• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.6 Konfigurasi Router

Pada simulasi ini menggunakan dua routing yaitu routing static dan dynamic, konfigurasi yang digunakan untuk menghubungkan antar router supaya saling terhubung .

Gambar 4. 17 konfigurasi routing rip

Gambar 4.17 adalah konfigurasi routing rip, pilih router yang akan dilakukan konfigurasi ip, kemudian pilih CLI untuk melakukan konfigurasi. Aktifkan router dengan ketik enable pada halaman tersedia, kemudian ketik configure terminal untuk melakukan konfigurasi pada router tersebut, karena pada router ini menggunakan routing RIP, maka router yang digunakan adalah router rip pada konfigurasi router seperti pada gambar 4.17

Untuk saling menghubungkan antar router tetangga, dapat dituliskan ip tujuan. Seperti pada ip 192.168.1.0 adalah ip network yang terhubung dengan jaringan 1, untuk 192.168.2.0 adalah ip network yang terhubung pada jaringan 2, dan 220.180.20.0 adalah ip network yang menghubungkan seluruh router yang saling terhubung. Karen pada ip 220.180.20.0 termasuk dalam ip kelas public, yang berarti ip digunakan dalam sekala besar. Routing RIP tidak bisa memilih jalur mana yang akan dilewati, maka hanya dapat saling menghubungkan perangkat-perangkat.

Gambar 4. 18 konfigurasi routing static.

Gambar 4.18 adalah konfigurasi routing static, untuk melakukan konfigurasi routing static, pilih router untuk konfigurasi routing, lalu klik pada bagian CLI (Command Line Interface) dan aktifkan router seperti pada gambar .. yang terdapat tulisan enable, kemudian ketik conf t untuk memulai konfigurasi terhadap router tersebut. Masukkan ip 192.168.5.0

netmask 255.255.255.224, dan ip 220.180.20.66 sebagai ip tujuan. Lalu masukkan ip 220.180.20.96 dengan netmask 255.255.255.224 dan ip 220.180.20.66 sebagai ip tujuan.

Kemudian masukkan ip 192.168.6.0 dengan netmask 255.255.255.224 dan ip 220.180.20.96 sebagai ip tujuan, kemudian masukkan ip 192.168.3.0 dengan netmask 255.255.255.224 dan ip 220.180.20.33 sebagai ip tujuan. Lalu masukkan ip 220.180.20.0 dengan netmask 255.255.255.224 dan ip 220.180.20.33 sebagai ip tujuan. , kemudian masukkan ip 192.168.1.0 dengan netmask 255.255.255.224 dan ip 220.180.20.1 sebagai ip tujuan, masukkan juga ip 192.168.2.0 dengan netmask 255.255.255.224 dan ip 220.180.20.1 sebagai ip tujuan , dan masukkan juga ip 220.180.20.128 dengan netmask 255.255.255.224 dan ip 220.180.20.1 sebagai ip tujuan. Konfigurasi routing static lebih panjang karena administrator mengatur jalannya pengiriman sendiri, seperti gambar 4.18

Setelah melakukan konfigurasi, dapat dilakukan pengujian terhadap jaringan.

Konfigurasi routing static dapat memilih jalur mana yang akan dilewati untuk melakukan pengiriman, karena itu memiliki konfigurasi lebih panjang dibanding routing dynamic dengan teknik RIP.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1

Kesimpulan

Setelah melakukan proses perancangan jaringan dan pengujian terhadap jaringan secara simulasi, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil yang diperoleh untuk delay pada kedua routing bagus, karena rerata <150 ms.

Traffic tidak sibuk lebih baik digunakan routing static pada besaran data 1875 bytes, karena mengalami penurunan delay. Traffic sibuk lebih baik digunakan pada routing RIP karena pada setiap kenaikan data nilai delay lebih rendah daripada static.

