• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONSEP DASAR EVALUASI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN

Dalam dokumen Buku Belajar Dan Pembelajaran (Halaman 174-178)

6.1. PENGERTIAN KEDUDUKAN DAN SYARAT-SYARAT UMUM EVALUASI

Mengapa evaluasi hasil belajar pembelajaran perlu dilakukan? Karena dengan evaluasilah, akan diketahui apakah proses belajar mengajar, dimana pembelajaran dan guru berinteraksi, telah mencapai sasaran yang dikehendaki ataukah belum. Secara rinci, alasan-alasan bagi perlunya evaluasi pembelajar adalah sebagai berikut:

1. Kemampuan mengajar guru akan diketahui, setelah diadakan evaluasi.

2. Taraf penguasa pembelajaran terhadap materi pelajaran yang diberikan akan diketahui setelah diadakan evaluasi.

3. Letak kesulitan pembelajar akan diketahui setelah diadakan evaluasi.

4. Tingkat kesukaran dan kemudahan bahan pelajaran yang diberikan pembalajar akan diketahui setelah diadakan evaluasi.

5. Termanfaatkan didalmya sarana dan fasilitas pendidikan akan diketahui setelah adanya evaluasi.

6. Remidi-remidi spa saja yang dapat diberikan kepada pembelajaran yang mengalami kesulitan juga. akan diketalmi setelah melihat hasil

7. Tujuan tujuan pengajaran yang telah dirumuskan akan diketabui seberapa tingkat pencapaiannya setelah diadakan evaluasi.

8. Pembelajar dapat dikelompokkan kedalam kelompok mana juga akan diketahui setelah evaluasi.

9. Pembelajar maua yang perlu mendapatkan prioritas dalam bimbingan penyuluhan, dan mana yang tidak menjadi prioritas akan diketahui setelah evaluasi.

Jelaslah bahwa evaIuasi sangat penting dilakukan guna memberikan pelayanan sebaik mungkin, dari lebih jauh sangat penting bagi pencapaian tujuan pendidikan.

6.1.1 Pengertian evaluasi

Kata evaluasi merupakan pengindonesiaan dari kata evaluation dalam bahasa inggris, yang lazim diartikan dengan penaksiran atau penilaian. Kata kerjanya adalah evaluate yang berarti menaksir atau menilai. Sedangkan orang yang menilai atau menaksir disebut sebagai evaluator (Echols, 1975).

Secara harfiah kata evaluasi berasal dan bahasa Inggris Evaluation; dalam bahasa Arab: al-taqdir; dalam bahasa Indonesia berarti: pnilaian. Akar katanya adalah value; dalam Babasa Arab ; al-qimah; dalam bahasa Indonesia berarti; nilai. Dengan demikian secara harfiah, evaluasi pendidikan (educationnal evaluation = al-Taqdir al-Tarbawiy) dapat diartikan sebagai penilaian-penilaian dalam (bidang) pendidikan atau penilaian mengenai hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan pendidikan.

Adapun dui segi istilah, sebagaimana dikemukakan oleh Edwind Wandt dam Gerald W. Brown (1977): Evaluation refer to act or process to determining the value of some thing. Menurut definisi int, maka istilah evaluasi itu menunjuk kepada atau mengandung pengertian: suatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai dari sesuatu. Apabila definisi evaluasi yang dikemukakan oleh Edwin Wandt dan geral W Brown itu untuk memberikan definisi tentang evaluasi pendidikan, maka evaluasi pendidikan itu dapat diberi pengertian sebagai; suatu tindakan atau kegiatan (yang dilaksanakan dengan maksud) atau suatia proses (yang berlangsung dalam rangka) menetukan nulai dari segala sesuatu dalam dunia pendidikan (yaitu segala sesuatu yang berhubungan dengan, atau yang terjadi di lapangan pendidikan). Atau singkatnya: Evaluasi pendidikan adalah kegiatan atau proses penentuan nilai pendidikan, sehingga dapat diketahui mutu atau hasil-hasilnya.

Mengingat sangat luasnya pembicaraan tentang penilaian pendidikan, maka dalam buku ini, pembicaraan hanya akan dibatasi pada penilaian atau evaluasi yang dilaksanakan di sekolah. Berbkara tentang pengertian evaluasi pendidikan, di tanah air kita, lembaga administrasi negara mengemukakan batasan mengenai Evaluasi Pendidikan sebagai berikut:

1) Proses/kegiatan untuk menentukan kemajuan pendidikan, dibanding tujuan yang telah ditentukan;

2) Usaha untuk memperoleh informasi berupa umpan balik (feed back) bagi penyempurnaan pendidikan

Secara teminologis, evaluasi dikemukak oleh para ahli sebagai berikut: 1. Grounlund (1976) mengartikan evaluasi sebagai berikut:

.... a systematk process of determining the extent to whkh instructional objectives are achieved by pupil.

