimaksud adalah menumpang di perumahan karyawan perkebunan PTPN III. Dari hasil survei, dilihat berdasarkan status kepemilikan rumah terbanyak adalah milik sendiri sekitar 37,2%. Selain itu responden yang memiliki status rumah milik orang tua/sanak/saudara sekitar 28%. Yang dimaksud milik orang tua/sanak/ saudara adalah rumah yang masih dalam status kepemilikan orang tua dan menumpang tinggal di rumah saudara kandung dan di ladang orang karena tidak memiliki rumah. Dapat disimpulkan bahwa 37,2% orang tua siswa memiliki rumah sendiri.

No Uraian Frekuensi (f) Presentase (%)

1 Milik sendiri 30 42,9

2 Menyewa 12 17,1

3 Bebas sewa (numpang) 4 5,7

4 Milik orang tua/sanak/saudara 24 34,3

5.3.1.5. Data Responden Orang Tua Siswa Berdasarkan Jenis Lantai Terluas

Jenis lantai yang dimaksud terdapat beberapa pilihan yang sudah di tetapkan yaitu keramik, semen, papan, dan tanah. Untuk melihat lebih jelas responden yang memberikan jawaban berdasarkan jenis lantai terluas rumah keluarga dapat dilihat pada Tabel 22.

Tabel 22. Distribusi jawaban responden orang tua siswa tentang jenis lantai terluas

Sumber: Data Primer (kuesioner) 2012

Dari tabel 22, dapat dilihat bahwa responden yang memilih jawaban keramik sebanyak 3 responden atau (4,3%), semen sebanyak 56 responden atau (80%), papan sebanyak 1 responden atau (1,4%), dan tanah sebanyak 10 responden atau (14,3%). Jenis lantai papan dimaksud adalah jenis rumah panggung.

5.3.1.6. Jawaban Responden Orang Tua Siswa Berdasarkan Jenis Dinding Terluas

Jenis dinding disini terdapat beberapa pilihan yaitu tembok, kayu, papan, dan lainnya. Untuk melihat lebih jelas responden yang memberikan jawaban berdasarkan jenis dinding terluas dapat dilihat pada Tabel 23.

No Uraian Frekuensi (f) Presentase (%)

1 Keramik 3 4,3

2 Semen 56 80

3 Papan 1 1,4

4 Tanah 10 14,3

Tabel 23. Distribusi jawaban responden orang tua siswa tentang jenis dinding terluas

Sumber: Data Primer (kuesioner) 2012

Dari tabel 23, dapat dilihat bahwa responden yang memilih jawaban tembok sebanyak 20 responden atau (28,6%), kayu sebanyak 49 responden atau (70%), papan/bambu sebanyak 1 responden atau (1,4%), dan lainnya sebanyak 0 responden atau (0%).

5.3.1.7. Data Responden Orang Tua Siswa Berdasarkan Jenis Atap Terluas

Jenis atap sudah diberikan opsi oleh peneliti agar responden dapat memilih opsi yang telah di sediakan peneliti sesuai dengan jenis atap yang di miliki masing-masing responden. Untuk mengetahui jawaban responden mengenai jenis atap rumah terluas dapat dilihat pada Tabel 24.

Tabel 24. Distribusi jawaban responden orang tua siswa tentang jenis atap terluas

Sumber: Data Primer (kuesioner) 2012

Dari tabel 24, dapat dilihat bahwa responden yang memilih jawaban genteng sebanyak 0 responden atau (0%), seng sebanyak 68 responden atau (97,2%), ijuk/rumbia sebanyak 1 responden atau (1,4%), dan sirap sebanyak 1 responden atau (1,4%). Ada beberapa jenis atap

No Uraian Frekuensi (f) Presentase (%)

1 Tembok 20 28,6

2 Kayu 49 70

3 Papan 1 1,4

4 Lainnya 0 0

Jumlah 70 100

No Uraian Frekuensi (f) Presentase (%)

1 Genteng 0 0

2 Seng 68 97,2

3 Ijuk/Rumbia 1 1,4

4 Sirap 1 1,4

yang perlu diketahui bahwa ijuk/rumbia adalah jenis atap yang terbuat dari serabut pohon nira. Selain itu ada jenis sirap merupakan jenis atap yang terbuat dari pelepah atau daun sawit atau dau kelapa yang dirancang khusus agar dapat dijadikan atap rumah.

