• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV Deskripsi Lokasi Penelitian

4.3. Profil SMPN 1 Bilah Hulu

SMPN 1 Bilah Hulu beralamatkan di jalan pendidikan, desa N-6 Aeknabara dengan status kepemilikan tanah milik PTPN III ataupun milik pemerintah yang dijadikan areal perkebunan kelapa sawit dengan luas tanah secara keseluruhan kurang lebih 13.500 m2. Akan tetapi di areal perkebunan ini juga lokasi sekolah tersebut di tempatkan. Luas bangunan sekolah yang di berikan PTPN III ini kurang lebih 1.603 m2. Jarak tempuh dari kota Rantauprapat melalui jalan besar lintas Sumatera menuju SMPN 1 Bilah Hulu ini masuk ke dalam areal perkebunan PTPN III di persimpangan sebelah kanan kurang lebih 80 meter tepat di depan SMAN 1 Bilah Hulu yang status kepemilikan tanahnya milik PTPN III juga.

SMPN 1 Bilah Hulu ini juga mempunyai sekolah terbuka yang terbentuk pada tahun 2000. Sekolah terbuka ini merupakan hasil kebijakan dari pemerintah daerah dan sekolah untuk membantu masyarakat yang memiliki kondisi sosial ekonomi lemah yang letaknya di desa Tanjung Siram. SMPN 1 Bilah Hulu terbuka juga merupakan pusat atau induknya sekolah

terbuka yang ada di kecamatan Bilah Hulu. Alasan pemerintah membangun SMP terbuka di sekolah ini karena masih banyak anak-anak di desa Tanjung Siram tersebut belum mengenyam pendidikan yang dikarenakan faktor ekonomi dan kurangnya akses jalan menuju pusat kota. Mata pencaharian masyarakat di desa tersebut adalah buruh dan juga petani. Dari mata pencaharian tersebut, dapat dilihat bahwa anak-anak yang ada di desa tersebut terpaksa membantu orang tuanya untuk mencari nafkah demi mencukupi kebutuhan ekonomi keluarga. Berdasarkan alasan tersebut maka desa ini mendapat perhatian lebih dari pemerintah daerah tentang pendidikannya. Tujuannya untuk mensejahterakan masyarakatnya di dunia pendidikan agar tidak kalah saing dengan masyarakat yang tinggal di perkotaan melalui SMP terbuka ini. Pemerintah daerah mengharapkan mereka sudah dapat membaca, mengenal budaya Indonesia, mengetahui bahasa internasional, dan menulis saja sudah cukup dari pada mereka tidak mengetahuinya sama sekali.

Jumlah siswa SMP terbuka pada tahun 2012 ini sebanyak 97 orang. Siswa tersebut tidak memakai seragam seperti SMP formal yang biasa di jumpai di daerah-daerah berkembang melainkan mengenakan pakaian bebas. SMP terbuka ini beroperasi 3 kali dalam seminggu, yaitu pada pukul 15:00 WIB sampai pada pukul 17:30 WIB. Guru yang mengajar siswa tersebut adalah guru SMPN 1 Bilah Hulu juga. Pihak SMPN 1 Bilah Hulu memberikan honor berupa uang transport kepada guru-guru yang mendapatkan jadawal mengajar di desa tersebut. Setiap mengajar, guru tersebut diberikan uang transportasi sebesar Rp 40.000,-/guru. Selain mengajar, guru-guru tersebut juga memanfaatkan SMP terbuka ini sebagai penunjang karir untuk mendapatkan sertifikasi.

Tempat belajar mengajar sekolah ini terletak di kantor kepala desa Tanjung Siram. Sistem belajar mengajar sekolah ini sangat berbeda dengan sekolah formal yang ada di berbagai

daerah. Siswa diharapkan lebih aktif belajar dari pada gurunya. Misalnya saja guru memberikan materi di buku pelajaran dan juga Lembar Kerja Siswa (LKS) yang nantinya akan dikerjakan siswa itu sendiri. Apabila siswa tidak memahami atau mengalami kesulitan dalam menjawab soal yang telah diberikan guru, maka gurunya akan membimbing siswa-siswa tersebut agar mengetahui pelajaran-pelajaran yang diberikan setiap kali pertemuan. Selain itu, ketika Ujian Nasional (UN) dilaksanakan untuk kelas 3 yang serentak dilaksanakan di seluruh Indonesia, lokasi ujian siswa SMP terbuka diadakan di SMPN 1 Bilah Hulu induk dan membaur dengan siswa SMPN 1 Bilah Hulu induk. Bahkan siswa SMP terbuka juga mendapatkan ijazah yang sama seperti siswa SMP induk.