2. Nurkancana (1983) menyatakan bahwa evaluasi dilakukan berkenaan dengan proses kegiatan untuk menentukan nilai sesuatu.

3. Raka Joni (1975) mengartikan evaluasi sebagai berikut: 'suatu proses dimana kita mempertimbangkan sesuatu barang atau gejala dengan mempertimbangkan patokan-patokan tertentu, patokan-patokan mana mengandung pengertian baik tidak baik, memadai tidak memadai, memenuhi syarat tidak memenuhi symat dengan perkataan lain kita menggunakan Value Judgement.

Berdasarkan pengertian pengertian diatas, sangatlah jelas bahwa evaluasi adalah suatu proses menentukan nilai seseorang dengan menentukan patokan-patokan tertentu untuk mencapai suatu Tujuan. Evaluasi hasil belajar pembelajaran adalah suatu proses menentukan nilai prestasi belajar pembelajar dengan menentukan patokan patokan tertentu guna mencapai tujuan pengajaran yang telah ditentukan sebelumnya.

6.1.2 Perbedaan Pengukuran dan Penilaian

Sebelum dilakukan evaluasi terkhir dahulu dilakukan pengukuran.Secara etimologis, pengukuran merupakan terjemahan darl measurement (Echols,1975). Secara terminologis, pengukuran diartikan sebagai suatu usaha untuk mengetalmi sesuatu sebagaimana adanya. Oleh karena sesuatu yang diukur itu bermaksud diketahui secara apa adanya, maka dalam pengukuran sedikitpun

penafsiran mengenai sesuatu. Sebagaimana adanya mengandung sesuatu pengertian bahwa sesuatu yang diukur tidak holeh dibandingkan dengan sesuatu yang lainnya.

Jika pengertian evaluasi dan pengukuran tersebut ditarik ke setting belajar dan pembelajaran, maka dapat dikemukakan pengertian sebagai berikut: 1. Pengukuran adalah suatu upaya atau aktivitas yang dimaksudkan untuk

mengetahui belajar pembelajaran sebagaimana adanya, meliputi: hasil belajar pembelajaran. proses belajar pembelajaran, mereka yang terlibat dalam belajar pembelajaran (pembelajar dan guru).

2. Penilaian atau evaluasi adalah suatu aktivitas yang bermaksud menentukan nilai belajar pembelajaran (baik belumnya/tidaknya, berhasil belumnya/tidaknya, memadai belum/tidaknya, belajar pembelajaran, yang meliputi hasil belajar, proses belajar dan mereka yang terlibat dalam belajar pembelajaran ).

Oleh karena pengukuran adalah salah satu kegiatan yang berada dalam evaluasi, maka orang yang mengevaluasi sebenamya juga melakukan aktivitas pengukuran. Evaluasi pendidikan. dengan demikian juga mencakup penguluaran pendidikan. Evaluasi belajar pembelajaran juga mencakup pengukuran belajar dan pembelajaran.

6.1.3 Pengertian Evaluasi Dalam Proses Pendidikan

Berbkara tentang pengertian istilah evaluasi pendidikan ditanah air kita, Lembaga Administrasi Negara mengemukakan batasan mengenai evaluasi pendidikan sebagai berikut: Evaluasi pendidikan adalah:

1. Proses atau kegiatan untuk menentukan kemajuan pendidikan, dibandingkan dengan tujuan yang telah ditentukan

2. Usaha untuk memperoleh informasi berupa umpan balik (feed back) bagi penyempurnaan pendidikan

Bertitik tolak dari uraian diatas, maka apabila defenisi tentang evaluasi pendidikan itu dituangkan dalm bentuk bagan berikut.

Bagan tersebut memperlihatkan kepada kita bahwa dalam proses penilaian dilakukan pembandingan antara informasi- infomasi yang telah berhasil dihimpun dengan kriteria tertentu, untuk kemudian diambil keputusan atau dirumuskan kebijaksanaan tertentu. Kriteria atau tolak ukur yang dipegangi tidak lain adalah tujuan yang sudah ditentikan terlebih dahulu sebelum kegiatan pendidikan itu dilaksanakan..

Dalam dokumen Buku Belajar Dan Pembelajaran (Halaman 174-178)