• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.5 Throughput

Pengambilan nilai troughput pada HTTP tidak terlihat hasilnya, throughput adalah jumlah total kedatangan packet yang sukses sampai tujuan. Pada simulasi HTTP yang terlihat hasilnya adalah delay.

Gambar 4. 11Web browser pada HTTP

Gambar 4.11 adalah hasil dari pengiriman HTTP, pada pengiriman ini tidak dapat menampilkan hasil nilai throughput karena pada simulation panel ketika terjadi pengiriman, tidak menampilkan nilai throughput, dan hanya menampilkan nilai delay walaupun status pengirimannya adalah HTTP, dapat dilihat pada gambar 4.12

Gambar 4. 12 Delay HTTP

Karena pada pengambilan throughput HTTP tidak terlihat nilainya, maka dilakukan pengambilan nilai throughput FTP. Nilai throughput FTP dapat dicari dengan membuka command prompt yang ada pada pc, kemudian mengaktifkan FTP yang ada pada server, setelah itu dapat digunakan untuk mentransfer atau mengunduh file. FTP juga memiliki file dan nilai besaran data yang sudah ditentukan.

Tabel 4. 8 perbandingan throughput routing static dan dynamic.

Throughput Rerata Throughput Rerata Dynamic Data Static Routing (bps) Routing (bps)

(bytes) Tidak

Sibuk Tidak Sibuk Sibuk

sibuk

5571584 188,959.20 15,688.80 200,886.80 15,500.00

8662192 8,709.60 616.80 8,261.60 643.20

16599160 175,788.20 18,259.20 197,277.90 15,980.00

Tabel 4.8 adalah perbandingan throughput routing static dan dynamic dengan besaran data minimum 5571584 bytes, sedang 8662192 bytes, dan maksimum 16599160 bytes. Pada besaran data minimum, rerata nilai throughput routing static tidak sibuk 188,959.20 bps, pada besaran data sedang mempunyai nilai throughput 8,709.60 bps, sedangkan nilai throughput pada besaran data maksmimum adalah 175,788.20 bps. Traffic sibuk routing static pada besaran data minimum mempunyai nilai 15,688.80 bps, untuk besaran data sedang mempunyai nilai 616.8 bps, dan pada besaran data maksimum mempunyai nilai 18,259.2 bps.

Rerata niali throughput tidak sibuk pada routing dynamic dengan teknik rip dengan besaran data minimum mempunyai nilai throughput 200,886.80 bps, untuk besaran data sedang mempunyai nilai throughput 8,261.60 bps, dan pada besaran data maksimum mempunyai nilai throughput 197,277.90 bps. Pada traffic sibuk, besaran data minimum mempunyai nilai throughput 15,500.00 bps, pada besaran data sedang mempunyai nilai throughput 643.20 bps, dan pada besaran data maksimum mempunyai nilai throughput 15,980.00 bps. Perbandingan routing static dan routing dynamic dengan teknik rip pada traffic tidak sibuk memiliki nilai lebih tinggi dibanding dengan traffic sibuk.

Gambar 4. 13 Grafik FTP routing static

Gambar 4.13 adalah grafik FTP routing static pada pengiriman packet dengan traffic sibuk dan tidak sibuk. Nilai throughput pada traffic tidak sibuk lebih tinggi dibanding nilai pada traffic sibuk, saat tidak sibuk pada besaran data maksimum mempunyai kenaikan yang signifikan, sedangkan untuk kedua traffic mempunyai nilai tidak jauh berbeda.

Gambar 4. 14 Grafik FTP routing dynamic

Rerata FTP (File Transfer Protocol) pada routing RIP dapat dilihat pada gambar 4.14.

Terjadi penurunan pada traffic tidak sibuk dengan besaran data sedang yang mempunyai nilai 8,261.60 bps, sedangkan pada besaran data minimum mempunyai nilai 200,886.80 bps dan

pada besaran data maksimum mempunyai nilai throughput 197,277.90 bps. Perbandingan traffic sibuk dan tidak sibuk sangat terlihat, pada traffic sibuk mempunyai nilai throughput lebih rendah karena banyaknya data yang di kirim mempengaruhi kecepatan pengiriman, dan pada saat traffic sibuk tidak mempunyai pengiriman secara bersamaan.

