• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

C. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial 1 Pengertian dan Tujuan Pendidikan IPS

1. Konsep Pembelajaran IPS Terpadu

Pendekatan pembelajaran terpadu dalam IPS sering disebut dengan pendekatan interdisipliner. Model pembelajaran terpadu pada hakikatnya merupakan suatu sistem pembelajaran yang memungkinkan peserta didik baik secara individual maupun kelompok aktif mencari, menggali, dan menemukan konsep serta prinsip-prinsip secara holistik dan otentik (Kemdikbud, 2013:126). Aktif berarti bahwa pembelajaran terpadu menekankan keaktifan siswa baik fisik, mental, intelektual maupun emosional dalam pembelajaran sehingga mencapai hasil optimal. Holistik berarti bahwa suatu gejala atau fenomena dalam

Yuyun Kurniasari, 2014

Pengaruh Pembelajaran IPS Terpadu Terhadap Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Dan Bermakna Pada Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pembelajaran IPS Terpadu diamati dan dikaji dari beberapa bidang kajian sekaligus, bukan dari sudut pandang yang terkotak/terpisah. Otentik mengandung pengertian bahwa pembelajaran terpadu memfasilitasi siswa memahami secara langsung konsep yang dipelajari melalui kegiatan belajar secara langsung.

Mata pelajaran IPS di tingkat SMP, sebagaimana tertuang dalam Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 Ilmu Pengetahuan Sosial SMP (Kemdikbud, 2013) mencakup bahan kajian ”geografi, ekonomi, sejarah dan sosiologi”, yang dibelajarkan, seperti disebutkan oleh Sapriya (2009), secara ”terpadu (integrated)”.

Kurniawan (2011:74) menyatakan bahwa pembelajaran terpadu memiliki karakteristik (1) Berpusat pada anak; (2) Memberi pengalaman langsung; (3) Pemisahan mata pelajaran tidak jelas; (4) Penyajian berbagai konsep mata pelajaran dalam satu proses pembelajaran; (5) Fleksibel; dan (6) Hasil belajar sesuai minat dan kebutuhan anak dapat berkembang.

Berdasarkan karakteristik di atas, dalam proses pembelajaran terpadu siswa menjadi pertimbangan utama dalam proses pembelajaran dan sejauh mungkin diupayakan memberikan pengalaman langsung atas materi belajar. Terdapat integrasi sejumlah disiplin ilmu dalam arti satu permasalahan dikaji dari berbagai sudut pandang. Hal ini mengandung pengertian bahwa proses pembelajaran tidak mengikuti pola bahasan yang ada pada struktur disiplin ilmu. Dengan sendirinya, hasil belajar berkembang sesuai minat dan kebutuhan anak karena proses pembelajaran disesuaikan dengan karakteristik siswa.

NCSS (1994:165) secara lebih lengkap menyatakan bahwa keterpaduan dalam pembelajaran IPS meliputi: (1) integrative in its treatment of topics; (2) integrative across time and space; (3) integrates knowledge, skills, beliefs, values, and attitudes to action; (4) include effective use of technology; dan (5) integrates across the curriculum.

Yuyun Kurniasari, 2014

Pengaruh Pembelajaran IPS Terpadu Terhadap Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Dan Bermakna Pada Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Terpadu dalam memberlakukan topik dimaksudkan bahwa dalam pembelajaran IPS, topik dapat diambil dari disiplin ilmu tertentu, dilengkapi dengan ide-ide yang diambil dari seni, ilmu pengetahuan, dan humaniora, dari peristiwa terkini, dan dari pengalaman siswa itu sendiri. Topik yang dibahas melintasi batas-batas disiplin ilmu sosial.

2. Integrative across time and space

Pembelajaran IPS dapat dikembangkan secara terpadu melintasi ruang dan waktu, menghubungkan pengalaman masa lalu untuk masa depan. Proses pembelajaran seperti ini akan membantu siswa menghargai tidak hanya di komunitas lokal mereka pada saat sekarang, tetapi juga di masa lalu dan dalam budaya lain.

3. Integrates knowledge, skills, beliefs, values, and attitudes to action.

Pembelajaran IPS mengintegrasikan pengetahuan, keterampilan, keyakinan, nilai-nilai, dan sikap untuk bertindak. Selama pembelajaran berlangsung, kelima aspek tersebut di atas terintegrasi dalam satu proses.