2. Routing dynamic dengan teknik RIP lebih baik diguakan untuk mencari packetloss dalam keadaan tidak sibuk, karena pada besaran 1000 bytes mulai mengalami penurunan, dan pada besaran data 1875 bytes mengalami penuruna yang signifikan.

3. Routing static dan dynamic dengan teknik RIP pada besaran data medium memgalami penurunan yang signifikan.

4. Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan pada topologi ring dengan 11 jaringan dalam traffic sibuk dan tidak sibuk diketahui bahwa, kinerja routing dinamis lebih baik digunakan untuk parameter delay sibuk, packetloss dengan traffic sibuk sedangkan routing static lebih baik digunakan untuk traffic tidak sibuk pada delay, dan packetloss traffic sibuk.

5.2 Saran

Setelah melakukan pengujian diperoleh beberapa hal yang bisa menjadi saran untuk dapat diteliti lebih lanjut.

1. Perlunya pengembangan lebih lanjut tentang pengambilan data FTP dengan metode lain agar waktu lebih efesien.

55

2. Penelitian selanjutnya dapat mengembangkan lebih lanjut model simulasi dengan menggunakan kabel jaringan yang sama dalam suatu jaringan dengan size besar.

3. Perlunya pengambangan lebih lanjut dengan menggunakan simulator yang berbeda, sehingga diharapkan mendapat hasil perbandingan.

56

Daftar Pustaka

[1] Febri Uswatun Hasanah1, Naemah Mubarakah2. “ANALISIS KINERJA ROUTING DINAMIS DENGAN TEKNIK RIP (ROUTING INFORMATION PROTOCOL) PADA TOPOLOGI RING DALAM JARINGAN LAN (LOCAL AREA NETWORK) MENGGUNAKAN CISCO PACKET TRACER”, Jurnal Tugas Akhir, VOL. 7 NO. 3/

Juni 2014.

[2] Imam Marzuki. “Perancangan dan Simulasi Routing Static Berbasis IPV4 Menggunakan Router Cisco”, Jurnal, ISSN : 2088-4591, Vol. 5 No. 2, edisi November 2015.

[3] Triuli Novianti1, Anang Widiantoro2 .“ Analisa QOS (Quality of Services) pada Implementasi IPV4 dan IPV6 dengan Teknik Tunneling”, Jurnal Ilmiah, ISSN : 0216-9495, Vol. 9 No. 2, Oktober 2016 Hlm 76-83.

[4] Deki Purnawan1, Fitri Astutik2 .“ PENGARUH PENGGUNAAN SIMULASI JARINGAN KOMPUTER CISCO PACKET TRACER TERHADAP KREATIVITAS BELAJAR SISWA”, Jurnal Teknologi Pendidikan, Vol. 3 No. 2, Edisi Oktober 2018.

[5] Graifan Ramadhani1.“ Modul Pengenalan Internet”, 28 Juli 2003.

[6] Yohanes Andri Pranata1, Ike Febriani2 , Satryo Budi Utomo3 .“ANALISIS OPTIMASI KINERJA QUALITY OF SERVICE PADA LAYANAN KOMUNIKASI DATA MENGGUNAKAN NS-2 DI PT. PLN (PERSERO) JEMBER. ISSN: 1410-2331.

[7] Pengertian dan jenis-jenis topologi, https://www.it-jurnal.com/pengertian-dan-macam-macam-topologi-jaringan-komputer/ , diakses 13 November 2020.

[8] Pengertian, fungsi, cara kerja, dan jenis router, https://seputarilmu.com/2020/10/router-adalah.html , diakses 14 November 2020.

[9] Perbedaan router dengan routing , https://www.bibliotika.com/2015/12/apa-perbedaan-router-dan-routing.html , diakses 14 November 2020.

[10] Iwan Iskandar1, Alvinur Hidayat2 , “Analisa Quality of Service (QoS) Jaringan Internet Kampus (Studi Kasus: UIN Suska Riau)”, Jurnal CorelT, ISSN : 2460-738X, Vol. 1 No. 2, edisi Desember 2015.