Rerata traffic tidak sibuk yang terjadi pada routing static dan RIP dapat dilihat pada gambar 4.15. Pada kedua routing mempunyai nilai throughput yang tidak jauh berbeda, pada besaran data minimum routing static mempunyai nilai 188,959.20 bps, pada besaran data minimum routing rip mempunyai nilai 200,886.80 bps, sedangkan pada besaran data sedang routing static mempunyai nilai 8,709.60 bps, pada routing rip mempunyai nilai 8,261.60 bps, dan pada besaran data maksimum routing static mempunyai nilai 175,788.20 bps, pada routing rip mempunyai nilai throughput 197,277.90 bps. Dari routing static dan dynamic dengan teknik rip pada grafik, routing rip mempunyai nilai throughput yang lebih tinggi dibanding dengan routing static.

Gambar 4. 15 Rerata trafic tidak sibuk FTP

Rerata traffic sibuk FTP pada routing static dan routing rip pada besaran minimum tidak memiliki perbedaan yang jauh, pada besaran data minimum mempunyai nilai throughput 15,688.80 bps untuk routing static, dan 15,500.00 bps untuk routing rip, pada besaran data sedang juga tidak memiliki perbedaan yang jauh antara kedua routing, yaitu pada routing static mempunyai nilai 616.8 bps dan routing static mempunyai nilai 643.2 bps, besaran data

maksimum pada routing static mempunyai nilai 18,259.200 bps sedangkan pada routing rip mempunyai nilai 15,980.00 bps. Nilai pada routing dynamic dengan teknik rip pada saat banyaknya data yang dikirim secara serentak akan membuat kecepatan transfer lebih menurun dibanding dengan routing static.

Gambar 4. 16 Rerata traffic sibuk FTP

Tabel 4.9 adalah standar throughput, pada tabel tersebut menggunakan kabel serial yang mempunyai kecepatan transfer adalah 128 kbps, pada kategori sangat baik mempunyai nilai persentase 100% dengan kecepatan transfer 128.00 kbps, untuk kategori baik mempunyai nilai persentase 75% dengan kecepatan transfer 96.00 kbps, untuk kategori sedang mempunyai nilai persentase 50% dengan keceatan transfer 64.00 kbps, dan pada kategori buruk mempunyai nilai persentase 25% dengan kecepatan transfer 32.00 kbps. Nilai kecepatan transfer untuk kabel serial adalah 128 kbps.

Tabel 4. 9 Standar Throughput Kategori Persentase kbps Sangat baik 100%

128.00

Baik 75%

96.00

Sedang 50%

64.00

Buruk 25%

32.00

Pada tabel 4.10 adalah rerata throughput traffic sibuk dan tidak sibuk dari 3 besaran data, pada traffic tidak sibuk routing static mempunyai nilai 124.49 kbps, traffic sibuk mempunyai nilai 11.52 kbps, routing dynamic dengan teknik rip mempunyai nilai 135.48 kbps pada traffic tidak sibuk dan mempunyai nilai 10.71 kbps pada traffic sibuk.

Tabel 4. 10 Rerata throughput routing static dan dynamic Routing Tidak Sibuk (kbps) Sibuk (kbps)

Static 124.49 11.52

RIP 135.48 10.71

Dari nilai rerata kedua routing pada traffic sibuk dan tidak sibuk dengan 3 besaran data, dapat disimpulkan bahwa pada traffic tidak sibuk routing static dan dynamic termasuk dalam kategori sangat baik, karena mempunyai nilai 124.49 kbps dan 135.48 kbps yang pada tabel 4.9 memiliki persentase 100%. Pada traffic sibuk untuk routing dynamic dan static termasuk dalam kategori buruk karena, mempunyai nilai 11.5 kbps dan 10.71 kbps yang pada tabel 4.9 kedua nilai tersebut dibawah 32.00 kbps. Hal tersebut dapat terjadi karena dalam jaringan ini menggunakan dua kabel yang berbeda, yaitu kabel serial dan kabel FastEthernet.

Pada kabel FasthEthernet mempunyai kecepatan transfer 100 Mbps, sedangkan kabel serial mempunyai kecepatan transfer 128 kbps, maka pada saat mengirimkan file, keceptannya dapat menurun, pada simulator yang digunakan juga dapat mempengaruhi kecepatan transfer dan pada routing yang digunakan juga mempengaruhi hasil akhir dari kecepatan transfer.

Jadi perbandingan nilai throughput kedua routing pada traffic tidak sibuk dalam kategori sangat baik, sedangkan pada traffic sibuk dalam kategori buruk, nilai routing dynamic pada rerata throughput untuk traffic tidak sibuk mempunyai nilai lebih unggul dibanding rotuing static dan pada traffic sibuk, routing static mempunyai nilai lebih unggul dibanding routing static dengan teknik rip.

Dokumen terkait