5.3.1.8. Data Responden Orang Tua Siswa Berdasarkan Sumber Air Minum Yang Digunakan Keluarga Setiap Hari

Sumber air minum sangat penting bagi kehidupan keluarga. Karena air minum juga dapat mempengaruhi kesehatan. Oleh sebab itu peneliti memberikan opsi jawaban yang sudah di tentukan oleh responden agar responden dapat memilih sumber air minum keluarga yang ada di rumah mereka masing-masing. Adapun pilihan yang sudah ditentukan yaitu leding meteran, sumur, air sungai, dan air hujan. Untuk mengetahui jawaban responden mengenai sumber air minum yang digunakan keluarga setiap hari dapat dilihat pada Tabel 25.

Tabel 25. Distribusi jawaban responden orang tua siswa tentang sumber air minum yang digunakan keluarga setiap hari

Sumber: Data Primer (kuesioner) 2012

Dari tabel 25, dapat dilihat bahwa responden yang memilih jawaban leding meteran sebanyak 3 responden atau (4,3%), sumur sebanyak 66 responden atau (94,3%), air sungai sebanyak 1 responden atau (1,4%), dan air hujan sebanyak 0 responden atau (0%). Dari hasil survei peneliti bahwa 94,3% keluarga siswa kurang mampu menggunakan sumber air minum dari sumur.

No Uraian Frekuensi (f) Presentase (%) 1 Leding meteran 3 4,3

2 Sumur 66 94,3

3 Air sungai 1 1,4

4 Air hujan 0 0

5.3.1.9. Data Responden Orang Tua Siswa Berdasarkan Sumber Penerangan Utama Yang Digunakan Keluarga Setiap Hari

Sumber penerangan sangat penting bagi kebutuhan masyarakat sehari-hari. Dalam hal ini peneliti memberikan beberapa pilihan yang mungkin dijadikan sumber penerangan keluarga responden. Untuk mengetahui jawaban responden mengenai sumber penerangan utama yang digunakan keluarga setiap hari dapat dilihat pada Tabel 26.

Tabel 26. Distribusi jawaban responden orang tua siswa tentang sumber penerangan utama yang digunakan keluarga setiap hari

Sumber: Data Primer (kuesioner) 2012

Dari tabel 26, dapat dilihat bahwa responden yang memilih jawaban listrik PLN sebanyak 68 responden atau (97,2%), listrik non PLN sebanyak 0 responden atau (0%), petromak sebanyak 1 responden atau (1,4%), dan pelita/sentir/lilin sebanyak 1 responden atau (1,4%). Ternyata 97,2% keluarga siswa kurang mampu sudah memiliki sumber penerangan listrik PLN. Sedangkan 1,4% masih menggunakan lampu petromak, pelita/sentir/lilin. Ini dikarenakan ketidakmampuan keluarga dalam memasukkan listrik PLN sebagai sumber penerangan.

5.3.1.10.Data Responden Orang Tua Siswa Berdasarkan Bahan Bakar Yang Digunakan Keluarga Untuk Memasak Setiap Hari

Untuk mengetahui jawaban responden mengenai bahan bakar yang digunakan keluarga untuk memasak setiap hari dapat dilihat pada Tabel 27.

No Uraian Frekuensi (f) Presentase (%)

1 Listrik PLN 68 97,2

2 Listrik non PLN 0 0

3 Petromak 1 1,4

4 Pelita/sentir/lilin 1 1,4

Tabel 27. Distribusi jawaban responden orang tua siswa tentang bahan bakar yang digunakan keluarga untuk memasak setiap hari

Sumber: Data Primer (kuesioner) 2012

Dari tabel 27, dapat dilihat bahwa responden yang memilih jawaban gas elpiji sebanyak 9 responden atau (12,9%), minyak tanah sebanyak 32 responden atau (45,7%), batu bara sebanyak 0 responden atau (0%), dan kayu bakar sebanyak 29 responden atau (41,4%).

5.3.1.11.Jawaban Responden Orang Tua Siswa Berdasarkan Status Kepemilikan WC Keluarga

Untuk mengetahui jawaban responden mengenai status kepemilikan WC keluarga dapat dilihat pada Tabel 28.