57

[11] Maria Ulfa1, Fatoni2 , “ANALISIS PERBANDINGAN PENERAPAN STATIC ROUTING PADA IPV4 DAN IPV6”, Jurnal Ilmiah Matrik, ISSN : 177-186, Vol. 19 No.

2, edisi Agustus 2017.

[12] Agung Triarta Hariyanto1 , Agus Noertjahyana2 , Djoni Haryadi Setiabudi3 , “Aplikasi Simulasi dan Pembelajaran Routing Protocol dengan metode OSPFv2 Berbasis Android”, Jurnal Infra, Vol. 5 No. 2, edisi 2017.

[13] Kadek Chandra Tresna Wijaya, “ANALISIS KINERJA RIP (ROUTING INFORMATION PROTOCOL) UNTUK OPTIMALISASI JALUR ROUTING”.

[14] Doro Edi1, “Kajian Algoritma Routing Dalam Jaringan Komputer”, Jurnal Informatika, Vol. II No. 3, edisi Juni 2006.

LAMPIRAN

58

Lampiran pengiriman static tidak sibuk ICMP dengan 500 byte Pengiriman packet ICMP dengan besaran data 500byte Source IP Destination

Lampiran pengiriman static tidak sibuk ICMP dengan 1000 bytes Pengiriman packet ICMP dengan besaran data 1000byte Source IP Destination IP Delay(s) Packet Loss

PC1 PC9

Lampiran pengiriman static tidak sibuk ICMP dengan 1875 bytes

Pengiriman packet ICMP dengan besaran data 1875 byte Source IP Destination IP Delay Packet Loss

PC1 PC9

Lampiran pengiriman static sibuk ICMP dengn 500 bytes Pengiriman packet ICMP dengan besaran data 500byte Source IP Destination IP Delay(s) Packet Loss

Percobaan 1

Lampiran pengiriman static sibuk ICMP dengan 1000 bytes Pengiriman packet ICMP dengan besaran data 1000byte Source IP Destination IP Delay(s) Packet Loss

Percobaan 1 0,059 0%

Lampiran pengiriman static sibuk ICMP dengan 1875 bytes Pengiriman packet ICMP dengan besaran data 1875byte Source IP Destination IP Delay(s) Packet Loss

Percobaan 1 0,088 0%

Lampiran pengiriman RIP tidak sibuk dengan 500 bytes Pengiriman packet ICMP dengan besaran data 500byte Source IP Destination IP Delay(s) Packet Loss

PC1 PC9

Lampiran pengiriman RIP tidak sibuk dengan 1000 bytes Pengiriman packet ICMP dengan besaran data 1000byte Source IP Destination IP Delay(s) Packet Loss

PC1 PC9

Lampiran pengiriman RIP tidak sibuk dengan 1875 bytes Pengiriman packet ICMP dengan besaran data 1875byte Source IP Destination IP Delay(s) Packet Loss

PC1 PC9

Lampiran pengiriman RIP sibuk dengan 500 bytes

Pengiriman packet ICMP dengan besaran data 500byte Source IP Destination

Lampiran pengiriman RIP sibuk dengan 1000 bytes

Pengiriman packet ICMP dengan besaran data 1000byte Source IP Destination

Lampiran pengiriman RIP sibuk dengan 1875 bytes

Pengiriman packet ICMP dengan besaran data 1875byte Source IP Destination

Lampiran pengiriman static FTP tidak sibuk dengan 5571584 bytes File Transfer dengan besaran data 5571584 byte

Source IP Destination IP Troughput (bps)

PC1 server

Lampiran pengiriman static FTP tidak sibuk dengan 8662192 bytes File Transfer dengan besaran data 8662192 byte

Source IP Destination IP Troughput (bps)

PC1 server

Lampiran pengiriman static FTP tidak sibuk dengan 16599160 bytes File Transfer dengan besaran data 16599160 byte