Dapat dilihat pada kegiatan ekstrakulikuler siswa SMPN 1 Bilah Hulu memiliki dua lokasi dalam melaksanakan kegiatan. Yaitu di SMPN 1 Bilah Hulu dan SMPN 1 Bilah Hulu terbuka. Kalau dilihat di SMPN 1 Bilah Hulu, kegiatan ekstrakulikulernya yaitu OSIS, pramuka, dan karate. Siswa diharapkan menjadi aktif dalam melaksanakan kegiatan sebagai salah satu cara untuk pengembangan diri anak agar mejadi aktif dan kreatif di sekolah tersebut. Sedangkan kegiatan ekstrakulikuler siswa SMPN 1 Bilah Hulu terbuka yaitu diberikan pengajaran atau pelatihan jahit menjahit. Hal ini diharapkan agar siswa SMP tersebut mampu menciptakan lapangan pekerjaan sendiri dengan cara menjahit dan membuat pakaian dari pelatihan yang diberikan oleh pihak sekolah.

4.3.1. Data Siswa SMPN 1 Bilah Hulu

Jumlah siswa SMPN 1 Bilah Hulu memiliki 2 bagian yaitu SMPN 1 Bilah Hulu dan SMPN 1 Bilah Hulu terbuka. Untuk memudahkan dalam menganalisis data, maka peneliti dapat menyebutnya sebagai SMPN 1 Bilah Hulu formal dan SMPN 1 Bilah Hulu nonformal. SMPN 1

Bilah Hulu formal merupakan sekolah yang dianggap masyarakat secara umum dengan sistem belajar mengajar yang sama dengan sekolah pada umumnya. Sedangkan SMPN 1 Bilah Hulu nonformal merupakan sekolah terbuka yang memiliki sistem belajar di ruang terbuka ataupun tempat yang tidak resmi serta jam belajar mereka hanya 2 jam paling lama. Akan tetapi pemerintah tetap mengakui sekolah nonformal bagian dari sekolah tersebut secara legal karena sekolah tersebut merupakan bentuk kebijakan pemerintah daerah dengan sekolah dalam memberikan pendidikan yang layak kepada masyarakat kurang mampu. Adapun jumlah siswa SMPN 1 Bilah Hulu formal secara keseluruhan pada tahun ajaran 2011/2012 yaitu sebanyak 859 siswa sedangkan SMPN 1 Bilah Hulu nonformal sebanyak 97 siswa. Dari masing-masing sekolah dapat dilihat rincian jumlah siswa di masing-masing kelas dapat dilihat pada Tabel 2 dan 2.

Tabel 2. Jumlah siswa SMPN 1 Bilah Hulu formal di masing-masing kelas

Sumber: Data Statistik SMPN 1 Bilah Hulu 2012

Dari tabel 2, pengolahan data menggunakan rumus distribusi frekuensi dengan memakai jumlah kejadian (N) sebesar 859 siswa. Terlihat jelas jumlah siswa SMPN 1 Bilah Hulu pada masing-masing kelasnya yaitu siswa kelas 1 sebanyak 283 siswa atau (33%), siswa kelas 2 sebanyak 283 siswa atau (33%), dan siswa kelas 3 sebanyak 293 siswa atau (34%). Siswa kelas 1 dan siswa kelas 2 memiliki jumlah siswa yang sama yaitu 33% sedangkan kelas 3 lebih banyak siswa sekitar 34% yang dikarenakan pada saat itu pihak sekolah menerima calon siswa yang mendaftar ke sekolah ini cukup banyak.

No Kelas Frekuensi (f) Presentase (%)

1 Kelas 1 283 33

2 Kelas 2 283 33

3 Kelas 3 293 34

Tabel 3. Jumlah siswa SMPN 1 Bilah Hulu nonformal di masing-masing kelas

Sumber: Data Statistik SMPN 1 Bilah Hulu 2012

Pada tabel 3, dapat di lihat bahwa jumlah kejadian (N) sebesar 97. Jadi dapat dilihat dari hasil analisis statistik bahwa siswa kelas 1 sebanyak 31 siswa atau (32%), kelas 2 sebanyak 29 siswa atau (30%), dan kelas 3 sebanyak 37 siswa atau (38%). Jadi jumlah keseluruhan siswa SMPN 1 Bilah Hulu nonformal sebanyak 97 siswa yang secara keseluruhan adalah siswa kurang mampu.