Tabel 28. Distribusi jawaban responden tentang status kepemilikan WC keluarga

Sumber: Data Primer (kuesioner) 2012

Dari tabel 28, dapat dilihat bahwa responden yang memilih jawaban milik sendiri sebanyak 53 responden atau (75,7%), milik bersama sebanyak 8 responden atau (11,4%), WC

No Uraian Frekuensi (f) Presentase (%)

1 Gas/elpiji 9 12,9

2 Minyak tanah 32 45,7

3 Batu bara 0 0

4 Kayu bakar 29 41,4

Jumlah 70 100

No Uraian Frekuensi (f) Presentase (%)

1 Milik sendiri 53 75,7

2 Milik bersama 8 11,4

3 WC umum 3 4,3

4 Tidak memiliki WC 6 8,6

umum sebanyak 3 responden atau (4,3%), dan tidak memiliki WC sebanyak 6 responden atau (8,6%).

5.3.1.12.Data Responden Orang Tua Siswa Berdasarkan Tempat Pembuangan Air Tinja Keluarga

Meskipun 8,6% responden tidak memiliki WC, tapi mereka memiliki tempat pembuangan tinja. Oleh sebab itu peneliti memberikan pilihan tempat pembuangan tinja yaitu sepsiteng, kolam/sawah, sungai, dan lubang tanah. Untuk mengetahui jawaban responden mengenai tempat pembuangan air tinja keluarga dapat dilihat pada Tabel 29.

Tabel 29. Distribusi jawaban responden orang tua siswa tentang bentuk pembuangan air tinja keluarga

Sumber: Data Primer (kuesioner) 2012

Dari tabel 29, dapat dilihat bahwa responden yang memilih jawaban sepsiteng sebanyak 33 responden atau (47,1%), kolam/sawah sebanyak 2 responden atau (2,9%), sungai sebanyak 9 responden atau (12,9%), dan lubang tanah sebanyak 26 responden atau (37,1%). Dari hasil survei diketahui bahwa responden yang memiliki WC sebanyak 75,7%. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki WC meskipun tempat pembuangan tinja tidak hanya melalui sepsiteng melainkan membuat lubang tanah dibelakang rumah mereka. Sedangkan yang tidak memiliki WC, responden membuangnya ke sungai dekat rumah atau WC umum terdekat.

No Uraian Frekuensi (f) Presentase (%)

1 Sepsiteng 33 47,1

2 Kolam/Sawah 2 2,9

3 Sungai 9 12,9

4 Lubang Tanah 26 37,1

5.3.1.13.Data Responden Orang Tua Siswa Berdasarkan Kepemilikan Kendaraan

Dalam kepemilikan kendaraan diharapkan peneliti dapat mengetahui kondisi ekonomi keluarga siswa kurang mampu sebenarnya. Dalam hal ini peneliti telah mengambil beberapa opsi yang layak berdasarkan informasi dari lapangan yaitu kepemilikan becak mesin, sepeda motor, sepeda, dan tidak memiliki kendaraan. Untuk mengetahui jawaban responden mengenai kepemilikan kendaraan dapat dilihat pada Tabel 30.

Tabel 30. Distribusi jawaban responden orang tua siswa tentang kepemilikan kendaraan

Sumber: Data Primer (kuesioner) 2012

Dari tabel 30, dapat dilihat bahwa responden yang memilih jawaban becak mesin sebanyak 2 responden atau (2,8%), sepeda motor sebanyak 62 responden atau (88,6%), sepeda sebanyak 3 responden atau (4,3%), dan tidak memiliki kendaraan sebanyak 3 responden atau (4,3%).

5.3.1.14.Jawaban Responden Orang Tua Siswa Berdasarkan Status Kepemilikan Kendaraan

Pada status kepemilikan kendaraan, jumlah kejadian (N) sebanyak 67 responden. Hal ini dikarenakan dari 70 responden terdapat 3 responden atau 4,3% tidak memiliki kendaraan. Sehingga jumlah responden diambil berdasarkan jumlah kejadian (N) yaitu responden yang

No Uraian Frekuensi (f) Presentase (%)

1 Becak Mesin 2 2,8

2 Sepeda Motor 62 88,6

3 Sepeda 3 4,3

4 Tidak Memiliki Kendaraan 3 4,3

memiliki kendaraan saja. Untuk mengetahui jawaban responden mengenai status kepemilikan kendaraan dapat dilihat pada Tabel 31.