Source IP Destination IP Troughput (bps)

PC1 server

Lampiran pengiriman static FTP sibuk dengan 5571584 bytes File Transfer dengan besaran data 5571584 byte

Source IP Destination IP Troughput (bps)

PC4 server

Lampiran pengiriman static FTP sibuk dengan 8662192 bytes File Transfer dengan besaran data 8662192 byte

Source IP Destination IP Troughput (bps)

PC4 server

192.168.1.5 192.168.2.2 616

PC 8 server

192.168.1.9 192.168.2.2 664

PC 11 server

192.168.3.4 192.168.2.2 696

PC 14 server

192.168.3.7 192.168.2.2 536

PC 20 server

192.168.4.5 192.168.2.2 624

PC 27 server

192.168.5.4 192.168.2.2 568

PC 31 server

192.168.5.8 192.168.2.2 776

PC 34 server

192.168.6.3 192.168.2.2 576

PC 39 server

192.168.6.8 192.168.2.2 624

PC 40 server

192.168.6.9 192.168.2.2 488

Lampiran pengiriman static FTP sibuk dengan 16599160 bytes File Transfer dengan besaran data 16599160 byte

Source IP Destination IP Troughput (bps)

PC4 server

Lampiran pengiriman RIP FTP tidak sibuk dengan 5571584 bytes File Transfer dengan besaran data 5571584 byte

Source IP Destination IP Troughput (bps)

PC1 server

Lampiran pengiriman RIP FTP tidak sibuk dengan 8662192 bytes File Transfer dengan besaran data 8662192 byte

Source IP Destination IP Troughput (bps)

PC1 server

Lampiran pengiriman RIP FTP tidak sibuk dengan 16599160 bytes File Transfer dengan besaran data 16599160 byte

Source IP Destination IP Troughput (bps)

PC1 server

Lampiran pengiriman RIP FTP sibuk dengan 5571584 bytes File Transfer dengan besaran data 5571584 byte

Source IP Destination IP Troughput (bps)

PC4 server

Lampiran pengiriman RIP FTP sibuk dengan 8662192 bytes File Transfer dengan besaran data 8662192 byte

Source IP Destination IP Troughput (bps)

Lampiran pengiriman RIP FTP sibuk dengan 16599160 bytes

File Transfer dengan besaran data 16599160 byte Source IP Destination IP Troughput (bps)

PC4 server

Lampiran konfigurasi static router 1 Router>en

Router#

Router#configure terminal

Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.

Router(config)#

Router(config)#ip route 192.168.3.0 255.255.255.224 220.180.20.2 Router(config)#ip route 220.180.20.32 255.255.255.224 220.180.20.2 Router(config)#ip route 220.180.20.32 255.255.255.224 220.180.20.2 Router(config)#ip route 192.168.4.0 255.255.255.224 220.180.20.34 Router(config)#ip route 220.180.20.128 255.255.255.224 192.168.6.0 Router(config)#no ip route 220.180.20.128 255.255.255.224 192.168.6.0 Router(config)#ip route 192.168.6.0 255.255.255.224 220.180.20.130 Router(config)#ip route 220.180.20.96 255.255.255.224 220.180.20.130 Router(config)#ip route 220.180.20.96 255.255.255.224 220.180.20.130 Router(config)#ip route 192.168.5.0 255.255.255.224 220.180.20.97 Router(config)#ip route 220.180.20.64 255.255.255.224 220.180.20.34

Lampiran konfigurasi static router 2 Router>en

Router#conf t

Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.

