• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perbedaan individual

Dalam dokumen Buku Belajar Dan Pembelajaran (Halaman 87-92)

PRINSIP BELAJAR DAN APLIKASINYA

2.7. IMPLIKASI PRINSIP-PRINSIP BELAJAR

2.7.9. Perbedaan individual

Belajar tidak dapat diwakilkan kepada orang lain. Tidak belajar, berarti tidak akan memperoleh kemampuan. Belajar dalam arti proses mental dan emosional terjadi secara individual. Jika kita mengajar disuatu kelas sudah barang tentu kadar aktivitas belajar para siswa beragam.

Disamping itu, siswa yang belajar sebagai pribadi tersendiri, yang memiliki perbedaan dari siswa lain. Perbedaan itu mungkin dalam hal pengalaman, minat, bakat, kebiasaan belajar, kecerdasan, tipe belajar dan sebagainya..

Guru yang menyamaratakan siswa menganggap semua siswa sama. sehingga memperlakukan mereka sama kepada semua. pada prinsipnya bertentangan dengan hakikat manusia, khususnya siswa.

Guru yang bijaksana akan menghargai dan memperlakukan siswa sesuai dengan hakikat mereka masingmasing. Suatu tindakan guru yang dipandang tepat terhadap seorang siswa, belum tentu tepat untuk siswa yang lain. Akan tetapi ada perlakuan yang memang harus sama terhadap semua.

Demikian pula yang menyangkut pelajaran. Pelajaran mana yang harus dipelajari oleh semua siswa dan peIajaran mana yang boleh dipilih oleh siswa sesuai dengan bakat mereka.

Perlakuan guru terhadap siswa yang cepat harus berbeda dii i perlakuaii terhadap siswa yang termasuk lamban. Siswa yang lamban perlu banyak dibantu sedangkan siswa yang cepat dapa diberi kesempatan lebih dulu maju atau melakukan pengayaan.

Didalam menggunakan metode mengajar, guru perlu menggunakan metode mengajar yang bervariasi, sebab mungkin siswa yang kita ajar memiliki tipe belajar yang berbeda. Siswa yang memiliki tipe belajar yang auditif akan lebih mudah belajar melalui pendengaran. Siswa yang memiliki tipe belajar yang motorik akan memiliki tipe belajar visual akan lebih mudah belajar melalui penglihatan. sedangkan siswa yang memiliki tipe belajar motorik akan lebih mudah belajar melalui perbuatan.

Untuk keperluan itu semua guru perlu memahami pribadi masing-masing yang menjadi bimbingannya.

Oleh karena itu catatan pribadi siswa sangat bermanfaat. Setiap siswa perlu dikatat tentang kecerdasannya, bakatnya, tipe belajarnya, latar belakang kehidupan orang tuanya, kemampuan panca indranya, penyakit yang dideritanya, bahkan kejadian sehari-hari yang dianggap penting. Semua itu harus dkatat pada catatan pribadi siswa. Buku catatan pribadi siswa itu harus diisi secara rutin dan terus mengikuti pribadi siswa tersebut ke kelas dan ke jenjang pendidikan berikutnya.

Buku catatan pribadi tiap siswa kelas 1 setelah mereka naik kelas II harus diserahkan pada guru kelas II untuk digunakan dan diisi dengan data baru, begitulah seterusnya sampai kejenjang pendidikan berikumya.

Adakah buku catatan pribadi tiap siswa dikelas tempat anda mengajar? Bila ada coba pelajari:

1. Data apa saja yang dicatat 2. Kapan buku tersebut diisi

4. Bagaimana saran anda untuk pemanfaatan buku catatan pribadi tersebut : data dan pengisiannya serta penggunaanya.

Jika ternyata belum ada, coba buat sebuah model buku catatan pribadi siswa yang menurut anda cukup lengkap untuk keperluan pembimbingan belajar terhadap siswa, Itulah lima prinsip belajar telah kita diskusikan. Silahkan anda pelajari berbagai sumber tentang belajar. Akan tetapi paling tidak kelima prinsip diatas hendaknya menjadi pegangan kita didalam membelajarkan siswa-siswa kita.

Belajar terjadi pada suatu system lingkungan belajar yang terdiri dari komponen atau unsur tujuan, bahan pelajaran, strategi, alat, siswa dan guru. Sebagai suatu system, unsur-unsur penabelajaran tersebut saling berkaitan, saling mempengaruhi. Oleh karena itu pemilihan dan penggunaan strategi belajar mengajar tidak dapat dilepaskan dari pertimbangan unsur-unsur lain didalam system pembelajaran. Yang menjadi unsur utama ialah tujuan pembelajaran. Semua unsur didalam pembelajaran harus sesuai dengan tujuan pembelajaran. Oleh karena itu tujuan pembelajaran harus ditetapkan lebih dulu.