Tabel 31. Distribusi jawaban responden orang tua siswa tentang status kepemilikan kendaraan

Sumber: Data Primer (kuesioner) 2012

Dari tabel 31, dapat dilihat bahwa responden yang memilih jawaban sepsiteng sebanyak 24 responden atau (35,8%), kredit sebanyak 39 responden atau (58,2%), sungai sebanyak 1 responden atau (1,5%), dan milik orang tua/sanak/saudara sebanyak 3 responden atau (4,5%). Dari hasil survei membuktikan bahwa 35,8% responden memiliki kendaraan pribadi dan 58,2% responden memiliki kendaraan tapi masih kredit. Kendaraan yang masih kredit tersebut merupakan sepeda motor dan becak mesin. Dari data ini dapat diketahui bahwa responden mampu membeli kendaraan meskipun dalam kondisi kurang mampu. Kendaraan tersebut dimaksudkan agar mempermudah responden untuk bekerja, akses menuju kota, mengantar anak ke sekolah, serta digunakan untuk mencari nafkah.

5.3.1.15.Data Responden Orang Tua Siswa Berdasarkan Kepemilikan Surat Keterangan Miskin

Pada status kepemilikan surat keterangan miskin yang dilegalkan dari pemerintah daerah. Dalam hal ini jumlah kejadian (N) sebanyak 70 responden. Sehingga jumlah responden diambil berdasarkan jumlah kejadian (N). Untuk mengetahui jawaban responden mengenai status kepemilikan surat keterangan miskin dapat dilihat pada Tabel 32.

No Uraian Frekuensi (f) Presentase (%)

1 Milik Pribadi 24 35,8

2 Kredit 39 58,2

3 Milik Perusahaan/dinas 1 1,5

4 Milik orang tua/sanak/saudara 3 4,5

Tabel 32. Distribusi jawaban responden orang tua siswa tentang kepemilikan surat keterangan miskin

Sumber: Data Primer (kuesioner) 2012

Dari tabel 32, dapat dilihat bahwa responden yang memilih jawaban punya sebanyak 25 responden atau (35,8%), belum punya sebanyak 12 responden atau (17,1%) belum punya dimaksud adalah masih dalam proses pengurusan, tidak punya sebanyak 28 responden atau (40%), dan tidak tahu sebanyak 5 responden atau (7,1%). Dari data ini dapat diketahui bahwa responden yang diakui pemerintah daerah memiliki kondisi ekonomi yang miskin sekitar 35,8%, sedangkan yang masih mengurus surat sebanyak 17,1%. Selebihnya mungkin belum termasuk kriteria keluarga miskin atau belum terdata oleh pemerintah daerah.

5.3.1.16.Jawaban Responden Orang Tua Siswa Berdasarkan Bantuan Raskin Yang Di Berikan Pemerintah

Untuk mengetahui jawaban responden mengenai bantuan raskin yang diberikan pemerintah dapat dilihat pada Tabel 33.

No Uraian Frekuensi (f) Presentase (%)

1 Punya 25 35,8

2 Belum Punya 12 17,1

3 Tidak Punya 28 40

4 Tidak Tahu 5 7,1

Tabel 33. Distribusi jawaban responden orang tua siswa tentang bantuan raskin yang diberikan pemerintah

Sumber: Data Primer (kuesioner) 2012

Dari tabel 33, dapat dilihat bahwa responden yang memilih jawaban pernah sebanyak 40 responden atau (57,1%), belum pernah sebanyak 9 responden atau (12,9%), tidak pernah sebanyak 17 responden atau (24,3%), dan tidak tahu sebanyak 4 responden atau (5,7%). Dari data ini diketahui bahwa 57,1% responden pernah mendapatkan beras raskin dari pemerintah. 5.3.1.17.Jawaban Responden Orang Tua Siswa Berdasarkan Kepemilikan Tabungan

Masa Depan Keluarga

Kepemilikan tabungan masa depan keluarga sangat mempengaruhi masa depan keluarga terutama masa depan anak dalam mengenyam pendidikan selanjutnya. Untuk mengetahui kepemilikan tabungan masa depan responden dapat dilihat pada Tabel 34.