Router(config)#

Router(config)#ip route 192.168.4.0 255.255.255.224 220.180.20.34 Router(config)#ip route 220.180.20.64 255.255.255.224 220.180.20.34 Router(config)#ip route 192.168.5.0 255.255.255.224 220.180.20.66 Router(config)#ip route 192.168.1.0 255.255.255.224 220.180.20.1 Router(config)#ip route 192.168.2.0 255.255.255.224 220.180.20.1 Router(config)#ip route 220.180.20.128 255.255.255.224 220.180.20.1 Router(config)#ip route 192.168.6.0 255.255.255.224 220.180.20.130 Router(config)#ip route 220.180.20.96 255.255.255.224 220.180.20.130 Lampiran konfigurasi static router 3

Router>en

Router#conf t

Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.

Router(config)#

Router(config)#ip route 192.168.5.0 255.255.255.224 220.180.20.66 Router(config)#ip route 220.180.20.96 255.255.255.224 220.180.20.66 Router(config)#ip route 192.168.6.0 255.255.255.224 220.180.20.96 Router(config)#ip route 192.168.3.0 255.255.255.224 220.180.20.33 Router(config)#ip route 220.180.20.0 255.255.255.224 220.180.20.33 Router(config)#ip route 192.168.1.0 255.255.255.224 220.180.20.1 Router(config)#ip route 192.168.2.0 255.255.255.224 220.180.20.1 Router(config)#ip route 220.180.20.128 255.255.255.224 220.180.20.1 Router(config)#ip route 220.180.20.128 255.255.255.224 220.180.20.1

Lampiran konfigurasi static router 4 Router>en

Router#conf t

Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.

Router(config)#

Router(config)#ip route 192.168.6.0 255.255.255.224 220.180.20.98 Router(config)#ip route 220.180.20.128 255.255.255.224 220.180.20.98 Router(config)#ip route 192.168.1.0 255.255.255.224 220.180.20.129 Router(config)#ip route 192.168.2.0 255.255.255.224 220.180.20.129 Router(config)#ip route 192.168.4.0 255.255.255.224 220.180.20.65 Router(config)#ip route 220.180.20.32 255.255.255.224 220.180.20.65 Router(config)#ip route 192.168.3.0 255.255.255.224 220.180.20.33 Router(config)#ip route 220.180.20.0 255.255.255.224 220.180.20.33

Lampiran konfigurasi static router 5 Router>en

Router#conf t

Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.

Router(config)#

Router(config)#ip route 192.168.1.0 255.255.255.224 220.180.20.129 Router(config)#ip route 192.168.2.0 255.255.255.224 220.180.20.129 Router(config)#ip route 220.180.20.0 255.255.255.224 220.180.20.129 Router(config)#ip route 192.168.3.0 255.255.255.224 220.180.20.2 Router(config)#ip route 220.180.20.32 255.255.255.224 220.180.20.2 Router(config)#ip route 192.168.5.0 255.255.255.224 220.180.20.97 Router(config)#ip route 220.180.20.64 255.255.255.224 220.180.20.97 Router(config)#ip route 192.168.4.0 255.255.255.224 220.180.20.65

Lampiran konfigurasi RIP router 1 Router>en

Router#conf t

Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.

Router(config)#

Router(config)#router rip

Router(config-router)#network 192.168.1.0 Router(config-router)#network 192.168.2.0 Router(config-router)#network 220.180.20.0

Lampiran konfigurasi RIP router 2 Router#conf t

Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.

Router(config)#

Router(config)#router rip

Router(config-router)#network 192.168.3.0 Router(config-router)#network 220.180.20.0 Lampiran konfigurasi RIP router 3 Router>en

Router#conf t

Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.

Router(config)#

Router(config)#router rip

Router(config-router)#network 220.180.20.0 Router(config-router)#network 192.168.4.0

Lampiran konfigurasi RIP router 4 Router>en

Router#conf t

Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.

Router(config)#

Router(config)#router rip

Router(config-router)#network 220.180.20.0 Router(config-router)#network 192.168.5.0

Lampiran konfigurasi RIP router 5 Router>en

Router#conf t

Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.

Router(config)#

Router(config)#router rip

Router(config-router)#network 220.180.20.0 Router(config-router)#network 192.168.6.0

Dokumen terkait