4. Include effective use of technology

Pembelajaran IPS Terpadu termasuk dalam penggunaan teknologi yang efektif yang dapat menambah dimensi penting untuk pembelajaran siswa. Guru dapat memberikan informasi kepada siswa melalui film, video, dan media elektronik lainnya. Guru dapat membimbing siswa menggunakan komputer untuk menulis, mengedit, atau melaporkan hasil penelitian. Pembelajaran berbasis komputer, memungkinkan siswa dapat mencari sumber informasi secara lebih luas.

5. Integrates across the curriculum

Pada akhirnya, kekuatan pembelajaran IPS terintagrasi dalam kurikulum. Hal ini akan memberikan kesempatan pada siswa untuk membaca dan mempelajari materi pelajaran, menghargai seni dan sastra, berkomunikasi secara lisan dan tertulis, melakukan penyelidikan, dan menggunakan pengetahuan dan keterampilan yang diajarkan dalam semua mata pelajaran di sekolah.

Yuyun Kurniasari, 2014

Pengaruh Pembelajaran IPS Terpadu Terhadap Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Dan Bermakna Pada Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pada pembelajaran terpadu, program pembelajaran disusun dari berbagai cabang ilmu dalam rumpun ilmu sosial. Pengembangan pembelajaran terpadu, dalam hal ini, dapat mengambil suatu topik dari suatu cabang ilmu tertentu, kemudian dilengkapi, dibahas, diperluas, dan diperdalam dengan cabang-cabang ilmu yang lain. Topik/tema dapat dikembangkan dari isu, peristiwa, dan permasalahan yang berkembang. Bisa membentuk permasalahan yang dapat dilihat dan dipecahkan dari berbagai disiplin atau sudut pandang, contohnya banjir, pemukiman kumuh, potensi pariwisata, IPTEK, mobilitas sosial, modernisasi, revolusi yang dibahas dari berbagai disiplin ilmu-ilmu sosial.

Cara menentukan tema yang terintegrasi dapat dilakukan dengan bebagai model. Beberapa model tema terintegrasi dalam pembelajaran IPS (Depdiknas, 2006) adalah sebagai berikut:

a. Model Integrasi Berdasarkan Topik

Dalam pembelajaran IPS keterpaduan dapat dilakukan berdasarkan topik yang terkait, misalnya „Kegiatan ekonomi penduduk‟. Kegiatan ekonomi penduduk dalam contoh yang dikembangkan ditinjau dari berbagai disiplin ilmu yang tercakup dalam IPS. Kegiatan ekonomi penduduk dalam hal ini ditinjau dari persebaran dan kondisi fisisgeografis yang tercakup dalam disiplin Geografi. Secara sosiologis, Kegiatan ekonomi penduduk dapat mempengaruhi interaksi sosial di masyarakat atau sebaliknya. Secara historis dari waktu ke waktu kegiatan ekonomi penduduk selalu mengalami perubahan. Selanjutnya penguasaan konsep tentang jenis-jenis kegiatan ekonomi sampai pada taraf mampu menumbuhkan krteatifitas dan kemandirian dalam melakukan tindakan ekonomi dapat dikembangkan melalui kompetensi yang berkaitan dengan ekonomi.

b. Model Integrasi Berdasarkan Potensi Utama

Keterpaduan IPS dapat dikembangkan melalui topik yang didasarkan pada potensi utama yang ada di wilayah setempat; sebagai contoh, “Potensi Cianjur sebagai Daerah Tujuan Wisata”. Dalam pembelajaran yang dikembangkan dalam Kebudayaan Cianjur dikaji dan ditinjau dari faktor alam, historis kronologis dan

Yuyun Kurniasari, 2014

Pengaruh Pembelajaran IPS Terpadu Terhadap Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Dan Bermakna Pada Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kausalitas, serta perilaku masyarakat terhadap aturan. Melalui kajian potensi utama yang terdapat di daerahnya, maka siswa selain dapat memahami kondisi daerahnya juga sekaligus memahami Kompetensi Dasar yang terdapat pada beberapa disiplin yang tergabung dalam IPS .

c. Model Integrasi Berdasarkan Permasalahan

Model pembelajaran terpadu pada IPS yang lainnya adalah berdasarkan permasalahan yang ada, contohnya adalah “Tenaga Kerja Indonesia”. Pada pembelajaran terpadu, Tenaga Kerja Indonesia ditinjau dari beberapa faktor sosial yang mempengaruhinya. Di antaranya adalah faktor geografi, ekonomi, sosiologi, dan historis.