Tabel 34. Distribusi jawaban responden orang tua siswa tentang kepemilikan tabungan masa depan keluarga

Sumber: Data Primer (kuesioner) 2012

No Uraian Frekuensi (f) Presentase (%)

1 Pernah 40 57,1

2 Belum Pernah 9 12,9

3 Tidak Pernah 17 24,3

4 Tidak Tahu 4 5,7

Jumlah 70 100

No Uraian Frekuensi (f) Presentase (%)

1 Memiliki Tabungan 7 10

2 Belum Memiliki Tabungan 18 25,7 3 Tidak Memiliki Tabungan 41 58,6

4 Tidak Tahu 4 5,7

Dari tabel 34, dapat dilihat bahwa responden yang memilih jawaban memiliki tabungan sebanyak 7 responden atau (10%), belum memiliki tabungan sebanyak 18 responden atau (25,7%), tidak memiliki tabungan sebanyak 41 responden atau (58,6%), dan tidak tahu sebanyak 4 responden atau (5,7%). Dari data ini dapat diketahui bahwa 10% responden memiliki tabungan masa depan untuk pendidikan anak, meskipun dengan kondisi sosial ekonomi yang lemah, responden masih bisa menyisihkan sedikit penghasilannya untuk masa depan. Sehingga responden tersebut dapat dikatakan masih mampu dalam mencukupi kebutuhan hidup keluarganya sehari-hari. Sedangkan selebihnya sekitar 90% responden tidak memiliki tabungan yang dikarenakan minimnya penghasilan atau pendapatan keluarga sehingga hanya cukup memenuhi kebutuhan keluarga sehari-hari saja.

5.3.1.18.Jawaban Responden Orang Tua Siswa Berdasarkan Kemampuan Menyekolahkan Anak Ke Jenjang Pendidikan Yang Lebih Tinggi

Untuk mengetahui lebih jelas jawaban responden mengenai kemampuan dalam menyekolahkan anak ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi responden dapat dilihat pada Tabel 35.

Tabel 35. Distribusi jawaban responden orang tua siswa tentang kemampuan orang tua dalam menyekolahkan anak ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi

Sumber: Data Primer (kuesioner) 2012

No Uraian Frekuensi (f) Presentase (%)

1 Mampu 0 0

2 Cukup Mampu 5 7,1

3 Kurang Mampu 30 42,9

4 Tidak Mampu 35 50

Dari tabel 35, dapat dilihat bahwa responden yang memilih jawaban mampu sebanyak 0 responden atau (0%), cukup mampu sebanyak 5 responden atau (7,1%), kurang mampu sebanyak 30 responden atau (42,9%), dan tidak mampu sebanyak 35 responden atau (50%). Dari hasil survei, ternyata 7,1% responden memilih cukup mampu dalam menyekolahkan anaknya ke jenjang yang lebih tinggi. Dana yang digunakan untuk menyekolahkan anaknya dari tabungan keluarga, hasil pekejaan sampingan siswa, bantuan dari sanak saudara yang ditabung, dan bantuan dari sekolah baik itu dari sumbangan teman sekolah siswa kurang mampu, dana Bantuan Operasonal Sekolah (BOS) maupun dari Beasiswa Siswa Miskin (BSM).

5.3.1.19.Jawaban Responden Orang Tua Siswa Berdasarkan Jumlah Anak Yang Masih Sekolah Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Untuk melihat jumlah anak yang masih sekolah berdasarkan tingkat pendidikan dapat diambil pada jumlah kejadian (N) yaitu sebanyak 133 responden. Hal ini dikarenakan pertanyaan yang diberikan kepada responden boleh memilih lebih dari 1 jawaban sesuai dengan kondisi yang ada di dalam keluarga responden. Dapat diketahui bahwa dari 70 responden, responden yang memilih 1 jawaban saja dari pertanyaan ini sebanyak 22 responden sedangkan yang memilih lebih dari 1 jawaban sebanyak 48 responden. Sehingga jumlah kejadian (N) diambil berdasarkan jumlah keseluruhan opsi yang diperoleh dari lapangan. Untuk mengetahui jawaban responden mengenai jumlah anak yang masih sekolah berdasarkan tingkat pendidikannya dapat dilihat pada Tabel 36.