Yang menjadi fokus peneliti hanyalah jumlah populasi siswa kurang mampu yang ada di SMPN 1 Bilah Hulu formal saja. Sedangkan SMPN 1 Bilah Hulu nonformal hanya sebagai data pendukung serta sebagai temuan data dalam mendeskripsikan kondisi dan jumlah siswa yang lokasi penelitian yang telah di dapat walaupun secara keseluruhan populasi siswa SMPN 1 Bilah Hulu nonformal adalah siswa kurang mampu. Data jumlah siswa SMPN 1 Bilah Hulu baik yang mampu dan kurang mampu berdasarkan kondisi sosial ekonomi dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Jumlah populasi siswa SMPN 1 Bilah Hulu berdasarkan kondisi sosial ekonomi

Sumber: Data Statistik SMPN 1 Bilah Hulu 2012

Pada tabel 4, terlihat bahwa jumlah kejadian (N) sebesar 859 siswa. Dari hasil analisis statistik bahwa jumlah keseluruhan siswa mampu sebanyak 627 siswa atau (73%), sedangkan jumlah siswa kurang mampu sebesar 232 siswa atau (27%). Jadi dapat diketahui bahwa jumlah siswa kurang mampu yang ada di SMPN 1 Bilah Hulu cukup banyak sehingga dapat diketahui

No Kelas Frekuensi (f) Presentase (%)

1 Kelas 1 31 32

2 Kelas 2 29 30

3 Kelas 3 37 38

Jumlah 97 100

No Populasi Frekuensi (f) Presentase (%)

1 Siswa Mampu 627 73

2 Siswa Kurang Mampu 232 27

bahwa banyaknya jumlah siswa kurang mampu menunjukkan sekolah ini layak diperhatikan dan dibantu oleh pemerintah.

4.3.2. Data Ruangan SMPN 1 Bilah Hulu

Dari hasil observasi peneliti, bahwa jumlah bangunan secara keseluruhan di areal SMPN 1 Bilah Hulu sebanyak 28 unit bangunan dengan rincian masing-masing ukuran dan unit kebutuhannya dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5. Jumlah bangunan berdasarkan ukuran dan unit kebutuhannya

Sumber: Data dari SMPN 1 Bilah Hulu 2012

Dari tabel 5, dapat dilihat ruangan kepala sekolah terletak bersebelahan dengan ruangan tata usaha yang memiliki masing-masing 1 unit ruangan, ruang guru 1 unit, ruang kelas sebanyak 21 unit, kondisi 16 ruangan masih bagus sedangkan 5 unit lagi ruangannya sedikit rusak tetapi tetap digunakan sebagai ruangan belajar siswa. Selain itu ruang perpustakaan 1 unit, laboratorium IPA Biologi 1 unit, laboratorium bahasa 1 unit, laboratorium komputer 1 unit, dan mushola 1 unit. Dari penjelasan di atas semua unit bangunan ini digunakan pihak sekolah untuk melakukan kegiatan proses belajar mengajar.

No Jenis Bangunan Ukuran (m2) Banyaknya Unit 1 Ruang Kepala Sekolah 8 x 5 1

2 Ruang Tata Usaha 8 x 6 1

3 Ruang Guru 12 x 9 1

4 Ruang Kelas 7 x 9 21

5 Perpustakaan 15 x 7 1

6 Lab. IPA Biologi 13 x 7 1

7 Lab. Bahasa 13 x 7 1

8 Lab. Komputer 15 x 7 1

9 Mushola 10 x 8 1

4.3.3. Data Personil SMPN 1 Bilah Hulu

Berdasarkan data personil tahun ajaran 2011/2012 SMPN 1 Bilah Hulu bahwa jumlah keseluruhan personilnya sebanyak 45 orang. Dari masing-masing personil memiliki bidangnya masing-masing yang dapat dilihat pada Tabel 6.

Tabel 6. Jumlah personil berdasarkan bidang masing-masing

Sumber: Data Statistik SMPN 1 Bilah Hulu 2012

Dari tabel 6, terlihat bahwa jumlah kejadian (N) sebanyak 45 orang yang diambil dari jumlah keseluruhan personil. Oleh sebab itu dapat diketahui bahwa jumlah guru PNS sebanyak 32 orang atau (71%), guru honor sebanyak 6 orang atau (13,4%), tata usaha PNS sebanyak 2 orang atau (4,5%), tata usaha honorer sebanyak 5 orang atau (11,1%). Di dalam bidang tata usaha honorer sudah termasuk penjaga sekolah sebanyak 1 orang. Dari data ini dapat diketahui bahwa jumlah personil di SMPN 1 Bilah Hulu cukup banyak yang dikarenakan besarnya sekolah dan banyaknya jumlah siswa. Sehingga dengan banyaknya jumlah personil, diharapkan dapat menjalankan proses belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar dan tidak mengalami kekurangan guru, petugas tata usaha, serta penjaga sekolah.