Bagaimana implikasi tujuan, bahan pelajaran, alat dan siswa terhadap penggunaan strategi belajar mengajar akan kita diskusikan pada kegiatan belajar berikutnya. Untuk memantapkan pemahaman anda terhadap materi yang anda pelajari kerjakanlah latihan dibawah ini.

1. Identifikasikanlah kegiatan pembelajaran yang anda rancang.

Apakah kegiatan pembelajarannya termasuk belajar meialui pengalaman ataukah melalui pengamatan?

2. Kegiatan apa yang dapat dilakukan guru untuk membangkitkan motifasi belajar siswa?

3. Kegiatan apa yang dapat dilakukan guru untuk menarik perhatian siswa? Untuk memudahkan anda dalam mengerjakan latihan diatas bacalah rambu-rambu pengerjaan latihan berikut ini. Rambu-rambu pengerjaan latihan.

1. Ambillah salah satu rencana pembelajaran yang akan anda laksanakan. Identifikasi setiap langkah kegiatan pembelajaran yang akan anda tempuh. Dari hasil identifikasi ini anda akan mengetahui apakah kegiatan pembelajaran yang anda rancang lebih menekankan pada belajar melalui pengalaman (langsung dan tak langsung) ataukah melalui pengamatan.

2. Untuk menjawab pertanyaan ini anda hendaknya mengingat kembali materi yang membahas teknik-teknik membangkitkan motivasi belajar siswa. Untuk lebih meyakinkan anda observasilah teman anda yang sedang mengajar. Catatlah kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan teman anda yang dapat membangkitkan motivasi belajar siswa.

3. Selain anda harus mengingat kembali materi tentang teknik-teknik menarik perhatian siswa, anda juga dapat melakukan observasi atau meminta teman anda mengobservasi anda yang sedang mengajar. Catatlah kegiatan-kegiatan yang dapat menarik perhatian siswa selama kegiatan pembelajaran.

Sekarang tiba saamya anda membaca rangkuman dibawah ini unuk lebih memantapkan ingatan anda terhadap materi yang telah dipelajari.

Belajar memiliki tiga atribu pokok ialah:

1. Belajar merupakan proses mental dan emosional atau aktivitas pikiran dan perasaan.

2. Hasil belajar berupa perubahan perilaku, baik menyangkut kognitif psikomotorik maupun afektif.

Siswa merupakan imdividual yang unik artinya tidak ada dua orang siswa yang sama persis, tiap siswa memiliki perbedaim satu dengan lain. Perbedaan itu terdapat pada karakteristik psikis, kepribadian dan sifat-sifatnya.

Perbedaan individual ini pada cara dan hasil belajar siswa. Karenanya perbedaan individu perlu diperhaikan pleh guru dalam upaya pembelajaran. Sistem pendidikan klasikal yang dilakukan disekolah kita kurang memperhatikan masalah perbedaan individual, umumnya pelaksanaan pembelajaran dikelas dengan melihat siswa sebagai individu dengan kemampuan rata-rata, kebiasaan yang kurang lebih sama, demikian pula dengan pengetahuannya.

Pembelajaran yang bersifat klasikal yang mengabaikan perbedaan individual dapa diperbaiki dengan beberapa cara. Antara lain penggunaan metode atau straegi belajar mengajar yang ervariasi sehingga perbedaan perbedaan kemampuan siswa dapat terlayani. Juga penggunaan media instruksional akan membantu melayani perbedaan siswa dalam cara belajar. Usaha lain untuk memperbaiki pembelajaran klasikal adalah dengan memberikan tambahan pelajaran atau pengayaan pelajaran bagi siswa yang pandai, dan memberikan bimbingan belajar bagi anak yang kurang. Disamping in dalam memberikan tugas hendaknya disesuikan dengan minat dan kemampuan siswa sehingga bagi siswa yang pandai, sedang, maupun kurang akan merasakan berhasil didalam belajar. Sebagai unsur primer dan sekunder dalam pembelajaran, maka dengan sendirinya dan guru teimplikasi adanya prinsip-prinsip belajar.

Implikasi prinsip-prinsip belajar bagi siswa dan guru, tampak dalam setiap kegiatan perilaku mereka selama proses pembelajaran berlangsung. Namun demikian, perlu disadari bahaya implementasi prinsip-prinsip belajar sebagai implikasi prinsip-prinsip belajar bagi siswa dan guru tidak semuanya terwujud dalam setiap proses pembelajaran.

BAB III

Dalam dokumen Buku Belajar Dan Pembelajaran (Halaman 87-92)