Tabel 36. Distribusi jawaban responden orang tua siswa tentang jumlah anak yang masih sekolah berdasarkan tingkat pendidikan

Sumber: Data Primer (kuesioner) 2012

Dari tabel 36, dapat dilihat pada hasil survei penelitian bahwa responden yang memilih jumlah tanggungan berdasarkan tingkat pendidikannya yaitu pada tingkat SD sebanyak 40 orang anak atau (30%), tingkat SMP sebanyak 70 orang anak atau (52,7%), tingkat SMA sebanyak 18 orang anak atau (13,5%), dan tingkat kuliah sebanyak 5 orang anak atau (5,7%). Dari data ini dapat diketahui bahwa orang tua siswa masih mementingkan pendidikan meskipun dalam kondisi sosial ekonomi kurang mampu. Ternyata ada juga anak mereka yang kuliah di berbagai perguruan tinggi di kota Rantauprapat. Biaya kuliah diperoleh dari kerja sampingan anak seperti jualan pulsa kecil-kecilan dan bekerja sebagai buruh harian dan ada juga yang berasal dari tabungan orang tua sendiri. Hal ini menjadi disfungsi dalam pengalokasian dana Bantuan Operasional Sekolah bagi siswa kurang mampu yang kurang tepat pada sasarannya.

5.3.1.20.Jawaban Responden Orang Tua Siswa Berdasarkan Pengeluaran Biaya Pendidikan Anak Setiap Bulan

Pengeluaran biaya pendidikan anak sangat mempengaruhi keseriusan orang tua dalam menyekolahkan anak-anaknya walau dengan kondisi sosial ekonomi yang lemah sekalipun. Tujuannya agar anak sebagai generasi muda diharapkan dapat merubah nasib sosial ekonomi keluarga kedepannya yang lebih baik. Sehingga biaya pendidikan sangat penting dalam meneruskan perjuangan demi cita-cita anak maupun harapan orang tua. Pengolahan data dapat

No Uraian Frekuensi (f) Presentase (%)

1 SD 40 30

2 SMP 70 52,7

3 SMA 18 13,5

4 Kuliah 5 3,8

menggunakan rumus distribusi frekuensi dengan jumlah kejadian (N) sebesar 70 yang diambil berdasarkan jumlah responden yaitu sebanyak 70 responden. Untuk melihat lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 37.

Tabel 37. Distribusi jawaban responden orang tua siswa tentang pengeluaran biaya pendidikan anak per bulan

Sumber: Data Primer (kuesioner) 2012

Dari tabel 37, dapat dilihat bahwa responden yang memilih jawaban pengeluaran sebesar Rp 1.510.000 – Rp 2.000.000 sebanyak 2 responden atau (2,8%), pengeluaran Rp 1.010.000 – Rp 1.500.000 sebanyak 2 responden atau (2,8%), pengeluaran Rp 510.000 – Rp 1.000.000 sebanyak 6 responden atau (6%) dan pengeluaran ≤ Rp 500.000. Hasil survei menunjukkan bahwa 85,7% biaya pendidikan anak yang diberikan orang tua siswa per bulannya masih ≤ Rp 500.000. Ini menunjukkan bahwa orang tua siswa masih membutuhkan biaya pendidikan anak yang lebih. Karena orang tua siswa tidak hanya mencukupi kebutuhan pendidikan saja melainkan juga untuk mencukupi biaya hidup keluarga. Akan tetapi masih ada orang tua siswa yang mengeluarkan biaya pendidikan anak sebesar Rp 1.510.000 – Rp 2.000.000 yaitu sekitar 2,8% dan Rp 1.010.000 – Rp 1.500.000 yaitu sekitar 2,8% juga .

No Uraian Frekuensi (f) Presentase (%)

1 Rp 1.510.000 – Rp 2.000.000 2 2,8 2 Rp 1.010.000 – Rp 1.500.000 2 2,8

3 Rp 510.000 – Rp 1.000.000 6 8,7

4 ≤ Rp 500.000 60 85,7